Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
MultiDrugsResistance
PEMBIMBING:
DR.ZUKRIANTUKE,SP.P
DISUSUNOLEH:
DR.OZIERAMANDADILLY
PENDAHULUAN
Kasus
IDENTITASPASIEN
Nama Pasien
: Tn. W
Usia
: 32 tahun
Alamat
: ds.Limbatihu
Pekerjaan
: Nelayan
No. CM
: 10 36 46
Tanggal Masuk RS
: 11 Mei 2015
Jumlah Kontak serumah
: 2 orang ( < 14 tahun :
1 orang > 14tahun : 1 orang
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesa
Keluhan utama
Batuk
Riwayat Penyakit Sekarang :
1.Rokok
2.Alkohol
PEMERIKSAANFISIK
Pemeriksaan fisik awal
Keadaan Umum
: Normal
Kesadaran
: CM
Berat Badan
: 49 kg
Status Generalisata
:
Thorax
:
Jantung & Paru (otot bantu napas ) : dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas : dbn
PEMERIKSAANPENUNJANG
Hasil Laboratorium tanggal 2 Mei 2015
Jenis
Leukosit
Hasil
6.200/ul
Hemoglobin
14,2 gr/dl
Hematokrit
44,1 %
Trombosit
291.000/ul
GDS
95 mg/d;
TSH
0,8u/ml
Kalium
3,7 mmol/L
Natrium
133 mmol/L
Chlorida
106 mmol/L
Rontgen Thorax :
Paru kanan
Paru kiri
Kesan : Tb Paru
Kultur Kuman :
Micobacterium tuberkulosis resisten : INH dan
Rifampisin
diagnosa
Tb paru multi drugs resisten
Terapi
Mulai pengobatan TB :
Kanamisin
: 750 mg
Levofloxacin
: 750 mg
Sikloserin
: 500mg
Etionamid
: 500mg
Pirazinamid
: 1500mg
B6
: 100mg
Evaluasi harian
Tbc definsi
Gejala klinis
Penunjang
Pembahasan pasien
Macam2 resistensi
Mono resisten
Poli resisten
:resisten
terhadap
sekurang-kurangnya
drug
(XDR)
pembahasan
Definisi MDR/ResistensiGandaadalah:M.
tucerkulosis yangresistenminimalterhadap
RifampisindanINHsecarabersamaandengan
atautanpaOATlainnya
Resisten ganda (multidrugs resistant tuberculosis/TBMDR ) merupakan masalah terbesar terhadap
pencegahan dan pemberantasan TB dunia. Pada tahun
2010 WHO menyatakan insidens TB-MDR meningkat
secara bertahap merata 2% pertahun. Prevalens TB
diperkirakan WHO meningkat 4,3% di seluruh dunia
dan lebih dari 200 kasus baru terjadi di dunia
SUSPEKTB-MDR
Gejala Sistemik :
Demam terutama dimalam hari
Berkeringat dingin malam hari tanpa aktivitas atau
sebab yang jelas
Penurunan napsu makan
Penurunan berat badan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PemeriksaanRadiologi :
Laboratorium :
Darah : leukositosis/ leukopenia, LED meningkat
Sputum : BTA S/P/S, kultur sputum gram sensitivity, sputum media
LJ, DST, Gene-Xpert
Test Tuberkulin : Mantoux test (indurasi lebih dari 10-15 mm)
TATALAKSANA
Pada dasarnya strategi pengobatan pasien TB MDR
mengacu kepada strategi DOTS.
Semua pasien yang sudah terbukti sebagai TB MDR
dipastikan dapat mengakses pengobatan TB MDR yang
baku dan bermutu.
Paduan OAT untuk pasien TB MDR adalah paduan standar
yang mengandung OAT lini kedua. Paduan OAT tersebut
dapat disesuaikan bila terjadi perubahan hasil uji kepekaan
M. tuberculosis dengan paduan baru yang ditetapkan oleh
TAK.
Fase-fasePengobatanTB-MDR
I. Fase Pengobatan intensif
Fase intensif adalah fase pengobatan dengan menggunakan obat injeksi
(kanamisin atau kapreomisin) yang digunakan sekurang-kurangnya selama
6 bulan atau 4 bulan setelah terjadi konversi biakan
a. Fase rawat inap di RS 2-4 minggu
Pada fase ini pengobatan dimulai dan pasien diamati untuk:
Menilai keadaan pasien secara cermat
Tatalaksana secepat mungkin bila terjadi efek samping
Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang intensif
Dokter menentukan kelayakan pasien untuk rawat jalan
berdasarkan:
Tidak ditemukan efek samping
Pasien sudah mengetahui cara minum obat dan suntikan sesuai
dengan pedoman pengobatan TB MDR
TATALAKSANA
Pilihan paduan baku OAT untuk pasien TB
dengan MDR saat ini adalah paduan standar
(standardized treatment)yaitu:
KmEtoLfxCsZ-(E)/EtoLfxCsZ-(E)
OATuntukpengobatanTBMDR.
Pengobatan pasien TB MDR menggunakan paduan OAT yang terdiri dari OAT lini
pertama dan lini kedua, yang dibagi dalam 5 kelompok berdasar potensi dan
efikasinya, yaitu :
Golongan
Golongan-1
Golongan-2
Golongan-3
Golongan-4
Golongan-5
Jenis
Obat
Isoniazid (H)
Pirazinamid (Z)
Rifampisin (R)
Streptomisin (S)
Etambutol (E)
Kanamisin (Km)
Amikasin (Am)
Kapreomisin (Cm)
Levofloksasin (Lfx)
Moksifloksasin (Mfx)
Ofloksasin (Ofx)
Etionamid (Eto)
Terizidon (Trd)
Protionamid (Pto)
Sikloserin (Cs)
terbukti
Clofazimin (Cfz)
Clarithromisin (Clr)
tidak
Linezolid (Lzd)
Imipenem (Ipm).
Golongan Floroquinolone
Obat
yang
efikasinya
belum
dan
(Amx/Clv)
PerhitungandosisOATMDR
OAT
BeratBadan(BB)
< 33 kg
33-50 kg
51-70 kg
>70 kg
Pirazinamid
20-30 mg/kg/hari
750-1500 mg
1500-1750 mg
1750-2000 mg
Kanamisin
15-20 mg/kg/hari
500-750 mg
1000 mg
1000 mg
Etambutol
20-30 mg/kg/hari
800-1200 mg
1200-1600 mg
1600-2000 mg
Kapreomisin
15-20mg/kg/hari
500-750 mg
1000 mg
1000 mg
Levoflosasin
7,5-10 mg/kg/hari
750 mg
750 mg
750-1000 mg
Moksifloksasin
7,5-10 mg/kg/hari
400 mg
400 mg
400 mg
Sikloserin
15-20 mg/kg/hari
500 mg
750 mg
750-1000 mg
Etionamid
15-20 mg/kg/hari
500 mg
750 mg
750-1000 mg
PAS
150 mg/kg/hari
8g
8g
8g
PengobatanAjuvanpadaTBMDR
Nutrisi tambahan :
Pengobatan TB MDR pada pasien dengan status gizi
kurang, keberhasilan pengobatannya cenderung
meningkat jika diberikan nutrisi tambahan berupa
protein, vitamin dan mineral (vit A, Zn, Fe, Ca, dll).
Kortikosteroid.
Kortikosteroid diberikan pada pasien TB MDR
dengan gangguan respirasi berat, gangguan susunan
saraf pusat atau perikarditis
komplikasi