Vous êtes sur la page 1sur 80

NURHAFIZAH

0808121345
PEMBIMBING :
Dr. Agus Tri Joko, Sp.S

Nama

Tn. AZ

Umur

46 Tahun

Alamat

Bangkinang

Agama

Islam

Status perkawinan Kawin


Pekerjaan

PNS

Tanggal Masuk RS

3 Mei 2015

Medical Record

889xxx

Autoanamnesis dengan anak kandung pasien


Anamnesis (6 Mei 2015)
KELUHAN UTAMA
Lemah anggota gerak kiri

RESUME ANAMNESIS
Tn.AZ, 46 tahun, lemah anggota gerak kiri secara tibatiba pada saat istirahat. Berbicara pelo dan mulut
mencong ke kanan. Penurunan kesadaran (+). Riwayat
Hipertensi (+), Riwayat stroke dalam keluarga (+).

A. KEADAAN UMUM

Tekanan darah
kiri

: kanan : 160/100 mmHg


: 160/100 mmHg

Denyut nadi

: kanan
kiri

: 84 x/mnt, teratur
: 84 x/mnt, teratur

Jantung

: HR

: 84 x/mnt, reguler, bising (-)

Paru

: RR

: 20x/mnt, tipe: thorakalabdominal

KESADARAN
terpasang ETT
FUNGSI LUHUR
KAKU KUDUK

: Stupor, GCS : E2, M3, V


: sulit dinilai
: (-)

1. N. I (Olfactorius )

Kanan

Kiri

Daya pembau

SDN

SDN

Keterangan
Sulit dinilai

2. N.II (Opticus)

Kanan

Kiri

Daya penglihatan
Lapang pandang
Pengenalan warna

SDN
SDN
SDN

SDN
SDN
SDN

Keterangan
Sulit dinilai

3. N.III (Oculomotorius)
Kanan
Ptosis
Pupil
Bentuk
Ukuran
Gerak bola mata
Refleks
pupil
Langsung
Tidak langsung

Bulat
2 mm
SDN

+
+

Kiri
-

Bulat
2 mm
SDN
+
+

Keterangan

Normal

4. N. IV (Trokhlearis)

Gerak bola mata

Kanan
SDN

Kiri

Keterangan

SDN

Sulit dinilai

5. N. V (Trigeminus)

Kanan

Kiri

Keterangan

Motorik
Sensibilitas
Refleks kornea

SDN
SDN
SDN

SDN
SDN
SDN

Sulit dinilai

6. N. VI (Abduscens)

Kanan

Gerak bola mata SDN


Strabismus
SDN
Deviasi
SDN

Kiri

Keterangan

SDN
SDN
SDN

Sulit dinilai

7. N. VII (Facialis)

Tic
Motorik :
-mengerutkan dahi
-mengangkat alis
-menutup mata
-sudut mulut
-lipatan nasolabial
-Meringis
-Menggembungkan
Pipi

