Vous êtes sur la page 1sur 35

Pokok Bahasan

Definisi, tipologi, karakter TGL


Tipologi dan karakter Lahan
Nilai lahan
Daya dukung dan kemampuan lahan
Kesesuaian lahan
Teori dan Konsep pemanfaatan dan tata guna tanah
Pengarahan dan pengendalian tata guna lahan
Hukum dan kebijaksanaan pengembangan lahan
Kasus tata guna lahan di Indonesia

Tipologi dan Karakter Tanah

Lahan sebagai Sumberdaya


Permasalahan lahan
Terbentuknya tanah
Karakteristik Tanah dan Lahan

PENGELOMPOKKAN
SUMBERDAYA ALAM
Pertama
Sumberdaya alam yang
dapat diperbaharui,
contoh :
sumberdaya alam
pertanian, perhutanan,
perikanan, peternakan,
dll.
Merupakan tulang
punggung bagi negaranegara yang sedang
bekembang

Kedua
Sumberdaya alam yang
tidak dpt diperbaharui,
contoh :
minyak bumi,
gas alam, bahan-bahan
tambang, mineral,
dll.
Merupakan sumberdaya
yang sangat penting bagi
negara-negara industri

SUMBERDAYA ALAM TANAH


kumpulan di tubuh alam di atas permukaan bumi yang
mengandung benda-benda hidup dan mampu mendukung
pertumbuhan tanaman
terdiri atas fase padat, cair dan gas yang bersifat dinamik
dan merupakan suatu sistem

Kelangsungan hidup manusia dan unsur hayati lain sangat


tergantung dari sumberdaya alam tanah
Sebagai modal utama dalam usaha pengelolaan sumberdaya
alam di bidang pertanian, antara lain berperan sebagai :
1. Sumber/penyedia unsur-unsur hara bagi pertumbuhan
tanaman
2. Tempat berjangkarnya akar tanaman dan air tanah tersimpan
3.Tempat unsur hara dan air ditambahkan

KONDISI LAHAN

690000

695000

700000

705000

710000

715000

9325000
9320000
9315000

9325000
9320000
9315000

700000

705000

710000

715000

KETERANGAN
DANAU
FASILITAS UMUM
LAHAN TERBUKA
PERMUKIMAN
RAW A/TAMBAK/LAUT
SAWAH
VEGETASI

1972-2002

Peta Penutupan Lahan


DKI Jakarta Tahun 1983

9315000

690000
2000

695000
2000
Meters

700000

705000

710000

715000

9320000

9305000

9315000

9315000

2000

2000 Meters

9320000
9315000

Peta Penutupan Lahan


DKI Jakarta Tahun 1998

2000

2000 Meters

715000

9320000

9305000

695000

9305000

9325000

690000

9310000

9310000

710000

715000

KETERANGAN
AIR/SUNGAI
FASILITAS UMUM
LAHAN TERBUKA
PERMUKIMAN
RAW A/TAMBAK/LAUT
SAWAH
VEGETASI

9315000
9310000

705000

710000

715000

705000

710000

715000

710000

715000

KETERANGAN
AIR/SUNGAI
FASILITAS UMUM
LAHAN TERBUKA
PERMUKIMAN
RAWA/TAMBAK/LAUT
SAWAH
VEGETASI

9305000

700000

9300000

695000

700000

9295000

690000

9300000

1998

9295000

9300000
9295000

705000

710000

9315000

700000

705000

9320000

695000

700000

9295000

690000

9300000

Jakarta telah secara signifikan 1993


kehilangan daerah hijau, daerah
resapan air, danau-danau kecil dan
waduk, dan lain-lain akibat konversi
guna lahan

