Vous êtes sur la page 1sur 16

DISLOKASI SENDI

OLEH :
KELOMPOK III

KELOMPOK III
RISMAWATI SY.
SRI MUTMAINNAH
SYAMSUKARNI
ZULKIFLI SYAM

Konsep Dasar Medis

DEFINISI
Dislokasi adalah keadaan dimana tulang-tulang

yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan


secara anatomis, atau Keluarnya
(bercerainya)kepala sendi dari mangkuknya,
dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang
membutuhkan pertolongan segera.
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan
tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat
hanya komponen tulangnya saja yang bergeser
atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari
tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi).

KLASIFIKASI
Dislokasi kongenital
Dislokasi patologik
Dislokasi Traumatik

ETIOLOGI
Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor

penyakit atau trauma karena dapatan


(acquired) atau karena sejak lahir
(kongenital).
Cedera olah raga
Trauma yang tidak berhubungan dengan olah
raga
Terjatuh
Patologis

PATOFISIOLOGI
Penyebab terjadinya dislokasi sendi ada tiga hal yaitu

karena kelainan congenital yang mengakibatkan


kekenduran pada ligamen sehingga terjadi penurunan
stabilitas sendi. Dari adanya traumatic akibat dari gerakan
yang berlebih pada sendi dan dari patologik karena adanya
penyakit yang akhirnya terjadi perubahan struktur sendi.
Dari 3 hal tersebut, menyebabkan dislokasi sendi. Dislokasi
mengakibatkan timbulnya trauma jaringan dan tulang,
penyempitan pembuluh darah, perubahan panjang
ekstremitas sehingga terjadi perubahan struktur. Dan yang
terakhir terjadi kekakuan pada sendi. Dari dislokasi sendi,
perlu dilakukan adanya reposisi dengan cara dibidai.

MANIFESTASI KLINIS
Nyeri
Perubahan kontur sendi
Perubahan panjang ekstremitas
Kehilangan mobilitas normal
Perubahan sumbu tulang yang mengalami

dislokasi
Deformitas
Kekakuan.

Macam-macam Dislokasi Sendi


Dislokasi Sendi Rahang
Dislokasi sendi bahu
Dislokasi sendi siku
Dislokasi sendi lutut
Dislokasi sendi panggul

Pemeriksaan Penunjang
Foto X-ray, untuk menentukan arah

dislokasi dan apakah disertai fraktur


Foto rontgen, menentukan luasnya
degenerasi dan mengesampingkan
malignasi.
Pemeriksaan radiologi, tampak tulang
lepas dari sendi
Pemeriksaan laboratorium, darah lengkap
dapat dilihat adanya tanda-tanda infeksi
seperti peningkatan leukosit.

Penatalaksanaan
1. Sendi yang terkena harus diimobilisasi saat pasien
2.

3.
4.
5.

6.

dipindahkan.
Dislokasi direduksi (misalnya bagian yang bergeser
dikembalikan ke tempat semula yang normal),
biasanya di bawah anastesia.
Kaput tulang yang mengalami dislokasi harus
dimanipulasi dikembalikan ke rongga sendi.
Sendi kemudian diimobilisasi dengan pembalut, bidai,
gips, atau traksi dan dijaga tetap dalam posisi stabil.
Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi,
gerakan aktif lembut tiga atau empat kali sehari
dapat mengembalikan kisaran gerakan sendi.
Sendi harus tetap disangga di antara dua saat latihan.

Komplikasi
1. Komplikasi yang dapat menyertai dislokasi antara
lain :
Fraktur.
Kontraktur.
Trauma jaringan.
2. Komplikasi yang dapat terjadi akibat pemasangan
traksi :
Dekubitus
Kongesti paru dan pneumonia
Konstipasi
Anoreksia
Stasis dan infeksi kemih
Trombosis vena dalam

Konsep Dasar Asuhan


Keperawatan

Pengkajian
Identitas Klien
Pengkajian primer (ABCDE)
Pengkajian sekunder : Aktivitas/istirahat,

sirkulasi, neurosensori, kenyamanan,


keamanan.

Diagnosa
Diagnosa yang mungkin muncul pada kasus dislokasi sendi
yaitu :
1. Nyeri akut berhubungan dengan pergeseran sendi
ditandai dengan adanya trauma jaringan dan tulang.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
pergesaran sendi ditandai dengan kekakuan pada sendi;
dilakukannya reposisi ditandai dengan pembidaian.
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan deformitas
dan perubahan bentuk tubuh
4. Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ansietas dan kurang nafsu makan.
5. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang penyakitnya dan perubahan citra tubuh.

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi