Vous êtes sur la page 1sur 21

METODE PENGAMBILAN

SAMPEL
Oleh :
Yosi Oktarina, S.Kep., Ners.,
M.Kep

PROPOSAL PENELITIAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Manfaat Penelitian
2. Tinjauan Pustaka, Kerangka Konsep, dan
Hipotesis
3. Metode Penelitian

Populasi dan Sampel

Definisi Operasional

Instrumen Penelitian

Pelaksanaan Penelitian

Pengolahan dan Analisa Data


1.

Syarat Sampel yang Ideal :


Dapat menghasilkan gambaran karakter

populasi yang tepat


Dapat menentukan ketepatan hasil
penelitian
Sederhana dan mudah dilaksanakan
Dapat memberikan keterangan sebanyak
mungkin dengan biaya serendah mungkin

PENARIKAN SAMPEL
Alasan Penarikan Sampel :
Populasi yang sangat besar
Homogenitas
Penarikan sampel menghemat biaya dan
waktu
Adanya penelitian yang dalam
menjalankannya, objek penelitian harus
hancur dan dekstruktif, Contoh : darah
yang sudah diambil

PENGAMBILAN SAMPEL
Probabilty
Sampling
Pengambila
n
Sampel

Non Probabilty
Sampling

Pengambilan Acak Sederhana


(Simple Random Sampling)
Simple Random Sampling merupakan

pengambilan sampel sedemikian rupa


sehingga setiap unit dasar mempunyai
kesempatan yang sama untuk diambil
sebagai sampel.
Contoh : dengan melakukan undian,
memakai tabel bilangan random

Keuntungan

: Ketepatan yang tinggi


karena setiap sampel mempunyai
probabilitas yang sama

Kerugian : Populasi yang tersebar atau

populasi yang sangat luas sulit untuk


dilakukan pengambilan sampel

PENGAMBILAN SAMPEL ACAK


STRATIFIKASI
(Systematic
Random
Sampling)
Pengambilan sampel
dilakukan
dengan
membagi populasi menjadi beberapa
strata, di mana setiap strata adalah
homogen,sedangkan antar strata terdapat
sifat yang berbeda kemudian dilakukan
pengambilan sampel pada setiap strata.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1.Unsur populasi dalam strata diusahakan
sehomogen mungkin
2.Antarstrata diusahakan seheterogen
mungkin
3.Sampel diambil proporsional menurut
besarnya unit yang ada dalam masingmasing strata dan antarstrata
4.Unit sampel dalam masing-masing strata
dimabil secara acak

Keuntungan
: ketepatan yang tinggi
dibandingkan dengan pengambilan simple
random sampling
Kerugian
:
Harus mengetahui kondisi populasi yang
sering tidak diketahui agar dapat dilakukan
stratifikasi
Sulit untuk membuat kelompok yang
homogen

Pengambilan Sampel Acak


Bertahap
Pengambilan sampel
berdasarkan
strata misal :
(Stratified
Random
Sampling)
pendidikan dan ekonomi
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1.Unsur populasi diusahakan sehomogen
mungkin
2.Antar strata diusahakan seheterogen
mungkon
3.Sampel diambil proporsional menurut
besarnya unit yang ada
4.Unit sampel dalam masing-masing strata
diambil secara acak

Keuntungan
:semua ciri yang heterogen
dapat terwakili
Kerugian :
Kita harus mengetahui kondisi populasi
(yang sering tidak diketahu) agar dapat
dilakukan stratifikasi dengan baik
Sulit untuk membuat kelompok yang
homogen

PENGAMBILAN SAMPEL ACAK KELOMPOK


(CLUSTER RANDOM SAMPLING)
Cluster Sampling membagi populasi studi
menjadi beberapa bagian sebagai cluster dan
dilakukan pengambilan sampel kelompok
Keuntungan
: pengambilan sampel acak
kelompok dilakukan dengan baik maka akan
menghasilkan ketepatan yang lebih baik
daripada pengambilan sampel acak sederhana
Kerugian : Mempunyai kekurangan yang sama
dengam pengambilan acak stratifikasi

ACCIDENTAL SAMPLING
Pengambilan sampel dilakukan secara
subjektif oleh peneliti ditinjau dari :
Kemudahan
Tempat pengambilan sampel
Jumlah sampel yang akan diambil
Contoh : kita akan meneliti pendapat
masyarakat terhadap larangan merokok
karena merugikan kesehatan

Maka pengambilan sampel dilakukan dengan


cara peneliti menanyakan pada orang-orang
yang kebetulan lewat, tergantung keinginan
peneliti dengan jumlah seadanya sampai
dipandang cukup
Namun, kesimpulan yang ditarik dari hasil
penelitian akan menghasilkan bias yang
sangat besar

Sampel Berjatah (Quota


Sampling)

Cara pengambilan sampel berjatah hampir


sama
dengan
pengambilan
sampel
seadanya, tetapi dengan kontrol yang lebih
baik untuk mengurangi terjadinya bias
Pelaksanaan
sampel
berjatah
sangat
bergantung pada peneliti, tetapi dengan
kriteria dan jumlah yang telah ditentukan
sebelumnya

Pengambilan Sampel Berdasarkan


Pertimbangan (Purposive Sampling)
Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan
apabila cara pengambilan sampel dilakukan
sedemikian rupa sehingga keterwakilannya
ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan
orang-orang yang telah berpengalaman

Contoh
: Pengambilan sampel satu desa
dalam suatu kabupaten yang dapat dapat
mewakili seluruhnya akan sangat sulit dilakukan
secara acak. Pengambilan sampel dilakukan
dengan pertimbangan orang-orang yang telah
berpengalaman

PERHITUNGAN BESAR
SAMPEL

Besar Sampel bergantung pada :


I. Biaya yang tersedia, waktu, tenaga
pelaksanaan
2. Kebutuhan dari rencana analisis yang
menentukan batas minimal dan besar
sampel
3. Homogenitas
4. Tngkat ketepatan

Populasi Besar (>10.000)

d = Penyimpangan terhadap derajat populasi atau


derajat ketepatan yang diinginkan biasanya 0,05 atau
0,01
Z = standar deviasi normalbiasanya ditentukan pada
1,95 atau 2,00 sesuai dengan derajat kemaknaan 95%
P = apabila tidak diketahui proprsi atau sifat tertentu
maka p = 0,05
Q= 1,0-p
N = Besarnya populasi
n = besarnya sampel

Populasi kecil (< 10.000)

N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang
diinginkan

Vous aimerez peut-être aussi