Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KASUS
ASMA BRONKIAL
Dokter Pembimbing :
dr. H. A. Sanoesi Tambunan , Sp.PD, KR
Presentan:
Maulana Agies Riadi
2011730064
Identitas
Nama
: Ny. G
Usia
: 33 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Guru
Alamat
: Duren Sawit
Agama
: Islam
Masuk RS tanggal: 23 Februari 2016
Anamnesis
Auto anamnesis
Keluhan Utama :
Sesak sejak 2 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke rumah sakit dengan
keluhan sesak sejak 2 hari SMRS. Pasien
mengaku sesak disertai dengan batuk
kering, sesak timbul dan diperberat
terutama
ketika
pasien
merasa
kecapean. Pasien awalnya merasakan
sesak tidak terlalu berat dan dalam
Riwayat Pengobatan :
Pasien mengaku belum pernah di obati
sebelumnya.
Riwayat Alergi :
Pasien mengaku mempunyai riwayat alergi
terhadap cuaca dingin. Alergi obat dan makanan
disangkal.
Riwayat Psikososial :
Pasien seorang guru yang pulang dan pergi ke
sekolah menggunakan sepeda motor dan jarang
menggunakan masker. Pasien makan teratur
2x/hari, Konsumsi rokok dan alkohol disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda vital
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit (kuat
angkat, cukup, regular)
RR
: 26x/menit
Suhu : 36,7 c
Kepala
Rambut
Mata
Norrmochepal
Hitam, tersebar merata, tidak mudah di
cabut
Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-),
Refleks Cahaya (+/+), Pupil Isokor
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Dada: Normochest
Pulmo:
Inspeksi: Dada simetris (+), Retraksi Dinding Dada (-), Bagian yang
tertinggal saat
inspirasi (-)
Palpasi: Vocal fremitus sama kanan dan kiri (+)
Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: Vesikuler (+), Rhonki (-/-), Wheezing (+/+)
Jantung:
Inspeksi: Ictus Cordis Terlihat (-)
Palpasi: Ictus Cordis Teraba (+) di ICS V linea Midclavicula sinistra
Perkusi: batas kanan jantung relatif di ICS V linea parasternal dextra.
Batas kiri jantung relatif di ICS V linea midclavicula sinistra
Auskultasi: Bunyi Jantung I dan II Murni (+), Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi: Perut datar (+)
Auskultasi: Bising Usus (+) 8x/m
Palpasi: Abdomen Supel, nyeri tekan epigastrium (-), Hepatomegali(-),
Splenomegali (-)
Perkusi: Timpani pada keempat kuadran Abdomen, shifting dullness
(-)
Ekstremitas Atas :
Akral : Hangat
CRT
: <2 detik
Edema : -/Ptekie
: -/-
Ekstremitas Bawah :
Akral : hangat
CRT
: <2 detik
Edema : -/Ptekie
: -/-
Resume
TD
: 120/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit (kuat angkat, cukup, regular)
RR : 26 x/menit
Suhu : 36,7 c
Auskultasi Paru : vesikuler (+/+), wheezing (+/
+)
Daftar Masalah
Sesak Napas e.c Asma Bronkial
Assessment
S : pasien ke rumah sakit dengan keluhan sesak sejak 2 hari SMRS. Pasien mengaku sesak disertai
dengan batuk kering, sesak timbul dan diperberat terutama ketika pasien merasa kecapean. Pasien
awalnya merasakan sesak tidak terlalu berat dan dalam waktu sebentar sesaknya dapat menghilang.
Pasien riwayat asma sejak masih kecil, nenek pasien riwayat asma.
O:
TD
: 120/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit (kuat angkat, cukup, regular)
RR : 26 x/menit
Suhu : 36,7 c
A : Asma Bronkhial
PPOK
P :
Rdx Faal Paru (Spirometri dan Peak Flow Meter)
Radiologi (Thorax PA dan Lateral)
Th Medikamentosa
1. 02 3L/m
2. Nebulizer : salbutamol + budesonide
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Asma adalah gangguan inflamasi kronis
jalan napas dimana berbagai sel dan
elemen seluler berperanan.
Inflamasi kronik berhubungan dengan
hiperesponsivitas jalan napas yang
menyebabkan episode berulang dari :
1. Wheezing
2. sesak napas
3. batuk, terutama pada malam dan pagi
hari.
Epidemiologi
Asma mengenai semua umur, lebih
sering pada usia anak dan dewasa
muda.
Prevalens asma sekitar 5 % seluruh
penduduk Indonesia, artinya saat ini
ada 12,5 juta pasien asma di
Indonesia.
Etiologi
Patofisiologi
Anamnesis
Mengi, terutama saat ekspirasi
Riwayat :
Batuk, memberat pada malam hari
Mengi rekuren
Sesak nafas rekuren
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : penderita tampak sesak
nafas dan gelisah, penderita lebih nyaman
dalam posisi duduk.
Paru :
Inspeksi : dinding torak tampak
mengembang,
Auskultasi : terdengar wheezing (mengi),
ekspirasi memanjang.
Pemeriksaan Penunjang
Spirometri
Pengukuran VEP1 (volume ekspirasi paksa
dalam 1 detik) dan KVP (Kapasiti Vital
Paksa) . Obstruksi jalan napas diketahui dari
nilai rasio VEP1/ KVP < 75% atau VEP1 <
80% nilai prediksi.
Skin tes dengan allergen atau IgE serum
Meningkatkan
probabilitas
diagnosis
asma dan membantu menentukan faktor
resiko yang mengakibatkan asma
Derajat
Asma
Intermiten
- gejala
intermiten
1x
seminggu
Nilai FEV1
>80%
(var: <20%)
Asma
Persisten
Ringan
80%
(var:20 - 30%)
Asma
Persisten
Sedang
mengganggu
(var: >30%)
malam
>1x/minggu
Asma
Persisten
Berat
-gejala
terus
menerus,
fisik
terbatas
60%
(var: > 30%)
GINA 2014
GINA 2014
Penatalaksanaan
1. Anti inflammatory agent
. Kortikosteroid inhalasi
. Kortikosteroid sistemik
Derajat
Asma
Klinis Sebelum
Pengobatan
- gejala intermiten >80%
Intermit
en
Nilai FEV1
1x seminggu
- serangan
Tidak diperlukan
singkat
timbul,
- serangan malam
n
Ringan
(var:20
serangan
>2x/bln
malam
hirup
dosis
rendah
Alternatif:
lambat,
mengganggu
30%)
glukokortikoid
sistemik.
Glukokortikoid
ditambahkan
pemberian
2x/bulan
Persiste
beta
(jam- hari)
Asma
agonis
teofilin
lepas
kromolin,anti-
leukotrien, nedokromil
Asma
Persisten hari
Sedang
(var: >30%)
sedang
hirup
agonis
-serangan
mengganggu
Alternatif:
atau teofilin
-serangan
dan
anti-leukotrien
malam
>1x/minggu
Asma
-gejala
Persisten menerus,
Berat
terus 60%
sering
mendapat
serangan
-aktivitas
terbatas
sering
tinggi
dan
hirup
beta-2
fisik
karena
agonis
ditambahkan
panjang
maks. 60 mg/hari).
malam
dosis
gejala asma
-serangan
Glukokortikoid
(2mg/hari,
CONTROLLED MEDICATIONS
GINA 2014
RELIEVER MEDICATIONS
GINA 2014
GINA 2014
Daftar Pustaka
Global Initiative For Asthma. Global Strategy For
Asthma Management And Prevention. MRC Vision
Inc. 2014.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta : Edisi
Kelima, Jilid I, Interna Publishing. 2009
Panduan Pelayanan Medik, Perhimpunan Dokter
Spesialis
Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Interna Publishing.
Terima kasih
Wassalamualaikum Wr. Wb