695000

9325000

9305000

9325000

690000

9300000

715000

9295000

710000

9305000

705000

9310000

700000

9310000

9300000

9320000

9295000

9325000

Peta Penutupan Lahan


DKI Jakarta Tahun 1993

KETERANGAN
DANAU
FASILITAS UMUM
LAHAN TERBUKA
RAW A/TAMBAK/LAUT
SAWAH
URBAN
VEGETASI

9295000

695000

9300000

690000

9305000

1983

9310000

9325000

715000

9310000

710000

695000

2000 Meters

9320000

705000

9325000

700000

2000

PERUBAHAN
PENGGUNAAN LAHAN DI
JAKARTA TAHUN

9295000

695000

9300000

690000

9305000

1972

9310000

690000

Peta Penutupan Lahan


DKI Jakarta Tahun 1972

2002
690000

695000

700000

705000

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI


JABODETABEK TAHUN 1972-2005

1983

1992

1972

2005

2000

Wetland
(Lahan Basah)

Erosi Parit Berkembang Intensif


Pada Tanah Miring Terbuka

Mass movement/
Gerak Massa/Gravitatif Transver)
Bergeraknya
massa batuan/
tanah menuruni
lereng karena
gravitasi bumi.

Kebun Sawit

Kategori Tanah
Ordo : Proses pembentukan tanah (12 taksa)
Sub Ordo : Keseragaman genetik (64 taksa)
Grup : Kesamaan jenis, susunan dan
perkembangan horizon, kejenuhan basa, suhu
dan lengas tanah (317 taksa)
Sub Grup : sifat-sifat inti dari grup (> 1400 taksa)
Famili : Sifat-sifat penting untuk pertanian atau
bidang rekayasa (> 8000 taksa)
Seri : Jenis dan susunan horizon (19.000 taksa)

III. Sifat Fisik Tanah

Tanah terdiri dari unsur :


1. Air
2. Udara
3. Bahan organik
4. Bahan mineral

16

III. Sifat Fisik Tanah

III. Sifat Fisik Tanah


Sifat morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah
yang dapat diamati dan dipelajari di lapang.
Sebagian dari sifat morfologi tanah merupakan
sifat fisik dari tanah tersebut.
Sifat Fisik tanah :
1. Warna Tanah
2. Tekstur Tanah
3. Struktur Tanah
4. Konsistensi
Tanah
5. Bulk Density
6. Particle Density
7. Pori-pori Tanah

17

III. Sifat Fisik Tanah

3.2. Tekstur Tanah


Tanah terdiri dari butir-butir tanah berbagai ukuran. Bagian
dari tanah yang berukuran > 2 mm disebut bahan kasar yaitu
berupa kerikil atau kerakal.
Bahan-bahan yang berukuran lebih halus dibedakan menjadi :
- Pasir: 2 mm 50
- Debu
: 50 - 2
- Liat : < 2
- Tekstur tanah adalah perbandingan relatif (dalam
persen) antara fraksi pasir, debu dan liat, tekstur
tanah sangat penting kita ketahui karena
komposisi ketiga fraksi penyusun tanah
menentukan sifat-sifat fisika, fisikokimia dan sifat
kimia tanah.
18

III. Sifat Fisik Tanah

Berdasarkan atas perbandingan banyaknya butir-butir


pasir, debu dan liat maka tanah dikelompokkan ke dalam
beberapa macam kelas tekstur Yaitu sbb :
Kasar
:
- Pasir
- Pasir berlempung
Agak kasar :
- Lempung berpasir
- Lempung berpasir halus
Sedang :
- Lempung berpasir sangat halus
- Lempung
- Lempung berdebu
19

III. Sifat Fisik Tanah

Agak Halus :
- Debu
- Lempung liat
- Lempung liat berpasir
- Lempung liat berdebu
Halus :
- Liat berpasir
- Liat berdebu
- Liat
Tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas
permukaan yang kecil sehingga sulit menahan air dan
unsur hara.
20

III. Sifat Fisik Tanah

Tanah bertekstur liat mempunyai luas permukaan yang


besar sehingga kemampuan tanah menahan air dan
mengikat unsur hara tinggi.
Tanah bertekstur halus lebih efektif dalam reaksi kimia
daripada tanah bertekstur kasar.
Di lapangan (lahan) tekstur tanah dapat ditentukan dengan
memijat tanah basah diantara jari-jari, sambil dirasakan
halus kasarnya yaitu dirasakan adanya butir pasir, debu
dan liat, yaitu sbb :
Pasir
: rasa kasar sangat jelas, tidak melekat dan
tak dapat dibentuk bola
21

III. Sifat Fisik Tanah

Pasir berlempung

: rasa kasar agak jelas, agak melekat,


dapat dibentuk bola, mudah hancur.
Lempung
: rasa tidak kasar dan tidak licin, agak
melekat, dapat dibentuk bola agak
teguh, dapat sedikit dibuat gulungan
dengan permukaan mengkilat.
Lempung berdebu : rasa licin, agak melekat, dapat
dibentuk bola agak teguh,
gulungan
dengan permukaan mengkilat.
Debu
: rasa licin sekali, agak melekat,
dapat dibentuk bola teguh,
dapat
digulung dengan permukaan
mengkilat.
22

III. Sifat Fisik Tanah

Lempung berliat

: rasa agak licin, agak melekat, dapat


dibentuk bola agak teguh, dapat
dibentuk gulungan yang agak mudah
hancur.
Lempung liat berpasir : rasa halus dengan sedikit bagian
agak kasar, agak melekat, dapat
dibentuk bola agak teguh, dapat
dibentuk gulungan mudah hancur.
Lempung liat berdebu : rasa halus agak licin, melekat,
dapat dibentuk bola teguh,
gulungan mengkilat.
Liat berpasir
: rasa halus, berat dan agak sedikit
kasar, melekat, dapat dibentuk bola
teguh, mudah digulung.
23

III. Sifat Fisik Tanah

Liat berdebu

: rasa halus, berat dan agak licin,


sangat lekat, dapat dibentuk bola
teguh, mudah digulung.
Liat
: rasa berat, halus, sangat lekat, dapat
dibentuk bola dengan baik, mudah
digulung.
Penetapan tekstur tanah di laboratorium dapat dilakukan
dengan analisa mekanis, yang umumnya dipakai
metode pipet dan metode hydrometer bouyoucus, kedua
metode ini didasarkan atas perbedaan kecepatan
jatuhnya partikel-partikel di dalam air. Selanjutnya hasil
dari analisa laboratorium yang berupa persentase dari
fraksi tanah dimasukkan ke dalam diagram segitiga
tekstur USDA.
24

25

Kriteria Permeabilitas Lahan


Satuan Bentang
Alam

Permeabilitas

Dataran Danau
Sub. Satuan Kipas
Aluvial

Kecil; beberapa bag. Dapat besar


(10-1 10-7 cm/det.)
Besar
(10-1 10-2 cm/det.)

Kerucut gunung api.


Sub. Sat. Kaki
gunungapi.

Sedang
(10-3 10-2 cm/det.)
sedang
(10-3 10-2 cm/det.)

Pematang Homoklin

Besar untuk batugamping; kecil untuk


batuan lain.

Perbukitan Terisolasi. Kecil

Kriteria Satuan Kemampuan Lahan Berdasarkan Kemiringan Lereng


Kemiringan dan
Morfologi Lahan

Kestabilan
Lereng

Drainase

Erosivitas

03%
(Datar)

Stabil

Terhambat

Tidak Peka

38%
(Landai)

Stabil

Sedang

Tidak Peka

8 15 %
(Bergelombang)

Agak Stabil

Agak Cepat

Agak Peka

15 40 %
(Berbukit)

Tidak Stabil

Cepat

Agak Peka

> 40 % (Berbukit)

Tidak Stabil

Sangat Cepat

Peka

Sumber : Disarikan dari PPT Bogor

Kriteria Penentuan Suatu Kemampuan Lahan Berdasarkan Geologi Wilayah


Kestabilan
Lereng

Kestabilan
Pondasi

Drainase

Erosivitas

Bencana
Alam

Kemantapan:
-Rapuh
-Kompak
-Mantap

Tidak Stabil
Agak Stabil
Stabil

Tidak Stabil
Agak Stabil
Stabil

Rendah
Sedang
Baik

Tinggi/Peka
Sedang/Agak Peka
Rendah/Tidak Peka

Bahaya
Waspada
Aman

Kekerasan :
-Lembek
-Liat/Plastis
-Keras

Tidak Stabil
Agak Stabil
Stabil

Tidak Stabil
Agak Stabil
Stabil

Rendah
Sedang
Baik

Tinggi
Sedang
Rendah

Bahaya
Waspada
Aman

Fraksi :
-Halus
-Sedang
-Kasar

Tidak Stabil
Agak Stabil
Stabil

Tidak Stabil
Agak Stabil
Stabil

Tinggi
Sedang
Rendah

Lapisan Top Soil :


-Tipis
-Sedang
-Tebal

Tidak Stabil
Agak Stabil
Stabil

Tidak Stabil
Agak Stabil
Stabil

Tinggi
Sedang
Rendah

Sifat dan Jenis


Tanah/Batuan

Sumber: Disarikan dari PPT Bogor

Kriteria Penentuan Satuan Lahan Berdasarkan Kondisi Vegetasi


Kestabilan Lahan

Erosivitas

Daya Serap Air

1. Tanaman Penutup :
-> 50 %
-20 50 %
-< 10 %

Stabil
Agak Stabil
Tidak Stabil

Rendah
Sedang
Tinggi

Besar
Sedang
Kecil

2. Tanaman Keras :
-> 50 %
-20 50 %
-< 10 %

Stabil
Agak Stabil
Tidak Stabil

Rendah
Sedang
Tinggi

Besar
Sedang
Kecil

Jenis dan Besarnya


Penutup Tanah

Sumber: Disarikan dari PPT Bogor

Aturan Kelas Lereng Lapangan


Kelas
Lereng

Kisaran Persen Lereng


(%)

Keterangan

Nilai

08

Datar

20

8 15

Landai

40

15 - 25

Agak Curam

60

25 40

Curam

80

> 40

Sangat Curam

100

Sumber : SK Menteri Pertanian Nomor 837/Kpts/Um/11/1980

Aturan Kelas Jenis Tanah


Kelas
Tanah

Kelompok Jenis

Kepekaan
Terhadap Erosi

Nilai

Alluvial, Tanah Glei, Panasol,


Hidromorf Kelabu, Lateria Air Tanah

Tidak peka

15

Latosol

Agak peka

30

Brown Forest Soil, Non calcic

Kurang peka

45

Andosol, Lateritic, Gromosol,


Podsolik

Peka

60

Regosol, Litosol, Organosol, Renzina

Sangat peka

75

Sumber : SK Menteri Pertanian Nomor 837/Kpts/Um/11/1980

Aturan Kelas Intensitas Hujan


Kelas
Kisaran Intensitas Hujan (mm/hari
Intensitas
hujan)
Hujan

Keterangan

Nilai

0 1,36

Sangat Rendah

10

1,36 2,07

Rendah

20

2,07 2,77

Sedang

30

2,77 3,48

Tinggi

40

> 3,48

Sangat Tinggi

50

Sumber : SK Menteri Pertanian Nomor 837/Kpts/Um/11/1980

Aturan Kelas Jenis Tanah

Kelas
Tanah

Kelompok Jenis

Kepekaan
Terhadap Erosi

Nilai

Alluvial, Tanah Glei, Panasol,


Hidromorf Kelabu, Lateria Air Tanah

Tidak peka

15

Latosol

Agak peka

30

Brown Forest Soil, Non calcic

Kurang peka

45

Andosol, Lateritic, Gromosol,


Podsolik

Peka

60

Regosol, Litosol, Organosol, Renzina

Sangat peka

75

Sumber : SK Menteri Pertanian Nomor 837/Kpts/Um/11/1980

Vous aimerez peut-être aussi