Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
Armurozi Syafrizal
Pramita Zulmi
Melati Citra
Pembimbing
: Pertiwi
Dr. Guntur Bumi Nasution,
Definisi Autopsi
Autopsi berasal kata dari Auto = sendiri dan
Opsis = melihat.
Autopsi adalah pemeriksaan terhadap tubuh
mayat, yang meliputi pemeriksaan terhadap
bagian luar maupun dalam, dengan tujuan
menemukan proses penyakit dan atau adanya
cedera, melakukan interpretasi atau penemuanpenemuan tersebut, menerangkan penyebab
kematian serta mencari hubungan sebab akibat
antara kelainan-kelainan yang ditemukan
dengan penyebab kematian.
Klasifikasi Autopsi
Berdasarkan tujuannya, autopsi
terbagi
atas :
Autopsi klinik
Autopsi Anatomi
Autopsi Forensik
Teknik Autopsi
Pemeriksaan Luar
1. Memeriksa label mayat
2. Mencatat jenis/bahan,
3. Mencatat jenis/bahan,
4. Mencatat pakaian mayat dengan teliti
5. Mencatat perhiasan mayat, meliputi jenis,
bahan, warna, merek, bentuk serta ukiran
nama/inisial pada benda perhiasan tersebut.
6. Mencatat benda di samping mayat.
7. Mencatat perubahan tanatologi, dll.
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam meliputi :
Pembukaan jaringan kulit dan otot
Pembukaan rongga tubuh
Pengeluaran organ dalam tubuh
Pembukaan organ dalam tubuh
Pembukaan rongga tengkorak
Pemeriksaan organ
Pemeriksaan Luar
B.
Pembukaan
rongga tubuh
Dikenal dengan
dua mtode:
Insisi I
Dimulai dari
bawah dagu di
garis pertengahan
tubuh sampai ke
simpisi
pubis,dengan jaln
membelokkan
kearah kiri
setentang pusat.
Insisi y
Insisi dimulai dari
pertengahan klavikula
ke prosesus xifoideus,
ke simfisis pubis dgn
cara membelokkan
irisan ke arah kiri
setentang pusat.
TEKNIK PENGELUARAN
ORGAN
Teknik virchow
Pengeluaran organ satu persatu.
Teknik rokitansky
Setelah dibuka, organ diperiksa in situ
kemudian dikeluarkan dlm kumpulan organ
(en block).
Teknik letulle
Organ dikeluarkan sekaligus (en masse).
Teknik gohn
Setelah dibuka, organ dikeluarkan dalam 3
kumpulan organ (organ leher & dada,
pencernaan bersama hati & limpa, urogenital)
PEMERIKSAAN ORGAN
PEMERIKSAAN LIDAH
Pada
permukaan
lidah,
perhatikan adanya kelainan bekas
gigitan baru atau lama. Bekas
gigitan
yang
berulang
dapat
ditemukan pada penderitaepilepsi.
Bekas gigitan ini dapat pula terlihat
pada penampang lidah.
PEMERIKSAAN TONSIL
Perhatikan permukaan maupun
penampang tonsil, adakah selaput,
gambaran infeksi, nanah dan
sebagainya.Ditemukannya
tonsilektomi kadang-kadang
membantu dalam identifikasi.
PEMERIKSAAN KELENJAR
GONDOK
Perhatikan ukuran dan beratnya.
Periksa apakah permukaannya rata,
catat warnanya, adakah perdarahan
berbintik
atau
resapan
darah.
Lakukan pengikisan di bagian lateral
pada kedua bagian kelenjar gondok.
PEMERIKSAAN KERONGKONGAN
(ESOFAGUS)
Pemeriksaan
BatangTenggorok(Trakea)
Pemeriksaan dimulai pada mulut atas
batangtenggorok, dimulai pada epiglotis.
Perhatikan adakah edema, benda, asing,
perdarahan dan kelainan lain. Perhatikan
pula
pita
suata
dan
kotak
suara.Pembukaan
trakea
dilakukan
dengan
melakukan
pengguntingan
dinding belakang (bagian jaringan ikat
pada cincin trakea) sampai mencapai
cabang bronkus kanan dan kiri. Perhatikan
adanya benda asing, busa, darah, serta
keadaan selaput lendirnya.
PEMERIKSAAN PARU-PARU
Kedua paru masing-masing diperiksa
tersendiri. Tentukan permukaan paru-paru.
Pada paru-paru yang mengalami emfisema,
dapat
ditemukan
cekungan
bekas
penekanan iga. Perhatikan warnanya, serta
adanya bintik perdarahan atau bercak
perdarahan akibat aspirasi darah ke dalam
alveoli (tampak pada permukaan paru-paru
sebagai bercak berwama merah-hitam
dengan batas tegas), resapan darah, luka,
buih, dan sebagainya.Perabaan paru-paru
yang normal terasa seperti meraba
spons/karet busa.
PEMERIKSAAN JANTUNG
Prinsip dasar mengikuti aliran
darah
Buka atrium kanan dengan
menggunting dinding belakang
lumen vena cava superior-inferior.
Buka ventrikel kanan dengan
memasukkan pisau dari lumen
vena cava menuju ke apex jantung
& memotong ke arah lateral.
Ukur keliling & katup trikuspidalis.
PEMERIKSAAN AORTA
TORAKALIS
Pengguntingan pada dinding belakang
aorta torakalis dapat memperlihatkan
permukaan dalam aorta.Kadang-kadang
pada aorta dapat ditemukan tanda
kekerasan merupakan resapan darah atau
luka. Pada kasus kematian bunuh diri
dengan jalan menjatuhkan diri dari tempat
yang tinggi, bila korban mendarat dengan
kedua kaki terlebih dahulu, seringkali
ditemukan robekan melintang pada aorta
torakalis.
Pemeriksaan Aorta
Abdominalis
Perhatikan
apakah
terdapat
kelainan
penyempitan
dinding
pembuluh
darah
yang
mungkin
merupakan
dasar
dideritanya
hipertensi
renal
oleh
yang
bersangkutan.
Pemeriksaan
Anak
Ginjal
(Kelenjar Suprarenalis)
diperiksa terhadap kemungkinan
terdapatnya kelainan ukuran, resapan
Pertama-tama
lepaskan
lebih
dahulu kelenjar liur perut ini dari
sekitarnya. Kelenjar liur perut yang
normal mempunyai warna kelabu
agak kekuningan dengan permukaan
yang berbelah-belah dan perabaan
yang kenyal. Perhatikan ukuran serta
beratnya. Catat bila ada kelainan.
yang
ditemukan.
perdarahan
Adakah
perdarahan
subaraknoid,
kontusio
menyempit.
Perhatikan
pula
akan
TERIMA KASIH