Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pendahulua
n
Kegunaan autopsi forensik pada hakekatnya
adalah membantu penegak hukum untuk
menjawab persoalan-persoalan yang di hadapi.
Suatu autopsi dapat mencegah orang yang
bersalah bebas dari hukuman dan juga dapat
menyelamatkan orang yang tak bersalah dari
hukuman yang tidak semestinya. Untuk mendapat
hasil yang maksimal yang terbaik adalah
melakukan autopsi klinik yang lengkap meliputi
pembukaan rongga tengkorak, dada dan perut /
panggul, serta melakukan terhadap seluruh alatalat dalam / organ.
Pengertian Autopsi
Istilah Lain :
BEDAH MAYAT/ BEDAH JENAZAH
PEMERIKSAAN POST MORTEM
NECROPSI (NECROS = JARINGAN MATI)
ABDUKSI
SEKSI (SECTIO = POTONG / BEDAH)
Asal Kata :
Autopsi berasal dari kata Autopsy
Autopsi lihat sendiri (auto- sendiri, opsi-lihat)
pemeriksaan luar dan dalam pada mayat untuk
kepentingan pendidikan, hukum dan ilmu
kesehatan.
Sejarah Autopsi
Jenis Autopsi
1.
AUTOPSI ANATOMI
oleh mahasiswa kedokteran utk mengetahui susunan
jaringan & organ tubuh.
2. AUTOPSI KLINIK
untuk menentukan sebab pasti kematian dari pasien yg
dirawat di rumah sakit.
3. AUTOPSI FORENSIK / MEDIKOLEGAL
untuk membantu penegak hukum dlm menentukan
peristiwa kematian korban secara medis.
Dasar Hukum
KUHAP
AUTOPSI FORENSIK
Tujuan Autopsi Forensik
2.
3.
4.
5.
6.
Kamar Operasi
Ribcutter
Chissel
Scalpel
Morgue
Scissor
Needles
Tweesers
saw
Postmortem table
label mayat
tutup & pembungkus mayat6. Identifikasi umum
pakaian
7. Identifikasi Khusus
8. Pemeriksaan Lokal tiap regio/
perhiasan
organ
tanda-tanda kematian
9. Pemeriksaan luka (lokalisasi,
a. lebam mayat
jenis, arah, pinggir, dasar, seki
tar ukuran luka.
b. kaku mayat
c. temperatur tubuh mayat
d. pembusukan
e.mummifikasi
f.adipocere
Pemeriksaan dalam
Posisi mayat mayat diletakkan
telentang, bahu ditinggikan (diganjal) dgn
sepotong balok kecil, shg kepala fleksi
maksimal .
Tehnik Insisi :
INSISI I
INSISI Y
Tehnik
Tehnik Vichow : Organ di keluarkan
satu persatu lalu di periksa, namun hub. Antar
Autopsi
Tehnik Rokitansky : Semua organ di buka di lakukan irisan insitu , di keluarkan dlm
kumpulan organ (en blok )
Tehnok Letulle : Organ leher, dada, perut, di keluarkan sekaligus ( en messe ), Plexus
coeliacus, kelenjar aorta di buka & di periksa, rectum di pisah dr
sigmoid. Organ orogenital di pisah dr organ lain, bgn proximal yeyenum
di ikat di dua tempat & di putus, esophagus di lepas dr trachea hub. Dg
lambung di pertahankan
Tehnik Gohn : Organ leher & dada hati, limpa & organ pencernaan serta urogenital di
angkat keluar 3 kumpulan organ.
T. Rokitansky
T. Letulle
Mengeluarkan Jantung
buka perikard dgn insisi y terbalik.lepaskan
jantung dgn menggunting pembuluh darah yg
masuk-keluar, dgn cara memegang apex jantung.
prinsip dasar meikuti aliran darah.buka atrium
kanan
dgn menggunting dinding belakang lumen vena
cava
superior-inferior.buka ventrikel kananmasukkan
pisau dari lumen vena cava menuju ke apex
jantung &
memotong ke arah lateral. ukur keliling & katup
trikuspidalis.
Lanjutan
buka aorta dgn cara menggunting otot jantung dari
apex ke aorta pd jarak 1 cm dari sekat antar bilik.
tebal ventrikel / bilik ka-ki dgn cara membuat
potongan tegak lurus pd 1 cm di bawah katup
tricuspid & bisucpid.infark dilihat dgn cara melakukan
sayatan pd septum interventrikuler & miokard secara
sejajar serabut otot. arteri coronaria di buka dgn
melakukan sayatan melintang mulai dari muara
a.coronaria di pangkal aorta sampai ke distal pd jarak
tiap cm lihat adanya penebalan, penyempitan atau
melebar lumen.
Nilai normal
Paru- Paru
perhatikan volume/ pengembangan paru: biasa, emfisematous
atau
mengecil.perhatikan tepinya, bintik perdarahan (tardeus spot),
dll.
pemijitan adakah terasa spt spons atau padat (tbc).pemotongan
sal. nafas dimulai dari apex ke arah basal dgn tangan kiri pd
daerah
hilus lihat darah, sifatnya;encer/kental berbuih, dsb.
Lanjutan..
Hati
perhatikan warna, permukaan (licin/kasar), tepi (tajam/tumpul)
& konsistensinya. irisan dgn cara melintang mulai dari lobus
kanan sampai kiri. perhatikan penampang potong, apakah
banyak
cairan darah, dsb.berat normal pria dewasa 1600 gram berat
normal wanita dewasa 1400 gr
Limpa
lepaskan limpa dari sekitarnya.normal: permukaan
berkeriput,
warna ungu, perabaan lunak kenyal pengirisan
penampang limpa
akan tampak warna coklat-merah, bila di kikis dgn
punggung pisau,
akan ikut jaringan penampang limpa.
Lambung
Usus
duodenum dibuka mulai dari proximal duodenum
sampai pylorus.usus kecil dibuka dgn melepaskan dari
mesentriumnya ke arah kaudal.usus besar dibuka pd
daerah taenia sepanjang salurannya.
Ginjal
iris ginjal mulai dari tepi menuju pelvis renal, lalu
lepaskan simpai lemak ginjal dgn cara mengupas.
perhatikan tebal cortex, kelainan, warna, hematoma,
batu dsb.
Ureter
ureter di buka mulai dari pelvis renalis sampai
muara
ureter sampai ke bawah.perhatikan mukosa ureter,
warna, dsb.
Vesica Urinaria
buka vesica urinaria dgn cara menggunting mulai
dari
sal.kencing di daerah prostat ke arah atas.kemudian
guntingan diteruskan ke kiri & kanan.perhatikan
mukosa vesica urinaria; warna maupun sumbatan,
batu.
Otak
perhatikan darah & kelainan diatas dan dibawah selaput
tebal
otak (epidural & subdural).perhatikan permukaan otak:
keada an girus adakah Pendangkalan. potong otak secara seri
&sejajar
mulai dari depan ke belakang dgn jarak antar irisan 2 cm.
otak kecil
dipisah dari otak besar dgn memotong pd pedunculus
cerebri kaki.otak kecil dipisah dari batang otak dgn melakukan pemoto
ngan
pada pedunculus cerebelli.
Tulang Belakang
Sesudah organ- organ di angkat tulang belakang di
buka dengan
melakukan pengirisan tepat di tengah tulang, di
telusuri apakah ada
patah, rusak, kemudian satu persatu di lepas
Lanjutan
adanya udara dlm rongga dada menyebabkan keluarny gelembung
udara ke dlm air yg di dalam semperit.
Lanjutan..
lalu masukkan tiap potongan ke dalam air. bila mengapung
berarti
paru-paru telah bernafas. tapi faktor pembusukan dpt
mengapung
kan paru (positive false).
PUSAT PENULANGAN PADA DIST. FEMUR & PROKS. TIBIA
iris melintang kulit daerah lutut sehingga tampak tempurung
lutut.
potong ligamentum patellae dgn gunting & singkirkan patella.
iris melintang distal femur & proksimal tibia dgn pisau secara
tipis
mulai ujung ke arah metaphyse. pusat penulangan tampak
sebagai
bercak merah homogen dgn diameter > 5 mm di daerah
epiphyse.
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
histopatologi jaringan (PA).
toksikologi (racun).
sitologi.
balistik.
FIKSASI JARINGAN
Ilustrasi kasus
PERMASALAHAN
PENUTUP
Autopsi adalah suatu pemeriksaan terhadap tubuh
jenazah
untuk
kepentingan
tertentu,
meliputi
pemeriksaan bagian dalam dengan menggunakan caracara yang dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah
oleh
ahli
yang
berkompeten.
Karena
meliputi
pemeriksaan bagian dalam maka autopsi memerlukan
pembukaan tubuh jenazah dengan melakukan irisan.
Pelaksanaan autopsi forensik di atur di dalam
KUHAP, yang pada prinsipnya autopsi baru boleh di
lakukan jika ada surat permintaan tertulis dari penyidik
dan setelah keluarga di beri tahu serta telah
memahaminya atau setelah 2 hari dalam hal keluarga
tidak menyetujui autopsi atau keluarga tidak di temukan.