Vous êtes sur la page 1sur 22

Asma Bronkhiale dan

Penatalaksanaanya
Maria Sunvratys
102011313
B6

Skenario 09
Tuan A 28 tahun sesak napas 12
jam sebelum masuk RS, tidak
demam, batuk sejak 3 hari yg
lalu, dahak sulit keluar jika keluar
kental berwarna putih, tidak ada
nyeri dada, sesak sering timbul 2
bln terakhir namun tdk sesesak
sekarang dan sesak muncul
malam hari, sesak timbul saat
suasana dingin dan berdebu

Anamnesis
Identitas : Tn A, 28 tahun
KU : Sesak napas sejak 12 jam smrs
Riwayat penyakit sekarang (RPS)
o gejala: sesak napas (malam hr),
batuk, nyeri dada o pemicu : suasana dingin & berdebu
Riwayat penyakit dahulu (RPD)
alergi, penyakit lain yg terkait
Riwayat keluarga & sosial : merokok sjk
usia 17 thn
Riwayat pemakaian obat

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Bentuk thoraks, pergerakan
thoraks,
Palpasi
Meraba SI, pergerakan thoraks,
vokal fremitus
Perkusi
Mengetahui kelainan penyebab,
batas paru hati.
Auskultasi

Pemeriksaan Penunjang
1) Spirometri
- Respons dengan bronkodilator
- VEP1 12% atau ( 200ml)

2) Uji provokasi
- Menilai hipereaktifitas bronkus
- VEP 1 sebesar 20%

Pemeriksaan Penunjang

3) Pemeriksaan sputum
- Sputum eosinofil, kristal CharcotLeyden, Spiral Curschmann
4) Foto Thorax

Diagnosis Kerja: Asma Bronkhiale


Jalan napas akut ok penyempitan
saluran napas yg reversibel, episodik
.
Mengi selalu suatu tanda bermakna
selidiki

2 gol. besar :
kelainan atopik / ekstrinsik / alergik
non-atopic / intrinsik / asma

Diagnosis Banding
Bronkhitis kronik
- Batuk dan sputum 3bln dalam setahun
sekurangnya 2 tahun
- Batuk pagi hari disertai mengi +
kemampuan jasmani

Emfisema paru
- Sesak (jasmani), tiada remisi, biasanya
kurus
- Fs: hipersonor, pekak hati suara
napas melemah

Diagnosis Banding

Etiologi

Riwayat alergi pribadi & atau


keluarga
antibodi IgE berlebihan
Drug-induced asthma : ok obat
(aspirin &NSAID)
Exercise induced asthma : ok
aktivitas gerak badan
Occupational asthma : berkaitan
dengan lap. kerja

Epidemiologi

Dunia
300 juta orang
Australia dan New Zealand di
AS
3-5% (tertinggi)
Indonesia
4,2 % jadi 5,4 %
( 2,5 juta pasien)
Kanak2
L:P = 2:1

Anatomi Sistem
Pernapasan

Patofisiologi
Obstruksi sal napas(spasme otot bronkus,
sumbatan mukus, edema dan inflamasi
dinding)

Penyempitan sal napas pada asma:


1)Gangguan ventilasi= hipoventilasi
2)Ketidakseimbangan ventilasi
perfusi
3)Gangguan difusi gas di tingkat
alveoli

Patofisiologi
Pencetus serangan
(alergi, infeksi, obat)

Rex antigen &


antibodi
(APC)
Sel plasma bentuk IgE &
sel radang (makrofag,
eusinofil)
Mediator inflamasi

T Helper

(Histamin,PG, LT)
Konstriksi otot
polos
Bronkospasme

Permebialitas kapiler
Sekresi mukus
Konstriksi otot polos,
edema mukosa &
hipersekresi

Produksi mukus

Obst. Sal napas

HSN

ASMA

Gejala Klinis
Dispnea & rasa sesak di dada
Batuk
Wheezing
Banyak berkeringat, bila kulit kering
menunjukkan
kegawatan
sebab
penderita sudah jatuh dalam dehidrasi
berat.

Penatalaksanaan Medika
Mentosa
2 agonis aksi kerja pendek,
efek bronkodilatasi
Salbutamol, meteproterenol,
ternutalin dan fenoterol
Antikolinergik
efek bronkodilatasi < 2 , utk
bronkitis kronis
Teofilin
me brokospasme, mhambat
degranulasi sel mast

Non Medika Mentosa


Nutrisi yg cukup
Hidrasi harus cepat agar reak
menjadi encer.
Makanan cukup gizi agar daya
tahan meningkat,
Menanggulangi penyakit2 yg
sering berhubungan dgn
asma.

Asma Bronkhiale dan


Penatalaksanaanya
KOMPLIKASI

Cor
Pulmonale
Menahun
bronchiecta
sis

Prognosa
Tergantung umur & pengobatan.
Lebih muda umur timbulnya asma
prognosis lebih baik. (kecuali
< 2 tahun)
Pada usia lanjut
berat dan
sukar ditanggulangi.

Pencegahan
Menjaga kesehatan
Menjaga kebersihan
lingkungan
Menghindarkan faktor
pencetus

Kesimpulan

Hipotesis Diterima !!!

Asma Bronkhiale dan


Penatalaksanaanya

Vous aimerez peut-être aussi