Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Marcelly Raymando - 406147011
KEPANITERAAN KLINIK ILMU
PENYAKIT TELINGA HIDUNG
TENGGOROKAN
RSUD CIAWI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
2015
ANATOMI ALAT
KESEIMBANGAN
FISIOLOGI KESEIMBANGAN
TUBUH
Keseimbangan
Otot tubuh
Pada keadaan istirahat normal, serat saraf yang berasal dari sel
rambut mentransmisikan impuls saraf kurang lebih 100 kal per
menit. Pada depolarisasi laju tersebut bertambah dan pada
hiperpolarisasi akan berkurang bahkan sampai berhenti.
Keseimbangan
Sistem saraf pusat (mengenai perubahan kecepatan dan arah putaran kepala)
Definisi
Vertigo adalah sensasi rotasi tanpa adanya
perputaran yang sebenarnya atau rasa berputar
yang khayal dengan disorentiasi ruang yang
biasanya menimbulkan gangguan keseimbangan.
Penderita merasa dirinya berputar atau
lingkungannya yang bergerak mengelilinginya.
EPIDEMIOLOGI
vertigo lebih banyak ditemukan pada wanita
dibanding pria (2:1), sekitar 88% pasien
mengalami episode rekuren
Vertigo sentral biasanya diderita oleh
populasi berusia tua karena adanya faktor
resiko yang berkaitan, diantaranya hipetensi,
diabetes melitus,atherosclerosis, dan stroke.
Cedera vaskular dan infark di sirkulasi
posterior dapat menyebabkan kerusakan
yang permanen dan kecacatan.
ETIOLOGI
Keadaan lingkungan : mabuk darat, mabuk laut.
Obat-obatan : alkohol, gentamisin.
Kelainan telinga : endapan kalsium pada salah satu kanalis
semisirkularis di dalam telinga bagian dalam yang menyebabkan
benign paroxysmal positional
vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis,
penyakit maniere,
peradangan saraf vestibuler, herpes zoster.
Kelainan Neurologis : Tumor otak, tumor yang menekan saraf
vestibularis, sklerosis multipel, dan patah tulang otak yang
disertai cedera pada labirin, persyarafannya atau keduanya.
Kelainan sirkularis : Gangguan fungsi otak sementara karena
berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak ( transient
ischemic attack ) pada arteri vertebral dan arteri basiler.
KLASIFIKASI
Vertigo
fisiologik
Mabuk
Vertigo
ruang
Mabuk
ketinggia
gerakan angkasa
n (height
(motion
(space
sickness) sickness) vertigo)
Vertigo
patologis
Sentr Perife
al
r
VERTIGO SENTRAL
Penyebab vertigo jenis sentral
biasanya ada gangguan di batang
otak atau di serebelum. Untuk
menentukan gangguan di batang
otak, apakah terdapat gejala lain
yang khas bagi gangguan di batang
otak, misalnya diplopia, parestesia,
perubahan sensibilitas dan fungsi
motorik, rasa lemah.
Vertigo Perifer
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
Penyebab utama vertigo.
Onsetnya lebih sering terjadi pada usia rata-rata 51 tahun.
Disebabkan oleh pergerakan otolit dalan kanalis
semisirkularis pada telinga dalam.
Pergerakan dari otolit distimulasi oleh perubahan posisi
dan menimbulkan manifestasi klinik vertigo dan nistagmus.
Idiopatik tapi dapat juga diikuti trauma kepala, infeksi
kronik telinga, operasi dan neuritis vestibular sebelumnya,
meskipun gejala tidak terjadi bertahun-tahun setelah
episode.
Mnires disease
Ditandai dengan vertigo yang intermiten diikuti
dengan keluhan pendengaran .
Gangguan pendengaran berupa tinnitus (nada
rendah), dan tuli sensoris pada fluktuasi frekuensi
yang rendah, dan sensasi penuh pada telinga.
Terjadi pada sekitar 15% pada kasus vertigo
otologik.
Merupakan akibat dari hipertensi endolimfatik.
Karena dilatasi dari membrane labirin bersamaan
dengan kanalis semisirularis.
Dapat terjadi idiopatik atau sekunder akibat
infeksi virus atau bakteri telinga atau gangguan
metabolic
Vestibular Neuritis
Ditandai dengan vertigo, mual,
ataxia, dan nistagmus.
Infeksi virus pada nervus
vestibularis.
Labirintis terjadi dengan komplek
gejala yang sama disertai dengan
tinnitus atau penurunan
pendengaran.
Patofisiologi
Gejala Sekunder:
Mual
Gejala otonom
Kelelahan
Sakit kepala
Sensitivitas visual
Penurunan Pendengaran
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium rutin atas
darah dan urin, dan pemeriksaan lain
sesuai indikasi.
2. Foto Rontgen tengkorak, leher, Stenvers
(pada neurinoma akustik).
3. Neurofisiologi : Elektroensefalografi
(EEG), Elektromiografi (EMG), Brainstem
Auditory Evoked Potential (BAEP).
4. Pencitraan : CT Scan, Arteriografi,
Magenic Resonance Imaging (MRI).
Gait test
Dix hallpike
manuever
Mnires disease
Vestibular neuritis
Labyrinthitis
Vertebrobasilar
insufficiency
dan
thromboembolism
Labyrinthine trauma
Tumor otak
-
Acoustic neuroma
Acute
Multiple sklerosis
dysfunction
Syphilis (rare)
Penatalaksanaan
Medikasi umum terapi vertigo:
a. Antihistamin (Betahistin, Dimenhidrinat, Benadryl)
b. Antagonis Kalsium (Cinnarizine/Stugeron,
Flunarizine/Sibelium)
c. Fenotiazine (Promethazine, Khlorpromazine)
d. Obat Simpatomimetik (Efedrin)
e. Obat Penenang Minor (Lorazepam, Diazepam)
f. Obat Anti Kolinergik (Skopolamin)
BPPV
Umumnya hilang sendiri (self
limiting) dalam 4 6 minggu.
Terapi fisik dan manuver BarndtDaroff dianggap lebih efektif
daripada medikamentosa
Meniere disease
Belum ada pengobatan yang terbukti efektif,
terapi profilaktik juga belum memuaskan, tetapi
60-80 % akan remisi spontan.
Dapat pula dicoba penggunaan obat vasodilator,
diuretik ringan bersama diet rendah garam,
Pada kasus berat atau jika sudah tuli berat, dapat
dilakukan labirintektomi atau aminoglikosida ke
telinga dalam (ototoksik lokal).
menghindari kafein, berhenti merokok,
membatasi asupan garam.
Obat diuretik ringan atau antagonis kalsium
dapat meringankan gejala. Simtomatik dapat
diberi obat supresan vestibuler
KOMPLIKASI
Kebutaan sementara
Luka-luka akibat jatuh
Depresi
Prognosis
Prognosis pasien dengan vertigo vestibular tipe
perifer umumnya baik, dapat terjadi remisi
sempurna. Sebaliknya pada tipe sentral,
prognosis tergantung dari penyakit yang
mendasarinya. Infark arteri basilar atau vertebral,
misalnya, menandakan prognosis yang buruk