Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SYOK HIPOVOLEMIK
Disusun Oleh :
Shazleen Farhana Binti Khairul Azam
C111 09 868
Pembimbing : dr. Rully C. Antuli
Supervisor :dr. Alamsyah A.A. Husain, Sp.An
IDENTITAS PASIEN
Nama: Ny N
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl. Batuppi
Status perkahwinan
: Sudah
menikah
Tanggal MRS
: 30 Maret 2014
RM : 660913
ANAMNESIS
Keluhan utama : Kesadaran
Menurun
Anamnesis Terpimpin
Dialami sejak 1 hari yang lalu sebelum
masuk RSWS dengan riwayat post partum
20 hari yang lalu. Rujukan dari RSUD
Bulukumba dengan diagnosa Suspek
Trauma Buli-Buli. Riwayat sulit BAK sejak 1
hari post partum. Riwayat melahirkan di
rumah ditolong bidan. Riwayat didorongdorong saat persalinan. BAK warna merah
sejak terpasang kateter di RSUD
Bulukumba. Riwayat hipertensi (-),
diabetes mellitus (-), alergi obat (-),
riwayat asma (-), Tuberculosis (-).
PEMERIKSAAN FISIS
Status Generalisata :
Sakit berat/Gizi cukup/ Compos mentis (E4M5V3)
BB : 42 kg
TB : 150 cm
Tanda Vital:
TD :
90/60 mmHg
N :
120 x/menit, regular, tidak kuat angkat
P :
24 x/menit, spontan, tipe
thoracoabdominal
S :
36,7oC per aksilla
Cont
Secondary Survey
Kepala :
Mata
: Konjungtiva kedua mata
anemis, sklera tidak ikterus, perdarahan
subkonjungtiva (-).
Telinga : Otore (-), perdarahan (-)
Hidung : Rinorhea (-), epistaksis (-)
Bibir
: Tidak tampak sianosis, bibir
kering/ terkelupas (-).
Lidah : Kotor (-), candidiasis (-)
Leher :
- Inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitar,
tidak tampak massa tumor.
- Palpasi
: Nyeri tekan (-), kaku kuduk (-),
DVS +2 cmH2O
Thorax :
Inspeksi : P: 24x/menit, simetris kiri=kanan,
thoracal type, normochest, edema (-), hematome
(-).
Palpasi : Nyeri tekan (-), krepitasi (-), vocal
fremitus (+) kedua hemithorax
Perkusi
: Sonor. Batas paru hepar ICS V
kanan.
Auskultasi
: Vesikuler. BT: Wh-/-, Rh-/-
Jantung
Inspeksi
: Iktus kordis tidak tampak
Palpasi
: Iktus kordis tidak teraba
Perkusi
: Pekak, batas jantung
medioclavicularis sinistra.
Auskultasi
: Bunyi jantung I/II
dalam batas normal, bising (-)
Abdomen
Inspeksi
: Datar, ikut gerak napas,
darm contour (-), darm steifung (-).
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan
menurun.
Palpasi : Nyeri tekan (+), massa
tumor (-), Hepar/lien tidak teraba.
Perkusi
: Timpani (+),
nyeri ketok (+), shifting dullness (-).
Vertebra
Inspeksi
: Alignment tulang baik,
tidak tampak massa tumor. warna kulit
sama dengan sekitarnya.
Palpasi
: Tidak teraba massa tumor.
Ekstremitas Superior dan Inferior:
Edema (-)
Organ Genitalia
Inspeksi
: Dalam batas normal
LABORATORIUM
27/4/2014
Pemeriksaan
Hasil
RBC
1,82
WBC
7700
HGB
5,3
HCT
15,7
PLT
162000
Natrium
148
PT
18,9
Kalium
4,6
APTT
36,8
Clorida
127
Ureum
105
Kreatinin
5,4
GDS
39
SGOT
13
SGPT
DIAGNOSA
Kesadaran Menurun ec. Syok
Hipovolemik
Perdarahan Intravesical ec. Susp.
Trauma Buli-Buli
RENCANA TERAPI
Airway : O2 2 lpm via nasal kanul
Breathing : Spontan
Circulation : IVFD RL 1000 cc, Dextrose
5/24j
Drug : Cefotaxime 18gr/8 j/IV,
Metronidazole 0,5GR/8j/IV
Asam Tranexamat 500mg/8j/IV
Ranitidin 50 mg/8 jam/IV
Albumin 25%x 100cc
Transfusi PRC
Diet TKTP
RESUME
Dialami sejak 1 hari yang lalu sebelum
masuk RSWS dengan riwayat post partum
20 hari yang lalu. Rujukan dari RSUD
Bulukumba dengan diagnosa Suspek Trauma
Buli-Buli. Riwayat sulit BAK sejak 1 hari post
partum. Riwayat melahirkan di rumah ditolong
bidan. Riwayat didorong-dorong saat
persalinan. BAK warna merah sejak terpasang
kateter di RSUD Bulukumba. Riwayat
hipertensi (-), diabetes mellitus (-), alergi obat
(-), riwayat asma (-), Tuberculosis (-).
DISKUSI
SYOK HIPOVOLEMIK
Syok hipovolemik merupakan kondisi
medis atau bedah dimana terjadi
kehilangan cairan dengan cepat yang
berakhir pada kegagalan beberapa
organ, disebabkan oleh volume sirkulasi
yang tidak adekuat dan berakibat pada
perfusi yang tidak adekuat.
Paling sering, syok hipovolemik
merupakan akibat kehilangan darah
yang cepat (syok hemoragik).
Etiologi
Kehilangan darah/syok hemoragik
Hemoragik eksternal : trauma, perdarahan
gastrointestinal
Hemoragik internal : hematoma, hematotoraks
Patogenesis
Telah diketahui dengan baik respons tubuh saat
kehilangan volum sirkulasi. Tubuh secara logis
akan segera memindahkan volum sirkulasinya
dari organ non vital. Saat terjadi perdarahan
akut, curah jantung dan denyut nadi akan turun
akibat rangsang baroreseptor di aortik arch
dan atrium. Volume sirkulasi turun, yang
mengakibatkan teraktivasinya saraf simpatis di
jantung dan organ lain. Akibatnya, denyut
jantung meningkat, terjadi vasokonstriksi dan
redistribusi darah dari organ-organ nonvital.
Manifestasi Klinis
Hipotensi
Takikardi
Vasokonstriksi perifer
Kesadaran menurun
Penatalaksanaan Syok
Langkah awal dalam mengelola syok pada
penderita trauma adalah mengetahui tandatanda klinisnya.
Langkah kedua dalam pengelolaan awal terhadap
syok adalah mencari penyebab syok, yang untuk
penderita trauma berhubungan dengan
mekanisme cedera.
Diagnosis dan terapi syok harus dilakukan secara
simultan. Untuk hampir semua penderita trauma,
penanganan dilakukan seolah olah penderita
menderita syok hipovolemik, kecuali bila ada
bukti jelas bahwa keadaan syok disebabkan oleh
suatu etiologi yang bukan hipovolemia.
Pemeriksaan Fisis
Airway dan Breathing
Prioritas pertama adalah menjamin airway
yang paten dengan cukupnya pertukaran
ventilasi dan oksigenasi.
Circulation (Sirkulasi Kontrol
Perdarahan)
Termasuk dalam prioritas adalah
mengendalikan perdarahan yang jelas
terlihat, memperoleh akses intravena yang
cukup, dan menilai perfusi jaringan.
Transfusi darah
Plasma expander
Albumin
Ringer Laktat atau NaCl 0,9%
Monitor resusitasi
Tanda-tanda dan gejala-gejala perfusi yang
tidak memadai, dapat juga digunakan untuk
menentukan respons penderita. Pulihnya
tekanan darah ke normal, tekanan nadi dan
denyut nadi merupakan tanda positif yang
menandakan bahwa perfusi sedang kembali ke
normal.
Jumlah produksi urin merupakan indikator yang
cukup sensitif untuk perfusi ginjal. Produksi urin
yang normal pada umumnya menandakan
aliran darah ginjal yang cukup, bila tidak
dimodifikasi oleh pemberian obat diuretik.
Terima Kasih