Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PADA LANSIA
PENDAHULUAN
Pengertian
Implikasi Klinis
Perubahan Morfologis
Perubahan Fisiologis
Penglihatan
1.Penurunan jaringan lemak sekitar 1.Penurunan penglihatan jarak
mata
dekat
2.Penurunan elastisitas dan tonus
jaringan
2. Penurunan koordinasi gerak
bola mata
3.Penurunan kekeuatan otot mata
3.Distorsi bayangan
4.Penurunan ketajaman kornea
4.Pandangaan biru-merah
5.Degenerasi pada sclera, pupil dan
iris
6.Peningkatan frekuensi proses
terjadinya penyakit
Ketika anda memeriksa mata lansia, ingat juga bahwa tandatanda penuaan ocular dapat mengubah keadaan keseluruhan
mata. Anda dapat melihat bahwa mata terletak lebih didalam
orbit tulang, hal ini merupakan temuan normal karena hilangnya
jaringgan lemak akibat usia.
Gangguan Penglihatan
A.
M.orbicular
Tartus
Kulit
M.orbicular
Tartus
Kulit
B. Perubahan sistim
lakrimalis
Perubahan refraksi
Perubahan struktur
jaringan dalam bola mata
Glaukoma
Kornea berkabut
perubahan
patologis
pada
diskus
optikus
TIO
defek
lapang
pandang
yang khas
GLAUKOMA
Tekanan
Bola mata
terhadap
Saraf
Optik
60 juta
orang
terkena
glaukoma
Terutama
Usia Lanjut
Epidemiologi
Indonesia
3% Populasi
50% tidak
terdiagnosis
Etiologi
Primer
Sudut
Terbuka
Sekunder
GLAUKOMA
Primer
Sudut
Tertutup
Sekunder
Kongenital
Primer
Sekunde
r
penyebabnya
tidak diketahui
kondisi dapat
ditelusuri dan
diketahui
penyebabnya
Usia >60
tahun
Kortikoster
oid
rabun jauh
anatomi
mata,
ketebalan
kornea dan
penampilan
saraf optik
Ras AfrikaAmerika
Faktor
Resiko
Luka fisik
pada mata
Riwayat
keluarga
menderita
glaukoma
diabetes,
tekanan
darah
tinggi dan
penyakit
jantung
buta
GLAUKOMA PRIMER
SUDUT TERBUKA
GLAUKOMA PRIMER
SUDUT TERTUTUP AKUT
Mata merah
Penglihatan menurun, melihat halo (pelangi disekitar objek)
Rasa sakit pada mata, cekot-cekot
Sakit kepala sebelah
mual muntah
GLAUKOMA SEKUNDER
SUDUT TERBUKA
Uveitis
Lensa hipermatur
Steroid
Trauma
Gejala: akut/kronis
GLAUKOMA SEKUNDER
SUDUT TERTUTUP
Uveitis
Lensa maju/membesar
Tumor intraokuli
Neovakularisasi sudut
GLAUKOMA
KONGENITAL
Sejak lahir
Takut sinar
Rewel
Bolamata
besar
Kornea keruh
Anamnesis
Pengukuran
ketajaman
visual
Tonometri
Perimetry
Oftalmoskop
i
Tonometri Schiotz
mengukur tekanan
intraokuler dan
memberikan nilai
dasar untuk perujukan.
Rentang tekanan
intraokuler normal
berkisar dari 8 sampai
21mmHg.
Tonometri Aplanasi
Pachymetry
Pemeriksaan Lapang
Pandangan
Lapang Pandangan
Oftalmoskopi Direk
mempermudah
visualisasi fundus. Pada
glaucoma sudut
terbuka, pelengkungan
discus optikus dapat
terlihat lebih awal
dibandingkan pada
glaucoma sudut
tertutup
Pemeriksaan dengan
lampu celah
TERAPI GLAUKOMA
Medikamentosa
Operatif
Tujuan:
Turunkan TIO
TIO aman
Supresi
pembentuka
n humor
aqueous
Penyekat adrenergik
: timolol maleat,
betaxolol, levobunolol
metipranolol ,
carteolol , gel timolol
maleat
agonis adrenergic-2
Apraclonidine
Fasilitasi
aliran keluar
humor
aqueous
Analog
prostaglandin :
larutan bimatoprost,
latanoprost ,
travoprost,
unoprostone
Penurunan
volume
vitreus
Glycerin (glycerol)
oral
isosorbide oral
agonis adrenergik- :
Brimonidine
Obat
parasimpatomimetik
penghambat
anhidrase karbonat :
Dorzolamide,
brinzolamide
Miotik,
Midriatik,
Sikloplegik
sikloplegik :
cyclopentolate dan
atropine
Obat topikal
5. Prostamide : Bimatoprost
outflow trab & uveosklera naik
Operatif
Membantu
TIO bila
obat tidak memadai,
namun tidak dapat
membalikkan
kehilangan penglihatan.
Operasi
Laser
Bedah
konvensional
Drainase
implant
Komplikasi
tidak diobati, kehilangan
penglihatan progresif,
biasanya dalam tahap:
Blind spot pada
pengelihatan perifer.
Tunnel vision.
Kebutaan total.
Jika
Prognosis
Asuhan Keperawatan
1.
Pengkajian
Pemakaian kacamata
Penglihatan ganda
Mata kemerahan
Visus
Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan
kurang pengetahuan
kecemasan
Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan
Penyuluhan pasien