Daya perasa
Tanda chvostek

Kanan
SDN
SDN
+
SDN
+
SDN
SDN

SDN
-

Kiri
SDN
SDN
+
SDN
_
SDN
SDN

SDN

Keterangan

Sulit dinilai
Paresis N.VII sinistra sentral

8. N. VIII (Akustikus)

Pendengaran

Kanan
SDN

Kiri
SDN

Keterangan
Sulit dinilai

9. N. IX (Glossofaringeus)

Kanan

Arkus farings

SDN

Daya perasa
Refleks muntah

SDN
SDN

Kiri

Keterangan

SDN
SDN

Sulit dinilai

10. N. X (Vagus)

Arkus farings

Kanan
SDN

Kiri

Dysfonia

SDN

SDN

Keterangan
Sulit dinilai

11. N. XI (Assesorius)

Kanan

Kiri

Motorik
Trofi

SDN
SDN

SDN
SDN

Keterangan
Sulit dinilai

12. N. XII (Hipoglossus)

Kanan

Kiri

Motorik
Trofi
Tremor
Disartri

SDN
SDN
-

SDN
SDN
-

Keterangan

Sulit dinilai

SISTEM MOTORIK

Kanan

Kiri

Keterangan

Ekstremitas atas

SDN

SDN

Distal

tes jatuh lateralisasi sisi

Proksimal

kiri

Tonus

SDN

SDN

Trofi

Eutropi

Eutropi

Ger. Involunter

Kekuatan

Ekstremitas bawah

SDN

SDN

Distal

Proksimal

Tonus

SDN

SDN

Trofi

Eutropi

Eutropi

Ger.involunter

Trofi

Eutropi

Eutropi

Ger. involunter

Ref.dinding perut

Kekuatan

Sulit dinilai

Tes jatuh lateralisasi sisi kiri

Badan

SISTEM SENSORIK
Sensasi
Raba
Nyeri
Suhu
Propioseptif

Kanan

Kiri

SDN
SDN
SDN
SDN

SDN
SDN
SDN
SDN

Keterangan
Sulit dinilai

REFLEKS

Kanan

Kiri

Keterangan

Fisiologis
Biseps
Triseps
KPR
APR

+
+
+
+

+
+
+
+

Patologis
Babinski
Chaddock
Hoffman Tromer
Reflek primitif :
Palmomental
Snout

Normal

Reflek patologis -

FUNGSI KORDINASI

Kanan

Kiri

Keterangan

Test telunjuk hidung


Test tumit lutut
Gait
Tandem
Romberg

SDN
SDN
SDN
SDN
SDN

SDN
SDN
SDN
SDN
SDN

SISTEM OTONOM
Miksi
Defekasi

: terpasang kateter
:-

Sulit dinilai

PEMERIKSAAN KHUSUS/LAIN
Laseque
Kernig
Patrick
Kontrapatrick
Valsava test
Brudzinski I

: Tidak terbatas
: Tidak terbatas
: -/: -/: tidak dilakukan
: -/-

RESUME PEMERIKSAAN

Keadaan umum
Kesadaran
: Stupor, GCS : E2,
M3,Vterpasang ETT
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Pernafasan
: 20x/ mnt, teratur
Nadi
: 84x/menit
Fungsi luhur : sulit dinilai
Rangsang meningeal: (-)

RESUME PEMERIKSAAN

Saraf kranial : sulit dinilai


Motorik
: lateralisasi sisi kiri
Sensorik
: Sulit dinilai
Koordinasi
Otonom

Refleks
- Fisiologis

: sulit dinilai
:-

- Patologis

: (+/+)
: (-/-)

DIAGNOSIS KLINIS
DIAGNOSIS TOPIK
DIAGNOSIS ETIOLOGIK
DIAGNOSIS BANDING

: Stroke + Hipertensi grade II


: Sistem karotis dextra
: stroke hemoragik
: Stroke non hemoragik

1. Pemeriksaan darah rutin


2. Pemeriksaan kimia darah (Glukosa puasa,
kolesterol, TG, HDL, LDL, kreatinin, ureum SGOT,
SGPT)
3. CT Scan kepala
4. Foto Thorak
5. EKG

Darah rutin (3 mei 2015)


Hb
: 14,8 gr%
Leukosit
: 9.470/mm3
Trombosit
: 249.000/mm3
Ht
: 43,8 vol%

Kimia Darah (3 mei 2015)


Glu(sewaktu)
: 71 mg/dl
AST
: 27,7 IU/L
ALT
: 44,8 IU/L
Creatinin
: 0,9 mg/dl
Ureum
: 27,1 mg/dl

CTR > 50%


Kesan : Kardiomegali

Gambaran:

tampak lesi hypodens luas dengan ria hypodens pada


cerebri temporo-parietal dextra dengan pendesakan
terhadap ventrikel lateral dextra dan midine kekiri

Kesan :

ICH luas serebri temporo-parietal dextra dengan


reabsorpsi

Diagnosis akhir

Stroke hemoragik e.c perdarahan intraserebral + Hipertensi grade II

Umum
Tirah baring dengan
posisi kepala
ditinggikan 30

Kontrol Vital Sign


Mobilisasi dan
rehabilitasi medik
Perawatan di ruang ICU
Pemberian nutrisi
melalui NGT sesuai
kebutuhan kalori
pasien
konsul dokter spesialis
bedah saraf

Khusus
IVFD RL 20 tpm
Inj citicolin 3x 250 mg
IV
Inj Vit K 3 x 500 mg IV
Inj Asam Mefenamat 3
x 500 mg
Manitol 4 x 125 cc
Inj piracetam 3 x 3 mg

4 Mei 2015
S : lemah anggota gerak kiri, nyeri kepla (+), bicara pelo
O : Kesadaran : Somnolen, GCS E2M4V5
Vital sign : TD : 140/100 mmHg, N : 75x/menit, RR : 21x/menit, T : 37,60
C Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai,
Sensorik : sulit dinilai
Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: +/Fungsi Otonom : terganggu
Koordinasi : sulit dinilai
A : Stroke hemoragik + hipertensi grade II
P :IVFD

RL 20 tetes/menit

Inj citicolin 3x 250 mg IV

Inj

Vit K 3 x 500 mg IV

Inj

Asam Mefenamat 3 x 500 mg

Manitol

Inj

4 x 125 cc

piracetam 3 x 3 mg

5 Mei 2015
S :pasien tidak sadar
O : Kesadaran : Stupor, GCS E2M4V2
Vital sign : TD : 148/120 mmHg, N : 90x/menit, RR : 22x/menit, T : 37,50
C Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai,
Sensorik : sulit dinilai
Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: +/Fungsi Otonom : terganggu
Koordinasi : sulit dinilai
A : Stroke hemoragik + hipertensi grade II
P :IVFD

RL 20 tetes/menit

Inj citicolin 3x 250 mg IV

Inj

Vit K 3 x 500 mg IV

Inj

Asam Mefenamat 3 x 500 mg

Manitol

Inj

4 x 125 cc

piracetam 3 x mg

Persiapan

operasi cito craniotomy a/i ICH

6 mei 2015
S : pasien tdak sadar
O : Kesadaran : Stupor, GCS E2M3Vterpasang ETT
Vital sign : TD : 164/100 mmHg, N : 84x/menit, RR : 20x/menit, T : 38,00
C Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai,
Sensorik : sulit dinilai
Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: +/Fungsi Otonom : terganggu
Koordinasi : sulit dinilai
Kepala terpasang drainase
A : post craniotomy neuro a/i ICH (stroke hemoragik) + hipertensi grade II
P :IVFD

RL 20 tetes/menit

Inj

Ceftriaxon 2 x 1gr

Inj

Vit K 3 x 500 mg IV

Inj

Asam Mefenamat 3 x 500 mg

Inj

tramadol 3 x 1

Inj

citicolin 3 x 125 mg

Inj

piracetam 3 x 3 mg

Inj

Paracetamol 3 x 1 gr

7 mei 2015
S : pasiien tidak sadar, demam (+)
O : Kesadaran : Stupor, GCS E2M3Vterpasang ETT
Vital sign : TD : 170/100 mmHg, N : 92x/menit, RR : 21x/menit, T : 39,00 C
Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai,
Sensorik : sulit dinilai
Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: +/Fungsi Otonom : terganggu
Koordinasi : sulit dinilai
Kepala terpasang drainase cairan merah kental
A : post craniotomy neuro a/i ICH (stroke hemoragik) hari ke 2 + Hipertensi grade II
P :IVFD

