Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Anemia
???
Anemia
Definisi :
Ketidak-mampuan darah untuk
mensuplai oksigen ke dalam jaringan
guna memenuhi kebutuhan
metabolisme.
Penyebab anemia :
1. Kehilangan darah berlebihan
2. Gangguan pembentukan eritrosit.
3. Peningkatan destruksi
(penghancuran) eritrosit.
Kehilangan darah
berlebihan
Akut
Kronis
B. Akibat lain :
Peningkatan destruksi
(penghancuran) eritrosit
Anemia hemolitik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium
untuk diagnosis anemia :
Pemeriksaan Hematologi Dasar
Pemeriksaan hematologi untuk
menentukan jenis dan etiologi
anemia
Pemeriksaan hematologi
dasar
Kadar hemoglobin
Hematokrit
Jumlah eritrosit
Pemeriksaan untuk
menentukan jenis anemia
Indeks eritrosit
Morfologi darah tepi
Normokrom
Hipokrom
Normositer
Mikrositer
Makrositer
Hemoglobin (Hb)
Komponen utama eritrosit
Secara fisiologis membawa
oksigen ke jaringan
Buffer thd.CO2 yang terbentuk
pada metabolisme
Metoda Sahli :
Darah + Asam (HCl) acid hematin (coklat)
Metoda Sianmethemoglobin
Hb + K3Fe(CN)6 methemoglobin +
KCN Sianmethemoglobin (dibaca
dgn fotometer pada panjang gelombang
540 nm)
Keuntungan metoda ini : larutannya
stabil
Berdasarkan kadar Hb
Anemia ringan (Hb 10 11 g/dL)*
Anemia sedang (Hb 7 10 g/dL)
Anemia berat (Hb < 7 g/dL)
Hematokrit
Cara makro
Cara mikro
Pengukuran
Metode Sentrifugasi
Cara makro :
Darah dgn.antikoagulan dimasukkan
dalam tabung yg pj 100 mm,
disentrifus 3000 rpm selama 30
menit. Hasil langsung dibaca pada
skala pada tabung.
Cara mikro :
Darah dimasukkan pada tabung
kapiler pj 7 mm diameter 1 mm,
sentrifus 11.000-15.000 rpm/5 menit,
baca dengan alat khusus
42 - 52%
37 47%
Jumlah eritrosit
Pemeriksaan :
Manual
Otomatis
Nilai rujukan normal :
Laki-laki
: 4,5 6,5 juta/mm3
Perempuan : 4,0 5,6 juta/mm3
INDEKS ERITROSIT
Volume absolut eritrosit
Yaitu nilai-nilai yg menggambarkan
keadaan eritrosit, yaitu
Perhitungan yg menyatakan besarnya volume eritrosit dan kadar
hemoglobin dalam setiap sel
Nilai normal
: 27-31 pg
< : Hipokrom
> : ?
KONSENTRASI HEMOGLOBIN
ERITROSIT RATA-RATA
Mean Corpuscular Hemoglobin
Concentration (MCHC)
Adalah kadar hemoglobin dibagi
dengan nilai hematokrit, dikali 100,
dan dinyatakan dalam %.
Hb (g/dL)
MCHC = ------------------- X 100 %
Ht (%)
Nilai normal
: 32-36 %
< : Hipokrom
> : ?
Normal :
volume, ukuran dan bentuk relatif
sama
Patologis :
Mikrositosis
Makrositosis
Anisositosis
Hipokrom
Polikromasi / polikromatofilia
Hipokrom mikrositer
Aniso-poikilositosis
Bentuk abnormal
Sferosit
Leptosit
Skistosit
Stomatosit
Sel pensil
Ovalosit
Eritrosit berinti
Benda inklusi
Basophilic stippling
Howell Jolly bodies
Heinz bodies
Cabots ring
Granula sideroblastik
Ring sideroblast
Pappenheimer bodies
Basophilic stippling(2)
.
Catatan: Sel
dengan basophilic
stippling. Juga ada
anisositosis.
Anemia
Pasca
Perdarahan
Defek
eritropoiesis
Hemolitik
intrinsik
Akut
Defisiensi Besi
Membran
Kronis
ekstrinsik
Sferositosis
Herediter
Imun
Defisiensi a.folat
Enzim
Sebab lain :
-Pendesakan s.t
G6PD
Lain
Hbpati
logam berat
-Peny.lain
-An.sideroblastik
-An.aplastik idiopatik
Nonimun
Thalassemia
Aloantibodi
Otoantibodi
Defisiensi Fe
Thalassemia
Penyakit Kronis
Sideroblastik
Thalassemia
Heterozigot : sulit dibedakan dgn
anemia def.Fe
Homozigot :
Anisopoikilositosis
Sel Target 5-30% dari seluruh eritrosit
Normoblast (+)
Basophilic stippling (+)
Peningkatan retikulosit, leukosit dan
trombosit
Anemia Sideroblastik
Ringan :
Sulit dibedakan a/t khas gambaran dimorfik
Berat :
Banyak sel target
Siderosit (+)
Pemeriksaan lanjutan
untuk mencari penyebab :
- sumsum tulang
- elektroforesis Hb
- kadar Fe serum
- TIBC
Pemeriksaan :
Sediaan hapus
Darah tepi
Cadangan besi
Penafsiran :
Hipokrom Mikrositer
tidak ada
meningkat
Sideroblast
Positif
Sideroblast
negatif
Elektroforesis
Hemoglobin
Normal
Normal
Normal
Abnormal
Diagnosis
Anemia
Defisiensi
Besi
Anemia
sideroblastik
Anemia
penyakit
kronis
Talasemia
hemoglobinopati
Kriteria
Fe serum
TIBC
% saturasi
% sideroblast
sumsum tulang
Cadangan besi
Feritin
Porfirin bebas
HbA2
HbF
naik
Defisiensi
besi
turun
naik
turun
turun
Talasemia
Sideroblastik
Normal/naik
norma
normal
normal
Penyakit
Kronis
turun
Normal/turun
turun
turun
turun
turun
naik
Normal/turun
normal
Normal/naik
Normal/naik
normal
naik
Normal/naik
Normal/naik
Normal/naik
naik
normal
normal
tinggi
Tinggi
Naik/turun
normal
normal
naik
Turun
naik
tinggi
Anemia Normositer
Dibedakan atas :
- Disertai peningkatan produksi eritrosit :
- Polikromasi
- Retikulosit meningkat
Sferositosis
Anemia imunohemolitik
Hemoglobinopati
Hipersplenism
Bila dijumpai adanya fragmentosit anemia
hemolitik mikroangiopati
b. Pemeriksaan lain :
Sumsum tulang hiperplasia
Bilirubin serum meningkat
Urobilinogen urin meningkat
Hemoglobinemia, hemoglobinuria,
hemosiderinuria hemolisis intravaskuler
Pemeriksaan :
Penafsiran
Sediaan hapus
Darah tepi
normositer
Retikulosit
Perdarahan
meningkat
positif
Uji Coombs
Sumsum
Tulang
Diagnosis
Perdarahan
menurun
negatif
positif
negatif
hiperseluler
Hiperplasia
hiperseluler
hiperplasia
AIHA
EF
R.transf
p.kolagen
AH lain
negatif
hiposeluler
pendesakan s.t
peny.
Tumor
ginjal,
leukemia
infeksi infeksi
AA
radiasi
Gambar 2. Skema pemeriksaan laboratorium pada anemia normositer
Anemia Makrositer
Eritrosit yang makrositer dijumpai pada :
Anemia megaloblastik (defisiensi
vit.B12, asam folat)
Penyakit hati
Keadaan yang disertai retikulositosis
Eritrosit makrositik
Leukopenia dan trombositopenia
Hipersegmentasi
Sel batang raksasa (Giant Stab)
Anisositosis poikilositosis
Pemeriksaan :
Penafsiran :
Sediaan hapus
Darah tepi
Makrositer
Sumsum tulang
megaloblastik
Retikulosit
rendah
Respons thd
Terapi
Diagnosis
respons
Vit.B12
respons
a.folat
defisiensi
Vit.B12
defisiensi
a.folat
tidak megaloblastik
tinggi
rendah
mungkin AH
mungkin p
hati
Pem.lanj
faal hati
Anemia Defisiensi Fe
Gejala klinis :
Metabolisme Fe
- jumlah Fe dalam tubuh orang dewasa + 4000
mg dengan perincian :
- 65% (2600 mg) dalam Hb
- 29% (1160 mg) dalam bentuk Feritin dan
Hemosiderin
- 3,5% (140 mg) dalam bentuk myoglobin
- 0,2 % (8 mg) dalam bentuk heme enzyme, yaitu :
cytochrom, katalase, peroxidase dll.
