Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Pneumonia : infeksi saluran pernafasan bawah
yang terutama melibatkan paru
Bronkopneumonia & pneumonia lobaris
Kenapa penting?
Permasalahan
Diagnosis
Etiologi sulit ditentukan & butuh waktu yang
relatif lama
Pemeriksaan penunjang 65-86%: pemeriksaan
penunjang multimodalitas (kultur, serologi, PCR)
Klasifikasi klinis WHO : temuan klinis
MTBS/IMCI
Tatalaksana yang sering dilakukan: terapi empiris
Batasan Masalah
Membahas pneumonia yang terjadi pada anak
(definisi, etiologi, klasifikasi, etiologi, faktor
risiko, manifestasi klinis, diagnosis, tatalaksana,
komplikasi, dan prognosis)
Pembahasan ditekankan pada diagnosis dan
tatalaksana pneumonia pada anak.
Tujuan Penulisan
Menambah wawasan mengenai definisi, etiologi,
klasifikasi, etiologi, faktor risiko, manifestasi
klinis, diagnosis, tatalaksana, komplikasi, dan
prognosis pneumonia pada anak.
Metode Penulisan
tinjauan pustaka yang merujuk pada berbagai
literatur (buku ajar, jurnal, publikasi ilmiah
lainnya)
Bab ii
tinjauan pustaka
Definisi
Epidemiologi
Lama
Karakteristik
Organisme
Asal
Lokasi
Klasifikasi
Etiologi
usia
Neounatus
Faktor resiko
Lanjutan
imunodefisiensi dan imunosupresi ( HIV,
penggunaan obat imunisupresif )
adanya penyakit lain yang mendahului, seperti
campak
intubasi, trakeostomi
abnormalitas anatomi
Patofisiologi
Normal saluran napas bawah steril karena
mekanisme pertahanan seperti pembersihan
mukosilir, sekresi IgA, dan pembersihan jalan
napas melalui batuk.
Mikroorganisme terhisap ke perifer melalui
saluran napas edema sehingga mudah terjadi
proliferasi dan penyebaran kuman ke jaringan
sekitar konsolidasi (stad. Hepatisasi merah)
Manifestasi Klinik
Didahului gejala ISPA : batuk pilek
Demam : viral < bakteri
Gejala-gejala distress pernafasan:
Takipnea sensitif, 50-80% anak dengan takipnea memiliki
gambaran radiologis pneumonia
Retraksi interkostal, subkostal, dan suprasternal
Nafas cuping hidung
Penggunaan otot-otot asesorius pernafasan
Infeksi berat :
Letargi
Sianosis
Ronki basah halus nyaring
Wheezing
Manifestasi Klinik
Anak besar :
Diagnosis
Anamnesis
Sesak nafas
Batuk, dapat kering, berdahak, dan pada beberapa
kasus dapat disertai darah
Demam, dapat disertai pilek
Sulit makan dan minum
Letargi, terutama pada bayi
Sianosis, terutama pada kasus yang berat pada bayi
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: letargis
Demam
Takipnea auskultasi (60 detik).
Menurut WHO (2014),
>60 kali/menit < 2 bulan
>50 kali/menit usia 2-12 bulan
>40 kali/menit > 2 tahun.
Merintih (grunting)
Nafas cuping hidung (nasal flaring)
Retraksi dinding dada supraklavikula,
intercostals, depresi sternum (kasus yang lebih
berat).
air trapping diafragma akan lebih
mendatar/terdepresi ketika terjadi kontraksi
diafragma akan menarik jaringan lunak dibawah
dinding dada retraksi subcostal.
Penggunaan otot-otot respirasi asesoris
Wheezing
Pemeriksaan Penunjang
Darah perifer lengkap
Pemeriksaan mikrobiologis
Rawat
Kelompok usia
Regimen empiris
Bakteri tipikal
tingginya
resistensi
Usia 5tahun
Mycoplasma
pneumonia
Chlamydophila pneumoniae
atau Erythromycin
40-50mg/kgBB/hari
dibagi dalam 4 dosis atau
Azithromycin 10 mg/kgBB dalam 1 hari
dan 5mg/kgBB untuk 4 hari atau
Clarithromycin 15mg/kgBB per hari
dibagi dalam 2 dosis atau
Doxycycline 4 mg/kgBB/ hari dibagi
dalam 2 dosis
Usia 18 tahun
Levofloksasin 8-10mg/kgBB 1x sehari
untuk anak 5-16 tahun, 500mg/hari
untuk anak 16 tahun atau
Moxifloxacin 400 mg/hari
Bakteri Tipikal
Rawat
Pada
Balita
Komplikasi
Penyebaran hematogen
Meningitis
Atritis supurativa
Osteomielitis
Prognosis
BAB III
PENUTUP
TERIMA KASIH