Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
INSTABILITAS POSTURAL
Rubenstein LZ. Falls in older people: epidemiology, risk factors and strategies for prevention. Age and Ageing.
2006; 35-S2:ii37ii4.
Berry SD, Miller R. Falls: Epidemiology, Pathophysiology, and Relationship to Fracture. Curr Osteoporos Rep.
2008; 6(4): 149154.
2.
3.
Handayani A. Prevalensi dan sebaran faktor-faktor risiko intrinsik sistemik yang mempengaruhi instabilitas
postural pada pasien geriatri di divisi geriatri departemen ilmu penyakit dalam RSUPN Cipto
Mangunkusumo Jakarta. Tesis 2003. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Erwin. Sebaran faktor-faktor intrinsik lokal serta hubungannya dengan instabilitas postural/jatuh pada usia
lanjut di Divisi Geriatri RSCM. Tesis 2005. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
Borah D, Singh U, Wadhwa S, Bhattacharjee M. Postural stability: effect of age. IJPMR. 2007;18(1):7-10
https://www.jaaos.org/content/15/2/107/F1.expansion
Setiati S, Laksmi PW. Gangguan Keseimbangan, Jatuh, dan Fraktur. Dalam: Sudoyo AW, Setiyodadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ke 5. Jakarta: Interna Publishing;2009. Hlm 812-25.
Kekurangan vitamin D
Setiati S, Laksmi PW. Gangguan Keseimbangan, Jatuh, dan Fraktur. Dalam: Sudoyo AW, Setiyodadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ke 5. Jakarta: Interna Publishing;2009. Hlm 812-25.
Setiati S, Laksmi PW. Gangguan Keseimbangan, Jatuh, dan Fraktur. Dalam: Sudoyo AW, Setiyodadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ke 5. Jakarta: Interna Publishing;2009. Hlm 812-25.
Riwayat penyakit
Ada tidaknya hipotensi postural
Ketajaman penglihatan
Pemeriksaan ekstrimitas
Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan keseimbangan dan mobilitas
fungsional
Setiati S, Laksmi PW. Gangguan Keseimbangan, Jatuh, dan Fraktur. Dalam: Sudoyo AW, Setiyodadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ke 5. Jakarta: Interna Publishing;2009. Hlm 812-25.
Setiati S, Laksmi PW. Gangguan Keseimbangan, Jatuh, dan Fraktur. Dalam: Sudoyo AW, Setiyodadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ke 5. Jakarta: Interna Publishing;2009. Hlm 812-25.
Kesimpulan:
Terdapat post-fall syndrome
Setelah pasien jatuh rehabilitasi medic perlu
Jatuh
Definisi : Keadaan yang tidak disengaja dimana
seseorang tiba-tiba berada di lantai atau tanah,
bukan karena kehilangan kesadaran, stroke,
kejang, atau dorongan.
Terjadi pada 30%-45% berusia >65 tahun, dan
50% nya jatuh lebih dari satu kali.
Wanita > pria
Lebih sering terjadi di rumah daripada rumah
sakit.
Insiden jatuh meningkat seiring dengan
pertambahan usia
Mekanisme Jatuh
Pergerakan tubuh
J A T U H
Hipotensi postural
Penurunan TD sistolik >20mmHg saat berdiri ke
duduk dalam 3 menit
Dipengaruhi oleh obat, aging process atau
penyakit tertentu yg mempengaruhi kontrol
otonom tegangan vaskular.
Pengobatan
Peresepan 4 obat atau lebih meningkatkan
risiko terjatuh.
Obat tertentu memengaruhi keseimbangan
cairan elektrolit, tekanan darah, fatigue,
gangguan status mental, somnolen, pusing,
gangguan keseimbangan.
Lingkungan Eksternal
Home Safety!
Kesempatan Jatuh
Dampak Jatuh
Fraktur
Laserasi
Injuri jaringan lunak
Trauma kepala
Injuri otak dan medulla
spinalis
Pembiayaan
Rasa takut jatuh
Pembatasan pergerakan
Kematian
Assessment (1)
Mengetahui riwayat
penyakit dan pengobatan
Fungsi fisik
Mobilitas
Pemakaian alat bantu
ADL
Riwayat jatuh dan fraktur
Masalah kesehatan akut
atau kronik
Dosis dan frekuensi obat
Pemeriksaan fisik
Hipotensi postural
Nadi
Screening visual dan
pendengaran
Pemeriksaan ROM
PF arthritis
Deformitas kaki dan lesi
kaki
Pemeriksaan neurologi
Timed Up and Go Test
Performance Oriented
Mobility Assessment
Assessment (2)
Pemeriksaan Laboratorium:
Complete Blood Count
Glukosa darah
Elektrolit
BUN dan kreatinin
TSH
Kadar obat digoksin, antikonvulsan
Imaging jika ada kecurigaan penyakit tertentu
Tatalaksana Interdisiplin
Latihan untuk meningkatkan defisit
keseimbangan, mobilitas, dan kekuatan
Koreksi defisit sensoris
Evaluasi hipotensi postural
Tatalaksana masalah pada kaki
Modifikasi lingkungan tinggal
Tatalaksana osteoporosis
FRAKTUR
Osteoporosis
Massa tulang yang
rendah dan perburukan
mikroarsitektur tulang
Osteopenia diperkirakan
diderita oleh 28-47% pria
dan 37-50% wanita.
