Vous êtes sur la page 1sur 48

NAMA KELOMPOK 6

1.Putu Ayu Diah Widari Putri (1415351071)


2.Ni Wayan Yunisari

(1415351073)

3.Putu Winning Arianandini

(1415351074)

4.Ni Komang Yulan Surmadewi

(1415351075)

PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI,


DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
Desentralisasi dan Pusat Pertanggungjawaban
Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan
Laporan Laba-Rugi Variabel dan Absorpsi
Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan ROI
Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laba
Residu dan Nilai Tambah Ekonomi
Penetapan Harga Transfer

Desentralisasi dan Pusat Pertanggungjawaban


Sistem akuntansi pertanggung jawaban (responsibility
accounting system) adalah suatu sistem yang digunakan untuk
mengukur berbagai macam hasil yang dapat dicapai oleh pusat
pertanggung jawaban menurut sejumlah informasi yang
diperlukan oleh seorang manajer agar dapat mengoperasikan
pusat pertanggungjawaban mereka.

SENTRALISASI

DESENTRALISASI

Manajemen

Manajemen

Tingkat Puncak

Tingkat Puncak

Keputusan
Koordinasi
Informasi
Pusat Pertanggungjawaban

Pusat Pertanggungjawaban
Keputusan

Keputusan
Informasi

Informasi

Alasan-Alasan untuk Melakukan Desentralisasi


1.Mengumpulkan dan Menggunakan Informasi Lokal
2.Memfokuskan Manajemen Pusat
3.Melatih dan Memotivasi Para Manajer
4.Meningkatkan Daya Saing

Divisi-Divisi dalam Perusahaan yang Terdesentralisasi


Untuk mewujudkan desentralisasi, maka perlu dibentuk unit-unit
tertentu yang disebut dengan divisi. Terdapat beberapa cara untuk membagi
divisi diantaranya dengan berdasarkan jenis barang ataupun jasa yang
diproduksi,

menurut

garis

geografisnya,

dan

berdasarkan

pertanggungjawaban yang diberikan kepada manajer divisi.


Terdapat beberapa jenis pertanggungjawaban, diantaranya adalah :
1.Pusat biaya
2.Pusat pendapatan
3.Pusat laba
4.Pusat investasi.

jenis

Jenis Jenis Pusat Pertanggungjawaban dan Informasi


Akuntansi yang Digunakan untuk Mengukur KInerja

Informasi Akuntansi yang Digunakan untuk Mengukur Kinerja


Biaya Modal

Penjualan

Pusat Biaya

Pusat Pendapatan

Pusat Laba

Pusat Investasi

Investasi

Lain-Lain

Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan


Laporan Laba Rugi Variabel dan Absorpsi
Pusat laba dapat dinilai dengan laporan laba rugi.
Metode penghitungan laba rugi yang dikembangkan yairu
metode berdasarkan penghitungan biaya variabel dan metode
berdasarkan penghitungan biaya penuh atau absorpsi.

Klasifikasi Biaya sebagai Biaya Produk atau Periode Menurut


Perhitungan Biaya Variabel dan Absorpsi

Biaya Produk

Perhitungan Biaya
Absorpsi

Perhitungan Biaya
Variabel

Bahan Baku Langsung

Bahan Baku Langsung

Tenaga Kerja Langsung

Tenaga Kerja Langsung

Overhead variabel

Overhead variabel

Overhead tetap
Biaya Periode

Beban Penjualan

Overhead tetap

Beban Administrasi

Beban Penjualan
Beban Administrasi

Penilaian Persediaan
Perhatikan data berikut dari Fairchild Company untuk tahun lalu.
Unit di persediaan awal

Unit diproduksi

10.000

Unit terjual ($300 per unit)

8.000

Biaya variabel per unit :


Bahan Baku Langsung

$ 50

Tenaga Kerja Langsung

100

Overhead variabel

50

Biaya Tetap :
Overhead tetap per unit yang diproduksi

25

Penjualan dan administrasi tetap

100.000

Penyelesaian :
Cara Menghitung Biaya Persediaan Akhir dengan Menggunakan Perhitungan Biaya
Absorpsi dan Variabel untuk Fairchild Company
Perhitungan Biaya Absorpsi