- 0,1 % (4 mg) dalam bentuk Fe transferin complex
- 0,2 % (8,8 mg) dalam bentuk labile iron pool
Etiologi :
- pada anak-anak : kekurangan Fe dalam diet,
sedang kebutuhannya meningkat.
- Pada orang dewasa :
- Kebutuhan meningkat : kehamilan, menstruasi
- Kehilangan darah kronis : ankylostomiasis, metromenorrhagia, hemorrhoid, ulcus pepticum, Ca
lambung/usus
- Gangguan absorpsi : gastrectomy total, diarrhea
yang sangat lama, steatorrhoea, dll
Pemeriksaan Laboratorium
1. Hb : kadar Hb menurun. Karena terjadi
kekurangan Fe, sedang Fe diperlukan untuk
sintesis Hb, maka yg pertama menurun
adalah kadar Hb. Biasanya di bawah 10 g%
2. Jumlah eritrosit : bisa normal atau sedikit
menurun.
3. MCHC : menurun. Biasanya < 30 %
hipokrom; MCH : bisa normal atau sedikit
menurun. Bila anemia bertambah berat,
eritrosit akan mengecil mikrositer (MCV <
74 fL)
4. Shdt :
Eritrosit hipokrom mikrositer
5. Retikulosit menurun
6. Kadang dpt ditemukan ovalosit dan sel target
7. Trombosit dan leukosit normal
8. Shst : hiperplasi sistem eritropoiesis, namun
hanya sampai tahap normoblast basofil.
Normoblast berukuran lebih kecil,
sitoplasmanya lebih sedikit dan warnanya
lebih biru.
Bila di terapi Fe retikulositosis
Sideroblast negatif atau sangat berkurang
9. Kimia darah
Fe serum menurun, penurunan ini
terjadi sebelum timbul gejala anemia.
TIBC meningkat
Terapi
Preparat Fe
Usahakan mencari penyebab
Prognosa : biasanya baik
Ada pertanyaan ?
Anemia :
Jumlah eritrosit, leukosit dan trombosit :
rendah pansitopenia
Normokrom normositer
Jumlah retikulosit rendah.
Umur eritrosit normal.
Struktur Hb normal.
Sumsum tulang hiposeluler.
Thalassemia
Kelainan herediter.
Gangguan pembentukan satu atau lebih
rantai polipeptida hemoglobin (struktur
rantai normal, tetapi kecepatan sintesis
yg abnormal beda dgn
hemoglobinopati).
Hb normal tdd :
2 rantai
2 rantai
Gejala klinis :
Gejala klinis muncul sebagai akibat dari :
Produksi hemoglobin yg tidak adekuat
menyebabkan anemia hipokrom mikrositer
Akumulasi salah satu rantai globin pd membran
eritrosit menyebabkan eritropoiesis tidak efektif
hemolisis.
Kelainan hematologis
Tanda-tanda hemolisis : ringan sampai
jelas
Kelainan morfologi eritrosit : hipokrom
mikrositer, poikilositosis, sel sasaran,
normoblast.
Pada elektroforesa Hb : terdapat
peningkatan kadar HbF dan HbA2
Mikrosit(1)
Makrosit(1)
Ukuran: 9 - 12
m
Distribusi
dalam darah: <
10 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: 500
Catatan:
Terlihat
banyak makrosit
(besarnya
sebanding dengan
limfosit yang
terletak di tengah
dalam gambar ini.
Juga ada 3 sel
sasaran (3 target
cell), sedikit
ovalosit dan
trombosit normal.
Anisositosis(1)
Definisi: Terdapat
sekaligus mikrosit,
makrosit dan
normosit dalam
darah
Distribusi dalam
darah: < 10 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan: MGG
Perbesaran:: x500
Catatan:
Anisopoikilositosis
eritrosit. Satu
megalosit dan
banyak makrosit dan
mikrosit. Di antara
poikilosit terlihat
skistosit dan ovalosit
. Limfosit kecil bisa
digunakan sebagai
pembanding Ukuran
Anisositosis(2)
Catatan: Jelas
tampak
anisopoikilositosis.
Satu megalosit
dan banyak
makro- dan
mikrosit .
