Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pembimbing
Prof. DR. W. H. Sibuea,SpPD
Riama Noveria Sianturi
0861050151
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien: Nn. Sulanti
Tempat tanggal lahir: Gunung Kidul, 08
Agustus 1986
Umur : 27 tahun
Status perkawinan : belum menikah
Alamat: Mampang Prapatan RT.06 RW.06
Jenis kelamin: Perempuan
Anamnesis
Diambil dari: Autoanamnesis
Keluhan Utama:
Keluhan Utama
: Nyeri Perut bawah
Keluhan Tambahan : mual, muntah, diare
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
3 bulan SMRS, OS mengalami nyeri ulu hati. Nyeri yang dirasakan OS seperti
ditusuk-tusuk, tidak menjalar, hilang timbul, dan nyeri yang dirasakan bertambah
apabila pasien telat untuk makan dan membaik sesaat setelah makan. Rasa nyeri
dirasakan bertambah apabila OS mengonsumsi makanan pedas atau asam. Rasa
panas di dada maupun rasa pahit di mulut disangkal oleh OS. Walaupun merasakan
nyeri, OS masih dapat melakukan pekerjaanya tanpa gangguan yang benar-benar
bearti. OS juga mengeluh mual, mual yang dirasakan hilang timbul dan tidak
disertai dengan muntah. Mual mengakibatkan nafsu makan OS sedikit berkurang,
tetapi penurunan berat badan yang bearti disangkal oleh OS. Buang air besar
frekuensi 1x sehari, konsistensi lunak, warna kuning, tidak ada darah, tidak ada
lendir, dan tidak nyeri saat buang air besar. Buang air kecil frekuensi 4-5 kali per
hari. Warna kuning jernih, tidak ada pasir, tidak ada darah dan tidak nyeri saat
BAK. Demam, Batuk, pilek, keringat malam, sakit kepala, dan nyeri dada
disangkal oleh OS. keluhan nyeri ulu hati dan mual tidak juga membaik, maka OS
pergi berobat ke klinik dan diberikan beberapa obat ranitidin dan Slopma yang
ternyata dapat mengurangi keluhan OS.
23 9 2013
Nyeri perut
bawah
bertambah
hebat, perut
kencang dan
begah, nafsu
makan
berkurang, BB
turun
26 9 2013
Nyeri
bertambah
hebat terus
menerus tak
tertahankan,
diare
Riwayat penyakit
keluarga
1.Darah tinggi
: tidak
2. Sakit Jantung
: tidak
3. Kencing Manis : tidak
4. Sakit Kuning
: tidak
5. Penyakit paru-paru : tidak
6. Asma
: tidak
7. Penyakit lainnya : -
Anamnesis Sistem
Kepala
(-) Trauma
(-) Sinkop
Mata
(-) Nyeri pada pergerakan bola mata
Sakit kepala : 3 hari SMRS
(-) Sekret
(-) Nyeri
sinus
Kuningpada
/Ikterus
Telinga
(-) Nyeri
(-)
(-)Radang
Sekret
(-)
(-)Gangguan
Tinitus penglihatan
Hidung
(-) Trauma
(-)
(-)Nyeri
Gangguan pendengaran
(-)
(-)Sekret
Kehilangan pendengaran
(-) Epistaksis
Mulut
(-) Bibir
(-)
penyumbatan
(-) Gejala
Gusi berdarah
(-)
(-) Gangguan
Selaput penciuman
(-) Pilek
Leher:
(-) Benjolan
(-) Nyeri leher
Tenggorokan:
(-) Nyeri tenggorokan
(-) Perubahan suara
Dada: Jantung/Paru-paru
(-) Nyeri dada
(-) Serangan asma
(-) Ortopnoe
(-) Sesak napas
(-) Batuk darah
(-) Batuk berdahak : 2 hari SMRS
Saluran Kemih/Alat Kelamin:
(-) Disuria
(-) Stranguri
(-) Poliuria
(-) Polakisuria
(-) Hematuria
Abdomen: Lambung/Usus
(-) Rasa kembung
(-) Mual
(-) Muntah
(-) Muntah darah
(-) Sukar menelan
(-) Nyeri perut, kolik
(-) Perut membesar
(-) Wasir
(-) Mencret
(-) Tinja darah
(-) Tinja berwarna dempul
(-) Tinja berwarna teh
(-) Benjolan
Haid
(-) Haid terakhir
(-) Teratur/tidak
(-) Gangguan haid
(-) Gejala klimakterium
Saraf
dan dan
Ototlamanya
(-) Jumlah
(-)
(-) Anastesi
Nyeri
(-)
(-) Parastesi
Pasca menopause
(-)
lemah
(-) Otot
Menarche
(-) Tidak sadar
(-) Kejang
(-) Afasia
(-) Amnesia
(-) Sukar mengingat
(-) Ataksia
(-)
Hipo/Hipertensi
Ekstremitas:
(-)
(-) Pingsan
Bengkak
(-)
(-) Kedutan
Nyeri sensi
(-)
(-) Pusing
Deformitas
(-)
(-) Gangguan
Sianosis bicara (disartri)
Riwayat Hidup
Riwayat Kelahiran
Tempat Lahir : ( ) RS
Ditolong oleh : ( ) Dokter
