Vous êtes sur la page 1sur 47

Yenni Susanty

Marco Indrakusumah
Athika Rodhya
Ronald Aditya Prasetya

PERDARAHAN
PADA
KEHAMILAN

Ilmu Obstetri dan Ginekologi RSUD dr.Soeselo Slawi


Fakultas Kedokteran Trisakti
Periode 2 Juni 2014- 9 Agustus 2014

ABORTUS
DEFINISI
Perdarahan dari uterus yang
disertai dengan keluarnya
sebagian atau seluruh hasil
konsepsi sebelum pada usia
kehamilan < 20 minggu dan
atau berat janin < 500 gr

PATOFISIOLOGI
Pada

awal abortus terjadi


perdarahan dalam desidua basalis
+ nekrosis jaringan sekitarnya hasil
konsepsi terlepas sebagian atau
seluruhnya (benda asing dalam
uterus) uterus berkontraksi untuk
mengeluarkannya.

Korelasi Abortus dengan Usia


Kehamilan
Pada
kehamilan <8
minggu
Pada
kehamilan 814 minggu
Pada
kehamilan
>14 minggu

Hasil konsepsi biasanya dikeluarkan


seluruhnya, karena villi koriales belum
menembus desidua secara dalam

Villi koriales menembus desidua lebih


dalam, sehingga plasenta tidak dilepaskan
sempurna banyak perdarahan
Yang dikeluarkan setelah ketuban pecah
adalah janin, disusul plasenta, jika lengkap
perdarahan tidak banyak

Pikirkan terjadinya Abortus


bila seorang wanita usia reproduksi datang dengan
gejala sebagai berikut:

Terlambat Haid

Perdarahan
pervaginam

Spasme atau
nyeri perut
bawah

Keluarnya
massa
kehamilan atau
konsepsi

ETIOLOGI
Genetik

Mendelian
Multifaktor
Robertsonian
Resiprokal

Anomali duktus Mulleri


Septum uterus
Inkompetensi serviks uterus
Kongenital Mioma uteri

Infeksi

Bakteri
: Listeria monositogenes, Chlamydia trachomatis,
Ureaplasma trakomatis, Bakterial vaginosis, Mycoplasma
hominis
Virus
: Rubela, Sitomegalovirus, HSV, HIV, Parvovirus
Parasit
: Toxoplasma gondii, Plasmodium falciparum
Spirochaeta : Treponema pallidum

Autoimun

Lingkunga
n

Hormonal

SLE ( Systemic Lupus


Erytematosus)
Trombosis arteri vena

Paparan obat, bahan kimia, radiasi

DM,
Kadar progesteron yang rendah
Defek fase luteal, pengaruh
hormonal terhadap imunitas
desidual

Peningkatan kadar prokoagulan,


Hematolog penurunan faktor antikoagulan,
ik
penurunan aktivitas fibrinolitik

KLASIFIKASI
Spontan
Abortus

Medicinalis
Provokatus

Kriminalis

ABORTUS SPONTAN
Abortus
Imminens
Abortus incipiens

Abortus
completus

Missed Abortion

Abortus
incompletus

ABORTUS IMINENS
Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi
masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi
serviks.

GEJALA DAN TANDA :


Perdarahan pervaginam pada umur kehamilan < 20
minggu
mulas sedikit atau tidak ada keluhan ssama sekali
kecuali PPV
Ostium uteri masih tertutup
Besarnya uterus masih sesuai dengan umur
kehamilan dan tes kehamilan urin masih (+)

TES KEHAMILAN URIN dilakukan tanpa pengenceran


dan pengenceran 1/10
Bila hasil tes (+) keduanya prognosis baik
Bila pengenceran 1/10 (-) prognosis buruk
PEMERIKSAAN USG diperlukan untuk mengetahui
pertumbuhan janin yang dan mengetahui keadaan
plasenta apakah sudah terjadi pelepasan atau belum
PENATALAKSANAAN :
Tirah baring sampai perdarahan berhenti
Spasmolitik agar uterus tidak berkontraksi
Hormonal : Progesteron atau derivatnya untuk mencegah
terjadinya abortus
Os boleh dipulangkan setelah tidak terjadi perdarahan
dengan pesan tidak boleh berhubungan seksual sampai
2 minggu

Abortus insipiens
Peristiwa

perdarahan uterus pada kehamilan


sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi
serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil
konsepsi masih dalam uterus dan dalam
proses pengeluaran

GEJALA DAN TANDA :


Mulas karena kontraksi yang sering dan kuat,
perdarahan bertambah sesuai dengan
pembukaan serviks dan umur kehamilan
Besar uterus masih sesuai dengan umur
kehamilan dan tes urin kehamilan masih (+)

PEMERIKSAAN USG:
Pembesaran uterus masih sesuai dengan
umur kehamilan, gerak janin dan gerak
jantung janin masih jelas walau mungkin
sudah mulai abnormal
Penipisan serviks uterus atau pembukaan
Perhatikan ada/tidaknya pelepasan plasenta
dari dinding uterus
PENATALAKSANAAN :
Perhatikan KU dan perubahan hemodinamik
Segera lakukan tindakan evakuasi konsepsi
disusul kuretase bila perdarahan banyak
Pasca tindakan : perbaikan KU, pemberian
uterotonika, dan antibiotika profilaksis