Kebanyakan sel
ovalosit, juga
tampak skistosit
1.megalosit 2.ma
krosit 3.mikrosit 4
.skistosit
Hipokromia (1)
Definisi: Pucat
berlebihan pada
bagian tengah
eritrosit, melebihi
sepertiga
diameternya.
Disebabkan
hemoglobinisasi
yang tidak adekuat
Distribusi dalam
darah: < 10 % dari
eritrosit dalam darah
normal
Pewarnaan: MGG
Catatan:
Kebanyakan
Perbesaran:
selx500
memperlihatkan
halo sangat besar
(sel hipokrom), yang
mencapai lebih
daripada sepertiga
diameternya. Hanya
sedikit sel yang
Hipokromia(2)
Catatan:
Hipokromia.
Hanya sedikit
sel normosit,
lebih dari itu
mikrositosis
dan banyak
ovalosit.
Polikromasia(1
)
Definisi: teritrosit
mengambil
pewarnaan basa dan
asam sehingga
terlihat agak
lembayung. Ini
disebabkan adanya
asam ribonukleat di
dalam sel. Sel-sel ini
adalah retikulosit.
Distribusi dalam
darah: < 1.5 % dari
eritrosit dalam darah
normal
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x500
Catatan: Polikromasia intensif.. Di dekat sel yang ditunjuk anak panah, 3 sel lainnya
memperlihatkan polikromasia . Semua sel ini adalah mikro-, makro atau megalosit dan
tidak memperlihatkan zona perinuklear. Dalam perkembangannya ini sesuai dengan
Retikulosit. Juga cukup banyak anisositosis dan satu sel dengan basophilic stippling.
Trombosit normal. 1. eritrosit polikromatik 2.basophilic stippling
Polikromasia(2)
Catatan: Dalam
gambar 4 sel
bersifat
polikrpmatofilik
(salah satu
ditunjuk oleh
anak panah).
Juga ada
beberapa
ovalosit,
akantosit, dan
trombosit
normal . 1.
eritrosit
polikromatik
2.akantosit
3.elliptosit
Eliptosit(1)
Definisi:
eritrosit
berbentuk oval
atau lonjong
Distribusi
dalam darah: <
10 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran:
x1000
Catatan: Anak
panah menunjuk
sebuah ovalosit.
Juga ada satu
sel sasaran.
Eliptosit(2)
Catatan:
Ditunjuk oleh
anak panah
sebuah ovalosit
yang lonjong,
kadang-kadang
disebut sel
seperti pensil. Di
samping itu
terlihat 6 ovalosit
lainnya yang
tidak begitu
lonjong. Juga
jelas
anisositosis.
Trombosit
normal.
Lakrimosit(1)
Definisi: Eritrosit
dengan bentuk
seperti air mata.
(sel ini berbeda
dengan
pseudolakrimosit
yang memiliki
sitoplasma merah
jambu pada salah
satu kutupnya.
Sel-sel ini terlihat
banyak sekali
pada bagian film
darah yang tipis.
Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
Pewarnaan: MGG
Perbesaran:
x1000
Catatan: anak
panah menunjuk
sebuah lakrimosit.
Juga banyak
ovalosit dan
Sel sasaran(1)
Definisi: Eritrosit
yang memiliki
daerah gelap di
tengahdikelilingi
oleh cincin
sitoplasma yang
berwarna terang
tanpa hemoglobin
Distribusi dalam
darah: < 2 % dari
eritrosit dalam
darah normal.
Pewarnaan: MGG
Perbesaran:
x1000
Catatan: anak
panah menunjuk
salah satu dari 2
sel sasaran
Sel sasaran(2)
Catatan:
Dalam gambar
ada 7 sel
sasaran.
Sedikit
anisositosis
dan trombosit
Akantosit (1)
Definisi: Eritrosit
dengan tonjolan
sitoplasma runcing
dan tidak teratur
seperti duri. Adanya
duri sitoplasma
mengakibatkan
berkurangnya daerah
pucat ditengah sel
Distribusi dalam
darah: normal tidak
ada
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x 1000
Catatan: Dalam
gambar terlihat 6
akantosit (dua
diantaranya ditunjuk
oleh anak panah) dan
beberapa ekinosit.
Juga ada mikrositosis
ringan.
Akantosit(2)
Catatan:
Dalam gambar
terklihat satu
akantosit. Di
samping itu
ada ovalosit
dan ekinosit .
1.burrcell 2.elliptosit
Sekian
Terima Kasih