Vous êtes sur la page 1sur 51

ASPEK MEDIKOLEGAL SISTEM

RUJUKAN
DI INDONESIA

Gio Vano Beril Karel Naihonam112014127


FK UKRIDA
Assyifa A. Fernendes
112014184
FK UKRIDA
Rendy Aprianus Santoso
112014065
FK UKRIDA
Inne Ikke Citami Putri
112014080
FK UKRIDA
Tevi Kristiantoni
112013144
FK UKRIDA
Rena Irta Yulis
09101048
FK ABDURAB
Wulandari Widia Ningsih
09101067
FK ABDURAB

Dosen Pengampu : dr. Santosa, Sp.F, MH(Kes)


Residen Pembimbing
: dr. Stephanus Rumancay & dr. Wian Pisia
Anggreliana
BA GI A N K ED OKTERA N FOREN SI K D A N MED IKOL EG A L
R U M A H S A K I T U M U M P U S AT D R . K A R I A D I

ILUSTRASI KASUS

Tn. Amar, 56 tahun dilarikan ke puskesmas karena mengeluh


nyeri hebat berupa dada rasa terhimpit sejak setengah jam
yang lalu. Dimana saat itu Tn. Amar sedang bermain tenis
lapangan, rasa nyeri menjalar sampai keleher dan diikuti
muntah - muntah. Nyeri tidak hilang dengan istirahat selain itu
timbul keringat dingin. Tn. Amar baru kali ini sakit seperti ini,
tetapi beliau mempunyai riwayat darah tinggi dan kolestrol
tinggi.
Dari pemeriksaan dipuskesmas, dokter mendapatkan TD 90/80
mmHg, Nadi 120 x/menit, Nafas 26x/menit suhu 38oC. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan auskultasi bunyi jantung
terdengar lebih jauh dan lemah disertai gallop. Dari
pemeriksaan EKG didapatkan ST elevasi pada Lead II, III, aVF,
Dokter memberikan oksigen, infus RL, parsetamol, dan isosorbit
dinitrat sublingual.

Dokter menerangkan kepada Tn. Amar dan keluarga untuk


merujuk ke RSUD, karena diperlukan pemeriksaan laboratorium
untuk memastikan diagnosis, mendapatkan penatalaksanaan yang
maksimal, dan menghidari komplikasi yang mungkin terjadi.

PEMBAHASAN ILUSTRASI
Tindakan sudah
benar?

Bagaimana
isi surat
rujukan?

Tn.
Amar

Prosedur
yang
harus
ditempuh?

Mengapa
dirujuk?

Jenis
rujukan
?

SISTEM RUJUKAN

PEMBAHA
SAN

pengertia
n
Jenis
rujukan

Aspek
medikole
gal
Sistem
rujukan,
Rujukan
Vertikal

Aspek
medikolegal
sistem rujukan

Langkah
rujukan
Alur
rujukan
Surat pengantar
rujukan
Acuan
merujuk

horizonta
l

Pengertian aspek medikolegal :


ilmu hukum atau suatu tata cara baku
yang mengatur bagaimana profesi
dokter ini dilakukan sehingga memenuhi
aturan-aturan hukum yang ada

Permenkes No. 001 tahun


2012 pasal 3
Sistem rujukan adalah
penyelanggaraan pelayanan
kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan
tanggungjawab pelayanan
kesehatan secara timbal balik baik
vertikal dalam arti dari unit yang
berkemampuan kurang kepada unit
yang lebih mampu maupun
horizontal dalam arti antar unit
yang setingkat kemampuannya,
kepada yang lebih berwenang dan
mampu, terjangkau dan rasional.

Keputusan Menteri Kesehatan RI


Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas
Rujukan adalah pelimpahan wewenang
dan tanggungjawab atas kasus penyakit
atau
masalah
kesehatan
yang
diselenggarakan secara timbal balik, baik
secara vertikal dalam arti satu strata
sarana pelayanan kesehatan ke strata
sarana pelayanan kesehatan lainnya,
maupun secara horisontal dalam arti antar
sarana pelayanan kesehatan yang sama.

Undang Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik


Kedokteran pasal 51 poin b
Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
mempunyai kewajiban merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain
yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila
tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan.

JENIS RUJUKAN

Vertik
al
Horizont
al

Vertik
al
Horizont
al

Permenkes RI Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan


Pelayanan Kesehatan Perorangan Pasal 7 :
1. Rujukan dapat dilakukan secara vertikal dan horizontal.
2. Rujukan vertikal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
rujukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan.
3. Rujukan horizontal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
rujukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan.
4. Rujukan vertikal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan
dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan pelayanan
yang lebih tinggi atau sebaliknya.
Pasal 8
bahwa rujukan horizontal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3)
dilakukan apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan
dan/atau ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap.

Pasal 9 menyatakan rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan


yang lebih rendah ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) dilakukan
apabila:
a) pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik
atau sub spesialistik;
b) perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas,
peralatan dan/atau ketenagaan.