Perhitungan Biaya Variabel

Bahan Baku Langsung

$50 Bahan Baku Langsung

Tenaga Kerja Langsung

100

$50

Overhead variabel

50

Tenaga Kerja Langsung

Overhead tetap

25

Overhead variabel

Biaya produk per unit

100
50

$225
Biaya produk per unit

Nilai persediaan akhir :


= 2.000 x $225 = $450.000
= 2.000 x $200 = $400.000

$200

Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi

Laporan
Rugi dengan Menggunakan Biaya Variabel dan $2.400.000
Absorpsi
Penjualan
($300 Laba
x 8.000)
Dikurangi : Harga pokok penjualan*
1.800.000
Margin kotor
$600.000
Dikurangi : Beban penjualan dan administrasi
100.000
Laba Operasi
$500.000
*Dengan menggunakan biaya unit produk absorpsi
Harga pokok penjualan = biaya unit produk absorpsi x unit terjual = $225 x 8.000 = $1.800.000
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel
Penjualan ($300 x 8.000)
Dikurangi beban variabel :
Harga pokok penjualan variabel**
Margin Kontribusi

$2.400.000
$1.600.000
$800.000

Dikurangi Beban tetap :


Overhead tetap
$250.000
Penjualan dan administrasi tetap
100.000
350.000
Laba Bersih
$450.000
*Dengan menggunakan biaya unit produk absorpsi
Harga pokok penjualan = biaya unit produk absorpsi x unit terjual = $225 x 8.000 = $1.800.000

Jika

Maka

1. Produksi > Penjualan

Laba Bersih Absorpsi > Laba Bersih Variabel

2. Produksi < Penjualan

Laba Bersih Absorpsi < Laba Bersih Variabel

3. Produksi = Penjualan

Laba Bersih Absorpsi = Laba Bersoh Variabel

Hubungan Antara Produksi, Penjualan, dan Laba

Untuk mengilustrasikan hubungan tersebut, perhatikan contoh berikut yang didasarkan


pada data operasional Belnip, Inc. pada tahun 2006, 2007, dan 2008
Data operasional adalah sebagai berikut :
2006

2007

2008

50.000

Produksi

150.000

150.000

150.000

Penjualan

150.000

100.000

200.000

50.000

Persediaan awal

Persediaan akhir

Biaya variabel per unit :


Bahan baku langsung

$4,00

Tenaga kerja langsung

1,50

Overhead variabel (estimasi dan aktual)

0,50

Penjualan dan administrasi variabel

0,25

Estimasi :
Volume produksi

150.000

Overhead tetap

$150.000

Aktual (setiap tahun) :


Volume produksi

150.000

Overhead tetap

$150.000

Beban penjualan dan administrasi tetap

$50.000

Harga jual

$10 per unit

Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi (dalam ribuan dolar)
2006

2007

2008

Penjualan

$1.500,0

$1.000

$2.000

Dikurangi : Harga pokok


penjualan*
Margin Kotor

1.050,0

700

1.400

$450,0

$300

$600

87,5

75

100

$362,5

$225

$500

Dikurangi : Beban penjualan dan


administrasi
Laba Operasi

Persediaan awal

$300

Harga pokok produksi

$1.050

$1.050

1.050

Barang yang tersedia untuk dijual

1.050

1.050

$1.400

350

$1.050

$700

$1.400

Dikurangi : Persediaan akhir


Harga pokok penjualan

Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel (dalam ribuan dolar)
2006
2007
2008
Penjualan
$1.500,0 $1.000
$2.000
Dikurangi Beban variable :
Harga pokok penjualan variabel
(900,0)
(600)
(1.200)
Penjualan dan administrasi
(37,5)
(25)
(50)
variabel
Margin Kontribusi
$562,5
$375
$750
Dikurangi beban tetap :
Overhead tetap
(150,0)
(150)
(150)
Penjualan dan administrasi tetap
(50,0)
(50)
(50)
Laba Operasi
$362,5
$175
$550
*Persediaan awal
Harga pokok produksi
Barang yang tersedia untuk dijual
Dikurangi : Persediaan akhir
Harga pokok penjualan
*$0,25 per unit x unit terjual

$900
$900
$900

$900
$900
350
$600

$300
900
$1.200
$1.200

Perhitungan dalam biaya variabel selalu mengakui total overhead


tetap beban sedangkan dalam pbiaya absorpsi hanya mengakui overhead tetap
yang terdapat pada unit yang terjual. Perubahan dalam overhead tetap dalam
persediaan adalah tepat sama dengan selisih dari kedua laba. Perubahan ini
dapat dihitung dengan rumus :
Laba menurut
perhitungan
biaya absorpsi

Laba menurut
-

perhitungan
biaya variabel

= Tarif Overhead Tetap x (UnitProduksi


Unit Terjual)

2006

2007

2008

Perhitungan biaya absorpsi

$362,5

$225

$500

Perhitungan biaya variabel

362,5

175

550

$0

$50

$(50)

Unit diproduksi

150

150

150

Unit terjual

150

100

200

50

(50)

X $1

X $1

X $1

$0

$50

$(50)

Laba Operasi :

Selisih
Penjelasan :

Perubahan dalam persediaan


Tarif overhead tetap
Selisih yang dijelaskan*

Pada tahun 2006, perhitungan biaya absorpsi hanya mengakui overhead tetap
periode sebagai beban. Tidak ada overhead tetap yang keluar dan masuk
persediaan. Pada tahun 2007, $50.000 overhead tetap masuk dalam persediaan
dan pengakuannya sebagai beban ditangguhkan ke periode berikutnya. Pada tahun
2008, $50.000 overhead tetap keluar dari persediaan dan diakui sebagai beban.

Perlakuan Overhead Tetap pada Perhitungan Biaya Absorbsi


Menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap harus selalu
dibebankan pada unit yang sedang diproduksi oleh perusahaan. Solusi untuk
masalah tersebut adalah kita harus menghitug terlebih dahulu berapa besar
overhead tetap yang telah ditetapkan dan membebankannya kepada unit yang
sedang diproduksi. Setelah itu, total keseluruhan overhead yang ditetapkan
dibandingkan dengan overhead tetap yang actual. Jika setelah perbandingan
terdapat kekurangan atau kelebihan overhead yang telah ditetapkan ternyata
tidak material, maka akan ditutup pada Beban pokok penjualan.

Mengevaluasi Manajer Pusat Laba


Pada umumnya, apabila kinerja laba digunakan untuk mencerminkan
bagaimana kinerja manajerial, maka seorang manajer berhak untuk
mengharapkan berlakunya hal-hal berikut :
1.Ketika meningkatnya pendapatan penjualan, sementara factor lainnya tidak
berubah, maka laba akan mengalami peningkatan.
2.Ketika menurunnya pendapatan penjualan, sementara factor lain tidak
berubah, maka laba akan mengalami penurunan.
3.Ketika tidak adanya perubahan dari pendapatan penjualan, sementara factor
lainnya tetap, maka laba akan tetap dan tidak berubah.

Sebagai ilustrasi, anggaplah suatu divisi memiliki data operasional


berikut selama dua tahun pertama. (untuk alasan penyederhanaan,
dianggap tidak ada beban penjualan dan administrasi)
2007

2008

$10

$10

Produksi (unit yang diharapkan dan aktual)

10.000

5.000

Unit terjual ($25 per unit )

5.000

10.000

$100.000

$100.000

Biaya manufaktur variabel per unit

Overhead tetap (estimasi dan aktual)

