Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Mei, 2012
Outline
Latar Belakang Regulasi PNT
Arah Kebijakan PNT
Critical Issue Dalam Penerapan Kebijakan PNT
December 6, 2014
PA S A L 3 3
UUD 1945
Undang Undang
No. 4/2009
1.
2.
3.
4.
Aturan Pelaksana
1.
2.
3.
Draft Permen ESDM [Pengendalian Produksi dan Penjualan Mineral dan Batubara]
December 6, 2014
December 6, 2014
Perubahan Paradigma
Produk pertambangan mineral dan batubara dari semula diekspor dalam bentuk material
kasar/wantah (raw ) menjadi bahan baku industri hasil olahan yang bernilai tambah.
UU No. 4 /
2009 tentang
Pertambanga
n Mineral
dan Batubara
KESDM sebagai
pembuat kebijakan,
regulator dan
bertanggung jawab
dalam pengelolaan
dan pemanfaatan
mineral dan
batubara
Paradigma : Peningkatan
Nilai Tambah melalui
pengolahan dan
pemurnian di dalam
negeri
Pemenuhan
kebutuhan
mineral
domestik
Menumbuhkan
mining industry
(mengisi
missing link
rantai mining
industry
mineral)
Peningkatan
sumber daya dan
cadangan mineral
Jaminan keamanan
pasokan mineral
domestik
Substitusi impor
Reformasi mining
to mining industry
Penguasaan
teknologi dan
peningkatan SDM
Optimalisasi produk
tambang minerba,
melalui peningkatan:
Penerimaan negara
Tenaga kerja
Nilai tambang
Ketersediaan bahan
baku industri
Pengolahan dan
pemurnian
Kebijakan (perizinan,
insentif, pembatasan,
dll)
Pembangunan
infrastruktur dan
energi (listrik)
Ketersediaan sumber
daya dan cadangan
Mining Industry
yang andal
Tumbuhnya
mining industry
(terisinya missing
link rantai
industri)
Multiplier Effect
December 6, 2014
Outline
Latar Belakang Regulasi PNT
Arah Kebijakan PNT
Critical Issue Dalam Penerapan Kebijakan PNT
December 6, 2014
Setiap jenis komoditas tambang, baik mineral logam, bukan logam, batuan
maupun batubara wajib diolah/dimurnikan sesuai dengan batasan
minimum pengolahan/pemurnian menurut Peraturan Menteri ESDM
tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral dan Batubara Melalui Kegiatan
Pengolahan dan Pemurnian Mineral dan Batubara.
Setelah tahun 2014, pemegang IUP, KK, dan PKP2B harus sudah mengolah
bahan tambang di dalam negeri.
December 6, 2014
Misal : Tembaga
December 6, 2014
December 6, 2014
December 6, 2014
Di samping hal tersebut, pemerintah juga merencanakan akan mengenakan Bea Keluar terhadap
ekspor mineral yang akan diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.
Outline
Latar Belakang Regulasi PNT
Arah Kebijakan PNT
Critical Issue Dalam Penerapan Permen ESDM 7
Tahun 2012
December 6, 2014
Lintas sektor/antarkementerian
Pelaku Usaha/IUP/KK/PKP2B
6. Intensifikasi kegiatan eksplorasi untuk meningkatkan sumber daya dan cadangan
mineral dan batubara
7. Peningkatan peran lembaga litbang
Nilai tambang
Kebutuhan industri dalam negeri
Penerimaan negara
Tenaga kerja
Konservasi
Diversifikasi produk/energi
Teknologi (rancang bangun dan rekayasa)
Terciptanya transformasi dari negara penghasil bahan mentah/setengah
jadi menjadi setengah jadi/bahan jadi
9. Ketahanan energi
10. Ketahanan industri dalam negeri
2.
3.
4.
Kerusuhan sosial???
5.
Kegaduhan politik???
6.
December 6, 2014
Lintas sektor/antarkementerian
Pelaku Usaha/IUP/KK/PKP2B
6. Intensifikasi kegiatan eksplorasi untuk meningkatkan sumber daya dan cadangan
mineral dan batubara
7. Peningkatan peran lembaga litbang
PENUTUP
Kebijakan PNT mineral dan batubara dalam jangka penjang merupakan
kebijakan yang tepat dan perlu didukung bersama.
Penerapan kebijakan PNT mineral dan batubara dipastikan akan berdampak
luas terhadap perkembangan usaha di bidang pertambangan mineral dan
batubara.
Disadari bahwa selain berdampak positif, penerapan kebijakan PNT mineral
dan batubara juga memunculkan dampak negatif yang cukup besar.
Dengan waktu yang sangat terbatas (2 tahun), kebijakan PNT perlu
diterapkan secara bertahap dan tepat dengan mempertimbangkan beberapa
faktor kendala utama antara lain teknologi, timing (kondisi pasar domestik
dan global) serta kesiapan infrastruktur fisik dan non fisik