Osteoporosis
diperkirakan diderita
oleh 3-6% pria dan 1318% wanita
Duque G, Troen BR. Osteoporosis. In: Halter JB, Ouslander JG Tinetti ME, Studenski S, High KP, Asthana
S. Hazzards Geriatric Medicine and Gerontology. 6th ed. New York: McGraw Hill Medical; 2009
Osteoporosis
Sering underdiagnosed dan
undertreated
Silent disease, sering
asimptomatik sampai timbul
fraktur
Osteoporosis dapat disebabkan
penyakit lain atau obat-obatan
yang memiliki efek ke tulang
(osteoporosis sekunder)
Duque G, Troen BR. Osteoporosis. In: Halter JB, Ouslander JG Tinetti ME, Studenski S, High KP, Asthana
S. Hazzards Geriatric Medicine and Gerontology. 6th ed. New York: McGraw Hill Medical; 2009
T-score
Faktor Risiko
Fraktur Osteporotik
Duque G, Troen BR. Osteoporosis. In: Halter JB, Ouslander JG Tinetti ME, Studenski S, High KP, Asthana S. Hazzards Geriatric Medicine and
Gerontology. 6th ed. New York: McGraw Hill Medical; 2009
Gejala
Nyeri
Tampak memendek
Eksorotasi ekstremitas bawah
Kadang pasien sulit menopang
berat pada ekstremitas
Demensia dan delirium adalah
faktor risiko untuk jatuh dan
fraktur
Miller RM, Christmas C, Magaziner J. Hip Fractures. In: Halter JB, Ouslander JG Tinetti ME, Studenski S, High KP, Asthana S. Hazzards Geriatric Medicine
and Gerontology. 6th ed. New York: McGraw Hill Medical; 2009
Miller RM, Christmas C, Magaziner J. Hip Fractures. In: Halter JB, Ouslander JG Tinetti ME, Studenski S, High KP, Asthana S. Hazzards Geriatric
Medicine and Gerontology. 6th ed. New York: McGraw Hill Medical; 2009
Miller RM, Christmas C, Magaziner J. Hip Fractures. In: Halter JB, Ouslander JG Tinetti ME, Studenski S, High KP, Asthana S. Hazzards Geriatric
Medicine and Gerontology. 6th ed. New York: McGraw Hill Medical; 2009
Miller RM, Christmas C, Magaziner J. Hip Fractures. In: Halter JB, Ouslander JG Tinetti ME, Studenski S, High KP, Asthana S. Hazzards Geriatric
Medicine and Gerontology. 6th ed. New York: McGraw Hill Medical; 2009
Rehabilitasi
Latihan pernapasan
Dorsal/plantar fleksi, fleksi sendi lutut, latihan pinggul dan
paha, abduksi-aduksi
Latihan ekstremitas atas dan badan juga diperlukan
Harus memperhatikan batasan ROM, khususnya pada pasien
yang menjalani prosthetic replacement, harus menghindari
Fleksi pinggul >70-90,, eksorotasi lutut, aduksi lutut melewati garis
tengah (hal ini harus dilakukan selama 12 minggu)
Komplikasi Saat
Rehabilitasi
Masalah
kardiopulmoner
Deep vein thrombosis
Nyeri pinggul
Osifikasi heterotopik
Ulkus dekubitus
Program
Rehabilitasi
Jangka Panjang
Modifikasi rumah
penting untuk
menurunkan risiko jatuh
Evaluasi periodik ke
spesialis rehabilitasi
pada akhir bulan ke-1, 3,
6 pasca operasi, dan
kemudian sekali setahun
sampai seumur hidup
pasien
Dionyssiotis Y, Dontas IA, Economopoulos D, Lyrittis GP. Rehabilitation after falls and fractures. J Musculoskelet Neuronal Interact. 2008; 8(3): 24450
IMOBILISASI
Setiati S, Aries W, Laksmi PW, Harimurti K, Govinda A. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Imobilisasi dan Komplikasi
Akibat Imobilisasi pada Orang Usia Lanjut. Jakarta: Perhimpuan Gerontologi Medik Indonesia; 2006.
