Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BENDAHARA
KP2KP MUARA ENIM
Muara Enim, 18 Maret 2014
Latar Belakang
Sistem Perpajakan Nasional
Di dalam pelunasan pembayaran pajak pusat, yaitu PPh dan PPN terdapat
mekanisme pembayaran yang dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak (self
assessment) dan melalui pemotongan/pemungutan yang dilakukan oleh
pihak lain. PPh yang dipotong dan/atau dipungut melalui pihak lain dikenal
dengan istilah PPh Potput.
Secara keseluruhan baik pemotongan/pemungutan PPh dan PPN, dikenal
dengan istilah withholding taxes.
Istilah pemotongan dimaksudkan untuk menyatakan jumlah pajak yang
dipotong oleh pemberi penghasilan atas jumlah penghasilan yang diberikan
kepada penerima penghasilan sehingga menyebabkan berkurangnya jumlah
penghasilan yang seharusnya diterima, seperti PPh Pasal 21, 23, 26, dan 4
ayat (2) serta pasal 15 (atas jasa pelayaran dan penerbangan).
Sedangkan atas pemungutan adalah jumlah pajak yang dipungut atas
sejumlah pembayaran yang berpotensi menimbulkan penghasilan kepada
penerima pembayaran, seperti PPh Pasal 22, Pasal 4 (2), dan PPN.
Yang selanjutnya atas PPh dan PPN yang dipotong/dipungut akan dikreditkan
oleh pihak yang dipotong/dipungut pada saat pelaporan SPT.
2%
3%
4%
Perencana/Pengawas Konstruksi:
a. Dengan kualifikasi usaha
4%
6%
Dalam hal PPN dan/atau PPnBM yang telah dipungut oleh bendahara
Pemerintah lebih besar daripada pajak yang seharusnya dipungut, maka atas
kelebihan pemungutan PPN dan/atau PPnBM tersebut hanya dapat diajukan
permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya
tidak terutang oleh bendahara Pemerintah selaku pihak yang dipungut ke KPP
tempat bendahara terdaftar.
Sebagai contoh, bendahara telah memungut PPN sebesar Rp500.000.000 atas
transaksi pembebasan tanah senilai Rp5.000.000.000,00 dari Wajib Pajak
orang pribadi yang bukan pengusaha real estate. Berdasarkan ketentuan, atas
pembebasan tanah tersebut seharusnya tidak dipungut PPN oleh bendahara.
Maka atas PPN yang telah dipungut tersebut, dapat dimintakan pengembalian
pajak yang seharusnya tidak terutang oleh bendahara ke KPP tempat
bendahara terdaftar sesuai PMK Nomor 10/PMK.03/2013.