Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PADA LANSIA
Oleh
Kelompok 1
3. Karakteristik Lansia
Menurut Budi Anna Keliat (1999), lansia memiliki karakteristik sebagai
berikut:
3.1. Berusia lebih dari 60 tahun
3.2. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai
sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi
adaptif hingga kondisi malaptif.
3.3. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi
4. Tipe Lansia
Beberapa tipe pada lansia bergantung pada karakter, pengalaman hidup,
lingkungan,
kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya (Nugroho,2000).
Tipe tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut :
4.1. Tipe arif bijaksana
Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan dengan perubahan
zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana,
dermawan
4.2. Tipe mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru selektif dalam
mencari pekerjaan, bergaul dengan teman
4.3. Tipe tidak puas
Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi
pemarah
4.4. Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama, dan
melakukan pekerjaan apa saja.
2. Analisis data
1) Diagnosa keperawatan
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah
dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
a. Masalah (Problem)
kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi.
b. Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta
interaksi perilaku dengan lingkungan.
c. Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)
informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta
serangkaian petunjuk timbulnya masalah.
No.
Data
Problem
Etiologi
posyandu
lansia
diselengarakan
setiap
bulannya.
aktivitas
Kelemahan umum
Diagnosa :
1) Gangguan hipertensi pada komunitas lansia di desa X
berhubungan dengan pola hidup yang buruk
2) Resiko intoleran aktivitas pada komunitas lansia di desa X
berhubungan dengan kelemahan umum.
3. Kriteria
Penapisan
Dx.
Kep
Kriteria penapisan
1
10
11
12
13
Dx. 1
45
Dx.2
42
Keterangan :
1) Sesuai degan peran perawat komunitas.
2) Jumlah yang beresiko
3) Besarnya resiko
4) Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
5) Minat masyarakat
6) Kemungkinan untuk diatasi
7) Sesuai program pemerintah
8) Sumber daya tempat
9) Sumber daya waktu
10)Sumber daya dana
11)Sumber daya peralatan
12)Sumber daya manusia
Skor :
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup
4 = tinggi
5 = sangat tinggi
Jumlah skor 87
INTERVENSI
N
O
NOC
1
.
1.
Pain Level
2.
Pain Control
3.
Comfort Level
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 x24
jam pasien dapat mengontrol
nyeri dengan indikator:
4.
Mampu mengontrol nyeri
(tahu penyebab nyeri,
mampu
menggunakan
tehnik non farmakologi
untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
5.
Melaporkan bahwa nyeri
berkurang
dengan
menggunakan manajemen
nyeri.
6.
Mampu mengenali nyeri
(skala,
intensitas,
frekuensi dan tanda nyeri.
7.
Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
NIC
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
NO
NOC
1.
Energy Conservation
2.
Activity Tolerance
3.
Self Care : ADLs
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 x24 jam
pasien
tidak mengalami
kelemahan dengan indikator:
4.
Berpartisipasi
dalam
aktivitas
fisik
tanpa
disertai
peningkatan
tekanan darah, nadi, dan
RR.
5.
Tanda vital dalam rentang
normal
6.
Mampu
melakukan
aktivitas
sehari-hari
(ADLs) secara mandiri
7.
Energy psikomotor
8.
Level kelemahan
9.
Mampu berpindah dengan
atau tanpa bantuan alat.
NIC
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Observasi
adanya
pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
Bantu
klien
untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
dan ayng di sukai
bantu
klien
untuk
membuat jadwal latihan di
waktu luang
bantu klien atau keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan
dalam
beraktivitas
bantu
klien
untuk
mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
monitor respon fisik,
emosi, social dan spiritual.
Anjurkan pasien untuk
banyak istrahat
TANGGAL
JAM
IMPLEMENTASI
8 Juni
09.00
2016
WIB
JAM
termasuk
durasi,
lokasi,
.0
pusing
frekuensi,
kadang-kadang
dan
sakit
kepala,
telinganya
EVALUASI1
pengalaman
nyeri
masa lampau
wajah
lansia
nampak
meringis
sebagian
Nyeri akut
pasien
untuk
meningkatkan istrahat
8. mengajarkan tentang tekhnik non
farmakologi
09.00
1.
WIB
mengobservasi
pembatasan
adanya
klien
dalam
melakukan aktivitas
2.
3.
4.
5.
membantu
klien
untuk
WIB
sering
merasa
letih,
lemah
dadanya
dan
setelah beraktivitas
sukai
O : Lansia nampak
lemah
beraktivitas
untuk
Aktivitas
mengidentifikasi
tidak
nyaman
setelah
Dx.
Intoleran
teratasi
sebagian
membantu
P: lanjutkan intervensi
klien
untuk
dan penguatan
memonitor respon fisik, emosi,
social dan spiritual.
7.
S : Lansia mengatakan
dan
13.00
menganjurkan
banyak istrahat
pasien
untuk
09
09.00
juni
WIB
1.
2016
13.0
S:
lokasi,
WI
karakteristik,
durasi,
Nyeri akut
mengobservasi
tanda-
tanda
vital
3.
4.
5.
pencahayaan
dan
kebisingan
6.
7.
menganjurkan
pasien
untuk
meningkatkan istrahat
Ajarkan tentang tekhnik non
farmakologi
09.0
1.
mengobservasi
adanya
pembatasan
WIB
melakukan aktivitas
2.
3.
4.
klien
memBantu
dalam
klien
untuk
lansia
dapat
aktivitas
sukai
P:
aktivitas
membantu
klien
untuk
melakukan
6.
WIB
untuk
5.
13.00 S :
menganjurkan
banyak istrahat
pasien
untuk
Dx.
Intoleran
Pertahankan