Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
(THROMBOANGITIS OBLITERANS)
ALYANI AKRAMAH BASAR
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Tingkat kejadiannya lebih besar di daerah
Asia dibandingkan di Amerika atau Eropa
utara dan Afrika. India, Korea, Jepang, serta
Israel mempunyai insiden penyakit yang
paling tinggi.
Kematian yang diakibatkan oleh Penyakit
Buerger
masih
jarang,
tetapi
pada
pasienyangterusmerokok,43%
daripenderitaharusmelakukansatuataulebi
h amputasipada 6-7tahunkemudian.
ETIOLOGI
Penyebabnya tidak jelas, tetapi biasanya tidak
ada faktor genetik serta tidak ada hubungannya
dengan penyakit Diabetes Mellitus.
PATOGENESIS
Mekanisme penyebaran penyakit Buerger
sebenarnya belum jelas, tetapi beberapa
penelitian telah mengindikasikan suatu
implikasi
fenomena
imunologi
yang
mengawali tidak berfungsinya pembuluh
darah dan wilayah sekitar thrombus.
timbul gangren
tulang
yang
osteomielitis,
maka terjadi
berkembang
destruksi
menjadi
ujung jari
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi
terdini
berupa
klaukadikasio
intermitten yaitu bila pasien jalan pada jarak
tertentu akan merasa nyeri pada ekstremitas,
dan setelah istirahat sebentar dapat berjalan
lagi.
Penderita merasakan kedinginan, mati rasa
kesemutan dan rasa terbakar.
Sekitar
40
penderita
juga
mengalami
peradangan vena (terutama vena permukaan)
dan arteri dari kaki atau tungkai.
DIAGNOSIS
Diagnosis penyakit
berdasarkan
1. Anamnesis
2. Pemeriksaanfisik
3. Arteriorgrafi
Burger
ditegakkan
KRITERIA DIAGNOSIS
Beberapa hal di bawah ini dapat dijadikan
dasar untuk mendiagnosis penyakit Buerger:
1. Adanya tanda insufisiensi arteri
2. Umumnya pria dewasa muda
3. Perokok berat
4. Adanya gangren yang sukar sembuh
DIAGNOSIS BANDING
Penyakit Buerger harus dibedakan dari
penyakit oklusi arteri kronik aterosklerotik.
Keadaan terakhir ini jarang mengenai
ekstremitas
atas.
Penyakit
oklusi
aterosklerotik
diabetes
timbul
dalam
distribusi yang sama seperti Tromboangitis
Obliterans,
tetapi
neuropati
penyerta
biasanya
menghalangi
perkembangan
klaudikasi kaki.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
TERAPI
Terapi secara umum : Pasien dengan penyakit buerger dianjurkan untuk berhenti
merokok secepatnya dan total
Terapi medikamentosa :
Cilostazol,suatuinhibitorfosfodiesterdenganefekvasodilatasidan anti platelet,
dapat memperbaiki klaudikasio hingga 40-60% melalui mekanisme yang belum
sepenuhnya jelas.
Statin, jugamemperbaiki klaudikasio intermiten
Pentoxifylline, bekerja menurunkan viskositas darah
Amlodipin atau nifedipin sebagai vasodilator jika terjadivasospasme
Aspirin dosis rendah dan obat iloprost (analog prostasiklin)
Antibiotik diindikasikan untuk infeksi sekunder
TERAPI
Terapi bedah
1. Revaskularisasi Arteri
2. Simpatektomi
3. Amputasi
ANJURAN
Penderita harus menghindari :
Pemaparan terhadap dingin
Cedera karena panas, dingin atau bahan (seperti
iodine atau asam) yang digunakan untuk
mengobati kutil dan kapalan
Cedera karena sepatu yang longgar/sempit atau
pembedahan minor
Infeksi jamur
Obat-obat
yang
dapat
mempersempit
pembuluhdarah.
PROGNOSIS
Pada pasien yang berhenti merokok, 94%
pasien tidak perlu amputasi, apalagi pada pasien
yang berhenti merokok sebelum terjadi gangren,
angka kejadian amputasi mendekati 0%.
Hal initentunya sangat berbeda sekali dengan
pasien yang tetap merokok, sekitar43% dari
merekaberpeluang
harus
diamputasi
selamaperiodewaktu
7
sampai
8
tahunkemudian, bahkan pada mereka harus
dilakukan multipel amputasi.
TERIMA KASIH
THANK YOU