Vous êtes sur la page 1sur 16

Assalamualaikum Wr Wb

power point ini


Disusun oleh:

o Dede iwan
o Ernawati
o Kris dian toro
o Nen fitri s
o Wiwin kunaeni

Apakah anda tau siyapa foto di bawah ini


????????

Sipakah foto tadi ???????


A.Raden Ajeng Kartini
B. Ponori
C. Kris dian toro
D. Dede iwan
E. Ernawati

GERAKAN WANITA INDONESIA

A. LATAR BELAKANG

Keragaman ideologi yang


berkembang pada masa
Nasionalisme Indonesia,
menyebabkan terbentuknya
berbagai Organisasi Pergerakan
Nasional Indonesia. Salah satunya
yaitu Gerakan Wanita Indonesia.

Pelopor Perempuan pada Masa


Kolonial
Bertambah banyaknya jumlah pelajar dari
kaum pribumi pada lembaga pendidikan
atau sekolah Barat, khususnya dari
kalangan priyayi, menandakan peradaban
Barat yang lengkap dengan sistem politik,
sosial, ekonomi dan kebudayaannya mulai
dikenal.
Tingkat kemajuan pendidikan Barat
sangat besar artinya dalam kehidupan
kaum terpelajar bangsa Indonesia. Hal ini
menyebabkan munculnya aspirasi-aspirasi
untuk mengadakan modernisasi menurut
model Barat pada umumnya dan Belanda
pada khususnya.

Atas keprihatinan terhadap kaum perempuan


Indonesia, beberapa perempuan mencoba untuk
mempelopori kebebasan dan kesetaraan kedudukan
dengan kaum laki-laki, terutama bidang pendidikan.
Langkah ini dikenal dengan nama gerakan
emansipasi wanita.
Sang penyuara gerakan emansipasi ini adalah
Raden Ajeng Kartini seorang putri Bupati Jepara,
melalui tulisan-tulisannya dalam bentuk surat
kepada sahabat karibnya bernama Nyonya
Abendanon. Kumpulan surat-surat Kartini tiu
kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku dengan
judul Habis Gelap Terbitlah Terang pada tahun 1911.
Dalam bukunya, diungkapkan bagaimana sikap atau
pandangan orang tua terhadap putra-putrinya.

Pada masa peralihan abad ke-19 dan ke-20


kaum Aristokrat memiliki kesempatan
mengadakan kontak dan pergaulan dengan
masyarakat Eropa melalui lembaga
Pendidikan. Jumlah putra-putri kaum pribumi
yang bersekolah pada lembaga pendidikan
Eropa semakin besar.
Hal ini sangat wajar berdasarkan lokasi
sosialnya, bangsawan pribumi menjadi
pelopor modernisasi masyarakat Indonesia.
Tidak mengherankan pula dari kalangan itu
muncul prakasarsa untuk mendirikan sekolah
bagi kaum wanita yang diasuh oleh para
warga ningrat itu sendiri.

Awal Mula Munculnya Organisasi


Wanita Indonesia
. Perkumpulan wanita yang didirikan sebelum
tahun 1920 pada dasarnya masih terbatas sifat
dan tujuannya, yaitu menuju perbaikan kecakapan
sebagai ibu rumah tangga.
Cara mencapainya adalah dengan jalan
menambah pengajaran, memperbaiki pendidikan,
dan mempertinggi kecakapan khusus untuk
wanita.
Tujuan yang bersifat sosial kemasyarakatan
kebangsaan belum dikemukakan. Perkumpulan
wanita yang didirikan sebelum tahun 1920 antara
lain Putri Mardika yang didirikan atas bantuan
Budi Utomo di Jakarta(1912) .

Perkumpulan Kautamaan Istri didirikan pada tahun


1913 di Tasikmalaya, lalu pada tahun 1916 di
Sumedang, 1916 di Cianjur, 1917 di Ciamis dan tahun
1918 di Cicurug.
Pengajar yang terkemuka dari perkumpulan Kautamaan
Istri di tanh pasundan adalah Raden Dewi Sartika.
Sekolah Kartini juga didiriakan di Jakarta pada tahun
1913, lalu berturut-turut di Madiun tahun 1917, di
Indramayu, Surabaya, dan Rembang tahun 1918. Di
Yogyakarta pada tahun 1912 didirikan perkumpulan
wanita yang bersifat agama Islam dengan nama Sopa
Tresna yang kemudian pada tahun 1914 menjadi
bagian wanita dari Muhamadiyah dengan nama Aisyah.
Di Minangkabau berdiri perkumpulan Keutamaan Istri
Minangkabau dan Kerajinan Amal Setia yang
berusaha memajukan persekolahan bagi anak-anak
perempuan.