Dinyatakan dalam Pasal 10 rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan


yang lebih tinggi ke tingkatan pelayanan yang lebih rendah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) dilakukan apabila:
a.
b.
c.
d.

permasalahan kesehatan pasien dapat ditangani oleh tingkatan


pelayanan kesehatan yang lebih rendah sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya;
kompetensi dan kewenangan pelayanan tingkat pertama atau kedua lebih
baik dalam menangani pasien tersebut;
pasien membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat ditangani oleh
tingkatan pelayanan kesehatan yang lebih rendah dan untuk alasan
kemudahan, efisiensi dan pelayanan jangka panjang; dan/atau
perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan pasien karena keterbatasan sarana, prasarana, peralatan
dan/atau ketenagaan.

Permenkes RI Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan


Pelayanan Kesehatan Perorangan Pasal 11
1. Setiap pemberi pelayanan kesehatan berkewajiban merujuk
pasien bila keadaan penyakit atau permasalahan kesehatan
memerlukannya, kecuali dengan alasan yang sah dan
mendapat persetujuan pasien atau keluarganya.
2. Alasan yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pasien tidak dapat ditransportasikan atas alasan medis,
sumber daya, atau geografis.

Sesuai dengan jenis upaya kesehatan

MANFAAT RUJUKAN

Manfaat rujukan

LANGKAH SISTEM RUJUKAN


Peraturan Presiden RI No. 72 Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional
Pelayanan kesehatan
perorangan
primer
sekunder
tersier

Pelayanan kesehatan
masyarakat
primer
sekunder
tersier

Permenkes RI nomor 001 tahun 2012 tentang


sistem rujukan pelayanan kesehatan pasal 2
pelayanan kesehatan perorangan terdiri dari 3
(tiga) tingkatan yaitu :
a. pelayanan kesehatan tingkat pertama;
b. pelayanan kesehatan tingkat kedua;
c. pelayanan kesehatan tingkat ketiga.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


SISTEM RUJUKAN
(Pergub DIY 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan,
Perda DKI 2014 tentang Sistem Rujukan Puskesmas)

Prosedur sistem
rujukan

Merujuk Pasien

Merujuk dan
menerima rujukan
pasien
Puskesmas Non
PONED
Puskesmas
PONED
Rumah Sakit
PONED

Menerima Rujukan
Pasien
Memberi Rujukan Balik
Pasien
Menerima Rujukan
Balik Pasien
Rujukan Pasien
Lintas Batas
Persyaratan
Pengelolaan Pasien di
Ambulance

KLASIFIKASI RUMAH SAKIT


Undang-undang No.44
tahun 2009 tentang
Rumah Sakit

Kelas
A

Kelas
D

Ruma
h sakit

Kelas
C

Kelas
B

Rumah Sakit Umum kelas A


Rumah Sakit Umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4
(empat) spesialis dasar, 5 (lima)
spesialis penunjang medik, 12 (dua
belas) spesialis lain dan 13 ( tiga
belas) subspesialis.

Rumah Sakit Umum kelas B


Rumah Sakit Umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4
(empat) spesialis dasar, 4 (empat)
spesialis penunjang medik, 8
(delapan) spesialis lain dan 2 ( dua)
subspesialis dasar.

Rumah Sakit Umum kelas C


Rumah Sakit Umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4
(empat) spesialis dasar, 4 (empat)
spesialis penunjang medik.

Rumah Sakit Umum kelas D


Rumah Sakit Umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 2
(dua) spesialis dasar.

ALUR SISTEM RUJUKAN


Permenkes No. 001 tahun 2012
Tentang sistem rujukan pelayanan
kesehatan pasal 4

rumah sakit
R

rumah sakit
S

rumah sakit
T

SURAT RUJUKAN

SURAT PENGANTAR RUJUKAN


Permenkes RI Nomor 001 Tahun 2012 Pasal 13 huruf c
sekurang-kurangnya memuat

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Identitas pasien;
hasil pemeriksaan (anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang) yang telah
dilakukan;
diagnosis kerja;
terapi dan/atau tindakan yang telah diberikan;
tujuan rujukan; dan
nama dan tanda tangan tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan.

Kop Surat
KLINIK PRATAMA ..................................................................................................
Alamat ...................................................................................
______________________________________________________________________________________________________SURAT

PENGANTAR RUJUKAN
Nomer : .........................
Kepada Yth.
................................................
................................................
Dengan ini kami mengirimkan pasien :
Nama
: ................................................
jenis kelamin :.................................
tanggal lahir :................................................ pekerjaan
:.................................
alamat
:...................................................................................................................
dengan :
anamnesis
: ...........................................................................................
pemeriksaan fisik
: ...........................................................................................
pemeriksaan penunjang
: ...........................................................................................
diagnosis kerja
: ...........................................................................................
terapi
dan/atau
tindakan
yang
telah
diberikan : .....................................................................................
tujuan rujukan
: ..........................................................................................
Terimakasih.
tanggal dan waktu : ................................................
nama dan tanda tangan tenaga kesehatan ...............................................................................
Catatan :
Rujukan telah mendapatkan Persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya.
Persetujuan diberikan setelah pasien dan/atau keluarganya mendapatkan Penjelasan, meliputi:
diagnosis dan terapi dan/atau tindakan medis yang diperlukan; alasan dan tujuan dilakukan
rujukan; risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan; ransportasi rujukan;
danrisiko atau penyulit yang dapat timbul selama dalam perjalanan.

1
2,3

4,5,6

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem


Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pasal 12
(1) Rujukan harus mendapatkan persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya.
(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah pasien
dan/atau keluarganya mendapatkan penjelasan dari tenaga kesehatan yang
berwenang.
(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya
meliputi:
a. diagnosis dan terapi dan/atau tindakan medis yang diperlukan;
b. alasan dan tujuan dilakukan rujukan;
c. risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan;
d. transportasi rujukan; dan
e. risiko atau penyulit yang dapat timbul selama dalam perjalanan.

Tingkat
kemampuan 1
Tingkat
kemampuan 2

Acuan rujukan

Standar
kompetensi
dokter indonesia
(SKDI)

Tingkat
kemampuan 3A
Tingkat
kemampuan 3B
Tingkat
kemampuan 4A
Tingkat
kemampuan 4B

PEMBAHASAN KASUS

PEMBAHASAN KASUS
Apakah Tindakan
sudah benar?

Jawab:
Benar Sesuai dengan SKDI yang
ditulis dalam PKKI No. 11 tahun
2012 Tentang SKDI.

Kasus ini termasuk


dalam SKDI 3B

PEMBAHASAN KASUS

Mengapa
Dirujuk?

Jawab:
Dari Pemeriksaan Diagnosis MCI

Sesuai Kriteria SKDI 3B


Dirujuk!!

PEMBAHASAN KASUS

Jenis
Rujukan??

Jawab:

Rujukan Vertikal

Sesuai PERMENKES RI
No. 001 Tahun 2012

PEMBAHASAN KASUS

Prosedur yang
ditempuh dari
perujuk ??

harus
pihak

Jawab:

Prosedur Klinis
Prosedur Administratif

PEMBAHASAN KASUS

Bagaimana Isi
Surat
Rujukan???

Kop Surat
KLINIK PRATAMA
JL. SETIABUDI NO.16, SEMARANG
______________________________________________________________________________________________________SURAT
PENGANTAR RUJUKAN
Nomer : .........................
Kepada Yth.
................................................
................................................
Dengan ini kami mengirimkan pasien :
Nama
: Tn. Anmar
jenis kelamin : Laki-laki
tanggal lahir : 3 mei 1959
pekerjaan
: pensiunan PNS
alamat
: jalan solo 5 semarang
dengan :
anamnesis
: keluhan utama :nyeri menjalar ke leher, muntah (+)
pemeriksaan fisik
: TD : 90/80 mmHg, N: 120x/permenit, RR: 26x/menit, suhu 38ooC ditemukan suara
jantung lemah
disertai gallop
pemeriksaan penunjang
: tidak dilakukan
diagnosis kerja
: MCI
terapi dan/atau tindakan yang telah diberikan : pemberian oksigen,infus RL, isosorbit dinitrat sublingual
tujuan rujukan
: untuk dilakukan pemeriksaan lebih lengkap dan penangan lebih lanjut
Terimakasih.
tanggal dan waktu : 16 mei 2015 pukul 13.00 WIB
nama dan tanda tangan tenaga kesehatan ...............................................................................
Catatan :
Rujukan telah mendapatkan Persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya.
Persetujuan diberikan setelah pasien dan/atau keluarganya mendapatkan Penjelasan, meliputi: diagnosis
dan terapi dan/atau tindakan medis yang diperlukan; alasan dan tujuan dilakukan rujukan; risiko yang dapat
timbul apabila rujukan tidak dilakukan; ransportasi rujukan; danrisiko atau penyulit yang dapat timbul
selama dalam perjalanan.

KESIMPULAN

Kesimpula
n

Saran
Agar pemerintah lebih memperhatikan aspek kesehatan
khususnya penyediaan tenaga dan fasilitas serta membuat
suatu sistem kerja sama yang baik dalam upaya melakukan
tindakan rujukan.
Agar tenaga kesehatan berusaha untuk mempelajari dan
memahami tentang sistem rujukan yang berlaku di
Indonesia sehingga mampu untuk melakukan tindakan rujukan
yang tepat, serta dapat bekerjasama dengan tenaga
kesehatan yang lain dengan begitu diharapkan dapat
menurunkan angka kematian dan kecacatan yg terjadi.

Vous aimerez peut-être aussi