Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Skenario 7
Tn A, usia 35 tahun datang untuk
Rumusan masalah
Laki-laki 35 tahun dengan riwayat
Hipotesis
Laki-laki 35 tahun dengan riwayat
Anamnesa
Identitas
Keluhan
utama
RPD/
RPD/ keluhan
keluhan
penyerta
penyerta
Riwayat
Riwayat
penyakit dan
pengobatan
pengobatan
Riwayat
keluarga
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Tanda tanda vital
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan sputum
Pemeriksaan darah: leukosit, LED
, limfosit
masih N
Pemeriksaan sputum
Mikroskopik biasa : Ziehl-Neelsen
Kultur kuman dan pemeriksaan resistensi
obat
Pemeriksaan radiologi
Lesi aktif Multiform : bayangan nodular,
disebut negatif
Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang,
ditulis jumlah kuman yang ditemukan.
Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang
disebut + (1+).
Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang,
disebut ++ (2+).
Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang,
disebut +++ (3+).
Radiologi TBC
Terdapat bercak berawan pd apex
Kavitas di paruparu
Tes tuberkulin
Injeksi Purified
protein derivativePPD
Positif bila indurasi
>10mm
Dapat positif palsu
pada malnutrisi dan
infeksi HIIV
Working diagnosis
Tuberkulosis paru
dalam pengobatan
-Penyakit infeksi
menular disebabkan
Mycobacterium
tuberculosis
-Kuman batang
aerobik tahan asam
Diagnosis banding
MDR TB ( Multi
Drug Resisten
Tuberculosis).
Kuman TB yg
resistn trhdp:
Rifampisin dan
INH.
XDR ( Extensively
Drugs Resisten
Tuberculosis)
Resisten terhadap
fluorokuinolon
dan obat suntik.
Totally drug
resistant
tuberculosis (TDRTB) adalah
sebuatan generik
untuk strain
tuberkulosis yang
resisten pada
jenis obat
antibiotik yang
lebih luas.
Epidemiologi
Pd negara berkembang: 75% usia produktif
(20-49thn)
Indonesia prevalensi TB-3 tertinggi di dunia
setelah China dan India.
Pada tahun 1998 ada 4.617.047 kasus TB
yang tercatat di seluruh dunia
Perkiraan kejadian BTA di sputum yang
positif di Indonesia adalah 266.000 tahun
1998.
Etiologi
Penyebab: Mycobacterium tuberculosis.
Berbentuk batang, tidak berspora, BTA
Dpt hidup pd udara kering/ keadaan dingin.
Trjd krn: kuman dlm sifat dorman
Dlm jaringan: kuman hidup dlm parasit
Patogenesi
Gejala klinik
Prinsip pengobatan
tuberkulosis
OAT harus diberikan dalam bentuk
penatalaksanaan
Nama obat
Bb< 50 kg
Bb>50 kg
Isoniazid
300 mg
400 mg
Dosis
berkala 3
kali
seminggu
600 mg
Rifampisin
450 mg
600 mg
600 mg
Pirazinamid
1000 mg
2000 mg
2-3 g
Streptomisin
750 mg
1000 mg
1000 mg
Etambutol
750 mg
1000 mg
1-1,5 g
Etionamid
500 mg
750 mg
PAS
99
10 g
Pasen TB
Fase awal
2 SHRZ (EHRZ)
2 SHRZ (EHRZ)
2 SHRZ (EHRZ)
Fase
lanjutan
6 HE
4 HR
4 H3R3
2 SHZE/ 1 HRZE
2 SHZE / 1 HRZE
5 HRE
5 H3R3E3
2 HRZ atau 2
H3R3Z3
2 HRZ atau 2
H3R3Z3
2 HRZ atau 2
H3R3Z3
6 HE
2 HR / 4 H
2 H3R3/4H
Tidak dapat
diaplikasikan
Kegagalan pengobatan
Sebab-sebab kegagalan pengobatan antara
lain:
Paduan obat yang tidak adekuat
Dosis obat tidak cukup
Minum obat yang tidak teratur/tidak sesuai
dengan petunjuk yang diberikan
Jangka waktu pengobatan kurang dari
semestinya
Terjadi resistensi obat
Resistensi obat sudah harus diwaspadai
yakni bila dalam 1-2 bulan pengobatan
tahap intensif, tidak terlihat perbaikan.
Komplikasi
Komplikasi dini: pleuritis, efusi pleura,
empiema
Komplikasi lanjut: obstruksi jalan napas,
SOPT (Sindrom Obat Pasca Tuberkulosis),
fobrosis paru.
Prognosis
Tergantung dari derajat berat, kepatuhan
Pencegahan
Isoniazid sangat efektif jika diberikan kepada orang-
Kesimpulan
Pengobatan TB harus dilakukan dengan