Vous êtes sur la page 1sur 58

...

Kelompok 3 Present

Askep Psikososial :
Perubahan Konsep Diri

Konsep Diri adalah semua ide, pikiran,


kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi
individu dalam berhubungan dengan orang lain
(Stuart and Sundeen, 1991, hal. 372).

KOMPONEN KONSEP DIRI

Gambaran Diri
Sikap seseorang terhadap
tubuhnya secara sadar dan
tidak sadar, termasuk
persepsi, ukuran, bentuk,
penampilan tubuh saat ini
ataupun dimasa lalu

Perkembangan Gambaran Diri:

Individu menerima reaksi dari luar


tentang dirinya
Stimulus dari luar
Eksplorasi diri
Reaksi dari luar: Cantik, Gendut, Kuat,
Lemah

Gambaran diri berkembang sesuai


dengan proses tumbuh dan kembang

Lebih menerima dan menyukai diri (lebih


aman, Bebas ansietas, Harga diri +)

Tanda dan gejala


gangguan citra tubuh:
Menolak melihat dan
menyentuh bagian tubuh
yang berubah,
Tidak menerima perubahan
tubuh yang telah/akan terjadi,

Menolak penjelasan
perubahan tubuh, persepsi
negatif pada tubuh,
Mengungkapkan
keputusasaan dan
ketakutan

Diri

Ideal diri adalah persepsi


individu tentang
bagaimana ia harus
berprilaku sesuai dengan
standar pribadi (stuart
dan sundeen, 1991. Hal
375).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi


ideal diri :
Kecenderungan individu menetapkan ideal
diri pada batas kemampuannya.
Faktor budaya
Ambisi dan keinginan untuk melebihi dan
berhasil; kebutuhan yang realistis;
keinginan untuk menghindari kegagalan ;
perasaan cemas dan rendah diri.

Gangguan ideal diri : ideal diri


yang terlalu tinggi, sukar dicapai
dan tidak realistis. Ideal diri yang
.samar dan cenderung menuntut

Tanda dan gejala:

Mengungkapkan keputusasaan terhadap


penyakitnya
Mengungkapkan keinginan yang terlalu
tinggi

Masalah keperawatan yang mungkin


muncul:
Ideal diri tidak realistis
Gangguan konsep diri : harga diri
rendah
Ketidakberdayaan
Keputusasaan

Penampilan peran
Pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan yang
diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya
di masyarakat (Beck et all, 1984).

Gangguan penampilan peran:


berubah atau berhenti fungsi peran
yang disebabkan oleh penyakit,
proses menua, putus sekolah, PHK.

Tanda dan gejala:

Mengingkari ketidakmampuan menjalankan peran,


Ketidakpuasan peran,
Kegagalan/ketegangan menjalankan peran yang baru,
Kurang tanggung jawab,
Apatis/bosan/jenuh dan putus asa

Masalah keperawatan yang timbul:

Perubahan penampilan peran,


Gangguan harga diri,
Keputusasaan,
Ketidakberdayaan

Identitas Diri
Kesadaran akan diri sendiri yang
bersumber dari observasi dan penilaian,
yang merupakan sintesa dari semua aspek
konsep diri sebagai suatu kesatuan yang
utuh (Stuart & Sundeen, 1991).

Seseorang yang mempunyai


perasaan identitas diri yang kuat akan
memandang dirinya berbeda dengan
orang lain, unik dan tidak ada duanya.

Meier (dikutip oler stuart dan sundeen, 1991,


hal 389) mengidentipikasi enam ciri identitas
ego:
Mengenal diri sendiri sebagai organisme yang utuh dan
terpisah dari orang lain.
Mengakui jenis kelamin sendiri
Memandang berbagai aspek dalam dirinya sebagai suatu
keselarasaan.
Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaiaian masyarakat .
Menyadari hubungan masa lalu, sekarang dan yang akan
datang
Mempunyai tujuan yang bernilai yang dapat
direalisasikan.

Kesadaran akan keunikan diri sendiri yang


bersumber dari penilaian dan observasi diri,
ditandai dengan kemampuan memandang diri
sendiri berbeda dengan orang lain,
mempunyai percaya diri, mengontrol diri,
mempunyai persepsi tentang peran serta citra
diri.

Klien yang dirawat di RS gangguan


identitas karena :
Tubuh klien dikontrol oleh orang lain
Ketergantungan terhadap orang lain
Perubahan peran dan fungsi

Tanda dan gejala

Tidak percaya diri


Sukar mengambil keputusan
Ketergantungan
Masalah dalam hubungan interpersonal
Ragu/tidak yakin terhadap keinginan
Projeksi (menyalahkan orang lain )

Masalah keperawatan yang mungkin


muncul:

Gangguan identitas personal


Perubahan penampilan peran
Ketidakberdayaan
Keputusasaan

Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi
terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh prilaku
memenuhi ideal diri (stuart dan sundeen,
1991 . hal 376).