RL 20 tetes/menit

Inj

Ceftriaxon 2 x 1 gr

Inj

Vit K 3 x 500 mg IV

Inj

Asam Mefenamat 3 x 500 mg

Inj

tramadol 3 x 1

Inj

citicolin 3 x 125 mg

Inj

piracetam 3 x 3 mg

Inj

Paracetamol 3 x 1 gr

8 mei 2015
S : pasiien sudah sadar, demam (+)
O : Kesadaran : Somnollen, GCS E3M6V5
Vital sign : TD : 150/90 mmHg, N : 106x/menit, RR : 21x/menit, T : 39,20 C
Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai, Sensorik :
sulit dinilai
Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: +/Fungsi Otonom : terganggu
Koordinasi : sulit dinilai
Kepala terpasang drainase cairan merah kental
A : post craniotomy neuro a/i ICH (stroke hemoragik) hari ke 3 + Hipertensi grade II
P :IVFD

RL 20 tetes/menit

Inj

Ceftriaxon 2 x 1 gr

Inj

Vit K 3 x 500 mg IV

Inj

Asam Mefenamat 3 x 500 mg

Inj

tramadol 3 x 1

Inj

citicolin 3 x 125 mg

Inj

piracetam 3 x 3 mg

Inj

Paracetamol 3 x 1 gr

Micardis

80 mg 1-0-0

9 mei 2015
S : pasien sadar, demam (+), mata bengkak
O : Kesadaran : Somnollen, GCS E3M6V5
Vital sign : TD : 130/110 mmHg, N : 88x/menit, RR : 20x/menit, T : 38,70 C
Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai,
Sensorik : sulit dinilai
Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: +/Fungsi Otonom : terganggu
Koordinasi : sulit dinilai
Kepala terpasang drainase, rembesan (-)
A : post craniotomy neuro a/i ICH (stroke hemoragik) hari ke 4 + Hipertensi grade II
P :IVFD

RL 20 tetes/menit

Inj

Ceftriaxon 2 x 1 gr

Inj

Asam Mefenamat 3 x 500 mg

Inj

tramadol 3 x 1

Inj

citicolin 3 x 125 mg

Inj

piracetam 1 x 3 mg

Inj

Paracetamol 3 x 1 gr

Micardis

80 mg 1-0-0

Inj ondansentron 3 x 4 gr
Aminofluid 1 flsh / hari
Amlodipin 1 x 10 mg
Inj Vit K 3 x 500 mg IV

11 mei 2015
S : pasien sadar, sakit kepala
O : Kesadaran : Somnollen, GCS E35V5
Vital sign : TD : 130/110 mmHg, N : 88x/menit, RR : 20x/menit, T : 36,70 C
Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai,
Sensorik : sulit dinilai
Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: -/Fungsi Otonom : terganggu
Koordinasi : sulit dinilai
Kepala terpasang verban, rembesan cairan (-)
A : post craniotomy neuro a/i ICH (stroke hemoragik) hari ke 5 + Hipertensi grade II
P :IVFD

RL 20 tetes/menit

Inj

Ceftriaxon 2 x 1 gr

Inj

Asam Mefenamat 3 x 500 mg

Inj

tramadol 3 x 1

Inj

citicolin 3 x 125 mg

Inj

piracetam 1 x 3 mg

Micardis

80 mg 1-0-0

Inj ondansentron 3 x 4 gr
Aminofluid 1 flsh / hari
Amlodipin 1 x 10 mg
Vik K 3 x 500 mg IV

12 mei 2015
S : pasien sadar, sakit kepala
O : Kesadaran : Somnollen, GCS E35V5
Vital sign : TD : 130/100 mmHg, N : 80x/menit, RR : 21x/menit, T : 36,60 C
Fungsi luhur : sulit dinilai, Saraf kranial : sulit dinilai, Motorik sulit dinilai,
Sensorik : sulit dinilai
Refleks Fisiologis: +/+ , Refleks Patologis: -/Fungsi Otonom : terganggu
Koordinasi : sulit dinilai
Kepala terpasang verban, rembesan cairan (-)
A : post craniotomy neuro a/i ICH (stroke hemoragik) hari ke 5 + Hipertensi grade II
P :IVFD