Laba Menurut Perhitungan Biaya Variabel


2007
Penjualan
$125.000
Dikurangi Beban variable :
Harga pokok penjualan variable*
50.000
Margin Kontribusi
$75.000
Dikurangi beban tetap :
Overhead tetap
100.000
Laba (rugi) Operasi
$ (25.000)
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi
2007
Penjualan
$125.000
Dikurangi Harga pokok penjualan
100.000
Laba (rugi) Operasi
$25.000
*$10 x 5000 pada 2007 dan $10 x 10.000 pada tahun 2008
*Persediaan awal
$$100.000
Harga pokok produksi
200.000
150.000
Barang yang tersedia untuk dijual
$200.000 $250.000
Dikurangi : Persediaan akhir
100.000
Harga pokok penjualan
$100.000 $250.000

2008
$250.000
100.000
$150.000
100.000
$50.000
2008
$250.000
250.000
$0

Laporan Laba Rugi Segmen dengan Menggunakan


Perhitungan Biaya Variabel
Dalam laporan laba rugi segmen, beban tetap dibagi menjadi dua bagian
yaitu :
1.Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah beban tetap yang
dapat dicari atau ditelusurui ke dalam suatu segmen secara langsung. Beban
ini akan menghilang sejalan dengan dihapusnya suatu segmen.
2.Beban tetap umum (common fixed expenses) adalah beban yang
disebabkan oleh dua atau lebih segmen dalam keadaan yang bersamaan.
Meskipun salah satu segmen telah dihapus, namun beban-beban ini akan tetap
muncul dan tidak akan hilang.

Sebagai contoh, Audiomatronics memproduksi alat pemutar


MP3 dan pemutar DVD. Audiomatronics menyediakan informasi
berikut ini untuk tahun depan.
Pemutar MP3

Pemutar DVD

Penjualan

$400.000

$290.000

Harga pokok penjualan variabel

200.000

150.000

Overhead tetap langsung

30.000

20.000

Audiomatronics, Inc.
Laporan Laba Rugi Segmen
Untuk Tahun Depan
Pemutar MP3 Pemutar DVD
Penjualan
$400.000
$290.000
Harga pokok penjualan variabel
(200.000)
(150.000)
Beban penjualan variabel
(20.000)
(14.500)
Margin Kontribusi
$180.000
$125.500
Dikurangi beban tetap langsung :
Overhead tetap langsung
(30.000)
(20.000)
Penjualan dan administrasi
(10.000)
(15.000)
langsung
Margin segmen
$140.000
$90.500
Dikurangi beban tetap umum :
Overhead tetap umum
Penjualan dan administrasi umum
Laba Bersih

Total
$690.000
(350.000)
(34.500)
$305.500
(50.000)
(25.000)
$230.500
(100.000)
(20.000)
$110.500

Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan ROI


Pengembalian atas Investasi
Cara menghubungkan laba operasi dengan asset yang digunakan ialah dengan
menghitung pengembalian atas investasi atau return on investement ROI). ROI
dapat didefinisikan sebagai berikut :
ROI = Laba operasi / Aset operasi rata-rata
Laba operasi (operating income) adalah laba yang mengacu pada laba sebelum
bunga dan juga pajak. Aset operasi (operating assets) adalah semua asset yang
dipakai untuk menghasilkan laba operasi, termasuk kas, piutang, persediaan,
tanah, gedung, dan peralatan. Asset operasi dapat dihitung dengan cara :
Aset operasi rata-rata = (Nilai buku bersih awal + Nilai buku bersih akhir)/2

Misalkan sebuah perusahaan mempunyai dua divisi, yaitu


Alpha dan Beta. Laba bersih Alpha adalah $100.000 dan laba
bersih Beta adalah $200.000. Alpha menghabiskan investasi
sebesar $500.000 untuk menghasilkan kontribusi tersebut dan
Beta menghabiskan investasi $2.000.000 untuk menghasilkan
kontribusi tersebut.
Penyelesaian :
ROI Alpha = $100.000 / $500.000 = 0,20
ROI Beta = $200.000 / $2.000.000 = 0,10

Margin dan Perputaran


Cara lainnya yang bisa digunakan dalam menghitung ROI adalah
dengan cara memisahkan rumusnya ke dalam margin dan perputaran.
ROI = Margin x Perputaran
= Laba operasi/Pejualan x Penjualan/Aset operasi rata-rata
Margin adalah rasio yang dihasilkan dari laba operasi terhadap
penjulan. Hal ini otomatis menunjukkan berapa banyak laba operasi yang
dihasilkan dri setiap dolar penjualan. Perputaran adalah hal lain yang
digunakan sebagi ukuran yang dapat dihitung dengan cara membagi
pendapatan penjualan dengan asset operasi rata-rata.

