Vous êtes sur la page 1sur 55

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN SIFILIS


Oleh;
Roni Susanto,SKep.,Ns.,M.Kep

Designed by TheTemplateMart.com

OPENING REMARK
If you live in the river, you must make friends
with the crocodile.
(Indian Proverb)

SIFILIS (LUES, RAJA SINGA)


DEF:
Infeksi T. pallidum
Kronik / sistemik
Menyerang hampir semua alat tubuh
Great imitator
Fase laten
Menular ke janin

Definisi
Penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh kuman
Treponema pallidum, ditularkan
melalui hubungan seksual,
penyakit ini bersifat Laten atau
dapat kambuh lagi sewaktu-waktu
selain itu bisa bersifat akut dan
kronis.

Ciri penyakit
1.Penyakit sangat kronis

2.Menyerang semua organ


tubuh
3.Kuman penyebab dapat
menembus plasenta
kelainan kongenital

EPIDEMIOLOGI
Eropa - Abad ke 15 wabah sifilis
Sth 1860, perbaikan sosioekonomi
morbiditas penyakit me
Selama PD II, insidens penyakit me,
mencapai puncak pd a1946.
Ditemukan penisilin insidens penyaki
me

ETIOLOGI
Treponema pallidum ditemukan oleh
SCHAUDINN dan HOFFMAN (1905)
Kuman ini termasuk :
Ordo
: Spirochaetalis
Famili
: Spirochaetaceae
Genus
: Treponema

Jenis-jenis dan sifat Treponema :


Patogen

T. pallidum
T. pertenue
T. carateum

Non Patogen

T. buccalis
T. macrodentium
T. microdentium
T. genitalis balanitidis

SIFILIS
Ciri-ciir Treponema pallidum
Berbentuk spiral
Berukuran panjang : 6 15 m, tebal 0,25 m
Terdiri dari 8 24 kumparan
Dapat bergerak maju mundur, berotasi, undulasi dari sisi
yang satu ke sisi yang lain
Berkembang biak dengan cara membelah secara melintang
Stadium aktif berlangsung setiap 30 jam
Tidak dapat bertahan di udara kering, suhu panas,
desinfektans, sabun
Tidak dapat dibiak di media buatan, namun dapat
diinokulasi pada hewan percobaan

Treponema palidum

Klasifikasi
akuisita

stad I
stad II
stad III

kongenital

dini (<2th)
lanjut (>2th)
stigmata

Sifilis

WHO
1. Std.dini menular <1th (SI, SII, laten
dini,rekuren)
2. Std.lanjut tak menular (laten lanjut, SIII)

SIFILIS
Secara klinis, Sifilis terbagi
Sifilis kongenita (bawaan)
Sifilis akuisita (didapat)

MDL/S/Peb/2006

SIFILIS
SIFILIS KONGENITA (SK)
Infeksi janin, didpt dr ibu hamil yg
menderita sifilis
Infeksi sth bln ke 4 kehamilan plasenta sdh
terbentuk lengkap
Penularan paling srg (+) pd bln ke 6 sel
Langerhans sdh atrofi sempurna
Ibu hamil sifilis dini (std 1 / 2) srg
melahirkan bayi mati
Ibu hamil sifilis lanjut melahirkan bayi
SK / bayi sehat tanpa terinfeksi
MDL/S/Peb/2006

SIFILIS
SIFILIS KONGENITA (SK)
Pengobatan tepat & dini ibu hamil sifilis
hindari infeksi janin
Pengobatan adekuat menyembuh janin yg tlh
terinfeksi
SK T. pallidum lsg msk tbh janin via peredaran
darah, mk stadium I (-)
SK terbagi
SK dini - (+) < 2 tahun
SK lanjut (+) > 2 tahun
Stigmata
MDL/S/Peb/2006

SIFILIS
SIFILIS KONGENITA (SK) - SK DINI
SK DINI
G/ (+) beb mgg (3 mgg) sth lahir
Mkn dini timbul G/ P/ mkn buruk
SIMTOMATOLOGI
Keln klt : vesikel, bula telapak tangan & telapak
kaki
Vesikel pecah erosi + krusta Pemfigus sifilitika
Cairan dlm vesikel/bula banyak T. pallidum
Bl keln (+) sth > 1 2 bln G/ = sifilis std II didapat
MDL/S/Peb/2006

SIFILIS
SIFILIS KONGENITA (SK) - SK DINI
Keln kulit, mukosa, kelenjar, hepar, lien, ginjal,
paru, mata, tulang & SSP
Kulit : Papel + skuama dg konfigurasi spt S II
anular, sirsiner, polisiklik & kondilomata lata
Selaput lendir : sekret hidung srg campur darah &
banyak T. pallidum
Tulang : osteokondritis, srg menyerang tulang
panjang Rontgen
Sekitar 60 % hepatomegali
Paru-paru : pneumonia alba
MDL/S/Peb/2006

Sifilis Kongenita
Keratitis interstisialis

Sifilis Kongenita
Sunffle nose, crusting, nasal discharge

MDL/S/Peb/2006

Sifilis Kongenita
Periostitis

Sifilis Kongenita

MDL/S/Peb/2006

Early Congenital Syphilis

Sifilis Kongenita

MDL/S/Peb/2006

SIFILIS
SIFILIS KONGENITA (SK) - SK LANJUT
SK LANJUT

Keln (+) sth usia > 2 tahun usia 7 9 tahun

Kelainan klinik Trias Hutchinson :


Mata - keratitis interstisialis buta
Ketulian nervus VIII
Gigi Hutchinson gigi insisivus I atas kanan & kiri
gigi tetap btk spt obeng / gergaji
Keln tulang tibia, frontal, palatum durum perforasi,
sendi, kardiovaskular & SSP paresis
Penegakkan D/ - pem klinis & serologi
MDL/S/Peb/2006

SIFILIS
SIFILIS KONGENITA (SK) - STIGMATA
STIGMATA
Keln = G/ sisa & deformitas akb Std dini & lanjut

KELAINAN KLINIK
Garis-garis radiar sudut mulut,
Gigi Hutchinson,
Gigi molar pertama berbentk spt murbei
Penonjolan tulang frontal Frontal Bossing

DIAGNOSIS
Kelainan klinis & serologi
MDL/S/Peb/2006

Hutchinsons teeth

Sifilis Kongenita
Snuffle nose, Rhagades, Ulcerated Syphilid
on the fore head

MDL/S/Peb/2006

Sifilis Kongenita
Hepato-splenomegali

Sifilis Kongenita, bullous lesion

MDL/S/Peb/2006

SIFILIS
KLASIFIKASI
Klasifikasi menurut WHO berdasarkan
faktor epidemiologi
Sifilis dini
Sifilis lanjut

SIFILIS
Sifilis dini
Perjalanan penyakit < 2 tahun
Bersifat menular
Masih ditemukan kuman Treponema pallidum di lesi kulit

Sifilis lanjut
Perjalanan penyakit > 2 tahun
Bersifat tidak menular
Tidak ditemukan kuman di lesi kulit, kecuali ibu hamil
yang menderita stadium lanjut, Treponema pallidum
dapat melalui plasenta masuk ke tubuh janin.

Gejala Klinis
1. Sifilis Primer (SI)

Masa tunas: 2-4 minggu


Ulkus durum (afek primer) : soliter, dasar granulasi,
atas serum, tak bergaung, indolen, indurasi, sekitar
tanda radang (-)
Lokasi: pria:sulkus koronarius, wanita: labia mayora,
labia minora
Sembuh sendiri ( 3-10 minggu)
1 minggu ulkus limfadenitis regional soliter, tak
sakit, tanda radang (-) kompleks primer
SIFILIS DEMBLEE TAK ADA AFEK PRIMER

2. Sifilis Sekunder

6-8 minggu stlh SI


Lamanya sampai 1 th
Gejala konstitusi ringan
Kel.kulit great imitator

- Roseola
- Papul skuamosa, psoriasiform, kondiloma lata
- Pustula

Mukosa

- Angina sifilitika eritematosa, kondiloma lata


- Plaque muqueuses

Rambut: alopesia areata/difusa


Kuku: onikia sifilitika

Alat-alat lain
- Kel. Limfe
- Mata
- Hepar
- Tulang
- Saraf

: limfadenitis
generalisata
: uveitis ant
: hepatitis
: artritis
: meningitis

Sifilis std II, Mucous patch - tongue

Sifilis II, Interstitial glossitis

MDL/S/Peb/2006

3. Sifilis Laten Dini


Gejala klinis (-)
Infeksi masih ada / aktif
Tes serologi (+)

4. Std. Rekuren relaps


II. Sifilis Lanjut
1. Sifilis Laten Lanjutbisa bertahun2
2. SIII

Guma infiltrat kronis


Tulang sabre tibia
Kardiovaskuler aneurisma aorta
neurosifilis

Sifilis III, Gumma on lower lip

Saddle Nose, Destruction nasal bone

MDL/S/Peb/2006

Kondiloma akuminatum

Diagnosis Pembantu Sifilis


A. Pemeriksaan T.pallidum
Serum dr lesi diperiksa dg:
Mikroskop lap.gelap
Pewarnaan Burri

B. TSS (test serologi sifilis)


2 macam:

Non treponemal (kardiolipin)


Treponemal

1.

Non treponemal

a. Fiksasi komplemen: WR
b. Flokulasi: VDRL, RPR
interpretasi: VDRL (+) Sifilis / lues
BFP

2. Test treponema
pakai antigen Treponema

a. TPI
paling spesifik, mahal
b. Tes Imunofluoresen (FT Abs)

sensitif (90%)

c. TPHA
dianjurkan
murah, mudah, spesifik dan sensitif
ada titer: mulai 1/80-1/160-1/320

Terapi Sifilis
1.

Std I
Benzatin penisilin: total dose 4,8juta U
Mula2 2,4juta U/im 1,2 1,2
Atau Penisilin G Prokain : 600.000 U 10 hari
Atau Penisilin prokain + 2 % Aluminium
Monostrerat
: 4,8juta U / 2x seminggu

2. Std II
Benzatin Penisilin
: 7,2 jt U (total dose)
Penisilin G Prokain
: 12 jt U
sda
Penisilin G Prokain + 2 % aluminium Monostrearat
: 7,2 jt U sda

3. Std III
Benzatin Penisilin : 9,6 jt U (total dose)
Penisilin G Prokain : 18 jt U sda
Penisilin G Prokain + 2 % aluminium
Monostrearat
: 9,6 jt U sda
Bila alergi penisilin
1. Tetrasiklin/eritromisin:4x500mg/hr
SI : 15 hari
SII: 30 hari

2. Azitromisin: 1 x 500mg / hr

10 hari

Memberikan pendidikan kepada


pasien dengan menjelaskan hal-hal
sebagai berikut:
1. Bahaya PMS dan komplikais
2. Pentingnya mamatuhi pengobatan
yang diberikan
3. Cara penularan PMS dan pengobatan
untuk pasangan seks tetapnya

Memberikan pendidikan kepada pasien


dengan menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
4. Hindari hubungan seks sebelum sembuh
dan memakai kondom jika tidak dapat
dihindarkan lagi.
5. Pentingnya personal hygiene khususnya
pada alat kelamin
6. Cara-cara menghindari PMS di masa
mendatang.

1. Aktivitas

Gejala: kelelahan terus- menerus, kaku


kuduk, malaise,.

Tanda: kelemahan, perubahan tandatanda vital.


2. Sirkulasi

Gejala: komplikasi kardiovaskuler,


aneurisma.

Tanda: tekanan darah kadang-kadang


naik.

3. Intergritas ego

Gejala: ansietas, kuatir dan


takut.kurang pengetahuan tentang
penyakit.

Tanda: cemas, gelisah, bertanyatanya terus tentang penyakit, menyendiri.


4. Eliminasi

Gejala: penurunan berkemih, nyeri


pada saat kencing

5. Makanan dan cairan

Gejala: anoreksia, nausea


Tanda: vomiting
6. Hygiene

Gejala: kurang kebersihan genitalia


7. Neurosensori

Gejala: pusing, paresis

Tanda: Kerusakan SSP, atralgia


8. Nyeri dan kenyamanan

Gejala: nyeri BAK

Tanda: gelisah dan perilaku menghindari nyeri

Diagnosa dan Implementasi Keperawatan


Nyeri kronis b.d adanya lesi pada jaringan
Tujuan: nyeri klien hilang dan kenyamanan
terpenuhi
Kriteria:
- Nyeri klien berkurang
- Ekspresi wajah klien tidak kesakitan
- Keluhan klien berkurang

Diagnosa dan Implementasi Keperawatan


Intervensi:
- Kaji riwayat nyeri dan respon terhadap nyeri
- Kaji kebutuhan yang dapat mengurangi nyeri
dan jelaskan tentang teknik mengurangi nyeri
dan penyebab nyeri
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
(mengganti alat tenun)
- Kurangi stimulus yang tidak menyenangkan
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
analgetik

Diagnosa dan Implementasi Keperawatan


Hipertermi b.d proses infeksi
Tujuan: klien akan memiliki suhu tubuh
normal
Kriteria:
- Suhu 3637 C
- Klien tidak menggigil
- Klien dapat istirahat dengan tenang

Diagnosa dan Implementasi Keperawatan


Intervensi:
- Observasi keadaan umum klien dengan
tanda vital tiap 2 jam sekali
- Berikan antipiretik sesuai anjuran dokter dan
monitor keefektifan 30-60 menit kemudian
- Berikan kompres di dahi dan lengan
- Anjurkan agar klien menggunakan pakaian
yang tipis dan longgar
- Berikan minum yang banyak pada klien

Diagnosa dan Implementasi Keperawatan


Cemas b.d proses penyakit
Tujuan: cemas berkurang atau hilang
Kriteria:
- Klien merasa rileks
- Vital sign dalam keadaan normal
- Klien dapat menerima dirinya apa adanya

Diagnosa dan Implementasi Keperawatan


Intervensi:
- Kaji tingkat ketakutan dengan cara pendekatan
dan bina hubungan saling percaya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan aman
serta menjauhkan benda-benda berbahaya
- Libatkan klien dan keluarga dalam prosedur
pelaksanaan dan perawatan
- Ajarkan penggunaan relaksasi
- Beritahu tentang penyakit klien dan tindakan
yang akan dilakukan secara sederhana.

illlab Haptonomomish / Mobilisation oleh Mrs. Maud Mouwen, Lesson tenta


abetes Melitus dengan komplikasi, Skilllab tentang Komunikasi dimana

CLOSING REMARK
IF YOU THINK YOU CAN, YOU CAN, IF
YOU THINK YOU CAN NOT, YOU RIGHT

Vous aimerez peut-être aussi