Vous êtes sur la page 1sur 15

ANGGARAN PEMERINTAH

DAERAH

OLEH :
Ani Kristiyaningsih (145030400111044)
Sifa Arsyanda (145030407111049)
Jastika Syaptarini (145030407111056)

Perencanaan
Pembangunan
Daerah

Suatu proses penyusunan


tahapan-tahapan kegiatan yang
melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan
didalamnya, guna pemanfaatan
dan pengalokasian sumber daya
yang ada dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan
sosial dalam suatu lingkungan
wilayah/daerah dalam jangka
waktu tertentu

Dirumuskan secara :
Transparan
Responsif
Efisien
Efektif
akuntabel
partisipatif
terukur
berkeadilan dan berkelanjutan
meliputi RPJPD dilaksanakan untuk
20 tahun,
RPJMD dilaksanakan selama 5 tahun
dan RKPD untuk periode satu tahun

Prinsip Utama
Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah,
perencanaan pembangunan
3. Perencanaan pembangunan
1.daerah
Perencanaan pembangunan
daerah mengintegrasikan
daerah merupakan satu kesatuan
rencana tata ruang dengan
dalam sistem perencanaan
rencana pembangunan daerah.
pembangunan nasional.
2. Perencanaan pembangunan
daerah dilakukan pemerintah
daerah bersama
para pemangku kepentingan
berdasarkan peran dan
kewenangan masing-masing.

4. Perencanaan pembangunan
daerah dilaksanakan berdasarkan
kondisi dan potensi yang dimiliki
masing-masing daerah, sesuai
dinamika perkembangan daerah
dan nasional.

Pendekatan
Teknokratis
Partisipatif
Politis
Pendekatan perencanaan
pembangunan
daerah bawah-atas (bottom-up)
dan atas-bawah (top-down),

Mengalami Perubahan
jika:

1. hasil pengendalian dan


evaluasi menunjukkan bahwa
proses perumusan dan substansi
yang dirumuskan belum sesuai
dengan mekanisme yang diatur
dalam peraturan perundangundangan;
2. terjadi perubahan yang
mendasar
3. merugikan kepentingan
Suatu perencanaan dikatakan
berhasil jika Sistem
nasional
perencanaan yang dibangun dapat mendorong
berkembanganya mekanisme pasar dan peran serta
masyarakat dengan menentukan sasaran-sasaran secara
garis besar, baik dibidang sosial maupun ekonomi dan
pelaku utamanya adalah masyarakat dan dunia usaha
(swasta).

APBD
APBD adalah rencana keuangan
Undang-undang Nomor 32 Tahun
tahunan daerah yang dibahas dan
2004 menyatakan, bahwa sumber
disetujui
pendapatan/penerimaan daerah
bersama oleh Pemerintah Daerah danTerdiri:
DPRD, dan ditetapkan dengan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Peraturan Daerah (Permendagri
Peraturan
menteri
No.13
Tahun
2006)dalam Negeri No: 13 Dana Perimabangan
Tahun 2006 menyebutkan bahwa APBD Lain-lain Pendapatan Daerah
memiliki beberapa fungsi :
yang Sah

Otorisasi
Perencanaan
Pengawasan
Alokasi
Distribusi
Stabilitasi

Arah Kebijakan
Umum APBD
Kebijakan umum APBD merupakan arah pembangunan daerah
dalam satu tahun anggaran yang disepakati dan dijadikan
pedoman penyusunan prioritas dan plafon anggaran sementara
serta anggaran APBD
Pedoman penyusunan APBD
memuat antara lain:

a. Pokok-pokok kebijakan yang


memuat sinkronisasi kebijakan
pemerintah dengan pemerintah
daerah
b. Prinsip dan kebijakan Penyusunan
APBD tahun anggaran berkenan

c. Tekhnis penyusunan APBD; dan


d.

Hal-hal khusus lainnya

Penyusunan APBD
Berdasarkan prinsip:
1. APBD disusun sesuai dengan
kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan daerah
2. APBD harus disusunsecara tepat
waktu sesuai tahapan dan jadwal
3. Penyusunan APBD dilakukan
secara transparan,dimana
memudahkan masyarakat untuk
mengetahui dan mendapatkan akses
informasi seluas-Iuasnya tentang
APBD

4. Penyusunan APBD harus


melibatkan partisipasi masyarakat
5. APBD harus memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan
6. Substansi APBD dilarang
bertentangan dengan kepentingan
umum, peraturan yang lebih tinggi
dan peraturan daerah lainnya

Pemerintah Daerah perlu menyusun APBD


untuk menjamin kecukupan dana dalam
menyelenggarakan urusan
pemerintahannya. perlu diperhatikan
kesesuaian antara kewenangan
pemerintahan dan sumber pendanaannya.
Pengaturan kesesuaian kewenangan
dengan pendanaannya adalah sebagai
berikut:
c.
a. Penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah didanai dari
dan atas beban APBD.

Penyelenggaraan urusan
pemerintahan provinsi yang
penugasannya dilimpahkan
kepada kabupaten/kota dan/atau
desa, didanai dari dan atas beban
APBD provinsi

b. Penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi
d. Penyelenggaraan urusan.
kewenangan pemerintah pusat di
pemerintahan kabupaten/kota
daerah didanai dari dan atas
yang
beban APBN.
penugasannya dilimpahkan
kepada
desa, didanai dari dan atas beban
APBD kabupaten/kota

Pelaksanaan APBD
A. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Daerah

SKPD punya tugas memungut dan/atau menerima pendapatan


sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undan

Penerimaan berupa uang atau cek harus


disetor ke rekening kas umum daerah.

Semua penerimaan daerah dilakukan melalui rekening kas umum daerah

Semua penerimaan daerah berbentuk uang harus segera disetor ke kas


umum daerah dan berbentuk barang menjadi milik/aset daerah yang dicatat
sebagai inventaris daerah

Untuk pengembalian kelebihan penerimaan yang terjadi pada


ahun-tahun sebelumnya dibebankan pada rekening belanja tidak terduga

B. Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah


Pengeluaran belanja daerah menggunakan prinsip hemat, tidak
mewah, efektif, efisien dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan
sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih
Pembayaran atas beban APBD dapat dilakukan berdasarkan Surat
Penyediaan Dana (SPD), atau Dokumen Pelaksanaan Anggaran
SKPD (DPA-SKPD), atau dokumen lain yang dipersamakan dengan
SPD.
Khusus untuk biaya pegawai diatur bahwa gaji pegawai negeri sipil
daerah dibebankan dalam APBD
pembayaran yang terhutang pajak, bendahara pengeluaran
sebagai wajib pungut Pajak Penghasilan (PPh) dan pajak lainnya,
wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang
dipungutnya ke rekening Kas Negara

C. Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan Daerah


Pengelolaan anggaran pembiayaan daerah dilakukan oleh Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
Penerimaan pinjaman daerah didasarkan pada jumlah pinjaman
yang akan diterima dalam tahun anggaran yang bersangkutan
sesuai dengan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman
berkenaan
Jumlah pendapatan daerah yang disisihkan untuk pembentukan
dana cadangan dalam tahun anggaran bersangkutan sesuai
dengan jumlah yang ditetapkan dalam peraturan daerah
Pembayaran pokok utang didasarkan pada jumlah yang harus
dibayarkan sesuai dengan perjanjian pinjaman dan
pelaksanaannya merupakan prioritas utama dari seluruh
kewajiban pemerintah daerah

ngelolaan Dana Dekonsentrasi


an Tugas Pembantuan

Dasar Hukum:
Dana yang berasal dari APBN yang
1. UU No. 32 Tahun 2004 tentang
dilaksanakan oleh gubernur sebagai
wakil pemerintah yang mencakup semua Pemerintahan Daerah.
2. UU No. 33 Tahun 2004 tentang
penerimaan dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak Perimbangan Keuangan Antara
termasuk dana yang dialokasikan untuk Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah
instansi vertikal pusat di daerah
Tugas pembantuan adalah penugasan dari
pemerintah kepada daerah dan/atau desa,
dari pemerintah provinsi kepada
kabupaten, atau kota dan/atau desa, serta
dari pemerintah kabupaten, atau kota
kepada desa untuk melaksanakan tugas
tertentu dengan kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada yang menugaskan

Penyelenggaraan
Dekonsentrasi meliputi:
1.
2.

3.

4.

5. Urusan Pemerintahan yang akan


6 (enam) urusan pemerintahan
dilimpahkan tertuang dalam program
yang bersifat mutlak
dan kegiatanmelalui Renja-KL;
Di luar 6 urusan pemerintahan
6. Dasar hukum pelimpahan urusan
yang bersifat mutlak yang
dituangkan dalam Peraturan Menteri/
dilimpahkan kepada instansi
Pimpinan Lembagasetiap tahun
vertikal tertentu di daerah (LPND)
setelah ditetapkannya RKA-KL;
Urusan pemerintahan (di luar poin 7. Pelimpahan urusan dari K/L
a dan b) di atas dilimpahkan
kepada Gubernur tidak boleh
kepada Gubernur selaku wakil
dilimpahkan lagioleh Gubernur
Pemerintah
kepada Bupati/Walikota;
Pendanaan Dekonsentrasi yang
8. Urusan pemerintahan yang
diatur dalam PP No. 7/2008 hanya dilimpahkan dapat dilakukan
terkait dengan pelimpahan urusan penarikan
kepada Gubernur

Penyelenggaraan TP meliputi:
1. TP dari Pemerintah Pusat kepada
Kepala Daerah dan Desa (APBN)
2. TP dari Provinsi kepada Kabupaten/
Kota dan Desa (APBD)
3. TP dari Kabupaten/ Kota ke Desa
(APBD)
Penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan
Dekonsentrasi dilakukan secara terpisah dari
penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Tugas
Pembantuan dan Desentralis

THANKS FOR
YOUR
ATTENTION

Vous aimerez peut-être aussi