RL 20 tetes/menit

Inj

Ceftriaxon 2 x 1 gr

Inj

Asam Mefenamat 3 x 500 mg

Inj

tramadol 3 x 1

Inj

citicolin 3 x 125 mg

Inj

piracetam 1 x 3 mg

Micardis

80 mg 1-0-0

Inj ondansentron 3 x 4 gr
Aminofluid 1 flsh / hari
Amlodipin 1 x 10 mg
Vik K 3 x 500 mg IV

KLASIFIKASI STROKE

Faktor mayor
Hipertensi
Penyakit jantung
Diabetes Melitus
Pernah stroke

Faktor minor
Hiperlipidemia
Hematokrit tinggi
Merokok
Obesitas
Hiperurisemia
Kurang olahraga
Fibrinogen tinggi

Penderita Stroke Akut

Penurunan kesadaran
Sakit kepala
Refleks patologi

Ketiganya atau 2 dari ketiganya ada


Penurunan kesadaran (+), sakit kepala (-),
refleks patologis (-)
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (+),
reflek patolgi (-)
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-),
refleks patologi (+) Stroke Infark

Stroke
hemoragik

Siriraj Stroke Score (SSS)


SSS = 2.5 C + 2 V + 2 H + 0.1 DBP - 3A 12

(2,5 x 2) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 100)


(3 x 0) 12 = 3

SSS

DIAGNOSIS

>1

Cerebral haemorhage

<-1

Cerebral infarction

-1 to 1

Uncertained diagnosis, use probability curve


and/or CT Scan

No
1
2

INDIKATOR
TIA sebelum serangan
Permulaan serangan

Waktu serangan

Sakit kepala saat


serangan

SKOR
ada

Tidak ada

Sangat mendadak/1-2
menit

6,5

Mendadak/beberapa
menit-1 jam

6,5

Pelan-pelan/beberapa
jam

Waktu kerja/aktivitas

6,5

Waktu
istirahat/duduk/tidur

Waktu bangun tidur

Sangat hebat

10

6,5

muntah

kesadaran

Tekanan
darah

hebat

7,5

ringan

Tidak ada

Langsung setelah serangan

10

Mendadak/beberapa menit-jam

7,5

Pelan-pelan/1hari

Tidak ada

Hilang saat serangan

10

Hilang mendadak/beberapa menit-jam

10

Hilang pelan-pelan(1hari

Hilang sementar lalu sadar/sepintas

Tidak ada

Waktu serangan sangat tinggi/>200/110 mmHg

7,5

Waktu MRS sangat tinggi/>200/110 mmHg

7,5 7,5

Waktu serangan tinggi/>140/110 mmHg

Waktu MRS tinggi/>140/110 mmHg

TD tinggi tidak terkontrol

7,5

0
10

Tanda rangsangan
selaput otak

Fundus okuli

10 pupil

Kaku kuduk sangat hebat

10

Kaku kuduk hebat

tidak

Perdarahan subhyaloid

Perdarahan retina

7,5

normal

Isokor

anisokor

Pin point kiri/kanam

10

Midriasis kiri/kanan

10

Kecil,reaksi lambat

10

Kecil,reaktif

10

Total >20 stroke hemoragik

Total <20 stroke infark

Pada pasien : total 24,5 stroke hemoragik

Pemantauan awal dan penanganan pasien


perdarahan intrakranial sebaiknya dilakukan di ICU
dengan dokter dan perawat yang memiliki keahlian
perawatan intensif neurosains.

CT scan atau MRI direkomendasikan membedakan


stroke iskemik dengan perdarahan intrakranial.

Bila secara klinis atau radiologis terdapat kecurigaan


yang mengarah ke lesi struktural termasuk
malformasi vaskuler dan tumor, sebaiknya dilakukan
angiografi CT, venografi CT, CT dengan kontras, MRI
dengan kontras, MRA

Pasien dengan defisiensi berat faktor koagulasi atau


trombositopenia berat sebaiknya mendapat terapi
penggantian faktor koagulasi atau trombosit.
Pasien dengan perdarahan intrakranial dan
peningkatan INR terkait obat antikoagulan oral
sebaiknya tidak diberikan walfarin, tetapi mendapat
terapi untuk mengganti vitamin K-dependent faktor
dan mengkoreksi INR, serta mendapat vitamin K
intravena.

