Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
pada
Klien dengan
kusnanto_ners@yahoo.com
08121666653
Pengertian
Diabetes mellitus (DM)
merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya
(American Diabetes
Association, 2009).
DIABETES INSIPIDUS
Kerusakan nukleus supraoptikus ke
kelenjar hipofisis posterior sekresi
ADH urine encer, volume meningkat
(5 15 L/hari) sering kencing (poliuria)
Volume tubuh normal asal reflek haus
normal
PREVALENSI
WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di
Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar
21,3 juta pada tahun 2030 dan komposisinya lebih
banyak pada usia muda dan usia yang produktif (WHO,
2012)
International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2009,
memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM dari 7,0
juta pada tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030.
Meskipun terdapat perbedaan angka prevalensi, laporan
keduanya menunjukkan adanya peningkatan jumlah
penyandang DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030
(PERKENI, 2011) .
TYPE DM
ETIOLOGI
Tipe 1
Tipe 2
Tipe lain
DM gestasional
(GDM)
DIAGNOSIS
Keluhan klasik DM berupa : poliuria,
polidipsia, polifagia, dan penurunan berat
badan yang tidak dapat dijelaskan
sebabnya
Keluhan lain dapat berupa : lemah badan,
kesemutan, gatal, mata kabur dan
disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus
vulvae pada wanita.
IMT
Indek Masa Tubuh adalah perhitungan berat
badan ideal penderita
Parameter :
- BB kurang : < 18,5 (kg/m2)
- BB normal : 18,5 22,9 (kg/m2)
- BB lebih : 23 (kg/m2)
Preobesitas : 23 24,5 (kg/m2)
Obesitas I : 23 24,5 (kg/m2)
Obesitas II : > 30 (kg/m2)
GEJALA
Kadar gula darah
sewaktu (acak) melebihi
angka 200 mg/dl atau
kadar gula darah puasa
melebihi 126 mg/dl
Keluhan TRIAS (banyak
makan, banyak minum,
banyak kencing)
berkurangnya berat
badan
merasa cepat lelah,
kurang bertenaga
TYPE DM
FAKTOR
IDDM
NIDDM
Synonims
Juvenille
Adult or
maturity onset
diabetes
Age of onset
Type of onset
Usually abrupt
(Mendadak)
insident
Endogenous
insulin
production
Little or none
Below normal,
normal, or
above normal
Insidence
10 %
85-90 %
Ketosis
May occur
Mulkety to
occur
Body weight
Ideal body
weight or thin
80 % of client
are obese
Management
Diet, exercise
and insulin
ETIOLOGI DM Type 1
Genetik
Lingkungan ; virus coxsackie B (mumps
dan rubella) menyerang sel islet pada
pankreas, terbentuk antibodi yang
menyerang sel beta (tempat produksi
insulin), antibodi sel islet ditemukan 85 %
pada pasien yang baru didiagnosa (Type I)
HLA antigens (DR 3 dan DR4)
ETIOLOGI Type 2
Genetik
Faktor lingkungan :
- Aktivitas fisik kurang
- Obesitas
- Nutrisi (lemak jenuh/ < serat)
FAKTOR RESIKO
Obesitas
Mudah haus, lapar, sering kencing dan
kehilangan BB
Melahirkan bayi lebih dari 4,5 kg
Riwayat keluarga dengan DM
Usia lebih dari 40 tahun
MANIFESTASI KLINIK
Cardinal sign diabetes (polyuria,
polydipsia, polyphagia, dan kehilangan
berat badan)
Pemeriksaan diagnostik : gula darah
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Blood glucosa (blood sugar) :
- Dilakukan kapan saja dan tanpa persiapan
- Kadar glukosa tinggi belum tentu diabetes,
kondisi seperti ; ketidakseimbangan
glukokortikoid, trauma, kehamilan dapat meningkatkan
glukosa
Gula darah puasa :
- Klien puasa selama 4 jam sebelumnya
- Normal : 70-100 mg/100 ml
- Kadar diatas 140 mg untuk 2 atau 3 kali
mengindikasikan diabetes
KRITERIA UNTUK DM
DM (dewasa)
- Gula darah 200 mg/dl, polidipsi, polipaghi,
poliuri, kehilangan BB
- Gula darah puasa > 140 mg/100 ml dalam 2
kali pemeriksaan atau nilai glukosa toleransi
tes > 200 mg/dl dalam 2 jam
Toleransi glukosa terganggu
- Gula darah puasa < 140 mg/100 ml dan gula
darah 2 jam 140 dan < 200 mg/ ml, dan 200
mg/100 ml setelah pemberian 75 gr glukosa.