( ) Di rumah
( ) Rumah Bersalin
( ) Bidan
( ) Dukun
( ) dan lain-lain
( ) DPT
( ) Polio
( ) Tetanus
Riwayat Makanan
Frekuensi/hari :3x/ hari
Jumlah/hari
:cukup
Variasi/hari
:bervariasi
Nafsu makan :kurang
Pendidikan
( ) SD
( ) SLTP
( V ) Universitas
Kesulitan
Keuangan
Pekerjaan
Keluarga
( ) SLTA
( ) Sekolah Kujuruan
( ) Akademik
( ) Kursus
( ) Tidak sekolah
Pemeriksaan
Jasmani
4 0otober 2013
Nilai BMI
1.< 18.5 Underweight
2. 18.5 - 24.9 Normal Rata-rata
3. > 25 Overweight
4. 25.0 29.9 Pre-obese Meningkat
5. 30.0 - 34.9 Obese I Sedang
6. 35.0 - 39.9 Obese II Berbahaya
7. > 40.0 Obese III Sangat
berbahaya
:teraba
Mata
Eksoftalmus : tidak ada
Enoftalmus : tidak ada
Kelopak
: lagoftalmus (-), ptosis (-) Lensa
: jernih
Konjungtiva : tidak anemis
Visus
: menurun, min. 2.5 ODS
Sklera
: tidak ikterik ka/ki
Gerakan mata : baik
Lapangan Penglihatan : luas
Tekanan bola mata : baik
Deviatio Konjungasi : tidak ada
Nystagmus : tidak ada
Telinga
Tuli
Lubang
Serumen
Hidung
Bagian Luar
Septum
Sekret
Deformitas
Mulut
Bibir
: sianosis tidak ada Tonsil
: T1-T1
Langit-langit : baik
Bau pernafasan
: tidak ada
Gigi-geligi : tidak ada caries
Trismus
: tidak ada
Faring
: tidak hiperemis
Selaput lendir : hiperemis Lidah
: tidak ada deviasi
Leher
Kelenjar Gondok : tidak membesar
Trakea
: ditengah
Kaku Kuduk : tidak ada
Tekanan v.jugularis : tidak meningkat
Tumor
: tidak ada
Dada
Bentuk
: normochest
Paru
Inspeksi
Kiri Depan : bentuk dada normal, simetris sewaktu statis dan dinamis, sela iga
tidak membesar, jenis pernapasan abdominotoracal
Kiri Belakang : bentuk dada normal, simetris sewaktu statis dan dinamis, sela iga
tidak membesar, jenis pernapasan abdominotoracal
Kanan Depan : bentuk dada normal, simetris sewaktu statis dan dinamis, sela iga
tidak membesar, jenis pernapasan abdominotoracal
Kanan Belakang : bentuk dada normal, simetris sewaktu statis dan dinamis, sela
iga tidak membesar, jenis pernapasan abdominotoracal
Palpasi :
Kiri Depan : sela iga tidak melebar, gerakan dinding dada simetris, taktil fremitus
normal
Kiri Belakang : sela iga tidak melebar, gerakan dinding dada simetris, taktil
fremitus normal
Kanan Depan: sela iga tidak melebar, gerakan dinding dada simetris, taktil fremitus
normal
Kanan Belakang: sela iga tidak melebar, gerakan dinding dada simetris, taktil
fremitus normal
Paru
Perkusi :
Kiri Depan : sonor di seluruh lapang paru
Batas paru hati garis midclavicula ics 6.
Kiri Belakang : sonor di seluruh lapang paru
Kanan Depan : sonor di seluruh lapang paru.
Batas paru lambung ICS 8 garis axila anterior
Kanan Belakang : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi :
Kiri Depan : vesikuler, tidak terdengar ronki dan wheezing
Kiri Belakang : vesikuler, tidak terdengar ronki dan wheezing
Kanan Depan : vesikuler, tidak terdengar ronki dan wheezing
Kanan Belakang : vesikuler, tidak terdengar ronki dan
wheezing
Jantung
Inspeksi : bentuk thorax normal, ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : sela iga tidak melebar, ictus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas kanan : garis sternalis dextra
Batas kiri : ICS 5 garis midclavicula sinistra
Batas atas : pada sela iga 2 medioklavikula kiri
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 reguler, tidak terdengar
murmur dan gallop
Pembuluh Darah
Arteri Temporalis
: teraba
Arteri Karotis
: teraba
Arteri Brakhialis
: teraba
Arteri Radialis
: teraba
Arteri Femoralis Arteri Poptlitea : teraba
Arteri Tibilasi Posterior
: teraba
Arteri Dorsalis Pedis
: teraba
Perut
Inspeksi : tampak datar, Tidak membuncit, tidak ada bekas operasi, tidak terlihat
penonjolan massa, tidak tampak asites.
