Vous êtes sur la page 1sur 20

Asuhan Keperawatan pada Ny.

I dengan Gangguan
Nyaman Nyeri Berhubungan dengan Post Operasi
Hemoroid hari ke-1 Diruang Prabu Siliwangi RSUD
GUNUNG JATI KOTA CIREBON TAHUN 2016
FAUZAN AZIZ

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KUNINGAN
2016

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN
MASALAH

Hasil survey awal yang dilakukan di


Ruang Prabu Siliwangi RSUD
Gunung Jati Kota Cirebon diperoleh
data jumlah pasien periode
November 2015-Januari 2016
sebanyak 8 pasien. Hasil observasi
tentang ganggauan rasa nyaman
nyeri terhadap pasien post operasi
hemoridektomi diperoleh pasien
mengalami intensitas nyeri pada
skala 5.

menganalisis Asuhan
Keperawatan pada Ny. I
dengan Gangguan Nyaman
Nyeri Berhubungan dengan
Post Operasi Hemoroid hari
ke-1 Diruang Prabu Siliwangi
RSUD GUNUNG JATI KOTA
CIREBON TAHUN 2016

1.3 TUJUAN

1.3.1 TUJUAN UMUM


Melakukan Asuhan Keperawatan pada Ny. I
dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri

1.3.2 TUJUAN KHUSUS


Penulis mampu melakukan pengkajian.
Penulis mampu merumuskan diagnose keperawatan
Penulis mampu menyusun rencana atau intervensi
keperawatan
Penulis mampu melakukan implementasi
Penulis mampu melakukan evaluasi.

1.4 Ruang
Lingkup

1.4.4 Metode
Memperoleh data
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan

1.4.1 Sasaran
1.4.2 Waktu dan tempat

1.4.3 Manfaat :
1. Bagi RSUD
Gunung Jati
2. Bagi Prodi
Keperawatan

BAB II Tinjauan Pustaka


Konsep Hemoroid
Pengertian
Anatomi Fisiologi
Etiologi
Manifestasi Klinis
Patofisiologi
Pathway
Komplikasi
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan Medis

Konsep Asuhan Keperawatan


Post OP Hemoroid
Fokus Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Evaluasi
Konsep Nyeri
Pengertian
Fisiologi Nyeri
Klasifikasi Nyeri
Respon Nyeri
Faktor Faktor yg
mempengaruhi Nyeri
Skala Intensitas Nyeri

BAB III TINJAUAN KASUS


1. PENGKAJIAN
IDENTITAS KLIEN
Nama Inisial : Ny. I
Usia : 47 Tahun
Jenis Kelmain : Perempuan
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan : IRT
Agama: Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat: Ds.buyut Cirebon
No. Medrek
: 901411
Ruang : Prabu Siliwangi
Perawatan : Penyakit Bedah
Diagnosa M : Hemoroid
Tanggal Masuk
: 13 Januari 2016
Tanggal Pengkajian : 14 Januari 2016
Tanggal Operasi : 13 Januari 2016

KELUHAN UTAMA
Nyeri dibagian anus.


RIWAYAT KESEHATAN

Riawayat Kesehatan Sekarang


PasiendankeluargadatangkeIGDRSUDGunungJaatipadatanggal13Januari
2016dengankeluhanadanyabenjolandiareaanussejak2bulanyanglalu.Saat
dikajipasienmengatakansetelahdioperasimerasakannyeridibagiananusdengan
skalanyeri5(0-10)danperihpadalukapostop,nyeribertambahpadasaatingin
dudukdanberkurangpadasaattidurterlentangdanpasienjugamengtakansulit
BAB.

Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasienmengatakantidakpernahmengalamipenyakitsepertiini.

Riwayat Kesehatan Keluarga


Klienmengakatanbahwadikeluarganyatidakadayangmengalamipenyakityang
sama.

Keadaan Umum
Penampilan Umum : Klien terlihat lemah, lemas dan berbaring di
tempat tidur.
Kesadaran
: Compos Mentis
Kualitatif
: Compos Mentis
Kuantitatif
: GCS 15 E4 M6 V5

ANALISA DATA
NO

1.

DATA

DS : Klien mengatakan nyeri


dibagian anus dengan skala 5 (010)
DO : pasien tampak meringis
kesakitan jika ingin duduk, dan
terdapat luka post op di area anus

ETIOLOGI

PROBLEM

Luka operasi

Gangguan rasa

nyaman nyeri

Jahitan operasi

berhubungan

dengan luka

Nyeri

Gangguan rasa
nyaman nyeri

operasi.

2.

DS : Pasien mengatakan

Gangguan

belum BAB selama di

eliminasi BAB

rawat dan setelah di

Gangguan

berhubungan

operasi

kebutuhan

dengan

DO : pasien tampak tidak

pola nutrisi

kurangnya

kebutuhan

nyaman dan kurang


makan makanan yang

3.

Luka post op

Gangguan

berserat. Makan habis

eliminasi BAB

porsi.
DS : Pasien mengtakan perih

Luka post op

pada luka post op

nutrisi.

Resiko
terjadinya

DO : Pasien tampak cemas,

Pertahanan

infeksi pada

terdapat luka post op di anus

primer tidak

luka

dengan leukosit 7.15x3/uL

adekuat

berhubungan
dengan

Resiko

pertahanan

terjadinya

primer tidak

2. Diagnosa
Keperawatan
1.Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan luka
operasi.
2.Gangguan eliminasi BAB
berhubungan dengan kurangnya
kebutuhan nutrisi
3.Resiko terjadinya infeksi pada
luka berhubungan dengan
pertahanan primer tidak adekuat.

3. Intervensi
NO
1.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Gangguan rasa
nyaman nyeri
berhubungan
dengan luka post
operasi

TUJUAN
Jangka panjang :
Terpenuhinya rasa
nyaman dengan
kriteria hilangnya
rasa nyeri.
Jangka pendek :
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 2x24
jam nyeri teratasi
dengan kriteria
hasil :
- Nyeri
berkurang
dengan skala
nyeri 1
- Tanda- tanda
vital dalam
batas normal

INTERVENSI
-

Observasi tandatanda vital


Kaji skla nyeri
Atur posisi tidur
pasien yang
nyaman dan
ajarkan relaksasi
Latih jalan pasien
sedini mungkin.
Beri rendam
duduk dengan air
hangat dan
antiseptic selama
10-15 menit.
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian therapy
analgetik

RASIONAL
-

Dapat mengetahui
keadaan/perkembangan
pasien.
Berguna dalam
pengawasan dan
keefesienan obat untuk
kemungkinan
penyembuhan.
Dapat menurunkan
tegangan abdomen dan
meningkatkan rasa kontrol.
Dapat menurunkan masalah
yang terjadi karena
imobilisasi.
Meningkatkan kebersihan
dan kenyamanan pada
daerah anus.
Untuk mengurangi rasa
nyeri.

2 Gangguan
. eliminasi BAB
berhubungan
dengan
kurangnya
kebutuhan
nutrisi

Jangka panjang :
Pasien tidak konstipasi
Jangka pendek :
Setelah di lakukan tindakan
keperawatan 2x24 jam
gangguan eliminasi BAB
dapat teratasi dengan kriteria hasi :
- Pasien dapat BAB
secara teratur
-

3 Resiko
. terjadinya
infeksi pada luka
berhubungan
dengan
pertahanan
primer tidak
adekuat.

Jangka panjang :
Luka akan mengering.
Jangka pendek :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 3x24 jam
infeksi teratasi hasil :
- Tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti
kemerahan, bengkak,
tidak ada nyeri.
- Leukosit dalam normal
4000-10000

Observasi tanda- tanda


vital.
Anjurkan pasien untuk
makan makanan yang
tinggi serat seperti
sayuran dan buah-buahan.
Beri penkes tentang
gangguan eliminasi BAB
seperti penyuluhan
tentang makanan tinggi
serat.
Kolaborasi dengan ahli
gizi dalam pemberiab
makan tinggi serat.

Observasi tanda-tanda
vital
Ganti balutan di area anus
dengan teknik aseptic dan
septik.
Bersihkan area anus
stelah defekasi.
Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian therapy
antibiotic.

Dapat mengetahui
keadaan atau
perkembangan pasien.
Dapat memperlancar
BAB secara teratur.
Pasien dapat
mengetahui tentang
penyuluhan gangguan
eliminasi BAB.
Memenuhi pola
makan dengan status
gizi yang baik, dalam
pemberian gizi tinggi
serat dan pasien bisa
BAB.
Dapat mengetahui
keadaan/perkembanga
n pasien.
Mencegah meluasnya
infeksi.
Untuk mengurangi
dan mencegah
konstaminasi daerah
luka.
Untuk mencegah
terjadinya infeksi pada
luka operasi.

4. Implementasi
Tanggal/
waktu
14 januari
2016
10.00 WIB 10.05 WIB.

Diagnosa
Implementasi
kep
Gangguan 1. Mengobservasi tandarasa
tanda vital
nyaman
2. Mengatur posisi pasien
nyeri
dengan fowler yang
berhubunga
Nyaman dan ajarkan
10.05 WIB - n dengan
relaksasi seperti nafas
10.10 WIB. luka
dalam.
operasi.
10.10 WIB 3. Melatih jalan paien sedini
10.15 WIB.
mungkin.
4. Memberikan rendam
10.20 WIB duduk dengan air hangat
10.30 WIB.
dan antiseptic selama
10-15 menit.
5. Berkolaborasi dengan
10.40 WIBdokter dalam pemberian
10.55 WIB.
therapy analgetik,
ketorolax 1 amp.

Respon
1. TD : 120/80 mmHg
N : 84X/menit
S : 36,2 0C
R : 14x/menit
Dan skala nyeri 5 (0-10)
sedang.
2. Pasien tidur dengan posisi
fowler dan mampu
melakukan relaksasi
seperti nafas dalam.
3. Pasien mampu berjalan.
4. Pasien mau dilakukan
rendam duduk untuk
meningkatkan
kenyamanan
5. Pasien mengatakan nyeri
berkurang setelah
diberikan therapy .

Paraf

14
januari
2016
11.00
WIB 11.05
WIB.
11.15
WIB11.20
WIB.
11.25
WIB11.30
WIB.

11.40
WIB -

Gangguan 1.Mengobservasi 1. TD: 120/80


eliminasi
tanda-tanda
mmHg
BAB
vital
N : 80x/Menit
berhubun 2. Menganjurkan R : 13x/menit
gan
pasien untuk S : 36,2 0C
dengan
makan
2. Pasien mau
kurang
makanan
makan dengan
nya
yang tinggi
sayuran dan
kebutuha
serat sperti
makan buahn nutrisi.
sayuran dan
buahan.
buah-buahan. 3. Pasien dapat
3. Memberi
memahami
penkes
penkes yang
tentang
telah di
gangguan
berikan dan
eliminasi BAB
mampu
seperti
mengulangi
penyuluhan
penjelasan
tentang
yang sudah di
makanan
jelaskan.
tinggi serat.
4. Pasien mampu
4. Berkolaborasi
melakukan
dengan ahli
atau
gizi dalam
menjalankan

14 januari
2016
11.55 WIB
12.00
WIB.
12.05
WIB12.15
WIB.
12.20
12.25
WIB.
12.35
WIB12.45
.

Resiko
1.
terjadinya
Mengobser
infeksi
vasi tandapada luka
tanda vital
berhubun 2. Mengganti
gan
balutan
dengan
area anus
pertahan
dengan
an primer
teknik
yang
aseptic dan
tidak
septik.
WIB adekuat
3.
Membersihk
an area
anus
setelah
defekasi
4.
Berkolabora
WIB
si dengan
dokter
dalam
pemberian
therapy

1. TD : 120/80
mmHg
N : 84x/menit
S : 36,2 0C
R : 14x/menit
2. Pasien mau
untuk di ganti
balutannya
dengan teknik
aseptic dan
septik.
3. Pasien mau
untuk
dibersihkan
area anus nya.
4. Therapy
antibiotik
cefotaxim 1gr
diberikan
kepada pasien.

5. Evaluasi
Tanggal/
Waktu
15
januari
2016
08.00
WIB

Diagnosa Kep
Gangguan rasa
nyaman nyeri
berhubungan
dengan luka
operasi.

Evaluasi
S : Pasien mengatakan nyeri pada area
anus
O : pasien tampak sedikit meringis
dengan skala 3 ringan (0-10).
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
- Observasi tanda-tanda vital
- Kaji skla nyeri
- Beri rendam duduk dengan air
hangat dan antiseptic dalam waktu
10-15 menut.
- Latih relaksasi dan distraksi seperti
nafas dalam.

paraf

09.00 Gangguan
WIB
eliminasi
BAB
berhubung
an dengan
kurangnya
kebutuhan
nutrisi.

S : Pasien mengatakan belum BAB


O : pasien tampak gelisah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Observasi tanda-tanda vital
- Anjurkan pasien untuk makan
tinggi serat
- Berikan penkes tentang
gangguan eliminasi BAB
- Kolaborasi dengan ahli gizi
dalam pemberian makan yang
tinggi serat seperti sayuran
dan buah-buahan
09.15 Resiko
S : Pasien mengtakan perih pada area
WIB
infeksi pada anus
luka
O : pasien tampak kesakitan jika ingin
berhubunga duduk
n dengan
A : Masalah belum teratasi
pertahanan P : Lanjutkan intervensi
primer tidak - Observasi tanda-tanda vital
- Bersihkan area anus
adekuat
- Beri rendam duduk dengan air
hangat san antiseptic dalam waktu

Evaluasi Hari Kedua


Tanggal
/Waktu
16-012016
10.00
WIB
10.05
WIB

10.15
WIB

Diagnosa
keperawatan
Gangguan rasa
nyaman nyeri
berhubungan
dengan luka
operasi

Evaluasi

S : Pasien mengatakan nyeri


sudah tidak ada lagi
O : Pasien terlihat sehat
dengan skala nyeri 1 (0-10)
A : Masalah teratasi
P Hentikan intervensi
Gangguan
S : pasien mengatakan sudah
eliminasi BAB
BAB
berhubungan
O : Pasien mampu memahami
dengan nyeri dan pendidikan kesehatan
kurangnya
A : Masalah sudah teratasi
kebutuhan nutrisi P : Hentikan intervensi
Resiko terjadinya S : Pasien mengatakan area
infeksi paada
anus sudah tidak perih
luka
O : pasien tampak sehat
berhubungan
A : Masalah teratasi
dengan
P : Hentikan intervensi
pertahanan
primer tidak
adekuat.

paraf

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data Dasar
4.2 Pengkajian
4.3 Interpretasi data untuk
mengidentifikasi diagnosa/masalah
4.4 Menetapkan kebutuhan
terhadap tindakan segera
4.5 Menyusun rencana asuhan yang
menyeluruh
4.6 Mengevaluasi

berhubungan dengan post op


hemoroid.
Kemudian
penulis
Kesimpulan
dan
membuat
intervensi
keperawatan
dengan
tujuan
setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan selama 2x24 jam,
diharapkan
gangguan
rasa
nyaman nyeri normal.
Intervensi yang akan dilakukan
yaitu Observasi dan kaji skala
nyeri, atur posisi tidur pasien
senyaman mungkin dan ajarkan
relaksasi, Observasi tanda-tanda
vital.
Implementasi yang dilakukan
oleh penulis sesuai dengan
intervensi yang di buat.
Evaluasi dari tindakan yang
dilakukan oleh penulis selama 2

Saran
SARAN

1. RSUD
Gunung
Jati Kota
Cirebon
2. Program
Studi D3
Keperawat
an STIKes
Cirebon

T
T

K
K

E
E

A
A

R
R

S
S

I
I

I
I

M
M

H
H

A
A

Vous aimerez peut-être aussi