Vous êtes sur la page 1sur 16

ASAL ASUL MANUSIA

Tinjauan Ilmu Pengetahuan

Manusia adalah hewan yang bisa berfikir. Antara Manusia dan Hewan sebenarnya
memiliki kesamaan antara keduanya yaitu pada Fungsi tubuh dan fisiologisnya.
Sedangkan letak perbedaan antara keduanya adalah terletak pada luas dan susunan
otaknya, alat berbicara, tangan, dan sikap badan yang tegak jika berjalan (tidak agak
bungkuk).
Manusia sekarang menurut Ahli Anthropologi disebut dengan Homo Sapiens (manusia
yang bijaksana) / Homo recens (manusia zaman sekarang)
Pada zaman pra sejarah banyak sebutan untuk menyebut manusia, diantaranya:
Ramaphitechus (15 Juta tahun lalu) Oreopithecus (12 Juta tahun lalu), Australopithecus
(4 juta-6 ratus ribu tahun lalu), Homo Neanderthalensis (1 juta-5 ratus ribu tahun lalu),
Pithecanthropus Erectus (5 ratus ribu tahun lalu), Homo Sapiens (35-45 ribu tahun
lalu/manusia sekarang).
Menurut Ahli Psikoanalisis manusia disebut homo Volens (manusia berkeinginan) yang
memiliki ide, ego, dan superego. Sedang menurut Ahli Behaviorisme menyebut manusia
dengan homo mehanicus (manusia mesin). Penganut Teori Kognitif menyebut manusia
sebagai Homo Sapiens (manusia berfikir). Pandangan dari ahli humanisme menyebutkan
bahwa manusia adalah Homo Ludens (manusia bermain)
Banyaknya perdebatan ini dan tidak sejalannya para ahli dalam mendefinisikan manusia
ini membuktikan kelemahan manusia itu sendiri. Karena Ia tidak mampu menerka secara
pasti siapa dirinya sebenarnya. Dan bahkan perdebatan ini mungkin akan terus
berlangsung dan tidak menemukan satu kesepakatan yang tuntas. Dan Manusia akan
tetap menjadi misteri yang paling besar dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan
sampai sekarang bahkan sampai akhir zaman

ASAL USUL
Tinjauan Agama

Islam

MANUSIA

Manusia ditinjau dari segi ungkapan yang terdapat di AL-Quran


terbagi menjadi 5 bagian
Diungkapkan dengan bahasa Insun ( )yang menunjukkan
bahwa bukan jin dan malaikat ()
Diungkapkan dengan bahasa Bani Adam ( ) yang
menunjukkan aspek historis penciptaannya
Diungkapkan dengan bahasa insan ( )yang menunjukkan
bahwa ia memilki kemampuan untuk menerima ilmu
pengetahuan (aspek intlegensi) ()
Diungkapkan dengan bahasa basyar ( )yang menunjukkan
aspek biologis yang mencerminkan akan adanya sifat-sifat
fisik-kimia-biologisnya.
Diungkapkan dengan bahasa nas ( )yang menunjukkan
sifatnya yang berkelompomk sesama jenisnya

ASPEK AWAL HISTORIS PENCIPTAAN

Secara gamblang Al-Quran menjelaskan bahwa titik awal


penciptaan manusia adalah dari air. Sebagaimana firman Allah
surat al-Anbiya: 30




Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan
dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup .
Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

BAHAN BAKU PENCIPTAAN


MANUSIA

Thurab (tanah gemuk)


Thin (tanah lempung)
Thinu al-laazib (lempung yang pekat)
Shalshalun ka al-fakhkhar (lumpur
seperti tembikar)
Shalshalun min hamain masnuun
(lumpur yang dibentuk)
Sulalatun min thin (Sari Pati Lempung)
Ma (Air)

RUH DAN NAFS


Ruh adalah satu komonen penting yang
menentukan ciri kemanusiaan manusia. Ruh
adalah getaran ilahiyah yaitu getaran sinyal
ketuhanan sebagaimana rahmat, nikmat,
dan hikmah kesemuanya sering terasakan
sentuhannya.
Nafs memiliki pengertian yang sangat terkait
dengan aspek fisik manusia. Gejolak nafs
dapat dirasakan menyebar ke seluruh
bagian tubuh manusia karena tubuh
manusia merupakan kumpulan dari
bermilyar-milyar hidup yang saling
berhubungan.

FITRAH MANUSIA
Fitrah manusia ada 3 yaitu: hanif,
potensi akal, qolbu, dan nafsu.






)(30 :

HIDUP MENURUT ISLAM

Hidup menurut Islam bukan hanya kehidupan duniawi


saja, akan tetapi berkelanjutan sampai kehidupan
ukhrawi.
Allah pencipta makhluk yang bernama HIDUP dan
MATI sebagaimana firmannya dalam surat al-Mulk 1 &
2

TAHAP-TAHAP KEHIDUPAN
MANUSIA

Alam Roh: Tidak diketahui posisinya yang pasti


(al-Isra 85); 20 kali disebutkan dalam al-Quran.
Alam Arham: Alam kandungan dalam rahim ibu
(Ali Imran: 6)
Alam Dunia: Alam kehidupan manusia untuk
berbakti kepada tuhannya. Banyak tipu daya di
dalamnya dan ajang permainan dan panggung
sandiwara. ; 112 kali disebutkan dalam al-Quran.
Alam Barzakh: alam diseberang makam, setelah
manusia meninggalkan kehidupan dunia fana. (alMuminun: 99-100)
Alam Akherat: disebut juga alam baka. Artinya
alam terakhir yang abadi, tiada berkesudahan.
(al-Bayyinah: 6,7,8)

FITRAH BERAGAMA

Secara naluri manusia memang percaya akan


adanya dzat yang wujud, yang maha tinggi yang
menguasai alam sekitar dan serta manusia itu
sendiri. Dari kepercayaan inilah kemudian muncul
suatu sistem keyakinan yang secara umum
disebut agama. Oleh karena itulah, keberagamaan
atau lebih tegasnya percaya kepada Tuhan bisa
dikatakan sebagai sesuatu yang secara inheren
menjadi bagian dari sifat kemanusiaan.
Agama Islam sejak awal mengajarkan kepada
umatnya untuk percaya kepada tuhan yang esa
(mentauhidkan-Nya). Serta menekankan bahaya
syirk (menyekutukan tuhan) kepada umatnya
dalam setiap prilaku dan kehidupan mereka.

KARAKTERISTIK MANUSIA
Manusia adalah makhluk yang memiliki karakter yang
khas bahkan dibandingan dengan makhluk yang
paling MIRIP sekalipun. Kekhasan inilah yang
menurut kitab suci menyebabkan adanya
konsekwensi kemanusiaan diantaranya kesadaran,
tanggung jawab, dan pembalasan.
Sedangkan diantara karakteristik manusia adalah:
Berkreasi
Berilmu
Berkehendak
Berakhlak

MAKNA AGAMA
Agama menurut Oxford Student Dictionary (1978) diartikan
sebagai suatu kepercayaan akan keberadaan suatu
kekuatan pengatur supranatural yang menciptakan dan
mengendalikan alam semesta (the belief in the existence
of supranatural ruling power the creator and controller
of the universe).
Sedangkan menurut Islam, agama berasal dari bahasa Arab
Dyn ( )adalah keberhutangan, kepatuhan, kekuasaan
bijaksana, kecendrungan alami atau tendensi.
Sebuah agama biasanya melingkupi tiga persoalan pokok
yaitu:
Keyakinan (credial)
Pribadatan (ritual)
Sistem nilai hubungan manusia dengan sekitarnya.

MISI PENCIPTAAN
MANUSIA
Misi penciptaan manusia hanyalah untuk
penyembahan kepada sang penciptanya (alDzaariyat: 56-58). Bentuk penyembahan bukan
hanya dalam aspek ritual saja, akan tetapi
dalam bentuk ketundukan kepada aturanaturan hukum yang telah digariskan-Nya
kepada manusia. Baik aturan yang
menyangkut hubungan Vertikal (manusia
dengan Tuhannya) atau yang menyangkut
hubungan Horisontal (manusia dengan
manusia dan alam semesta)

FUNGSI AGAMA
Fungsi agama bagi manusia lebih tepat dijelaskan
dari sudut pendekatan sosiologis. Karena agama
merupakan sebuah realitas sosial yang
berkembang di masyarakat serta tidak hanya
mengajarkan nilai-nilai normatif dan doktrinal saja
akan tetapi sebagai pedoman terhadap praktekpraktek prilaku dalam bermsyarakat.
Dari pernyataan ini, maka dapat ditarik benang
merah bahwa keberadaan masyarakat bisa
menjadi agen utama dalam proses perumusan
bentuk dan sistem keagamaan yang berlaku.

KONSISTENSI KEAGAMAAN

Ada 5 hal yang dapat menunjang terhadap


seseorang agar dia bisa konsisten
terhadap agamanya, yaitu:
Pengenalan
Pengertian
Penghayatan
Pengabdian
Pembelaan

Vous aimerez peut-être aussi