Palpasi : Dinding perut : Terdapat distensi
Hati : Tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Limpa : tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Ginjal : tidak teraba, ballotement negatif, nyeri kostovertebrae negatif.
Kandung empedu : tidak terdapat nyeri tekan
psoas sign (-)
obturator sign (-)
Perkusi : Fenomena papan catur (-), shifting dullness (-)
Auskultasi : Bising usus menurun (1-2 x / menit)
Anggota Gerak
Lengan Kanan Kiri
Otot Tonus
normotonus
Inflamasi Sendi
Gerakan baik baik
Kekuatan 5555
5555
Ekstremitas : Akral hangat, edema -/- , capillary refill 2 detik,
:-
: baik
: baik
::-
Refleks
Kanan
Kiri
Refleksi Tendon
++
++
Bisep
++
++
Trisep
++
++
KPR
++
++
APR
++
++
Refleks Patologis
Resume
Pasien perempuan usia 27 tahun datang dengan keluhan
nyeri perut bawah yang dirasakan terus menerus. Keluhan
dirasakan sudah 3 bulan terakhir SMRS, namun selama ini
masih bisa diobati oleh obat dariu dokter yaitu ranitidin dan
slopma, namun 6 jam SMRS keluhan timbul kembali dan
tidak bisa diatasi oleh obat biasanya. 1 tahun yang lalu,
Riwayat batuk selama 2 minggu namun sembuh sendiri dan
tidak diobati. Riwayat sakit maag sejak SMA.
RENCANA PEMERIKSAAN
AWAL
DPL
UL
Elektrolit
Fungsi ginjal
Foto thorax
Jenis Pemeriksaan
26/9
DARAH LENGKAP
Hb (12-16 gr/dl)
12,6
Leukosit (5000-10.000/mm3)
17,32
89
Eosinofil (0-3%)
Batang (1-6%)
Segmen (50-70%) 84
Limfosit (20-
Monosit (2-8%)
40%)
Hematokrit (37-47 %)
40.4
5.03
LABORATORIUM RUTIN
Jenis PemeriksaanH
26/9
MCV (80-100)
80,3
MCH (26-34)
25,0
MCHC (32-36)
31,2
Gula Darah:
N (<110 mg/dl)
66
LABORATORIUM
RUTIN
MCV-MCH
PP (<140 mg/dl)
Sewaktu (<200 mg/dl)
HBa1C (4,4-6,4 %)
SGOT (<37)
18
SGPT (<41)
4.45
Jenis Pemeriksaan
26/9
LABORATORIUM RUTIN
137
3.49
10,03
0,88
10,39
Jenis Pemeriksaan
26/09
LABORATORIUM RUTIN
Jenis Pemeriksaan
(URINE)
26/9
1`/10
PH
67
BJ
1,015
1,020
Protein
+3
Reduksi
Bilirubin
LABORATORIUM RUTIN
Urobilin
Urobilinogen
1,0
0,2
Keton
Leukosit
10-12
6-7
Eritrosit
2-3
30-32
Silinder
Epitel
8-10
5-7
Bakteri
Kristal
Foto Thoraks
appendicogram
appendicogram
appendicogram
USG abdomen
DIAGNOSA KERJA
Rencana PENATALAKSANAAN
Dispepsia
Dipikirkan OS menderita dispepsia fungional karena pada keluhan
didapatkan nyeri ulu hati yang hilang timbul disertai dengan mual, pada
pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan ulu hati dan pemeriksaan penunjang
didapatkan USG dalam batas normal. Namun gejala ini masih mungkin gejala
organik karena didapatkan penurunan berat badan yang signifikan dirasakan
OS sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Rencana terapi : Omeprazole 1x40mg IV
Diet lambung
Rencana edukasi : makan dengan porsi kecil tetapi sering , hindari makanan
yang merangsang nyeri seperti pedas dan asam.
Rencana PENATALAKSANAAN
Dari
hasil
Pemeriksaan
tambahan
Sitologi/Histopatologi di dapatkan kesimpulan
berupa appendik dan omentum terinfeksi tb.
Test mantoux + (2,5cm)
Sehingga penatalaksaanaan pada pasien ini
diberikan Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
berdasarkan
Pedoman
dan
Diagnos
Penatalaksanaan di Indonesia
Tuberkulosis.pptx
Lampiran
Lampiran
Thank You