Apabila terjadi gangguan koagulasi maka dapat


dikoreksi sebagai berikut :
Vitamin K 10 mg IV diberikan pada penderita dengan
peningkatan INR dan diberikan dalam waktu yang
sma dengan terapi yang lain karena efek akan
timbul 6 jam kemudian. Kecepatan pemberian <1
mg/menit untuk meminimalkan risiko anafilaksis.

Penggunaan citicolin pada pada stroke iskemik akut


dengan dosis 2 x 1000 mg intravena 3 hari dan
dilanjutkan dengan oral 2 x 1000 mg selama 3
minggu.

Penelitian PERDOSSI secara multisenter, pemberian


plasmin oral 3 x 500 mg pada 66 pasien di 6 rumah
sakit pendidikan di Indonesia menunjukkan efek
positif pada penderita stroke akut berupa
perbaikan motorik, score MRS, dan Barthel index.

Umur
Keadaan Umum (Klinis)
Lokasi Perdarahan
Volume perdarahan (> 30 cc) Jika perdarahan
> 85cc prognosa cenderung buruk

Kraniotomi
Eksternal Ventrikuler drainase
Clipping Aneurisma
Drainase hematoma
Evakuasi perdarahan malformasi arterivenous
(MAV) atau tumor

Penanganan dan Pemantauan Tekanan Intrakranial :


Pasien dengan skor GCS <8, dengan tanda klinis
herniasi transtentorial
perdarahan

hidrosefalus

intraventrikuler

yang

luas

atau

Tekanan

perfusi otak 50-70 mmHg dapat dipertahankan


tergantung pada status otoregulasi otak.

Drainase

ventrikular sebagai tata laksana hidrosefalus


dapat dipertimbangkan pada pasien dengan penurunan
kesadaran.

perdarahan serebral yang mengalami perburukan


neurologis,
Terdapat kompresi batang otak, dan atau
hidrosefalus akibat obstruksi ventirkel
Tata laksana awal pada pasien tersebut dengan
drainase ventrikuler saja tanpa evakuasi bekuan
darah tidak direkomendasikan

Pasien dengan bekuan darah di lobus > 30 ml


dan terdapat di 1 cm dari permukaan

evakuasi perdarahan intrakranial supratentorial


dengan kraniotomi standar

tekanan darah dikontrol dengan baik terutama


pada pasien yang lokasi perdarahannya tipikal
dari vaskulopati hipertensif.

target TD dapat dipertimbangkan menjadi


<140/90 mmHg atau <130/80 mmHg jika
diabetes penyakit ginjal kronik.

European Stroke Organisation (ESO) Guidelines For the Management


of
Spontaneous Intracerebral Hemorrhage (ICH)

REKOMENDASI 6

Untuk pasien dewasa dengan ICH di supratentorial, apakah


pembedahan dengan evakuasi hematome akan memperbaiki hasil
dibandingkan dengan manajemen konservatif?
Rekomendasi : tidak ada bukti/dasar yang mendukung tindakan
intervensi bedah rutin akan memperbaiki hasil setelah ICH di
supratentorial dibandingkan dengan manajemen konservatif, namun
pembedahan awal mungkin akan memberi hasil pada pasien dengan
GCS 9-12
Kualitas bukti: Sedang
Kekuatan rekomendasi : Lemah

REKOMENDASI 7

Untuk pasien dewasa dengan ICH di supratentorial, apakah drainase


cairan serebrospinal (CSF) menggunakan saluran ventrikel eksternal
(EVD) akan meningkatkan hasil dibandingkan tidak menggunakan EVD?
Rekomendasi : tidak ada di RCTs, sehingga tidak dapat dibuat
rekomendasi kuat tentang bagaimana, kapan dan untuk siapa
mengaplikasikan/menempatkan EVD pada pasien dengan ICH akut
Kualitas bukti : Sangat rendah
Rekomendasi kekuatan : Tidak ada

REKOMENDASI 8

Untuk pasien dewasa dengan ICH di supratentorial , apakah EVD dengan


intratrombolisis ventrikel akan meningkatkan hasil dibandingkan dengan
EVD dengan plasebo?
Rekomendasi : tidak ada di RCTs, sehingga tidak dapat dibuat
rekomendasi kuat tentang bagaimana, kapan dan untuk siapa
penggunaan EVD yang dikombinasi dengan intrathecal thrombolysis
pada ICH akut.
Kualitas bukti : Sangat rendah
Kekuatan rekomendasi : Tidak ada

REKOMENDASI 9

Untuk pasien dewasa dengan ICH di infrateritorial, apakah pembedahan


evakuasi hematom akan memperbaiki hasil dibandingkan dengan
manajemen konservatis?
Rekomendasi : terdapat bukti yang lemah dari RCTs untuk membuat
rekomendasi kuat tentang bagaimana, kapan dan untuk siapa
dilakukan pembedahan evakuasi yang harus dilakukan pada pasien
dewasa dengan ICH di infratentorial
Kualitas bukti : rendah
Kekuatan rekomendasi : Lemah

Tatalaksana hipertensi menurut JNC VIII


1.umur

60 tahun, inisiasi bila TD 150/90 mmHg,


target TD <150/90. (Rekomendasi Kuat-grade A)
2.umur <60 tahun, inisiasi bila TD diastolik 90
mmHg, target TD diastolik <90 mmHg. ( untuk umur
30-59 tahun, rekomendasi kuat grade A ; untuk
usia 18-29 tahun, opini ahli kelas E)
3.umur <60tahun, inisiasi bila TD sistolik 140
mmHg, target TD sistolik <140 mmHg. (opini ahli
kelas E)

4.

5.
6.

umur 18 tahun + PGK, inisiasi bila TD 140/90


mmHg, target TD <140/90 mmHg. (opini ahli kelas
E)
umur 18tahun + DM, inisiasi bila TD 140/90 mmHg,
target TD <140/90 mmHg. (opini ahli kelas E)
Pada populasi umum bukan kulit hitam, termasuk
orang dengan DM pengobatan antihipertensi awal
yaitu diuretik tipe thiazide, CCB, ACE inhibitor atau
ARB ( rekomendasi sedang grade B) rekomendasi ini
berbeda dg JNC VII yang mana panel
merekomendasikan diuretik tipe thiazid sebagai
terapi awal untuk pasien

7.

8.

Pada papulasi umum kulit hitam, dengan penyakit


diabetes mellitus, pilihan obat anti hipertensi
dimulai dengan diuretik tiazid atau CCB. (untuk
penduduk kulit hitam umum : rekomendasi sedang
grade B, untuk pasien hitam dengan DM ;
rekomendasi lemah grade C)
umur 18 tahun + PGK, pilihan OAH dimulai dengan
ACE Inhibitor atau ARB. (rekomendasi sedang-grade
B)

Jika TD tidak tercapai dalam waktu 1 bulan


pengobatan, tingkatkan dosis obat awal atau
menambahkan obat dari kedua salah satu kelas
rekomendasi 6

Jika target TD tidak dapat dicapai dengan 2 obat,


tambahkan dan titrasi obat ketiga dari daftar yang
tersedia . Jangan gunakan ACE dan ARB bersamasama pada pasien yang sama

Jika target TD tidak dapat dicapai hanya dengan


menggunakan obat-obatn dalam rekomendasi 6
karena kontraindikasi atau kebutuhan untuk
menggunakan lebih dari 3 untuk mencapai target
TD, maka obat antihipertensi dari kelas lain dapat
digunakan. (opini ahli-kelasE)