Artritis
Osteoporosis
Fraktur
Podiatrik
Neurologikal
Stroke
Parkinson
Neuropati
Hidrosefalus tekanan normal
Demensia
Kardiovaskular
Gagal jantung kongestif
(parah)
Penyakit jantung koroner
Penyakit vaskular perifer
Pulmonal
Sensori
Penurunan penglihatan
Penurunan kinestetik
Penurunan sensasi perifer
Lain-lain
Dekondisi
Malnutrisi
Keganasan sistemik
Efek samping obat
Psikologi
Ketakutan untuk jatuh
Apati/motivasi menurun
Lingkungan
Terpaksa
Kurangnya fasilitas mobilitas
Nyeri kronik dan akut
Kane RL,Ouslander
Abrass IB, Resnick B. Essentials of clinical Geriatrics, 6th Ed. USA: McGraw-Hill Companies; 2009.
PPOK JG,
(parah)
Kane RL, Ouslander JG, Abrass IB, Resnick B. Essentials of clinical Geriatrics, 6th Ed. USA: McGraw-Hill Companies; 2009.
Pemeriksaan fisik
Kulit
Kardiopulmonal
Defisit neurologis
Kelemahan fokal
Sensori dan persepsi
Tingkat mobilitas
Mobilitas di ranjang
Kemampuan transfer ranjangkursi
Mobilitas kursi roda
Keseimbangan berdiri
Gerakan berjalan
Nyeri saat bergerak
Muskuloskeletal
Tonus dan kekuatan
Gerakan sendi
Deformitas kaki
Kane RL, Ouslander JG, Abrass IB, Resnick B. Essentials of clinical Geriatrics, 6th Ed. USA: McGraw-Hill Companies; 2009.
Manajemen Imobilitas
Perbaikan mobilitas yang kecil sekali pun dapat
menurunkan angka kejadian dan keparahan
komplikasi, meningkatkan kualitas kehidupan, dan
mengurangi biaya perawatan pasien
Kane RL, Ouslander JG, Abrass IB, Resnick B. Essentials of clinical Geriatrics, 6th Ed. USA: McGraw-Hill Companies; 2009.
Manajemen Imobilitas
Tujuan: Optimalisasi fungsi dan mobilitas semaksimal
mungkin
Kane RL, Ouslander JG, Abrass IB, Resnick B. Essentials of clinical Geriatrics, 6th Ed. USA: McGraw-Hill Companies; 2009.
Manajemen Imobilitas
Manajemen Penyebab
Artritis
Fraktur pelvis
Penyakit Parkinson
Dan lain-lain
Kane RL, Ouslander JG, Abrass IB, Resnick B. Essentials of clinical Geriatrics, 6th Ed. USA: McGraw-Hill Companies; 2009.
Nonacetylated salycilates
trisiklik yang efektif untuk nyeri
(salsalate dan trisalycilate)
persisten, biasanya dapat
memiliki dampak
toksisitas
Manajemen
nyeri
menyebabkan efek samping
antikolinergik seperti mulut
ginjal
dan aktivitas imobilitas,
nyeri
menyebabkan
imobilitas
kering, retensi urin, konstipasi,
antiplatelet
yang
lebih
memperparah nyeri
delirium, takikardi, pandangan
RINGAN daripada NSAID
kabur.
Farmakologikal
Tergantung
Tergantung
neuropatik
Kane RL, Ouslander JG, Abrass IB, Resnick B. Essentials of clinical Geriatrics, 6th Ed. USA: McGraw-Hill Companies; 2009.
Sebelum
mengajak
pasien hidup
sehat, ajaklah
diri sendiri.
Miriam E. Nelson, W. Jack Rejeski, Steven N. Blair, Pamela W. Duncan, James O. Judge, Abby C.
King, Carol A. Macera, Carmen Castaneda-Sceppa. Physical Activity and Public Health in Older
Adults: Recommendation From the American College of Sports Medicine and the American
Heart Association [Internet]. [cited: 17 Des 2014]. Available from:
http://www.medscape.com/viewarticle/561352.
Modalitas tatalaksana:
Aktif
Pasif
Mengajak mengikuti program latihan duduk
Kane RL, Ouslander JG, Abrass IB, Resnick B. Essentials of clinical Geriatrics, 6th Ed. USA: McGraw-Hill Companies; 2009.
KOMPLIKASI IMOBILITAS
1. Tromboemboli Vena
Triad Virchow :
Kerusakan dinding pembuluh darah
Stasis vena
Hiperkoagulasi
Pencegahan :
Latihan tungkai dan gerak sendi aktif & pasif
Elevasi kaki 15-20, lutut sedikit fleksi, kepala
mendatar/lebih rendah
Bergerak aktif rutin dalam waktu singkat
Pada pasien dengan varises dan riwayat flebitis,
gunakan stoking elastis antiflebitis
Setiati S, Aries W, Laksmi PW, Harimurti K, Govinda A. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Imobilisasi
dan Komplikasi Akibat Imobilisasi Pada Orang Usia Lanjut. Jakarta: PERGEMI; 2006.
2. Hipotensi Ortostatik
Penurunan TDS >20mmHg, TDD >10mmHg
dalam 2-3menit dari posisi berbaring ke posisi
tegak dan dapat disertai pusing dan sinkop.
Dapat terjadi pada imobilitas karena:
Penurunan sirkulasi darah
Penurunan respon saraf otonom
Pooling darah pada ekstremitas bawah
3. Kontraktur
Merupakan
pemendekan serabut
otot permanen yang
salah satunya
disebabkan imobilisasi
pada posisi non
fungsional
Setiati S, Aries W, Laksmi PW, Harimurti K, Govinda A. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Imobilisasi dan
Komplikasi Akibat Imobilisasi Pada Orang Usia Lanjut. Jakarta: PERGEMI; 2006.
Ma CB, Zieve D. Contracture deformity [internet]. [diperbaharui 8 September 2014; diakses 17 Desember 2014].
Tersedia di: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003185.htm
Pencegahan:
Mobilisasi bertahap
Memposisikan tubuh seperti sedang berdiri
Menggerak-gerakan tungkai
Setiati S, Aries W, Laksmi PW, Harimurti K, Govinda A. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Imobilisasi
dan Komplikasi Akibat Imobilisasi Pada Orang Usia Lanjut. Jakarta: PERGEMI; 2006.
4. Ulkus Dekubitus
Merupakan luka yang terjadi akibat tekanan terus
menerus dalam periode tertentu pada bagian tubuh
sehingga aliran darah berkurang. Disebut juga pressure
ulcers.
Faktor yang mempengaruhi : tekanan daya regang
gesekan kelembaban
Pada pasien geriatri, risiko menjadi semakin besar
karena:
Lemak subkutan, jaringan kolagen, dan elastik berkurang
Kulit menjadi tipis dan rapuh akibat penurunan fungsi
kolateral kapiler
Setiati S, Aries W, Laksmi PW, Harimurti K, Govinda A. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Imobilisasi dan Komplikasi Akibat Imobilisasi
Pada Orang Usia Lanjut. Jakarta: PERGEMI; 2006.
Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri. Edisi ke-5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2014.
Patofisiologi
Imobilitas tekanan darah kapiler meningkat
hingga 30-45mmHg, sakrum 60-70mmHg (N:
16-33mmHg) daerah menjadi iskemik
nekrosis jaringan
Perubahan tekanan reversibel <2 jam
Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri. Edisi ke-5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2014.
Setiati S, Aries W, Laksmi PW, Harimurti K, Govinda A. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Imobilisasi dan Komplikasi Akibat Imobilisasi Pada Orang Usia
Lanjut. Jakarta: PERGEMI; 2006.
Berman K, Zieve D, Eltz DR, Slon S. Pressure Ulcer [internet]. [diperbaharui 20 November 2012; diakses 17 Desember 2014]. Tersedia di:
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/007071.htm
Kirman CN, Geibel J. Pressure Ulcers and Wound Care Clinical Presentation [internet]. [diakses 17 Desember 2014]. Tersedia di:
http://emedicine.medscape.com/article/190115-clinical
Setiati S, Aries W, Laksmi PW, Harimurti K, Govinda A. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Imobilisasi dan Komplikasi Akibat Imobilisasi Pada Orang Usia
Lanjut. Jakarta: PERGEMI; 2006.
Berman K, Zieve D, Eltz DR, Slon S. Pressure Ulcer [internet]. [diperbaharui 20 November 2012; diakses 17 Desember 2014]. Tersedia di:
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/007071.htm
Kirman CN, Geibel J. Pressure Ulcers and Wound Care Clinical Presentation [internet]. [diakses 17 Desember 2014]. Tersedia di:
http://emedicine.medscape.com/article/190115-clinical
Pencegahan
Assessment risiko ulkus dekubitus dengan
skala Norton
Setiati S, Aries W, Laksmi PW, Harimurti K, Govinda A. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Imobilisasi dan Komplikasi Akibat Imobilisasi
Pada Orang Usia Lanjut. Jakarta: PERGEMI; 2006.
Terima Kasih