Vous êtes sur la page 1sur 9

ANESTESI LOKAL

Ratna Setia Wati


11 2014 115

PENDAHULUAN
Anestesi Lokal : hilangnya sensasi pada bagian tubuh tertentu
tanpa disertai kehilangan kesadaran atau kerusakan fungsi kontrol
saraf pusat dan bersifat reversibel

Modalitas

Reseptor

Tipe

Kecepatan
Kecepatan
Konduksi dan adaptasi
Diameter

Fungsi

Propioseptik

Golgi, Ruffini,
serabut otot

70 120
m/detik
15 20 m

Cepat dan
lambat

Tonus kontraksi
dan kecepatan
kontraksi otot

Mekanosensitif

Meissner,
Ruffini, Pacini
dan diskus
Merkel

40 70
m/detik
5 15 m

Cepat (lambat
diskus
Merkeli)

Sentuhan,
pergerakan,
tekanan,
getaran

Thermosensitif

Ujung saraf
bebas

10 35m/detik
1 5 m

Lambat

Dingin

Ujung saraf
bebas

0,5 1 m/detik
< 1 m

Lambat

Hangat

Ujung saraf
bebas

10 35
m/detik
1 5 m

Lambat

Nyeri tajam

Ujung saraf
bebas

0,5 1 m/detik
< 1 jam

Lambat

Rasa terbakar

Nosiseptif

MEKANISME KERJA
Potensial Membran

Mekanisme Kerja

Jenis

Nama dagang

Penggunaan

Onset

Durasi

(menit)

( jam )

Dosis maksimum

Dosis maksimum +
epinefrin

Amida
Bupivakain

Marcaine

Infiltrasi

2-10

3-10

175 mg

250 mg

Dibukain

Nupercain

Topikal

cepat

singkat

300 mg

400 mg

Etidokain

Duranest

Infiltrasi

3-5

3-10

300 mg

500 mg

Lidokain

Xylocaine

Infiltrasi/topikal

cepat

1-2

300 mg

400 mg

Mepivakain

Carbocaine

Infiltrasi

3-20

2-3

400 mg

600 mg

Prilokain

Citanest

Infiltrasi

cepat

2-4

Prilokain/lidokain

EMLA

topikal

30-120

singkat

Benzokain

Anbesol

Topikal

Cepat

Singkat

600 mg

600 mg

Kloroprokain

Nesacaine

Infiltrasi

Cepat

0,5-2

200 mg

Kokain

Novocaine

Topikal

2-10

1-3

500 mg

Prokain

Ophthaine

Infiltrasi

lambat

1-1,5

20-50 mg

Proparakain

Pontocaine

Topikal

cepat

singkat

Tetrakain

Cetacaine

Infiltrasi

lambat

2-3

topikal

cepat

singkat

Ester

Tetrakain

EFEK SAMPING

CARA PENGGUNAAN
Cara

Cara

KESIMPULAN
Anestesi lokal adalah hilangnya sensasi pada bagian tubuh tertentu tanpa
kehilangan kesadaran atau kerusakan fungsi kontrol saraf pusat dan bersifat
sementara.
Obat anestesi lokal diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu golongan amida
dan ester. Golongan ester dihidrolisis dalam plasma dan hepar oleh enzim
kolinesterase dan diekskresikan melalui ginjal, sedangkan golongan amida
dihidrolisis oleh enzim mikrosom hepar dan diekskresikan melalui ginjal.
Mekanisme kerja obat anestesi lokal adalah melalui hambatan hantaran dan
konduksi impuls saraf.
Efek samping obat anestesi lokal dapat mempengaruhi beberapa organ, misalnya
sistem saraf pusat, kardiovaskuler, otot polos, dan neuromuscular junction, selain
dapat menyebabkan reaksi hipersentivitas dan refleks vasovagal. Teknik anestesi
lokal yang sering digunakan adalah teknik infiltrasi.

Vous aimerez peut-être aussi