DM
Glukosa darah
puasa dan/atau
2 jam setelah
beban
TGT
Glukosa darah
puasa dan
2 jam setelah
beban
Darah vena
(mg/dl)
Darah kapiler
(mg/dl)
Plasma vena
(mg/dl)
120
120
140
180
200
200
< 120
< 120
< 140
PENGOBATAN
Oral hypoglycemic agent : Glyburide, glipizide
- Merangsang sel beta pankreas untuk mengeluarkan
insulin
- Kandidat : usia lebih dari 40 th, tidak ada riwayat
ketosis, tidak hamil, insulin kurang dari 40 unit/perhari,
gejala hiperglikemi ringan s.d sedang
- Insulin
- Transport glukosa ke sel, menghambat konversi asam
amino dan glikogen ke glukosa
- Berdasarkan kecepatan aksi : rapid-acting,
intermediate acting, long acting
KOMPLIKASI AKUT
Reaksi Hipoglikemia koma
hipoglikemia
Hyperglikemia dan ketoasidosis
Hyperglikemi, hiperosmolar, nonketotik
koma
Hiperfungsi islet (hiperinsulinism)
Infeksi (bakeri, jamur)
KOMPLIKASI KRONIK
Microvaskuler/ microangiopati diabetik :
nefropati diabetik, retinopati diabetik,
kardiopati diabetik
Makrovaskuler/ macroangiopati diabetik :
penyakit jantung koroner, cerebrovaskular
accident, ganggren
Neurophaty diabetik (impoten, diplopia,
pelo, dll)
KOMPLIKASI KRONIK
KAKI DIABETIK, dipengaruhi oleh :
a. Neuropati diabetik
b. Angiopati diabetik (penyempitan
pembuluh darah)
c. Infeksi
Reaksi Hipoglikemia
Koma Diabetik
Timbul karena kadar glukosa
dalam darah terlalu tinggi (>
600 mg/dl)
Gejala/ tanda :
- Nafsu makan menurun
- haus, minum banyak,
kencing banyak
- Disusul rasa mual, muntah,
nafas dalam & cepat serta
berbau aceton
- Panas badan karena
infeksi
Kesemutan
Rasa panas
Rasa tebal
Kram
Badan sakit semua pada malam hari
Gejala Ketoasidosis :
Managemen/ Pengelolaan
(Soewondo, 2009)
1.
2.
3.
4.
5.
Menghilangkan gejala
Menciptakan dan mempertahankan rasa sehat
Memperbaiki kualitas hidup.
Mencegah komplikasi akut dan kronik
Mengurangi laju perkembangan komplikasi
yang telah ada
6. Mengurangi kematian
7. Mengobati penyakit penyerta (bila ada)
DASAR-DASAR PENGENDALIAN
Mengatur makanan/ diet
Aktivitas/ gerak badan
Obat Anti Hiperglikemia Oral (AHO)
HE
Memperbaiki KU
Menyesuaikan BB ke BB normal
Mencapai kadar serum lipid yang optimal
Mempertahankan glukosa darah ke nomal
Memberikan modifikasi diet sesuai
keadaan (Diet DMG, Diet DMJ, dll.)
Menarik dan mudah diterima.
S
I
S
A
R
BB
TB-100
X 100 %
KEBUTUHAN KALORI :
Kurus
: BB x 40-60 kal/hr
Normal : BB x 30 kal/hr
Gemuk : BB x 20 kal/hr
Obesitas: BB x 10-15 kal/hr
Prinsip
Pemberian setiap 3 jam :
3 porsi besar untuk makan pagi (20%),
siang (30%), sore (25%)
2-3 porsi makan ringan (10-15%)
Lemak
Dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori
dan tidak diperkenankan melebihi 30% total
asuhan kalori harian
Bahan makanan yang perlu dihindari adalah
yang banyak mengandung lemak jenuh dan
lemak trans antara lain daging berlemak dan
susu penuh (whole milk)
Anjuran konsumsi kolesterol < 300 mg/hari
Protein
Dibutuhkan total 10-20 % protein total
asupan energy
Sumber protein yang baik adalah seafood
(ikan, udang cumi, dll), daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit, produk susu
rendah lemak, kacang-kacangan, tahutempe, dll.
Natrium
Anjuran asupan natrium untuk penderita kencing
manis sama dengan masyarakat umum, yakni tidak
lebih dari 6 7 gram (1 sendok teh) garam
Serat
Seperti halnya masyarakat umum, penderita kencing
manis juga disarankan untuk mengkonsumsi
makanan cukup serat dari kacang-kacangan, buah
dan sayuran serta karbohidrat sumber serat karena
mengandung vitamin, mineral, serat dan buah lain
yang baik untuk kesehatan.
Pemanis alternative
Pemanis alternative yang dianjurkan adalah pemanis yang
bergizi dan pemanis yang tidak bergizi harus dihindari.
Pemanis yang bergizi antara lain : gula alcohol dan fruktosa
Gula alcohol meliputi isomalt, lactitol, maltitol, mannitol,
sorbitol dan xylitol. Fruktosa tidak dianjurkan pada
penderita kencing manis karena efek sampingnya pada
lemak darah
Pemanis aman digunakan setiap hari asalkan tidak
melebihi batas aman
Latihan FISIK
LATIHAN FISIK PRIMER
Untuk semua penderita DM
Latihan fisik ringan, teratur setiap hari (1-1,5 jam
sesudah makan)
LATIHAN FISIK SEKUNDER
Untuk penderita DM dengan obesitas
Latihan fisik primer + latihan fisik agak berat
untuk menurunkan BB
OBAT HIPERGLIKEMIA
(OHO & INSULIN)
Macam-macam insulin :
- Human insulin
- Short acting : actrapid, humulin R
- Intermediate acting : insulatard, humulin N
-Campuran : mixtard, humulin 30/70
Indikasi insulin :
- Tipe I
- DMTM
- Koma diabetik
- Tipe II pada keadaan tertentu :
* DM gagal dengan obat oral
* DM hamil
* DM + selulitis/ gangren/ infeksi lain
* DM kurus
* DM patah tulang
* DM + penyakit hepar
* DM dengan operasi
* DM + TBC
* DM + kanker
Tujuan penyuluhan
(Basuki, 2009)
1. Meningkatkan pengetahuan
2. Mengubah sikap
3. Mengubah perilaku serta meningkatkan
kepatuhan
4. Meningkatkan kualitas hidup
PENGKAJIAN
Herediter/ faktor resiko dan faktor
lingkungan
Keluhan TRIAS dan keluhan lain