ABORTUS INCOMPLETE

Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari


cavum uteri.
Pada kehamilan> 10 minggu, keluarnya janin
dan plasenta tidak terjadi secara bersamaan
dan sebagian masih tertahan didalam uterus.
(abortus incompletus) yang biasanya disertai
rasa nyeri akibat kontraksi uterus dalam
usaha untuk mengeluarkan hasil konsespsi.
Perdarahan umumnya persisten dan seringkali
sangat banyak.

Abortus completus

Ditandai dengan keluarnya seluruh hasil


konsepsi.
Perdarahan pervaginam ringan terus
berlanjut sampai beberapa waktu
lamanya.
Umumnya pasien datang dengan rasa
nyeri abdomen yang
sudah hilang.

ABORTUS HABITUALIS
Abortus

berulang (recurrent abortion)


adalah abortus yang terjadi 3 kali secara
berturut-turut.
Angka kejadian 0.4 1%.
Resiko berulangnya abortus setelah
abortus I adalah 20% ; resiko setelah
abortus II adalah 25% dan resiko setelah
abortus III adalah 30%

Missed abortion
Kematian janin < 20 Mg, tapi tidak dikeluarkan selama > 8 Mg.
Etiologi ??, diduga Hormon progesteron
Gejala
Diawali dengan abortus imminens yang kemudian menghilang
spontan atau setelah terapi.
Gejala subyektif kehamilan menghilang, mammae mengendor,
uterus mengecil, tes kehamilan (-). Sering disertai gangguan
pembekuan darah karena hipofibrinogenemia.
Terapi
Tergantung KU & kadar fibrinogen serta psikis os. Jika < 12 Mg
DC, jika > 12 Mg infus oksitosin 10 IU/D5 500 cc atau Prostagalndin E

Abortus Infeksiosus /
Abortus Septik
Abortus

infeksiosus : abortus yang disertai


infeksi traktus Genitalia.
Abortus septik : abortus infeksiosus berat
disertai penyebaran kuman atau toksin ke
dalam peredaran darah atau peritoneum.
Gejala :
Terjadi abortus disertai tanda infeksi : demam,
takikardi, perdarahan pervaginam berbau,
uterus membesar, lembek, nyeri tekan,
lekositosis. Bila sepsis demam , menggigil,
Tekanan Darah .
Penanganan : infus transfusi, Antibiotik.
Kuretase dilakukan dalam 6 jam

ABORTUS PROVOKATUS

MEDICINALIS
Indikasi:
Gangguan kesehatan yang sangat
mengancam keselamatan ibu

Kehamilan akibat perkosaan atau


incest

Dipastikan terjadi cacat berat pada


janin (severe physical deformities) atau
retardasi mental

KRIMINALIS
Tindakan

abortus yang tidak mempunyai alasan


medis yang dapat dipertanggungjawabkan atau
tanpa mempunyai arti medis yang bermakna.
Hanya untuk kepentingan si pelaku.
Jenis-jenis tindakan abortus kriminalis
- kekerasan mekanik
- obat-obatan
KOMPLIKASI:
- Perdarahan akibat luka jalan lahir
- Syok kematian
- Emboli udara
- Infeksi dan sepsis

KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU (KET)
Suatu

kehamilan yang pertumbuhan sel


telur yang telah dibuahi tidak menempel
pada dinding endometrium kavum uteri.
Lebih dari 95% kehamilan ektopik berada
di Tuba Falopii. Berdasarkan lokasi
terjadinya:
kehamilan tuba >95%
(pars amularis, pars
ismika, pars fimbriae

Kehamilan
intraligamenter
(sangat sedikit)

Kehamilan ektopik lain


<5% (serviks, uterus,
ovarium, abdominal

Kehamilan
heterotopik

Kehamilan ektopik
bilateral

Etiologi
Faktor Tuba
(Kelainan
endometriosi
s tuba
kongenital

Faktor
abnormalita
s dari zigot

Faktor
hormonal (Pil
KB)

Faktor
ovarium

Faktor lain
(pemakai
IUD)

Patologi
Hasil konsepsi
mati dini dan
diresorbsi

Vaskularisasi kurang
Pasien tidak mengeluh apa-apa, haid terlambat
beberapa hari

Abortus ke
dalam lumen
tuba

Pembukaan pembuluh darah oleh vili korialis pada


dinding tuba ditempat implantasi. Sehingga
melepaskan mudigah dari dinding tersebut
Perdarahan terus berlangsung

Ruptur
dinding tuba

Ovum berimplantasi pada ismus dan biasanya


pada kehamilan muda

Gambaran klinik
Uterine bleeding
(perdarahan tidak
banyak, warna
coklat tua)

Nyeri pada
pergerakan serviks

Nyeri perut
bagian bawah

Anemia atau syok


hipovolemik

Nyeri daerah
subdiafragmatika
atau nyeri tajam
di daerah bahu

leukositosis

Diagnosis
anamnesis

Terlambat haid, gejala subjektif kehamilan,


nyeri perut bagian bawah, nyeri bahu
Tenesmus, perdarahan

Pemeriksaan
fisik umum

Tampak kesakitan dan pucat, kadang syok


Suhu meningkat

Pemeriksaan
ginekologi

Tanda kehamilan, uterus teraba sedikit


membesar
Nyeri pada pergerakan serviks, cavum
douglas menonjol

Pemeriksaan
laboratorium

Penurunan Hb,
leukositosis, tes kehamilan
Beta HCG naik 2x lipat

Progesteron meningkat

progesteron

Pengelolaan Kehamilan
Ektopik
Pada

umumnya adalah laparatomi.

MOLA HIDATIDOSA
Suatu

kehamilan yang berkembang tidak


wajar dimana tidak ditemukan janin dan
hampir seluruh vili korialis mengalami
perubahan berupa degenerasi hidropik.

Gejala-gejala dan tanda


Perdarahan per
vaginam (hamil
12-14 minggu)

Mual, muntah

Anemia

pusing

Diagnosis
Anamnesis amenorea, ;perdarahan pervaginam

Pemeriksaan fisik uterus lebIh besar dari usis kehamilan,


Tidak ditemukan tanda pasti kehamilan

Pemeriksaan Penunjang beta HCG dan USG

Pengelolaan Mola Hidatidosa


Perbaikan

keadaan umum transfusi


darah untuk memperbaiki syok atau
anemia dan menghilangkan atau
mengurangi penyulit (preeklampsia,
tirotoksikosis)
Pengeluaran jaringan mola vakum
kuretase atau histerktomi

PERDARAHAN PADA
KEHAMILAN LANJUT

PLASENTA PREVIA
Placenta

yang letaknya abnormal yaitu


pada segmen bawah rahim (SBR)
sehingga menutupi sebagian/ seluruh
orificium uteri internum (OUI)

KLASIFIKASI
Placenta previa totalis
Placenta previa partialis
Placenta previa marginalis
Placenta letak rendah
ETIOLOGI
Vaskularisasi decidua berkurang
Kerusakan endometrium/ miometrium
Placenta besar
Sebab lain: kehamilan dengan mioma

DIAGNOSIS

Anamnesis

Perdarahan dari jalan lahir tanpa nyeri


& sebab, terutama pada multigravida

Pemeriksaan
Fisik

Bagian terbawah janin belum masuk


PAP
In spekulo: tampak perdarahan dari
OUI warna merah segar

Pemeriksaan
Penunjang

USG: penentuan letak placenta


secara langsung sesuai dengan
klasifikasi

TATA LAKSANA
EKSPEKTATIF
Usia kehamilan >37 minggu, belum inpartu
Perdarahan tidak aktif, KU ibu baik (Hb >8 gr/dL), janin hidup
TINDAKAN:
Masuk RS tirah baring
Tokolitik, antibiotik
Periksa USG: tentukan implantasi placenta, usia gestasi (jika
<32 minggu dexamethasone/ betamethasone), profil
biofisik, letak & presentasi
Amniocentesis lakukan bubble test*
AKTIF
Perdarahan aktif & banyak
KU ibu buruk, janin mati
Usia kehamilan >37 minggu/ TBJ >2500 gr, sudah inpartu
TINDAKAN:
Masuk RS perbaiki KU
Setelah KU membaik, lakukan terminasi: SC/ per vaginam

SOLUSIO PLASENTA
Terlepasnya

placenta dari tempat


implantasinya yang normal, sebelum janin
lahir pada usia kehamilan >28 minggu

ETIOLOGI belum pasti


PREDISPOSISI
Hipertensi dalam kehamilan
Multiparitas
Usia ibu tua
Tali pusat pendek
Dekompresi uterus mendadak
Tekanana pada v.cava inferior
Defisiensi gizi & asam folat
Trauma
Konsumsi alkohol
Merokok
Tumor uterus
Kelainan uterus

DIAGNOSIS

Anamnesis

Perdarahan dari jalan lahir dg nyeri


terus menerus

Pemeriksaan
Fisik

Palpasi uterus: uterus en bois, wooden


womb, bagian janin sukar diraba
DJJ (-)
In spekulo: tampak perdarahan dari
OUI warna kehitaman

Pemeriksaan
Penunjang

USG: menentukan adanya hematoma


retroplacenter dan keadaan janin

TATA LAKSANA
EKSPEKTATIF
KU baik, usia kehamilan <37 minggu/ TBJ <2500 gr
Solutio placenta ringan
TINDAKAN:
Terminasi segera
AKTIF
KU buruk, usia kehamilan >37 minggu/ TBJ >2500 gr
Solutio placenta ringan, sedang, atau berat
TINDAKAN:
Terminasi segera

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi