Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh:
Aszharil Ramadhan
09700357
Distama Lisan Hidayat
09700300
Pembimbing :
Drg. Wahyuni Dian Parmasari Sp.Ort
Definisi
Abses merupakan infeksi yang gambaran
utamanya berupa pembentukan pus. Pus
merupakan pertahanan efektif terhadap
penjalaran
infeksi
dan
cenderung
berpindah akibat pengaruh tekanan,
gravitasi, panas lokal atau lapisan otot
dekat permukaan
Etiologi
DENTOGEN (bersumber dari gigi)
Infeksi ODONTOGENIK
NON DENTOGEN (bukan dari gigi)
Trauma pada jaringan lunak
Fraktur tulang rahang
Infeksi dan ekstra oral (furunkel)
Infeksi sinus, tonsil dan sebagainya.
Etiologi
Infeksi pada odontogen dapat terjadi
melalui tiga jalan masuk :
1. Periapikal
2. Periodontal
3. perikorona
Patofisiologi
Infeksi yang berasal dari periapikal atau periodontal
menembus tulang alveolar kearah intra oral atau ekstra
oral.
Intra oral setelah menembus tulang alveolar, infeksi terjadi
di awali periosteum menyebabkan periostitis yang
kemudian berlanjut menjadi abses subperiostal, infeksi
kemudian akan menembus periost masuk ke dalan jaringan
di atas periost membentuk abses submukus karena abses
masih terletak didalam jaringan submukosa PUS akan
mencari
jalan
keluar
menembus
submukus.
Manifestasi klinis
Tata laksana
Prosedur perawatan abses gigi dapat dilakukan dengan :
Farmakoterapi
Analgesik: Abses dapat menimbulkan rasa nyeri, dapat digunakan
obat penghilang rasa nyeri (analgesic) untuk mengurangi nyeri.
Antibiotik: penanganan abses dapat digunakan antibiotic untuk
mencegah penyebaran infeksi. Antibiotic dapat digunakan
bersama dengan analgesic.
Dental Procedure
Langkah utama yang penting adalah insisi (dibuka) absesnya, dan
di drainase nanah yang berisi bakteri.
Abses ginggiva
Abses gingival merupakan suatu nanah yang terjadi pada
gusi (gingiva). Terjadi karena faktor iritasi, seperti plak,
kalkulus, invasi bakteri, impaksi makanan atau trauma
jaringan. Terkadang pula akibat gigi yang akan tumbuh.
Perawatan abses gingiva mencakup :
1. Drainase abses, yang bertujuan untuk meredakan
simtom akut.
2. Penyingkiran benda asing yang tertancap didalam
gingiva yang menyebabkan terjadinya abses gingiva.
Abses dento-alveolar
Abses Submukosa
Infeksi supurasi (abses) pada daerah tepat di bawah
mukosa.
Perjalanan abses diawali dengan timbulnya periapikal
abses yang kemudian menjadi subperiosteal abses
yang mengakibatkan pecahnya periosteum kemudian
pus mengalir ke daerah di bawah mukosa dan
terbentuk abses submukosa
Abses Subkutan
Infeksi supurasi pada daerah tepat di bawah kutis.
Perjalanan abses subkutan di awali dengan terjadinya
periapikal abses yang kemudian berkembang menjadi
subperiosteal abses
yang menyebabkan pecahnya
periosteum dan menembus fasia superfisialis kemudian
pus mengalir ke daerah subkutis sesuai regio yang
terkena
dan
terbetuklah
abses
subkutan.
Abses Periodontal
Abses Pericoronal
Pada bayi dan anak-anak abses perikoronal
berhubungan dengan erupsi gigi. Pada orang dewasa
muda
yaitu
pada
molar
ketiga
bawah.
Pengobatan dengan antibiotika diberikan agar cepat
mereda. Pengambilan gigi impaksi dilakukan apabila
keadaan gigi tersebut tidak mungkin erupsi dengan
baik dan penyakit sering kambuh. Apabila posisi baik,
tempat cukup maka dapat dilakukan operkulektomi
untuk mempertahankan gigi tersebut.
Selulitis (cellulitis)
Infeksi pada jaringan lunak yang tidak terlokalisir dimana eksudat
dengan cepat menyebar di antara celah intertistial jaringan ikat.
KESIMPULAN
Abses merupakan infeksi yang gambaran
utamanya berupa pembentukan pus. Abses di
rongga mulut dapat bersumber dari gigi
(dentogen) dan bukan dan gigi (non dentogen).
Tujuan dari terapi untuk menghilangkan infeksi,
perbaikan gigi dan mencegah komplikasinya
dengan Langkah-langkah seperti mengeringkan
pus, menghilangkan sumber infeksi, dan
pemberian antibiotik yang tepat.
TERIMA KASIH