B.PERKEMBANGAN
Pada tahun 1920 mulai muncul Perkumpulan Wanita yang
bersifat kegiatan sosial dan kemasyarakatan yang lebih luas
dari pada perkumpulan wanita sebelumnya.
Di Minahasa didirikan De Gorontalosche
Mohammedaanche Vrouwen Vereeninging, sedang di
Yogyakarta didirikan perkumpulan Wanito Utomo yang
mulai memasukkan perempuan ke dalam kegiatan dasar
pekerjaan ke arah perbaikan kedudukan perempuan pada
umumnya.
Corak kebangsaan sudah mulai masuk dan besar
pengaruhnya dalam pergerakan wanita setelah tahun 1920,
sehingga dirasakan perlu ada hubungan dan ikatan diantara
perkumpulan wanita tersebut.
Hal ini dipengaruhi oleh propaganda kebangsaan PNI yang
mendorong dilangsungkannya Kongres Permpuan Indonesia
yang pertama di Yogyakarat(1928).

PAHAM KEBANGSAAN DAN


PERSATUAN INDONESIA PALING
BESAR PENGARUHNYA
TERHADAP PERKUMPULAN
WANITA YANG MENJADI BAGIAN
DARI BEBERAPA PERKUMPULAN
PERGERAKAN.
MESKIPUN DEMIKIAN
PERKUMPULAN WANITA YANG
LAIN JUGA MULAI TUMBUH RASA
NASIONALISMENYA.

D.TUJUAN ORGANISASI
Gerakan wanita Indonesia memliki
beberapa tujuan, diantaranya :

Mendapat pelajaran untuk


mengasah intelegensi untuk
membangun sopan santun
dan kesusilaan.
Memajukan pengajaran
terhadap anak-anak
perempuan dengan
memberikan penerangan dan
bantuan dana.
Mempertinggi sikap yang
merdeka dan tegak.
Melenyapkan tindakan malumalu yang melampaui batas.

Meningkatkan rasa
nasionalisme terhadap
bangsa Indonesia.
Menciptakan wanita
Indonesia yang
modern.
Merajut mimpi meraih
masa depan yang
cerah.

E.NILAI PERJUANGAN
Dengan adanya
perkumpulan, perserikatan
dan organisasi wanita
Indonesia di masa kolonial,
sedikit demi sedikit wanita
Indonesia memiliki
kedudukan yang sama
dengan kaum lelaki
Bahkan hingga sekarang
wanita Indonesia lebih
maju dari laki laki. Dapat
di ambil contoh, bangsa
Indonesia pernah dipimpin
oleh seorang wanita

. Itu menggambarkan betapa


majunya wanita Indonesia
pada masa kini. Dan itu
merupakan penghargaan
terbesar bagi mereka atas
perjuangan dan kerja keras
selama bertahun-tahun
hingga akhirnya mereka
mendapatkan apa yang
seharusnya mereka
dapatkan dan sekarang kita
dapat merasakan hasil dari
perjuangan para wanita
Indonesia tersebut.

C.PERJUANGAN
Gerakan wanita merupakan sebuah
organisasi yang muncul berdasarkan ideologi
sekumpulan wanita Indonesia yang berjuang
menjunjung tinggi hak asasi wanita terutama
dalam bidang pendidikan.
Mereka memperjuangkan haknya agar
kedudukan wanita setara dengan kaum
lelaki. Tidak hanya berkutik di dapur
mengurus suami berserta anak dan
keluarganya. Para wanita berhak
mendapatkan pendidikan yang
setinggitingginya.

Sang pelopor organisasi, yaitu RA.


Kartini bekerja sama dengan Belanda
dalam mewujudkan cita-citanya
membangun masyarakat wanita
yang kaya ilmu dan pengetahuan. Ia
menjadikan perkumpulan wanita
Indonesia sebagai perserikatan yang
berhaluan kooperatif terhadap
pemerintah. Hal ini direlisasikan
dengan diadakannya Kongres

THANK
YOU
BIG APPLAUSE

Vous aimerez peut-être aussi