Anggaplah, sebagai contoh, Celimar Company memperoleh laba


operasi tahun lalu seperti yang ditunjukkan pada laporan laba rugi berikut :
Penjualan

$480.000

Harga pokok penjualan

222.000

Margin kotor

$258.000

Beban penjualan dan administrasi

210.000

Laba Operasi

$48.000

Pada awal tahun, nilai buku bersih dari aktiva operasi adalah $277.000. Pada
akhir tahun, nilai buku bersih dari aktiva operasi adalah $323.000

Penyelesaian :
Aktiva operasi rata-rata

= (Aktiva awal + Aktiv akhir) / 2


= ($277.000 + $323.000) / 2
= $300.000

Margin

= Laba operasi / Penjualan


= $48.000 / $480.000 = 0,10 atau 10 persen

Perputaran

= Penjualan / Aktiva operasi rata rata


= $480.000 / $300.000 = 1,6

ROI

= Margin x Perputaran
= 0,10 x 1,6 = 0,16 atau 16 persen
atau

ROI

= Laba operasi / Aktiva operasi rata rata


= $48.000 / $300.000 = 0,16 atau 16 persen

Keunggulan ROI
Terdapat tiga hal postif dari digunakannya
ROI, yaitu :
1.ROI mengharuskan seorang manajer untuk
memfokuskan diri pada hubungan yang ada
antara penjualan, beban, dan investasi
2.ROI mendorong seorang manajer untuk
memfokuskan diri pada efisiensi biaya
3.ROI mendorong seorang manajer untuk
memfokuskan diri pada efisiensi asset operasi

Fokus pada hubungan ROI.


Della

Barnes,

manajer

Plastics

Division,

sedang

mempertimbangkan saran dari direktur untuk meningkatkan


anggaran iklan sebesar $100.000. Direktur Pemasaran yakin
bahwa kenaikan ini akan mendorong hasil penjualan sebesar
$200.000. Della menemukan bahwa kenaikan biaya variable
akan sebesar $80.000. Divisi ini juga perlu membeli mesin
tambahan

yang

memerlukan

biaya

$50.000

menambahkan beban penyusutan sebesar $10.000.


perhitungannya :

dan
Berikut

Tingkat Peningkatan Iklan

Dengan Peningkatan

Iklan

Penjualan
Dikurangi :
Beban

$2.000.000.

$2.200.000

1.850.000

2.040.000

Laba Operasi
$ 150.000
$ 160.000
Aset Operasi
$1.000.000
$1.050.000
ROI :
$150.000/$1.000.000 = 0,15 atau 15 persen
$160.000/$1.050.000 = 0,1524 atau 15,24 persen
ROI tanpa tambahan iklan adalah 15 persen; ROI dengan
tambahan iklan dan investasi sebesar $50.000 adalah 15,24
persen. Karena ROI mengalami peningkatan dikarenakan saran
ini, maka Della memutuskan untuk menyetujui adanya
peningkatan iklan.

Fokus pada Efisiensi Biaya.


Kyle Chugg, manajer Turners Battery Division, Memberikan
penambahan proyeksi laba operasi

sebesar $200.000 pada laba

operasi actual semester pertama menghasilkan proyeksi laba tahunan


sebesar $425.000, Kemudian, Kyle membagi proyeksi laba operasi
dengan aktiva operasi rata-rata divisi untuk mendapatkan proyeksi ROI
sebesar 12,15 persen, hasil ini dikatakan sangat buruk dibandingkan
dengan ROI tahun lalu 16 persen. Oleh karena itu, Kyle meminta
manajer operasional untuk mengidentifikasi dan menghapus semua
aktivitas yang tidak bernilai tambah. Hasilnya manajer dengan jenjang
lebih rendah menemukan cara mengurangi biaya sampai $150.000
selama semester kedua. Sehingga akan meningkatkan laba operasi
tahunan dari $425.000 menjadi $575.000 yang meningkatkan ROI dari
12,15 persen menjadi 16,43 persen.

Fokus pada Efisiensi Aktiva Operasi.


Electronic

Storage

Division

menikmati

kemakmuran sejak berdirinya selama bertahun-tahun.


Namun, beberapa tahun terakhir ini, ROI divisi anjlok
dari 30 persen menjadi 15 persen. Dari masalah ini,
manajer

divisi

membuat

program

insentif

untuk

mengurangi aktiva operasi yaitu dari persediaan.


Namun, biaya operasi masih bisa dikurangi lebih jauh
maka hasil akhirnya adalah peningkatan 50 persen
pada ROI divisi, yaitu dari 15 persen menjadi lebih dari
22 persen.

Kelemahan Pengukuran ROI


Berikut dua aspek negatif ROI yang sering
disebutkan:
1.ROI mengakibatkan focus yang sempit pada
profitabilitas
divisi
dengan
mengorbankan
profitabilitas keseluruhan perusahaan
2.ROI mendorong para manajer untuk focus pada
kepentingan jangka pendek dengan mengorbankan
kepentingan jangka panjang

Focus yang Sempit pada Profitibilitas Divisi.


Cleaning Product Division memiliki kesempatan untuk
melakukan investasi dalam dua proyek pada tahun
mendatang. Biaya yang dibutuhkan sebagai berikut:
Proyek I
Proyek II
Investasi
$10.000.000 $4.000.000
Laba Operasi
1.300.000
640.000
ROI
13%
16%
Divisi menghasilkan ROI sebesar 15% dengan aktiva operasi
$50 juta dan laba operasi atas investasi berjalan sebesar
$7,5jt. Divisi mendapat persetujuan kantor pusat perusahaan
untuk menambah investasi sebesar $15jt dengan syarat
investasi harus menghasilkan laba 10%

Perhitungan ROI divisi setiap alternatif :


Alternatif
Hanya
Hanya
Memilih
Memilih
Memilih
Alternatif Kedua
Proyek I
Proyek II
Proyek
Hanya
Hanya
Memilih
Memilih
Memilih
Kedua
Laba
$8.800.00
$8.140.00
$9.440.00
Proyek
I
Proyek
II
Proyek
operasi 0
0
0
Aktiva $8.800.000
$60.000.0 $8.140.000
$54.000.0 $9.440.00
$64.000.0
Laba
operasi 00
00
operasi
000
ROI
14,67% $54.000.00
15,07% $64.000.0
14,75%
Aktiva
$60.000.00
operasi
0
0
00
Dari perhitungan ROI divisi untuk
ROI
14,67% hasilnya
15,07%
setiap alternatif,
manajer14,75%
divisi memilih hanya dalam Proyek II
karena dapat meningkatkan ROI
sebesar 0,07%(15 persen menjadi
15,07 persen), tetapi membebani
perolehan laba perusahaan.

Tidak
Memilih
Kedua
Tidak
Proyek
Memilih
$7.500.0
Kedua
00
Proyek
$50.000.
$7.500.00
000
0
15,00%
$50.000.0
00
15,00%

Mendorong Optimisasi Jangka Pendek


Ruth Lunsford, manajer dari Small Tools Division, kecewa dengan kinerja
divisinya selama tiga kuartal pertama. ROI pada laba kuartal keempat
sebesar 13%.
Ruth memutuskan untuk menempuh langka-langkah berikut.
1.Memberhentikan lima pegawai penjualan yang menerima gaji tertinggi
2.Memotong anggaran iklan kuartal keempat sampai 50 persen
3.Menunda seluruh promosi pegawai dalam divisi selama tiga bulan
4.Mengurangi anggaran pemeliharaan samapi 75 persen
5.Menggunakan bahan baku yang lebih murah untuk produksi selama
kuartal keempat.
Langkah-langkah tersebut dapat mengurangi beban, menaikkan laba,
dan meningkatkan ROI menjadi 15,2%

Mengukur Kinerja Pusat Investasi


dengan Menggunakan Laba Residu dan
Nilai Tambah Ekonomi
Cara alternatif yang digunakan pada sejumlah
perusahaan untuk
menghitung laba residu yaitu dengan
nilai tambah ekonomi
(economic value added-EVA) .
1. Laba Residu
2. Nilai Tambah Ekonomi

LABA RESIDU
Laba residu (residual income) adalah syarat atas aktiva operasi
perusahaan untukmenunjukkan perbedaan antara laba operasi
dan pengembalian dolar minimum.
Berikut rumus perhitungan laba residu:

Laba residu = Laba operasi - (Tingkat pengembalian


minimum - Aktiva
operasi rata- rata).

Keunggulan Laba Residu:


1.Penggunaan laba residu sebagai ukuran kinerja akan
mencegah kerugian
2.Dapat mendorong manajer untuk menerima proyek apa pun
yang menghasilkan tingkat diatas minimum
Kelemahan Laba Residu:
1.
Sama halnya ROI, laba residu bisa mendorong orientasi
jangka pendek.
2.
Laba residu yang berbeda dengan ROI, laba residu
menjadi ukuran yang absolut dari profitabilitas. Sehingga
membuat adanya kesulitan dikarenakan tingkat investasinya
bisa berbeda oleh perbandingan langsung dari kinerja pada dua
pusat investasi yang berbeda

NILAI TAMBAH EKONOMI


Nilai tambah ekonomi (Economic Value Added EVA) adalah selisih
dari laba bersih (didapat dari laba operasi dikurangi pajak) dengan
total biaya modal tahunan. Seperti pada rumus berikut ini:
EVA= Laba operasi setelah pajak (Persentase biaya modal
aktual x Total modal yang dipakai)

Aspek Perilaku EVA


EVA mengandalkan biaya modal yang sebenarnya.
Hal ini yang menjadi penyebab bahwa EVA tidaklah
mencukupi untuk membantu mendorong jenis
perilaku yang sesuai dari berbagai divisi dengan
menunjukkan penekanan semata-mata pada
pendapatan operasi.

Penetapan Harga
Transfer
Ketika satu divisi dari suatu perusahaan menghasilkan
produk yang digunakan dalam proses produksi divisi lain,
timbul proses penetapan harga transfer. Pendapatan bagi
divisi yang menjual dan biaya bagi divisi yang membeli
merupakan nilai barang yang ditransfer. Nilai ini atau harga
internal disebut harga transfer (transfer price ).

Dampak Penetapan Harga Transfer Terhadap


Divisi dan Perusahaan Secara Keseluruhan
Dalam suatu perusahaan, satu divisi menjual kepada
divisi lain akan berpengaruh terhadap kedua divisi dan perusahaan
secara keseluruhan. Dimana tarif untuk barang yang ditransfer
akan mempengaruhi biaya divisi pembeli dan pendapatan divisi
penjual. Selain itu, penetapan harga transfer juga mempengaruhi
tingkat laba yang dihasilkan oleh perusahaan multinasional melalui
pajak badan dan persyaratan hukum lainnya

Kebijakan Penetapan Harga Transfer


Untuk melakukan penyusunan sebuah kebijakan
penetapan
harga
transfer,
perlu
mempertimbangkan kedua pandangan dari divisi
penjual dan divisi pembeli. Terdapat dua harga
yang ditetapkan di setiap divisi , yaitu harga
transfer minimum dan harga transfer maksimum.
Ada tiga kebijakan penetapan harga transfer yang
lazim digunakan yaitu:

SEKIAN

Vous aimerez peut-être aussi