Vous êtes sur la page 1sur 34

VERTIGO

Disusun Oleh:
Marcelly Raymando - 406147011
KEPANITERAAN KLINIK ILMU
PENYAKIT TELINGA HIDUNG
TENGGOROKAN
RSUD CIAWI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
2015

ANATOMI ALAT
KESEIMBANGAN

FISIOLOGI KESEIMBANGAN
TUBUH

Keseimbangan

Setiap macula dilapisi oleh lapisan gelatin, dimana terdapat kristal


kalsium karbonat statoconia berat statoconia
membengkokkan cilia sesuai pergerakan arah gravitasi.

Mekanisme Keseimbangan Statis


Kepala bergerak menunduk ke depan, ke belakang, ke samping, dst

Sel rambut pada macula terorientasi pada arah yang berbeda

Terbentuk pola eksitasi yang berbeda pada setiap posisi kepala

Informasi ke otak akan posisi kepala sesuai gravitasi

Vestibular, serebelar dan sistem saraf motorik retikularis

Otot tubuh

Membentuk postur tubuh untuk mempertahankan keseimbangan

Pada keadaan istirahat normal, serat saraf yang berasal dari sel
rambut mentransmisikan impuls saraf kurang lebih 100 kal per
menit. Pada depolarisasi laju tersebut bertambah dan pada
hiperpolarisasi akan berkurang bahkan sampai berhenti.

Keseimbangan

Mekanisme keseimbangan dinamis


Aliran cairan dari kanalis ke ampula akan merangsang organ sensorik ampula
melalui cara berikut ini :
Kepala memutar ke suatu arah

Kanalis semisirkularis berputar searah dengan kepala

Inersia cairan dalam kanalis semisirkularis

Mempertahankan cairan untuk tetap seimbang

Cairan mengalir dari kanalis ke ampula

Membelokkan kupula ke satu sisi (berbelok ke sisi yang berlawanan dengan


putaran kepala)

Menggerakkan sel-sel rambut pada krista ampularis

Jika pembelokan kupula sesuai arah kinosilia Membuka saluran ion


Depolarisasi sel rambut
Jika pembelokan kupula berlawanan kinosilia Menutup saluran ion
Hiperpolarisasi sel rambut

Sinyal ke nervus vestibularis

Sistem saraf pusat (mengenai perubahan kecepatan dan arah putaran kepala)

Definisi
Vertigo adalah sensasi rotasi tanpa adanya
perputaran yang sebenarnya atau rasa berputar
yang khayal dengan disorentiasi ruang yang
biasanya menimbulkan gangguan keseimbangan.
Penderita merasa dirinya berputar atau
lingkungannya yang bergerak mengelilinginya.

EPIDEMIOLOGI
vertigo lebih banyak ditemukan pada wanita
dibanding pria (2:1), sekitar 88% pasien
mengalami episode rekuren
Vertigo sentral biasanya diderita oleh
populasi berusia tua karena adanya faktor
resiko yang berkaitan, diantaranya hipetensi,
diabetes melitus,atherosclerosis, dan stroke.
Cedera vaskular dan infark di sirkulasi
posterior dapat menyebabkan kerusakan
yang permanen dan kecacatan.

ETIOLOGI
Keadaan lingkungan : mabuk darat, mabuk laut.
Obat-obatan : alkohol, gentamisin.
Kelainan telinga : endapan kalsium pada salah satu kanalis
semisirkularis di dalam telinga bagian dalam yang menyebabkan
benign paroxysmal positional
vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis,
penyakit maniere,
peradangan saraf vestibuler, herpes zoster.
Kelainan Neurologis : Tumor otak, tumor yang menekan saraf
vestibularis, sklerosis multipel, dan patah tulang otak yang
disertai cedera pada labirin, persyarafannya atau keduanya.
Kelainan sirkularis : Gangguan fungsi otak sementara karena
berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak ( transient
ischemic attack ) pada arteri vertebral dan arteri basiler.

KLASIFIKASI
Vertigo
fisiologik
Mabuk
Vertigo
ruang
Mabuk
ketinggia
gerakan angkasa
n (height
(motion
(space
sickness) sickness) vertigo)

Vertigo
patologis

Sentr Perife
al
r

1.Vertigo Sentral diakibatkan oleh


kelainan pada batang batang otak
atau cerebellum.
2.Vertigo Perifer disebabkan oleh
kelainan pada telinga dalam atau
nervus cranialis vestibulocochlear
(N. VIII).

VERTIGO SENTRAL
Penyebab vertigo jenis sentral
biasanya ada gangguan di batang
otak atau di serebelum. Untuk
menentukan gangguan di batang
otak, apakah terdapat gejala lain
yang khas bagi gangguan di batang
otak, misalnya diplopia, parestesia,
perubahan sensibilitas dan fungsi
motorik, rasa lemah.

Vertigo Perifer
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
Penyebab utama vertigo.
Onsetnya lebih sering terjadi pada usia rata-rata 51 tahun.
Disebabkan oleh pergerakan otolit dalan kanalis
semisirkularis pada telinga dalam.
Pergerakan dari otolit distimulasi oleh perubahan posisi
dan menimbulkan manifestasi klinik vertigo dan nistagmus.
Idiopatik tapi dapat juga diikuti trauma kepala, infeksi
kronik telinga, operasi dan neuritis vestibular sebelumnya,
meskipun gejala tidak terjadi bertahun-tahun setelah
episode.

