Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
AZAS KOPERASI DI
INDONESIA
Dosen Pengampu:
R. Mohd. Zamzami, S.EI, M.Si
CURICULUL VITAE
Nama
: R. Mohd. Zamzami
Alamat
: Jl. Bungur 2 No.22Q Kebayoran Lama-Jakarta Selatan
Mobile Phone
: 085271443366/08111895529
Email
: rajazamzami@yahoo.com
rajazamzami@gmail.com
Organisasi
:
Pendidikan :
SDN 001 Khairiah Mandah
MTsN Khairiah Mandah
SMU Ponpes Babussalam Pekanbaru
S1 UIN Syarif Kasim Pekanbaru
S2 UI Jakarta
S2 IKOPIN (Tesis)
Motto
Prinsip
:
:
PENGERTIAN KOPERASI 2
Koperasi menurut pasal 1 UU No 25
tahun 1992 didefenisikan sebagai badan
usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum Koperasi
dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan.
PENGERTIAN KOPERASI 1
Koperasi = co-operation (usaha bersama)
Muhammad Hatta :
a. Landasan Idiil
: Pancasila
b. Landasan struktural : UUD 1945
Asas Koperasi
: Kekeluargaan
Tujuan Koperasi
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip-Prinsip Koperasi Rochdale :
Barang2 yg dijual bukan barang palsu dan
timbangnnya benar
Penjualan barang dengan tunai
Harga penjualan menurut harga pasar
SHU dibagikan kepada para anggota sesuai jumlah
pembelian anggota
Masing-masing anggota mempunyai satu suara
Netral dalam politik dan keagamaan
Adanya pembatasan bunga atas modal
Keanggotaan bersifat sukarela
Semua anggota menyumbang permodalan
ANGGOTA
E
C
O
N
M
I
C
N
E
E
D
S
OWNERS
USER
Perusahaan
Koperasi
MARKET
CIRI KHAS
KEANGGOTAAN KOPERASI
Berbatas minimal ( 20
Orang )
Kebutuhan / kepentingan
ekonomi yang sama
Identitas Ganda (Pemilik
dan Pengguna Jasa)
One Member One Put
PERAN ANGGOTA
PEMILIK
DAN
PENGGUNA
JASA
PARTISIPASI ANGGOTA
SEBAGAI PEMILIK
PART. PERMODALAN
PARTISIPASI
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
PARTISIPASI ANGGOTA
SEBAGAI PEMILIK
PART. PENGAWASAN
PART. MENANGGUNG
RESIKO
PARTISIPASI ANGGOTA
SEBAGAI PENGGUNA JASA
PARTISIPASI
MEMANFAATKAN
PELAYANAN
MODAL
SIMPANAN POKOK
SIMPANAN WAJIB
DANA
CADANGAN
HIBA
H
PERANGKAT
ORGANISASI
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS
PENGAWAS
KOPERASI
SIMPAN
PINJAM
J
E
N
I
S
K
O
P
E
R
A
S
I
KOPERASI
PRODUKSI
KOPERASI
KONSUMSI
KOPERASI
JASA
Bentuk Koperasi
Koperasi Primer
UU
UU
25/1992
25/1992
PP
PP 4/1994
4/1994
PERMEN
PERMEN
01/2006
01/2006
Sekelompok
orang yang
mempunyai
kegiatan
ekonomi
yang sama
PRA
KOPERASI
Rapat Persiapan
Rapat Pembentukan
dihadiri pejabatDasar
Membahas
Membahas Anggaran
Anggaran Dasar
berwenang
Koperasi,
Koperasi,
Anggaran
Anggaran Dasar
Dasar memuat
memuat
antara
lain
:
antara lain :
Nama
Nama &
& tempat
tempat
kedudukan.
kedudukan.
Maksud
Maksud &
& tujuan.
tujuan.
Bidang
usaha.
Bidang usaha.
Keanggotaan.
Keanggotaan.
Rapat
Rapat Anggota.
Anggota.
Pengurus,
Pengurus, Pengawas.
Pengawas.
Sisa
Hasil
Usaha.
Sisa Hasil Usaha.
Kop.
Kop.
Primer
Primer
- Sekurangkurangnya
di hadiri 20
orang
pendiri.
Kop.
Kop.
Sekunder
Sekunder
- Dihadiri
sekurang
kurangnya 3
(tiga)
koperasi
melalui
wakilPembuatan Akta
wakilnya
oleh Notaris.
Diteri
ma
ma
Ditolak
Ditolak
Mengajukan
permohonan
pengesahan
secara tertulis
kepada Pejabat
berwenang.
Pengesahan
Pengesahan
selambatselambatlambatnya
lambatnya 3
3
bulan
sejak
bulan sejak
berkas
berkas
Keputusan
diterima
Keputusan
diterima
penolakan
lengkap
penolakan
dan
lengkapdan
alasannya
alasannya
disampaikan
disampaikan
kembali
kembali
Terhadap
Terhadap
kepada
kuasa
kepada
kuasa
penolakan,
penolakan,
pendiri
paling
pendiri
paling
para
pendiri
para 3
pendiri
lama
lama
3 bulan
bulan
dapat
dapat
mengajukan
mengajukan
permintaan
permintaan
ulang
ulang
pengesahan
pengesahan
akta
akta pendirian
pendirian
koperasi
koperasi
Keputusan
Keputusan
dalam
jangka
dalam
jangka
terhadap
terhadap
waktu
paling
waktu
paling
permintaan
permintaan
lama
1
lama 1 bulan
bulan
ulang
ulang tersebut
tersebut
diberikan
diberikan
paling
paling lambat
lambat
1
bulan
1 bulan
disetuj
ditola
disetuj
ditola
ui
k
ui
k
Keputusan
Keputusan
akhir
PENGAWA
S
MANAGER
UNIT
USAHA
UNIT
USAHA
UNIT
USAHA
RAPAT
ANGGOTA
UNIT
USAHA
UNIT
USAHA
Pembubaran Koperasi
Setiapbentukbadanusaha,apakahBUMN,sw
asta,ataukoperasi, bisadibubarkan.
Cara pembubaran koperasi telah diatur dalam
membubarkankoperasi.
Apabila
rapat
anggota
telah
memutuskan
untuk
membubarkankoperasi, maka pengurus koperasi atau kuasa
rapat anggota memberitahukansecara tertulis keputusan
pembubaran koperasi tersebut kepadasemua kreditor dan
pemerintah, dalam jangka waktu paling lama14 hari sejak
tanggal keputusan rapat anggota pembubaran.
2 Cara Pembubaran
Koperasi ...... (lanjutan)
2. Keputusan Pemerintah
Pemerintah, dalam hal ini pejabat koperasi
berhak pulamelakukan pembubaran koperasi.
Pembubaran koperasi yangdilakukan pemerintah
berdasarkan alasan-alasan berikut ini.
Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi
ketentuanUndang-undang koperasi.
b. Kegiatan koperasi bertentangan dengan
ketertiban umumdan kesusilaan, berdasarkan
keputusan pengadilan.
c. Kelangsungan hidup koperasi tidak dapat
diharapkan lagi,misalnya koperasi tersebut
pailit.
a.
PENYELESAIAN
Berdasarkan ketentuan pasal 54 UU no. 25 tahun 1992
DASARHUKUMPEMBUBARANK
OPERASI
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1992
2. KeputusanMenteri
NegaraKoperasi danUsahaKecil
danMenengah RI Nomor :
123/KEP/M.KUKM/X/2004tanggal
06Oktober 2004
3. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor : 17 Tahun 1994
tanggal 20 April 2004 tentang
Koperasidengan materi:
1. Memutuskan Pembubaran
2. Menunjuk tim Penyelesai
PengurusSurat Pemberitahuanke
Bagian Kesatu
Pembubaran
Pasal 102
Pembubaran Koperasi dapat dilakukan
berdasarkan:
a. keputusan Rapat Anggota;
b. jangka waktu berdirinya telah
berakhir; dan/atau
c. Keputusan Menteri.
Pasal 103
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Pasal 104
1) Koperasi bubar karena jangka waktu berdirinya sebagaimana
2)
3)
4)
5)
Pasal 105
Menteri dapat membubarkan Koperasi
apabila:
a. Koperasi dinyatakan pailit berdasarkan
Bagian Kedua
Penyelesaian
Pasal 106
1) Untuk penyelesaian terhadap pembubaran Koperasi harus
2)
3)
4)
5)
Pasal 107
Dalam hal terjadi pembubaran Koperasi
Pasal 108
Tim Penyelesai mempunyai tugas dan fungsi:
a. melakukan pencatatan dan penyusunan
Pasal 109
Tim penyelesai sebagaimana
Bagian Ketiga
Penghapusan Status Badan
Hukum
Pasal 110
Bagian Keempat
Pengaturan Lebih Lanjut
Pasal 111
Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan
Tambahan
BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 124
1) Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku,
UndangUndang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3502) dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
2) Peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3502) dinyatakan masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau
belum diganti berdasarkan Undang-Undang ini.
3) Terhadap Koperasi berlaku Undang-Undang ini, Anggaran
Dasar Koperasi, dan Peraturan Perundang-Undangan
lainnya.