Sumber : guidline stroke tahun 2011 POKDI STROKE PERHIMPUNAN DOKTER SOPESIALIS SARAF INDONESIA
(PERDOSSI)

Golongan
/obat
Tiazid
Diazoksid*

Mekanisme

Dosis

Keuntungan

Kerugian

Aktivitasi sensitive
channels ATP-K

IV bolus : 50100mg;IV infuse :


15-30mg/menit

Awitan <5menit

Retensi cairan dan


garam,hiperglikemia
berat,durasi lema(112jam)

ACE inhibitor

0,625-1,25mg IV
selama 15 menit

Awitan <15menit

Durasi lama(6jam)
disfungsi renal

Penyekat kanal kalsium

5mg/jam IV
2,5 ng/tiap 15
menit

Awaitan cepat(15menit),tidak terjadi


rebound yang bermakna
jika dihentikan,eliminasi
tidak dipengaruhi oleh
disfungsi hati atau
renal,potensi interaksi
obat rendah. Awitan
cepat <1menit,tidak
terjadi rebound atau
takiflaksis

Takikardia atau
bradikarida,
hipotensi,durasi
lama (4-6jam)

Beta Bloker
Labetalol *

Antagonis reseptor 1 1
2

10-80mg IV tiap
10 menit-300
mg/hari;infuse:
0,5-2mg/hari

Awitan cepat(5-10menit)

Esmolol *

0,25-0,5mg/kg Iv

Awitan segera,durasi

Bradikarida,
hipoglikemia,durasi
lama(212jam),gagal
jantung
kongestif,bronkospa
sme

ACEI
Enalaprilat*
Calcium
Channel
Blocker
Nikardipin
Clevidipin*
Verapamil
Diltiazem

Golongan
/obat

Mekanisme

Dosis

Keuntungan

Kerugian

Alfa Bloker
Fentolamin
*

Antagonis selektif
reseptor 1 2

5-20mg IV

Awitan cepat(2menit)
durasi singkat(1015menit)

Takikardia,aritmia

Vasodilator
langsung
Hidralasin

NO terkait dengan
mobilasis kalsium dalam
otot polos

2,5-10mg IV
bolus(sampai
40mg)

Tiopental*
Aktivitasi reseptor GABA

Depresi miokardial

30-60mg IV

Awitan cepat (2menit)


durasi singkat (5-10menit)

1-5mg/menit iV

Awitan segera,durasi
singkat (5-10menit)

Bronkospasme,reten
si
urin,siklopegia,midr
iasis

Trimetefan*
Blokade ganglionik
Fenoldipam
*
Sodium
nitropusid*
Nitrogliseri
n*

Agonis DA-1 dan reseptor


2
nitrovasodilator

Serum-sickness like,
drug induced
lupus,durasi lama(34jam),awitan
lambat (15-30menit)

0,001-1,6
g/kg/menit IV
tanpa bolus

Awitan <15menit durasi


10-20 menit
Awitan segera,durasi
singkat(2-3 menit)

0,25-10
g/kg/menit IV
Awitan 1-2 menit,durasi
3-5 menit

Nitrovasodilator*

5-100

Hipokalemia,takikar
dia
,bradikardia
Keracunan
sianid,vasodilator
serebral
(meningkatkan TIA)

DASAR
DIAGNOSIS
TOPIK

DASAR
DIAGNOSIS
ETIOLOGIK

sistem karotis dekstra dipikirkan


karena pada pasien ditemukan
gejala gangguan sistem karotis
dektra berupa hemiparese sinistra
disertai dan parese N.VII sinistra
sentral.

Dari anamnesis yaitu onset


yang terjadi secara mendadak,
terdapat riwayat penurunan
kesadaran.
PF: reflek babinski -. Hal ini
juga sesuai dengan kriteria
stroke hemoragik pada
Algoritma Stroke Gajah Mada.

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi