Vous êtes sur la page 1sur 21

ASMA BRONKIAL

Putu Ngurah Aeland Prilaksana


Kalimantara, S.Ked

Pembimbing : Dr. Ishak Suryaputradinata,


SpPD

Definisi
Asma merupakan penyakit paru dengan
karakteristik:
Obstruksi saluran napas reversibel
Inflamasi saluran napas
hipereaktivitas

Prevalensi
Prevalensi di indonesia antara 5-7%
dipengaruhi banyak faktor antara lain:
Jenis kelamin = pria : wanita 1,5:1
Umur = anak > dewasa
Genetik
Faktor lingkungan

Klasifikasi
Mc Connel dan Holgate :
Asma ekstrinsik
Asma intrinsik
Asma berkaitan dengan penyakit paru
obstruktif kronik
GINA (Global Initiative for Asthma)
Asma terkontrol
Asma terkontrol sebagian
Asma tidak terkontrol

Parameter
Klinis

Ringan

Sedang

Berat

Aktivitas

Dapat berjalan
Dapat
berbaring

Jalan terbatas
Lebih suka
duduk

Sukar berjalan
Duduk
membungkuk
ke depan

Bicara

Beberapa
kalimat

Kalimat
terbatas

Kata demi kata

Kesadaran

Mungkin
terganggu

Biasanya
terganggu

Biasanya
terganggu

Frekuensi Napas

Meningkat

meningkat

Meningkat

Retraksi otot
bantu napas

Umum tidak
ada

Kadang ada

Ada

Mengi

Lemah-sedang

keras

Keras

Frekuensi nadi

<100

100-120

>120

Pulsus
Paradoksus

Tidak ada

Mungkin ada

Sering ada

APE sesudah
bronkodilator

>80%

60-80%

<60%

PaCO2

<45mmhg

<45mmhg

<45mmhg

Patogenesis
Asma sebagai penyakit inflamasi
Hipereaktivitas saluran napas
Inflamasi saluran napas
Kerusakan epitel
Mekanisme neurologis
Gangguan intrinsik
Obstruksi saluran napas

Patogenesis
Alerge
n

Diolah
APC

Sel Th

Pembentuk
an IgE dan
sel radang
lain
Pembentuk
an Mediator
inflamasi

Sekresi
mukus

Infiltrasi
sel
radang

Edem
a

Hiperreaktivi
tas saluran
napas

Peningkata
n
permeabilit
as kapiler

Fibrosis sub
epitel

Patofisiologi
Spasme
otot
bronkus

Penyempita
n saluran
napas tidak
merata

Inflamasi
dinding
bronkus

edema

Sumbatan
mukus

Obstruksi
saluran
napas
Penurunan
PaO2
Hipoksemia
Hiperventila
si

Penurunan
PaCO2
Alkalosis
Respiiratori
k

Saluran
napas dan
alveolus
tertutup
Gangguan
pertukara
n gas
Hipoksemi
a
Produksi
Co2
hiperkapni
a
Asidosis
respiratorik

Gambaran klinis
Gambaran klinis asma klasik :
Serangan episodik batuk
Mengi
Sesak napas
Awal serangan:
Rasa berat di dada
Asma alergik
Sering disertai pilek atau bersin

Diagnosis

Riwayat penyakit
Keluhan : Batuk, sesak, mengi, rasa berat di
dada
Alergi : Rinitis alergi atau dermatitis atopik
Faktor Pencetus : Paparan alergen, paparan
terhadap iritan ,ekspresi emosional, obat-obat
aspirin,polusi udara
Khas : merupakan penyakit saluran napas yg
reversibel
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan fisik
Penemuan tanda dari pemeriksaan fisik
tergantung dari derajat obstruksi saluran
napas, antara lain :
Ekspirasi memanjang
Mengi
Hiperinflasi dada
Pernafasan cepat
sianosis

Pemeriksaan penunjang

Spirometri
Uji provokasi Bronkus
Pemeriksaan sputum
Pemeriksaan eosinofil total
Uji kulit
Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE
spesifik dalam sputum

Pemeriksaan Penunjang
Foto Rontgen Thorax
Analisis Gas Darah

Status asmatikus
Serangan asma yg datang secara
mendadak ataupun perlahan yang dapat
mengancam jiwa.
Tujuan pengobatan asma akut :
Menghilangkan obstruksi dengan segera
Mengatasi hipoksemia
Mengembalikan fungsi paru ke arah
normal secepat mungkin
Mencegah terjadinya serangan
berikutnya

Penatalaksanaan
Saat Serangan :
Bronkodilator (b-2
agonis short acting
dan ipratropium
bromida)
Kortikosteroid
sistemik

Asma jangka panjang :


Kortikosteroid
inhalasi
B-2 agonis long
acting
Anti leukotrien
Teofilin lepas lambat

Obat asma terdiri dari obat pelega dan pengontrol. Obat


pelega diberikan pada serangan asma , sedangkan obat
pengontrol ditujukan untuk pencegahan serangan asma dan
diberikan dalam jangka panjang dan terus menerus.

Penilaian awal
Riwayat dan pemeriksaan fisik dan bila mungkin faal paru,
Dan pemeriksaan lain atas indikasi
Asma ringan

Asma Sedang

Asma Berat

Pengobatan awal :
Oksigenasi dengan nasal kanul
Inhalasi AGONIS BETA-2 short acting (nebulisasi) setiap 20 menit
dalam 1 jam atau AGONIS BETA-2 injeksi ( terbutalin 0,5ml
subkutan atau adrenalin 1/1000 0,3 ml subkutan
Kortikosteroid sistemik
Serangan asma berat
Tidak ada respon segera dengan pengobatan bronkodilator
Dalam kortikosteroid oral

Penilaian ulang dalam 1 jam :pemeriksaan fisik, saturasi O2 dan


pemeriksaan lain
Respon tidak
Respon buruk dlm
sempurna :
1jam :
Respon baik :
Resiko tinggi
Resiko tinggi
Respon baik
distres
distress
dan stabil
Pemfis : gejala
Pemfis : berat,
dalam 60 menit
ringan sedang
gelisah, dan
Pemfis normal
APE >50% terapi
kesmen
APE > 70%
<70%
APE <30%
Prediksi/ nilai
Saturasi O2 tidak
PaCO2<45mmh
membaik
g
Pulang

Dirawat di RS

Membaik

Tidak
Membai
k

Dirawat di ICU

Pulang:
Pengobatan
dilanjutkan
dengan inhalasi
agonis beta-2
Butuh
kortikosteroid
oral
Edukasi Pasien
Pakai obat
dengan
benar

Dirawat di RS :
Inhalasi agonis
beta-2 + anti
kolinergik
Kortikosteroid
sistemik
Aminophilin drips
Pertimbangkan
terapi oksigen
dengan nasal
kanul atau masker
venturi
Pantau APE,
saturasi O2, nadi,
kadar teofilin

Dirawat di ICU :
Inhalasi agonis
beta-2 + anti
kolinergik
Steroid IV
Pertimbangkan
agonis beta 2
injeksisc/im/iv
Aminofilin drips
Mungkin perlu
intubasi dan
ventilasi
mekanik

Komplikasi

Pneumotoraks
Atelektasis
Aspergilosis bronkopulmoner alergik
Gagal napas
Bronkitis

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi