Vous êtes sur la page 1sur 24

PENTINGNYA MENJAGA

STATUS GIZI PADA


MASA PRAKONSEPSI
MIRANIE SAFARINGGA

PENDAHULUAN
Masalah gizi di Indonesia dan negara
berkembang pada umumnya masih didominasi
oleh masalah gizi kurang.
Masalah gizi dapat mempengaruhi status gizi
pada periode siklus kehidupan berikutnya.
Dan yang paling rentan mengalami Kekurangan
Energi Kronik (KEK) adalah wanita dan anakanak. dimana hal ini akan mempengaruhi status
gizi pada masa konsepsi

Pelayanan bagi
anak SMP/A &
remaja
Kespro
remaja/PK
Pelayanan
PR
bagi anak
KIE: Gizi
SD
HIV/AIDS,
NAPZA dll
Pelayan
Fe
an bagi
Penjaring
Pelayanan balita
an
bagi bayi
BIAS
Persalinan,
UKS
nifas &
PMT

Pemantaua
Pemeriksaa neonatal
n
n kehamilan
pertumbuh
ASI
an &
eksklusif
perkemban
Imunisasi gan
IMD
dasar
Vit K 1 inj
PMT
lengkap
Fe & asam Imunisasi
Pemberian
Hep B
folat
makan
PMT ibu
hamil
TT ibuhamil

DEFINISI PRA KONSEPSI


Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra
dan konsepsi.
Pra berarti sebelum dan konsepsi berarti
pertemuan sel ovum dengan sperma
sehingga terjadi pembuahan.
Jadi prakonsepsi berarti sebelum terjadi
pertemuan sel sperma dengan ovum atau
pembuahan atau sebelum hamil.
Periode prakonsepsi adalah rentang waktu
dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum
konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup
waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu
sekitar 100 hari sebelum konsepsi.

1. Pentingnya Gizi Pra Konsepsi

Status gizi pada saat pra konsepsi bersifat kritikal pada


awal perkembangan janin nantinya
Fertilitas dipengaruhi oleh berat badan dan mencapai
kemampuan optimal pada rentang IMT normal yaitu 20-25
Pada wanita Obesitas , mungkin terdapat sindrom ovarium
polikistik (PCOS) yang mengakibatkan kegagalan ovulasi
Pada wanita dengan IMT < 18 mungkin terjadi amenorea
dan kegagalan ovulasi
Rasio pinggang-pinggul yang tinggii (>0,8) berhubungan
dengan fertilitas yang rendagh
(Marry, 2007: 80)

Lanjutan...
Mengapa gizi penting saat pra-konsepsi?
a) Status gizi ibu merupakan hal yang penting sebelum
konsepsi (3 bulan sebelum konsepsi)
b) Janin paling rentan terhadap defisiensi gizi pada
trimester
pertama kehamilan, sering kali sebelum
wanita menyadari
kehamilannya
c) Terdapat bukti bahwa gizi maternal yang buruk memiliki
konsekuensi yang segera (mis: berat badan lahir
rendah) dan jangka panjang
d) Pertumbuhan janin memiliki peran besar dalam
menentukan risiko beberapa penyakit tidak menular
terkait diet, misalnya penyakit kardiovaskuler dan
diabetes tipe 2 pada masa dewasa (hipotesis Barker)
(Webster-Gandy, 2014: 212)

PERSIAPAN GIZI PRA KONSEPSI


Anjuran diet untuk masa pra konsepsi :

a. 5 porsi buah dan sayuran setiap hari


b. Mengkonsumsi beragam jenis makanan
yang berbeda dari semua kelompok
makanan
c. Batasi makanan yang mengandung terlalu
banyak lemakjenuh dan gula
(Webster-Gandy, 2014: 212)

LANJUTAN..
Asam Folat dan Pra konsepsi
Konsumsi suplemen asam folat untuk melindungi dari defek tabung
saraf (NTD)
Makanan yang kaya asam folat :
a. Kaya asam folat : tauge, kale (sejenis kubis), bayam
b. Sumber asam folat yang baik : roti & sereal, brokoli, kubis,
kembang kol, kacang panjang, kacang merah, kacang polong
c. Sumber asam folat sedang : kentang, sebagian besar sayuran,
sebagian besar buah, oat, keju, susu, telur, ikan salem, daging sapi
d. 50% kehamilan tidak direncanakan, suplementasi asam folat
penting sekurang2nya 3 bulan sebelum konsepsi
(Webster-Gandy, 2014: 212)

Pengaruh Gizi pada


Mengatur asupan nutrisi yang adekuat untuk
Fertilitas
meningkatkan reproduksi sehingga menunjang
fertilitas.
Cara menunjang fertilitas atau kesuburan (Nell,
2001) :
1.Menghindari diet makanan pengendali berat badan
2.Memilih makanan sehat dan seimbang
3.Memilih makanan segar
4.Mengolah makanan dengan baik
5.Makanan bervariasi
6.Hindari makanan mengandung zat pengawet.

Mekanisme gizi dapat


mempengaruhi
fertilitas
Massa lemak tubuh
yg kurang atau
melebihi kadar
normal

Wanita
anoreksia

Perubahan kadar
hormon reproduksi

Pematangan telur
dan siklus
menstruasi

Peningkatan
kadar testosteron
serum

penurunan
ekskresi
ketosteroid dan
epiandrossteron

perubahan
siklus ovulasi

Anjuran untuk Wanita yang


merencanakan Kehamilan
Menghindari vitamin A (retinol) yg berlebihan dari
hati / produk yg terbuat dari hati
Menghindari minum alkohol
Jangan Merokok
Menghindari minum kafein dalam jumlah yg
berlebih
Menghindari makanan yg mengandung
mikroorganisme
Diet sehat seimbang termasuk buah dan sayur
untuk mikronutrien, asupan besi yg cukup dan
konsumsi ikan untuk menyediakan PUFA
(Marry, 2007: 80)

Berat Badan yang ideal untuk


Konsepsi
Capai dan pertahankan berat badan ideal saat
prakonsepsi (IMT 18,5 24,9 kg/m2).
Berat badan harus stabil selama 3 bula sebelum
upaya konsepsi
Kandungan lemak tubuh yang rendah yaitu < 22%
berat badan dapat mencegah ovulasi (rerata
kandungan lemak pd wanita pasca puber adalah 28%)
Obesitas (IMT > 30) dapat menghambat ovulasi
karena berkaitan dg perubahan pada aktivitas insulin
dan efeknya terhadap aktivitas hormon
Wanita yang obesitas dan kelebihan berat badan
harus disarankan untuk menurunkan berat badan
sebelum konsepsi
Berat badan terlalu rendah (IMT < 18,5) saat konsepsi
dapat meningkatkan risiko pelahiran prematur dan
pelahiran bayi BBLR
(Webster-Gandy, 2014: 214)

MASALAH PRAKONSEPSI
Permasalahan gizi yang timbul pada
masa WUS (remaja putri):
1.Kurus
2.Obesitas
3.Anemia
4.Anoreksia Nervosa dan Bulimia

Masalah PraKonsepsi
1. KURUS

Menurut SUSENAS 1999-2003, 35-40% WUS


(15-19 thn) beresiko KEK
Prevalensi gizi kurang pada remaja dengan
IMT < 5 persentil sebesar 17,4%
Prevalensi IMT kurang atau kurus berkisar
antara 30%-40%.
Kurus merupakan masalah gizi yang
umumnya dijumpai paa remaja perempuan
Mereka sering melakukan diet tanpa
pengawasan dari dokter atau ahli gizi
sehingga zat-zat gizi penting tidak dapat
dipenuhi

2. Obesitas

Obesitas adalah keadaan seseorang jika berat


badannya melebihi 120% lebih besar dari berat
badan seharusnya pada usianya
Obesitas biasanya disebabkan karena remaja
tidak dapat mengontrol makanannya, makan
dalam jumlah berlebih sehingga berat
badannya melebihi ukuran normal
Penatalaksanaan yang bisa dilakukan pada
penderita obesitas
adalah mengembangkan
diet yang sehat, olahraga secara bertahap, dan
penderita obesitas yang luar biasa gemuk dapat
melakukan operasi yaitu gastroplasti atau
prosedur penjepitan lambung

3. Anemia

Anemia merupakan dampak dari kurang zat


gizi makro & kurang zat gizi mikro
Hasil beberapa penelitian didapatkan
sebesar 41,4% - 66,7% remaja putri
menderita anemia (WHO, 2001)
Dampak anemia pada remaja putri yaitu
pertumbuhan terhambat, mudah terkena
infeksi, dan akan menjadi calon ibu yang
beresiko tinggi untuk kehamilan dan
melahirkan.

4. Anoreksia Nervosa atau Bulimia

Merupakan bentuk eating disorder yaitu kelainan pola


makan
yang biasanya lebih sering terjadi pada
perempuan
Gangguan tersebut dihasilkan oleh ketakutan bahwa
tubuh akan menjadi gemuk setelah makan dan
ketakutan mental itu terpancar melalui penyiksaan fisik
Anoreksia nervosa adalah hilangnya nafsu makan atau
terganggunya pusat nafsu makan. Hal ini disebabkan
oleh konsep yang terputar terbalik mengenai
penampilan tubuh hingga penderita mempunyai rasa
takut yang berlebihan terhadap kegemukan
Upaya penatalaksanaan anoreksia dan bulimia nervosa
adalah mengembalikan berat badan normal serta
terapi psikis yang dibarengi dengan pemmberian obatobatan

Kebutuhan gizi masa pra


konsepsi
1. Energi (Karbohidrat)
Diperlukan karena sintesis jaringan baru
memerlukan energi
Peningkatan ukuran tubuh menyebabkan
peningkatan laju metabolik dan kebutuhan
energi untuk aktivitas

2. Protein
Untuk sintesis jaringan baru
Diperlukan untuk pertumbuhan , perkembangan
tubuh, pembentukan jaringan-jaringan baru dan
pemeliharaan tubuh
3. Lemak
Asam lemak tak jenuh diperlukan untuk membran
Sintesis kolesterol meningkat untuk sintesis hormon
seks
Lemak berguna sebagai cadangan energi, pelarut
vitamin A D E K, pelumas persendian, pertumbuhan
dan pencegahan peradangan kulit

4. Vitamin B

Kofaktor untuk reaksi metabolik dan proses sintesis


Vitamin B1 (tiamin) bertindak sebagai kofaktor
sejumlah reaksi metabolik terutama metabolisme
karbohidrat. Juga sebagai konduksi saraf
Vitamin B2 (riboflavin) bertindak sebagai koenzim
flavoprotein, peran kunci pada reaksi oksidasireduksi dalam jalur metabolik; pelepasan energi
Niasin berperan dalam metabolisme yang
menghasilkan energi
B6 (piridoksin) berperan dalam reaksi metabolik
terutama metabolisme asam amino, metabolisme
lipid dan glikogen serta sintesis neurotransmitter
otak dan porfirin untuk sel darah merah

5. Besi, tembaga, folat dan Vitamin B12

Diperlukan untuk pertambahan massa sel darah untuk


menunjang jaringan ekstra
Peningkatan kebutuhan zat besi pada masa menstruasi
Folat penting dalam metabolisme asam amino.
Berperan penting dalam sintesis purin dan pirimidin
untuk pembentukan DNA da RNA
Vitamin B12 berperan untuk kofaktor metiltransferase,
terkait erat dengan metabolisme folat.. Berperan juga
untuk sintesis metionin, mielinasi saraf, serta
metabolisme asam lemak
Besi berperan untuk transpor oksigen dalam molekul
hemoglobin, terdapat pada mioglobin untuk
menyediakan oksigen bagi otot, bagian dari sistem
enzim
Tembaga berperan dalam pemanfaatan besi, produksi
ATP, sintesis neurotransmitter, pembentukan kolagen,
peran anti oksidan

6. Kalsium dan Vitamin D

Kalsium Diperlukan untuk pertumbuhan


rangka, sebagai komponen utama tulang;
memberi kepadatan dan kekuatan pada
tulang
Ion kalsium dibutuhkan untuk pembekuan
darah dan fungsi saraf otot
Vitamin D dengan aktivasi menjadi 1,25
dihidroksikolekalsiferol (kalsitriol), mengatur
arbsorpsi kalsium dari saluran cerna, eksresi
kalsium dan mineralisasi tulang untuk
menjamin homeostasis kalsium dan fosfat

Beberapa Cara dalam


Merencanakan Kehamilan yg Sehat
Seimbang

Dilakukan 6 bulan sebelumnya


a.Perkaya pengetahuan
b.Stop kebiasaan buruk
c.Perhatikan pola makan
d.Cek kesehatan
e.Mempersiapkan diri dalam
menghadapi perubahan

REFERENSI
CHUNINGHAM. OSTETRI WILLIAMS. JAKARTA : EGC
Webster-Gandy, Joan. 2014. Gizi dan Dietetika edisi 2.
Jakarta : EGC
Marry E. Barasi, 2007. At a glance: Ilmu Gizi. Jakarta :
Erlangga
Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi untuk Kesehatan
Ibu dan Anak. Graha Ilmu : Yogyakarta
GIBNEY. GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. JAKARTA : EGC
ARISMAN. GAZI DALAM DAUR KEHIDUPAN. JAKARTA : EGC
BARASI, MARY E. AT GLANCE ILMU GIZI. JAKARTA : EMS
ILMU GIZI (NUTRIRION MADE INCREDIBLY EASY). JAKARTA
: EGC

Vous aimerez peut-être aussi