Mnires disease
Ditandai dengan vertigo yang intermiten diikuti
dengan keluhan pendengaran .
Gangguan pendengaran berupa tinnitus (nada
rendah), dan tuli sensoris pada fluktuasi frekuensi
yang rendah, dan sensasi penuh pada telinga.
Terjadi pada sekitar 15% pada kasus vertigo
otologik.
Merupakan akibat dari hipertensi endolimfatik.
Karena dilatasi dari membrane labirin bersamaan
dengan kanalis semisirularis.
Dapat terjadi idiopatik atau sekunder akibat
infeksi virus atau bakteri telinga atau gangguan
metabolic

Vestibular Neuritis
Ditandai dengan vertigo, mual,
ataxia, dan nistagmus.
Infeksi virus pada nervus
vestibularis.
Labirintis terjadi dengan komplek
gejala yang sama disertai dengan
tinnitus atau penurunan
pendengaran.

Patofisiologi

Beberapa teori yg berusaha menjelaskan


kejadian ketidakseimbangan tubuh:
1. Teori rangsang berlebihan
(overstimulation)
2. Teori konflik sensorik
3. Teori neural mismatch
4. Teori otonomik
5. Teori neurohumoral
6. Teori sinap

Tanda dan Gejala


Gejala Primer:
Rasa Pusing berputar-putar
Impulsion (sensasi berpindah, terdorong/diangkat)
Oscilopia (ilusi pergerakan dunia yg diprovokasi
dengan pergerakan kepala)
Ataxia (ketidakstabilan berjalan)
Gangguan pendengaran, tinnitus
Kadang disertai nistagmus

Gejala Sekunder:
Mual
Gejala otonom
Kelelahan
Sakit kepala
Sensitivitas visual
Penurunan Pendengaran

Pemeriksaan Fisik dan


Penunjang
Pemeriksaan Fisik :
1. Pemeriksaan Neurologik
2. Gait test :
. Rombergs sign
. Uji berjalan (stepping test)
. Past-pointing test (uji Tunjuk Barany)
. Uji Babinsky-Weil
3. Test Fungsi Vestibuler dengan
Dix-Hallpike manoeuver
4. Test Kobrak
5. Tes Kalori Bitermal
6. Test Fungsi Pendengaran
7. Pemeriksaan Kepala dan Leher

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium rutin atas
darah dan urin, dan pemeriksaan lain
sesuai indikasi.
2. Foto Rontgen tengkorak, leher, Stenvers
(pada neurinoma akustik).
3. Neurofisiologi : Elektroensefalografi
(EEG), Elektromiografi (EMG), Brainstem
Auditory Evoked Potential (BAEP).
4. Pencitraan : CT Scan, Arteriografi,
Magenic Resonance Imaging (MRI).

Gait test

Dix hallpike
manuever

Diagnosis banding dari


vertigo

Table Penyebab vertigo


Vertigo dengan tuli

Vertigo tanpa tuli

Vertigo dengan tanda intracranial

Mnires disease

Vestibular neuritis

Tumor Cerebellopontine angle

Labyrinthitis

Benign positional vertigo

Vertebrobasilar

insufficiency

dan

thromboembolism
Labyrinthine trauma

Acute vestiblar dysfunction

Tumor otak
-

Misalnya, epyndimoma atau metastasis


pada ventrikel keempat

Acoustic neuroma

Medication induced vertigo e.g Migraine


aminoglycosides

Acute

cochleo-vestibular Cervical spondylosis

Multiple sklerosis

dysfunction
Syphilis (rare)

Following flexion-extension injury

Aura epileptic attack-terutama temporal lobe


epilepsy
Obat-obatan- misalnya, phenytoin, barbiturate
Syringobulosa

Penatalaksanaan
Medikasi umum terapi vertigo:
a. Antihistamin (Betahistin, Dimenhidrinat, Benadryl)
b. Antagonis Kalsium (Cinnarizine/Stugeron,
Flunarizine/Sibelium)
c. Fenotiazine (Promethazine, Khlorpromazine)
d. Obat Simpatomimetik (Efedrin)
e. Obat Penenang Minor (Lorazepam, Diazepam)
f. Obat Anti Kolinergik (Skopolamin)

Terapi Fisik Brand-Darrof

BPPV
Umumnya hilang sendiri (self
limiting) dalam 4 6 minggu.
Terapi fisik dan manuver BarndtDaroff dianggap lebih efektif
daripada medikamentosa

Vestibular neuronitis dan


Labirynthis
Merupakan penyakit yang self
limiting
Diawal sakit, pasien dianjurkan
istirahat di tempat tidur, diberi obat
supresan vestibuler dan anti emetik.
Mobilisasi dini dianjurkan untuk
merangsang mekanisme kompensasi
sentral.

Meniere disease
Belum ada pengobatan yang terbukti efektif,
terapi profilaktik juga belum memuaskan, tetapi
60-80 % akan remisi spontan.
Dapat pula dicoba penggunaan obat vasodilator,
diuretik ringan bersama diet rendah garam,
Pada kasus berat atau jika sudah tuli berat, dapat
dilakukan labirintektomi atau aminoglikosida ke
telinga dalam (ototoksik lokal).
menghindari kafein, berhenti merokok,
membatasi asupan garam.
Obat diuretik ringan atau antagonis kalsium
dapat meringankan gejala. Simtomatik dapat
diberi obat supresan vestibuler

KOMPLIKASI
Kebutaan sementara
Luka-luka akibat jatuh
Depresi

Prognosis
Prognosis pasien dengan vertigo vestibular tipe
perifer umumnya baik, dapat terjadi remisi
sempurna. Sebaliknya pada tipe sentral,
prognosis tergantung dari penyakit yang
mendasarinya. Infark arteri basilar atau vertebral,
misalnya, menandakan prognosis yang buruk

Vous aimerez peut-être aussi