(kelemahan, keletihan, malaise,
penurunan BB, dll)
GDA/ GDP
Komplikasi (sesuai gejala/ tanda)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Luka Kronis
DEBRIDEMENT
TEKNIK DEBRIDEMENT
* SURGICAL DEBRIDEMENT
* MECHANICAL DEBRIDEMENT
* AUTOLYTIC DEBRIDEMENT
* ENZYMATIC DEBRIDEMENT
* MAGGOT DEBRIDEMENT THERAPY
SURGICAL DEBRIDEMENT
SHARP
DEBRIDEMENT ;
SKALPEL, GUNTING,
KURET + IRIGASI
Versajet Hydrosurgery
Post op
5 hari
10 hr
15 hr
HAMBATAN PEMBEDAHAN
KEADAAN UMUM PENDERITA JELEK
PERSYARATAN DARI ANESTESI
TIDAK ADA YANG MENGURUS PENDERITA
ANTRIAN JADWAL OPERASI
TIDAK ADA BIAYA
MECHANICAL DEBRIDEMENT
GAUZE DEBRIDEMENT
WET TO DRY DRESSING
GAUZE + SALINE KERING
JARINGAN MATI TERBUANG SAAT
MENGGANTI BALUT
AUTOLYTIC DEBRIDEMENT
INVIVO ENZYMES SELF DIGEST
DEVITALIZED TISSUE
Gelatinase
Kolagenase
Stromelisin
MEMBUTUHKAN SUASANA LEMBAB
PENUTUP LUKA
HYDROCOLLOID, TRANSPARENT FILM,
HYDROGEL
HYDROCOLLOID
HYDROGEL
ENZYMATIC DEBRIDEMENT
BILA SURGICAL TIDAK MEMUNGKINKAN
BEREAKSI PD : PROTEIN, KOLAGEN, FIBRIN,
ELASTIN DAN NUKLEOPROTEIN
TERUTAMA UTK ULKUS TERGAUNG DENGAN
TEROWONGAN YANG SULIT UTK DILIHAT
Day 1
Day 11
Day 18
Day 6
SOP
Cuci luka & area sekitar luka sampai
bersih dengan menggunakan sabun cair
Bilas dengan menggunakan NaCl atau
cairan fisiologis atau aqua steril
Keringkan luka dan sekitar luka
Lakukan debridement
Pembalutan luka
Pengobatan :
Fase I (fase gawat)
- Rehidrasi NaCl 0,9 % atau RL 2 liter dalam 2 jam pertama (20
tetesan/ m selama 24 jam)
- Insulin dosis rendah 4-8 unit/ jam (IV)
- Koreksi hipokalemia
- Infus Bikarbonat (bila pH < 7,2-7,3 berikan drip)
- Antibiotik
Fase II (fase rehabilitasi)
- Maintenance NaCl 0,9 % atau Ptacol-R
- Kalium
- Insulin
- Makanan lunak
KASUS
Tn. Andre (56 tahun) didiagnosa DM sejak 5 tahun yang lalu
Hasil pengkajian didapatkan data :
- gula darah acak 400 mg/dl
- BB 58 kg dan TB 163 cm
- mata kabur dirasakan mulai 2 bulan yang lalu
- pola makan tidak teratur, segala makanan yang ada di
makan
- mengeluh sulit tidur dengan alasan sedang banyak
masalah
- aktivitas rutin dirumah : ke masjid untuk menjalankan
sholat 5 waktu dan dirumah mengasuh cucu
Pertanyaan
Tn. Andre tergolong DM type berapa ? Apa alasannya
Berapa nilai GDA normal ?, seseorang dikatakan DM apa
indikatornya ?
Berapa kebutuhan kalori dalam 24 jam ? Bagaimana pembagian
diet yg diperlukan ? Dan diet apa yang harus dikonsumsi ?
Aktivitas apa yang seharusnya dilakukan ? Dan aktivitas apa
yang harus dihindari ?
Untuk memastikan problem psikologis yg sedang dihadapi Tn.
Andre, apa yg harus dilakukan ? Bagaimana cara
mengatasinya ?
Masalah keperawatan apa yang dapat anda rumuskan dari
kasus Tn. Andre ? Apa intervensinya ?