Vous êtes sur la page 1sur 8

AKALASIA PRIMER VS

AKALASIA SEKUNDER
ANUMILLAH ARINI ZIDNA

Akalasia Primer

Akalasia
Sekunder

Etiologi

Degenerasi ganglion
sel inhibitorik pada
plexus myenterikus
esofagus

Obstruksi pada
daerah
gastroesophageal
junction. Tersering:
karsinoma kardia,
karsinoma esofagus,
metastasis dari
tempat lain.

Epidemiologi

Pria = wanita,
Usia puncak 30
tahun

Pria = wanita
Usia puncak > 50
tahun

Gejala klinis

Trias klasik:
disfagia,
regurgitasi, pe BB.
Durasi gejala
bersifat kronik
menahun (>1 thn)

Trias klasik:
disfagia,
regurgitasi, pe BB.
Durasi gejala
singkat (<6 bulan)

Patologi

Aperistalitik segmen Obstruksi segmen


distal esofagus
distal esofagus e.c

R Klasik Akalasia
Birds beak sign
gambaran klasik akalasia.
Dapat ditemukan pada
akalasia primer maupun
sekunder

R: Akalasia Primer VS
Akalasia
Sekunder
Akalasia Primer
Panjang segmen
yang menyempit
lebih pendek dari
akalasia
sekunder (<3.5
cm)

Sekunder

Panjang segmen
yang menyempit
lebih panjang
dari akalasia
primer (>3.5
cm)

R: Akalasia Primer VS
Akalasia
Sekunder
Akalasia Primer

Sekunder

Diameter
segmen
esofagus yang
berdilatasi >>>
pada akalasia
primer. Hal ini
karena kondisi
aperistaltik
pada akalasia
primer.

R: Akalasia Primer VS
Akalasia
Sekunder
Akalasia Primer
Sekunder

Tram-track
appearance
e.c. kondisi
hipertrofi
muskulus propria

Filling defects

R: Akalasia Primer VS
Akalasia
Sekunder
Akalasia Primer
Sekunder

Tertiary contraction
corkscrew apperance
e.c. hilangnya peristaltik
primer dan sekunder

Shouldering
e.c. adanya
obstruksi

Vous aimerez peut-être aussi