HDR dapat terjadi secara:


Situasional yang terjadi secara tiba-tiba
misalnya : harus operasi, cerai, PHK, malu
akibat diperkosa, dipenjara tiba-tiba.

Pada klien yang dirawat di RS HDR, karena:


Privacy kurang diperhatikan
Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi
yubuh yang tidak tercapai karena dirawat/
sakit/ penyakit
Perlakuan petugas kesehatan yang tidak
menghargai dengan melalukan tindakan
tanpa persetujuan pasien

:HDR juga muncul karena


Kronik perasaan negatif terhadap diri
yang berlangsung lama. Kejadian sakit dan
dirawat akan menambah persepsi negatif
terhadap dirinya.

Tanda dan gejala:


Prasaan malu terhadap diri nya sendiri akibat
penyakit atau tindakan dari penyakit.
Menyalahkan diri,mengejek,mengkritik diri
sendiri
Merendahkan martabat
Gangguan hubungan sosial:menarik diri
Kurang Pe De
Mencederai diri

Masalah keperawatan yang mungkin


muncul:
Gangguan konsep diri:HDR
situasional atau kronik
Keputusaasaan
Isolasi sosial:menarik diri
Resiko perilaku kekerasan

DIMENSI KONSEP DIRI


Self knowledge
Self expectation
Self evaluation


RENTANG KONSEP DIRI

RENTANG RESPON KONSEP-DIRI

Respons
adaptif

Aktualisasi

Respons
maladaptif

HDR

Konsep Diri

Depersonali
sasi

Kerancuan

Aktualisasi diri
adalah Pernyataan tentang konsep
diri yang positif dengan latar
belakang pengalaman yang sukses.

Konsep diri yang positif


Apabila individu mempunyai
pengalaman yang positif dalam
peerwujudan dirinya.

Harga diri rendah


Perasaan yang negatif terhadap diri
sendri, hilang kepercayaan diri,
merasa gagal mencapai keinginan.

Kerancuan identitas
suatu kegagalan individu untuk
mengintegrasikan berbagai
identifikasi masa kanak-kanak dalam
kepribadian psikososial dewasa yang
harmonis.

Depersonalisasi
adalah suatu perasan tidak
realistis dan keasingan dengan diri
sendiri mengalami kesulitan untuk
membedakan diri sendiri dari orang
lain dan tubuhnya sendiri merasa
tidak nyata dan asing baginya.

ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian keperawatan
Pengkajian terhadap masalah konsep
diri adalah persepsi diri atau pola
konsep diri, pola berhubungan atau
peran, pola reproduksi, koping terhadap
stres, serta adanya nilai keyakinan dan
tanda-tanda ke arah perubahan
fisik,seperti kecemasan, rasa marah,
rasa bersalah, dan lain-lain.

Diagnosa keperawatan
Gangguan konsep diri(gambaran diri)
dikarenakan perubahan fisik atau
kehilangan bagian tubuh.
Gangguan konsep diri(harga diri)
dikarenakan harapan diri yang tidak
realitas.

Cont
Gangguan konsep diri(identitas diri)
dikarenakan harapan orang tua yang
tidak realistis.
Gangguan konsep diri(peran)
dikarenakan ketidakmampuan
menerima peran dan pekerjaan baru
dimasyarakat.

Perencanaan dan tindakan keperawatan


Tujuan umum:
Adalah meningkatkan aktualisasi diri pasien dengan
menbantu menumbuhkan, mengembangkan,
menyadari potensi sambil mencari kompenasi dari
ketidak mampuan yang dimiliki.
Tujuan khusus :
Adalah agar pasien dapat mengenal dukungan yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan konsep diri dan membantu pasien
agar lebih mengerti akan dirinya secara tepat.

Tindakan keperawatan:
Tindakan keperawatan yang
dilakukan adalah membantu pasien
mengidentifikasi situasi dan
perasaan yang terkait guna
meningkatkan penilaian dirinya
sehingga dapat merubah
perilakunya.

Tindakan keperawatan dibagi menjadi 5


tingkat (stuart and sundeen, 1991):
Memperluas kesadaran diri (expanded
self awareness)
Menyelidiki atau eksplorasi diri (self
exploration)
Mengevaluasi diri (self evalution)
Perencanaan realistis (realistic planning)
Tangguan jawab bertindak (commitment
to action)

Memperluas kesadaran diri


(expanded self awareness)
Tindakan Keperawatan

Rasional

Prinsip

N
o

Dengarkan klien
Dorong lien mendiskusikan
pikiran dan perasaan klien
Beri respon yang tidak
menghakimi

Menurunkan
ancaman dari
sikap perawat
terhadap klien
dan membantu
klien memperluas
dan menerima
semua aspek
kepribadiannya

Meningkatka
n
keterbukaan
dan
hubungan
saling
percaya

1.

Identifikasi kemampuan
yang dimiliki klien
Pendekatan yang tidak
menuntut
Terima dan coba
mengklarifikasi komunokasi
verbal dan non verbal

Tingkat
kemampuan klien
diperlakukan
sebagai dasar
asuhan
keperawatan

Bekerja
dengan klien
pada tingkat
kemampuan
yang dimiliki
klien

2.

Tindakan
Keperawatan

Rasional

Prinsip

N
o

Secara bertahap
tingkatkan peran serta
klien dalam mengambil
keputusan tentang
asuhannya.
Tunjukan bahwa klien
orang yang
bertangguang jawab.

Kerjasama
penting bagi klien
untuk menerima
tangguang jawab
terhadap dirinya
dan respon koping
yang maladaptif

Maksimalkan
peran serta
klien dalam
hubungan
terapetik

3.

Menyelidiki diri
Tindakan
Keperawatan

Rasional

Prinsip

N
o

Dorong klien untuk


mengekpresikan emosi,
keyakinan, perilaku dan
pikiran secara verbal dan
non verbal.
Gunakan komunikasi
terapetik dan respon
empati
Catat pikiran logis dan
tidak logis.

Jika perawat
memperlihatkan
perhatian dan
penerimaan
terhadap perasaan
dan pikiran klien,
maka klien juga
melakukannya

Membantu
klien untuk
menerima
perasaan dan
pikirannya

3.

Peroleh persepsi akan


kekuatan dan kelemahan
Bantu klien untuk
menguraikan ideal diri
Identifikasi kritik diri
Bantu untuk menguraikan
hubungnnya dengn orang
lain

Keterbukaan dan
pengertian tentang
persepsi sendiri
adalah prasarat
untuk berubah

Menolong klien 2.
untuk
menjelaskan
konsep dirinya
dan
hubungannya
dengan orang
lain melaluai
keterbukaan

Tindakan
Keperawatan

Rasional

Prinsip

N
o

Pakai cara-cara empati,


evaluasi diri tentang
simpati
Menguatkan klien bahwa
ia berguna dalam
memecahkan masalahnya
Tunjukan secara verbal
dan prilaku bahwa klien
bertangguang jawab
terhadap perilakunya
termasuk respon
maladaptif dan adaptif .

Simpati
menguatkan
pandangan negatif
klien, perawat harus
mengatakan bahwa
kehidupan klien
harus berada
dibawah kontrolnya

Memberi
3.
respon empati,
bukan simpati,
dan tekankan
bahwa
kekuatan
untuk berubah
ada pada klien

Mengevaluasi diri
Tindakan Keperawatan

Rasional

Prinsip

N
o

Identifikasi stresor dengan klien


dan bagaiman penilaian klien
Jelaskan bahwa keyakinan klien
mempengaruhi perasaan dan
prilaku
Bersama identifikasi keyakinan
yang salah, ilusi, tujuan yang
tidak realistis
Bersama mengidentipikasi
kekuatan klien
Teliti sumber koping yang
dimiliki klien

Hanya dengan
mengetahui
masalah secara
jelas, usaha
atau alternatif
pemecahan
dapat
dilaksanakan

Membantu 1.
klien untuk
menetapka
n masalah
secara jelas

Uraikan pada klien bahwa


koping bebas dipilih dan koping
ada yang positif dan negatif
Bandingkan respon adaptif dan
maladaptif

Penting untuk
memerikasa
pilihan klien
terhadap
koping dan

Teliti koping 2.
klien yang
adaptif
terhadap
masalah

Perencanaan realistis
Tindakan Keperawatan

Rasional

Prinsip

N
o

Bantu klien mengerti bahwa hanya


klien yang dapt merubah, bukan orang
lain.
Jika klien mempunyai persepsi yang
tidak konsisten, bantu ia melihat bahwa
ia dapat merubahnya sebagai berikut:
a.Keyakinan dan ide dapat membawa
ia pada kenyataan
b.Lingkungan dapat membuat
konsisten karena keyakinan klien
Jika konsep diri tidak konsisten dengan
prilaku, ia akan berubah sebagai
berikut:
a.Perilakunya disesuaikan dengan
konsep diri
b.Keyakinan yang melatar belakangi
konsep diri disertakan pada prilaku
Bersama memandang bagaimana

Hanya
dengan
mengeval
uasi
semua
alternatif,
pemecaha
n dapat
merubah
secara
efektif

Bantu
1.
klien
mengide
ntifikasi
alternati
f
pemeca
han

Tindakan
Keperawatan

Rasional

Prinsip

N
o

Dorong klien
merumuskan tujuannya
sendiri
Bersama
mendiskusikan
konsekuensi emosi,
prakteknya, dasar
realitas dari tiap tujuan
Bantu klien untuk
menetapkan dengan
jelas perubahan yang
diharapkan
Dorong klien untuk
memulai pengalaman
baru untuk berkembang
secara potensial

Menetapkan
tujuan termasuk
mendefinisikan
dengan jelas
harapan berubah

Bantu klien
2.
mengkonsept
ualisasi
tujuan yang
realistis

Tanggung jawab bertindak


Tindakan Keperawatan

Rasional

Prinsip

N
o

Sediakan kesemapatan
untuk sukses
Kuatkan dan akui
kekuatan, keterampilan
dan aspek yang sehat dari
kepribadian klien
Bantu klien mendapatkan
bantuan yang diperlukan
Pakai kelompok yang
dapat memberi harga diri
pada klien
Beri waktu yang cukup
untuk berubah
Sediakan dukunagn yang
positif pada klien untuk
membantu
mempertahankan
kemajuannya.

Tujuan akhir
adalah klien
menggantikan
koping yang
maladaptif
dengan koping
yang adaptif

Bantu klien
melakukan
tindakan
yang perlu
untuk
merubah
respon
maladptif
dengan
koping yang
adaptif

1.

Meningkatkan gambaran (citra) diri


pasien,dengan cara
Menciptakan hubungan saling percaya dengan
mendorong pasien untuk membicarakan perasaan
tentang dirinya
Meningkatkan interaksi sosial dengan cara membantu
pasien untuk menerima pertolongan dari orang lain,
mendorong pasien untuk melakukan aktivitas sosial,
menerima keadaan dirinya,dan lain-lain
Bila terjadi perubahan atau kehilangan fungsi tubuh,
berikan pemahaman tentang arti kehilangan.

Meningkatkan harga diri pasien dengan cara :


Membantu pasien untuk mengurangi ketergantungan dengan
bersikap mendukung dan menerima.
Meningkatkan sensitivitas pasien terhadap dirinya dengan
memberi perhatian,
Membantu pasien mengekspresikan pikiran dan perasaan
dengan mendorong pengungkapan perasaan,baik positif
maupun negatif
Memberi kesempatan untuk melakukan aktivitas sosial yang
positif.
Memberi kesempatan mengembangkan keterampilan sosial
dan vokasional

Memperbaiki identitas diri pasien dengan


cara
Mengenal diri sendiri sebagai bagian dari tubuh
dan terpisah dengan orang lain
Mengakui seksualitasnya sendiri
Memandang berbagai aspek dalm dirinya
sebagai suatu keselarasan
Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian da
masyarakat

Meningkatkan atau memperbaiki peran


pasien dengan cara
Membantu meningkatkan kejelasan perilaku dan
pengetahuan yang sesuai dengan peran
Mempertahankan konsistensi terhadap peran
yang dilakukan
Menyesuaikan antara peran yang diemban
Menyelaraskan antara budaya dan harapan
terhadap perilaku peran

Evaluasi
Beberapa hal yang perlu dievaluasi
dalam asuhan keperawatan pasien
dengan gangguan konsep diri
adalah :

Apakah perasaan aman pasien terhadap ancaman integritas fisik,


atau harga dirinya telah kembali ketarap normal, baik dalam
integritas maupun waktunya.
Apakah perilaku klien menunjukan bahwa harga diri, penerimaan
dirinya sudah meningkat, serta perasaan bersalahnya sudah
hilang.
Apakah pasien telah mampu memperluas kesadaran dirinya
serta mengevaluasi dirinya dengan tepat
Apakah pasien mempunyai sumber koping yang kuat dan sudah
dimobilisasi
Apakah pasien telah memiliki koping yang adaptif
Apakah pasien telah memanfaatkan peningkatan pemahaman
dirinya untuk meningakatkan perubahan dan pertumbuhan
kepribadiannya.

KESIMPULAN
Konsep diri adalah cara individu
memandang dirinya secara utuh baik
secara fisikal, emosional, intelektual,
sosial dan spiritual.

DAFTAR PUSTAKA
www.scribd.com/doc/98046816/MAKALAH-KONSEP-DIRI
Papalia, Old, & Feldman. 2008. Human development. (Psikologi
Perkembangan). Jakarta : Kencana
Stuart, G. Wail. 2007. Buku saku keperawatan jiwa ed. 5. Jakarta : EGC
Stuart & Laraia. 2005. Principles & practice of Psychiatric nursing 8th
ed. Mosby : Elsevier
Tim penyusun : spesialis jiwa FIK UI angkatan 2005 2008. 2009. Draft
scanning & SAK. Jakarta : FIK UI
Wilkinson. 2007. Buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi
NIC dan kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC

Vous aimerez peut-être aussi