Vous êtes sur la page 1sur 26

TATA BAHASA INDONESIA

I. Sejarah Tata Bahasa Indonesia


1. Bahasa Indonesia terlahir dari bahasa Melayu.
2. Dialek bahasa Melayu yang dipakai oleh
masyarakat
Indonesia adalah dialek Melayu
Riau.
3. Bahasa Melayu Riau dikenal sebagai Melayu
pasar.
4. Bahasa Melayu Riau sebagai lingua franca di
seluruh nusantara.
5. Bahasa Melayu Riau diterima sebagai bahasa
pengantar di sekolah.
6. Masyarakat Indonesia menggunakan Melayu
Riau dalam komunikasi sehari-hari dan
bahasa
pergaulan maupun perhubungan.

II. Proses Pertumbuhan Bahasa Indonesia

Periode pertumbuhan bahasa


Indonesia antara lain:
1. Sebelum Masa Kolonial
2. Masa Kolonial
3. Masa Pergerakan Kebangsaan

1. Sebelum Masa Kolonial


a. Penyebutan pertama istilah bahasa Melayu
dilakukan pada sekitar 633-686M.
b. Angka tahun tersebut tercantum pada prasasti berbahasa
Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka.
c. Prasasti di atas ditulis dengan aksara Pallawa atas
perintah Wangsa Syailendra (Raja Kerajaan Sriwijaya).
d. Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang
memiliki armada perkapalan untuk perdagangan.
e. Kerajaan Sriwijaya berjaya pada abad ke-7 dan ke-8.
f. Kerajaan ini meninggalkan beberapa prasasti.

Jenis Prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya antara lain:


1. Prasasti Melayu Kuno di Jawa Tengah
2. Prasasti Keping Tembaga Laguna di dekat
Manila
3. Prasasti Kedukan Bukit di Palembang tahun 683
4. Prasasti Talang Tuo di Palembang tahun 684
5. Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat tahun 686
6. Prasasti Karang Brahi antara Jambi dan Sungai
Musi tahun 688.
7. Inskripsi Gandasuli di Jawa Tengah tahun 832
8. Prasasti Bogor tahun 942.

2. Masa Kolonial
a. Kedatangan bangsa-bangsa barat ke Indonesia pada
abad XVI.
b. Bangsa Portugis dan Belanda mendirikan sekolah dengan
harapan bahasanya dikenal dan dipakai oleh kalangan
pendidikan.
c. Harapannya tidak terwujud karena di sekolah
menggunakan bahasa pengantar dengan bahasa
Melayu.
d. Danckaerts pada tahun 1631 mengatakan bahwa
kebanyakan sekolah di Maluku memakai bahasa
Melayu sebagai bahasa pengantar.
e.Keputusan Pemerintah Kolonial KB 1871 No. 104
menyatakan bahwa pengajaran di sekolah Bumi Putera
diberi dalam bahasa Daerah kalau tidak dipakai bahasa
Melayu.

Bahasa Melayu telah berfungsi Sebagai :


1. Bahasa Kebudayaan yaitu bahasa bukubuku yang berisi aturan-aturan hidup
dan sastra
2. Bahasa Perhubungan (Lingua Franca)
antar suku di Indonesia
3. Bahasa Perdagangan baik bagi suku
yang ada di Indonesia maupun
pedagang yang berasal dari luar
Indonesia.
4. Bahasa resmi kerajaan.

3. Masa Pergerakan Kebangsaan


a. Timbulnya pergerakan kebangsaan
dirasa perlu bahasa nasional
b. Penciptaan bahasa Indonesia sebagai
jati diri bangsa Indonesia berawal dari
Sumpah Pemuda.
c. Kongres Nasional ke-2 di Jakarta
dicanangkan penggunaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa untuk
bangsa Indonesia.
d. Pascakemerdekaan Soekarno memilih
bahasa Indonesia didasarkan dari
bahasa Melayu Riau.

Bunyi Sumpah Pemuda


1. Kami putra dan putri Indonesia
mengaku bertumpah darah yang
satu tanah Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia
mengaku berbangsa yang satu
bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan
bahasa Indonesia.

Peresmian Nama Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai
bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal
28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu
sebagai bahasa nasional merupakan usulan dari
Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan
ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional
kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : Jika
mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang
ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada
dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa
persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari
dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun
akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa
persatuan.

Secara Sosiologis kita bisa


mengatakan bahwa bahasa Indonesia
resmi diakui pada Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga
sesuai dengan butir ketiga ikrar
sumpah pemuda yaitu Kami putra dan
putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia. Namun
secara Yuridis bahasa Indonesia diakui
pada tanggal 18 Agustus 1945 atau
setelah Kemerdekaan Indonesia.

Pertimbangan Bahasa Jawa tidak dipakai


sebagai bahasa persatuan Negara RI
antara lain:
1. Suku-suku bangsa atau pihak lain di
Indonesia akan dijajah oleh Jawa yang
merupakan mayoritas di Indonesia.
2. Bahasa Jawa jauh lebih sulit dipelajari
karena mengenal adanya tingkatan yang
dipergunakan untuk orang yang berbeda
dari segi usia, derajat, maupun pangkat.
3. Jika tidak menguasai bahasa Jawa akan
menimbulkan kesan negatif.

Pertimbangan Bahasa Melayu Riau dipilih


sebagai bahasa persatuan Negara Indonesia
antara lain:

1. Suku Melayu berasal dari Riau.


2. Bahasa Melayu Riau sebagai
Lingua Franca.
3. Pemakai bahasa Melayu tidak
hanya di Indonesia. Tahun 1945
dijumpai di Malasyia, Brunai, dan
Singapura.

Mengapa Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia.


Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu
diangkat menjadi bahasa Indonesia yaitu :
1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di
Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa
perdangangan.
2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari
karena dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan
bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
3. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya
dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai
sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.

Peristiwa Penting berkaitan dengan


perkembangan Bahasa Melayu
1.
2.
3.

4.

Tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu


oleh Ch. A. Van Ophuysen yang dimuat dalam
kitab Logat Melayu.
Tahun 1908 pemerintah mendirikan Taman
Bacaan Rakyat (Commissie Voor de Volslectuur.
Tahun 1917 Taman bacaan rakyat diubah
menjadi Balai Pustaka. Balai ini menerbitkan
buku novel seperti Siti Nurbaya dan Salah
Asuhan, buku penuntun bercocok tanam,
penuntun memelihara kesehatan.
Pada 28 Oktober 1928 sebagai tonggak sejarah
bagi perjalanan bahasa Indonesia yang
didukung pula oleh beberapa surat kabar yang
turut menyebarkan bahasa Melayu antara lain:
Bianglala, Bintang Timur, Kaum Muda, Nerantja,
dan lain-lain.

lanjutan
5. Tahun 1933 berdiri angkatan sastrawan muda
dengan nama Pujangga Baru yang dipimpin oleh
Sutan Takdir Alisyahbana dan kawan-kawan.
6. Pada 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres
Bahasa Indonesia I di Solo. Hasilnya bahwa usaha
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia
dilakukan oleh cendikiawan dan budayawan
Indonesia.
7. Pada 18 Agustus 1945 ditandatangani UUD RI 1945
yang salah satu pasalnya (Ps. 36) menetapkan
bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
8. Pada 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan
Soewandi (Ejaan Republik).

Lanjutan
9. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada 28 Oktober-2
November 1954 juga menekankan menyempurnakan bahasa
Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan
ditetapkan sebagai bahasa negara.
10.Pada 16 Agustus 1972 HM Soeharto Presiden RI
meresmikan penggunaan EYD melalui pidato kenegaraan di
hadapan sidang DPR yang dikuatkan dengan Keputusan
Presiden no 57 Tahun 1972.
11. Pada 31 Agustus 1972 Menteri P & K menetapkan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan
Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
12. Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta pada 28 Oktober-2
November 1978 merupakan peristiwa penting bagi
kehidupan bangsa Indonesia karena dalam rangka
peringatan Sumpah Pemuda ke-50. Hal ini memperlihatkan
kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa
Indonesia juga memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia.

Lanjutan
13. Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta pada 26 November 1983 dalam rangka
memperingati Sumpah Pemuda ke-55menghasilkan keputusan bahwa
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus ditingkatkan seperti
yang tercantum pada GBHN yang mewajibkan kepada semua warga negara
Indonesia menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
14. Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta pada 28 Oktober-3 November 1988 yang
meresmikan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.
15. Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta pada 28 Iktiber-2 November 1993
dengan peserta 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari
mancanegara. Kongres ini mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan
Pengembangan bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa
Indonesia serta disusunlah UU Bahasa Indonesia.
16. Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia Jakarta pada 26-30 Oktober
1998 yang mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan bahasa dengan
ketentuan bahwa keanggotaan terdiri dari tokoh masyarakat dan pakar yang
peduli terhadap bahasa dan Sastra Indonesia yang bertugas memberi nasihat
kepada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa serta meningkatkan
status kelembagaannya.

Tahapan Penyempurnaan Bahasa Indonesia


1. Ejaan Van Ophuysen
Ditetapkan tahun 1901. Yang merancang
Van Ophuysen dengan dibantu Tengku
Nawawi dengan gelar Soetan Mamoer
dan M Taib Soetan Ibrahim.
Ciri-cirinya:
a. Huruf j untuk menuliskan y
b. Huruf oe untuk menuliskan u.
c. Tanda diakritik seperti koma ain dan
tanda trema untuk menuliskan huruf k.

2. Ejaan Soewandi
Diresmikan 19 Maret 1947 dan dikenal dengan
ejaan Republik.
Ciri-cirinya antara lain:
a. Huruf oe diganti dengan u
b. Bunyi Hamzah dan bunyi sentak ditulis
dengan huruf k.
3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2
4. Awalan di dan kata depan di kedua-duanya
ditulis serangkai dengan kata yang
mendampinginya.

3. Ejaan Melindo
Dikenal pada akhir tahun 1959. Karena
perkembangan politik selama tahun-tahun
berikutnya maka diurungkan peresmian
ejaan tersebut.

4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan


Dengan EYD ejaan dua bahasa serumpun yakni bahasa
Indonesia dan bahasa Melayu semakin dibakukan.
Perubahan

Indonesia
(pra1972)
Tj
Dj
Ch
Nj
Sj
J
Oe*

Malasyia(pra1972) Ind & Malasyia sjk


1972
Ch
J
Kh
Ny
Sh
Y
u

C
J
Kh
Ny
Sy
Y
u

Ragam Bahasa

Adalah variasi bahasa menurut pemakaian


yang berbeda-beda.
Ragam bahasa dapat ditinjau berdasarkan
antara lain:
1.penutur/pembicara/pemakai
2.Situasi pemakaian
3.Sarana

1. Ragam bahasa ditinjau berdasarkan


penutur/pembicara/pemakai
dibedakan:
a. Ragam Regional/Daerah/Dialek
b. Ragam Pendidikan
c. Ragam Sikap Pemakai Bahasa

2. Ragam bahasa berdasarkan situasi


pemakaian dapat dilihat atas
penggunaan bahasa baku dan
bahasa tidak baku.
3. Ragam bahasa berdasarkan
Sarana terdiri atas:
a. Ragam bahasa lisan
b. Ragam bahasa tulis

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi