Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Putri Fatwa Nabilla Yamin
030.12.215
Pembimbing :
dr. Said Baraba, SpPD
Identitas pasien
Nama : Ny. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 23 tahun
Alamat : Jl.Kemuning RT/RW 01/03 Kel.Kejambon
Kec.Tegal Timur
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Pendidikan terakhir: S1
Status Pernikahan : Menikah
Asuransi Kesehatan : BPJS non PBI
Suku : Jawa
Masuk RS Kardinah : Jumat, 26 Agustus 2016 pukul
14:02
Anamnesis
Keluhan utama :Badan terasa
lemas
Anamnesis
Riwayat Penyakit
Sekarang
Lemas
Bercak
kemerahan
Kerontokan
rambut
Demam
Nyeri sendi
Penurunan BB
Mual dan nyeri ulu
hati
Sariawan,gusi
berdarah,bibir
kering
Batuk
Gg menstruasi
Riwayat Pengobatan
Os mengatakan
memiliki
penyakit lupus
sejak tahun
2011
Riwayat
keluarganya tidak ada
keluarga
yang
memiliki
Riwayat
kebiasaan
Os mengaku tidak
memiliki kebiasaan
mengkonsumsi obatobatan atau
menggunakan terapi
hormon. Keseharian
pasien hanya
mengerjakan
pekerjaan rumah
tangga saja
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
a. Kesadaran :
Compos Mentis, GCS
15 (E4M6V5)
b. Tampak sakit:Sedang
c. Kesan gizi : Normal
BMI = 50/(1,60)2 =
19,53
Tanda Vital
a. Tekanan darah :
110/70 mmHg
b. Nadi : 86 x/menit
c. Pernapasan : 24
x/menit
d. Suhu : 36,6 C
Status Generalis
Kepala : Ekspresi : normal
Wajah : simetris kiri = kanan , malar rash(+)
Deformitas : tidak ada
Rambut : Coklat kemerahan, lurus, mudah
rontok dan
kering
b. Mata :Sklera ikterik (-/-).Konjunctiva anemis (+/+), edema
palpebral (-/-), ptosis (-/-)
c. Hidung : Deformitas septum nasi (-/-),nafas cuping
hidung
(-/-) mukosa, hiperemis (-/-),
sekret (-/-), darah (-/-).
d. Mulut : Mukosa mulut berwarna merah (+),
mukosa bibir
kering (+) pucat (-),stomatitis
(+),sianosis (-), lidah dalam
batas normal,
warna merah, lidah kotor (-), atrofi (-),
tremor
(-), gigi geligi dalam batas normal,
perdarahan gusi (+), tonsil
T1/T1, faring
tidak hiperemis.
e
a
a
Paru
Inspeksi
Dilatasi vena (-). Retraksi intercostae (-/-), sela iga dalam bata
Palpasi
Perkusi
Auskulta
si
Jantung
Inspeksi
Palpasi
thrill(-)
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Timpani (+)
Palpasi
Ekstremitas
Superior
Inferior
ka/ki
ka/ki
Akral Hangat
+/+
+/+
Pucat
-/-
-/-
Eritema
+/+
+/+
Makula
+/+
+/+
< 2 detik
time
krepitasi
-/-
-/-
Nyeri sendi
+/+
+/+
Keloid
-/-
+/-
Pemeriksaan
Hasil
Penilaian
Nilai rujukan
6,5 g/Dl
11,2-15,7 g/Dl
Leukosit
2,8 x 103/L
Hematokrit
20
37 47
Trombosit
260
Eritrosit
2,8 x 106/L
RDW
17,0
11,5 14,5
MCV
72,7 U
80 96
MCH
23,6 Pcg
28 33
MCHC
32,5g/Dl
33 36
Netrofil
58,7
50-70
Limfosit
29,4
25-40
Monosit
10,8
2-8
Eosinophil
2-4
Basophil
0,4
0-1
LED 1 Jam
90 mm/jam
0-20
LED 2 Jam
112 mm/jam
0-35
SGOT
112,3 U/L
19-35
SGPT
46,8 U/L
7-25
Ureum
97 mg/dl
12,8-42,8
Creatinin
0,99 mg/dl
0,6-1,1
Pemeriksaan
Hasil
Penilaian
Nilai rujukan
10,2 g/dL
11,2-15,7 g/dL
Leukosit
2,7 x 103/L
Hematokrit
31,3
37 47
Trombosit
218
Eritrosit
4,1 x 106/L
RDW
17,0
11,5 14,5
MCV
75,8 U
80 96
MCH
24,7 Pcg
28 33
MCHC
32,6 g/dL
33 36
Follow up
Nadi
120
100
80
60
40
20
0
Suhu
37.8
37.6
37.4
37.2
37
36.8
36.6
36.4
36.2
36
Suhu
120
100
80
60
40
20
0
Sistol
Diastol
S
: lemas
Sabtu,
27 Agustus 2016
O: TD : 110/70.
S : 37,6 C,
HR :100x/menit,
RR : 18x/menit
P: Infus Tutofusin 12
tpm,
metilprednisolone(2x
1),
Cefotaxime(2x1),
omeprazole(1x1),suc
raflat
(3xC1),ondansentron
(2x4mg),PRC 2 kolf
S : lemas
O : TD : 120/70.
S : 37,4 C,
HR :90x/menit,
S : lemas
RR : 20x/menit
O: TD : 120/80.
: SLE
P
:Melanjutkan
terapi
sebelumnya
S : 37,4 C,
S : lemas
O: TD : 120/90.
S : 37,4 C,
HR :73x/menit,
HR :80x/menit,
RR : 20x/menit
RR : 18x/menit
A: SLE
A: SLE
P:Sanmol 3x500mg
P: Melanjutkan terapi
sebelumnya
S : lemas
O: TD : 110/70.
S : 37,3 C,
HR :83x/menit,
RR : 22x/menit
Jumat, 2
September 2016
S : lemas
O: TD :
O: TD : 100/70.
120/70.
S : 36,8 C,
S : 36,8 C,
HR :73x/menit,
HR :
RR : 20x/menit
73x/menit,
S : lemas
RR :
20x/menit
Resume
Anamnesis
rasa terbakar ketika berada dibawah sinar matahari dan diikuti bercak
kemerahan
kerontokan rambut,demam
sariawan, bibir pecah-pecah dan gusi yang sering berdarah di pagi hari.
MRS pertama kali pada tahun 2011 selama seminggu karena keluhan
lemas dan oleh dokter didiagnosis sebagai penyakit Lupus.
Diagnosis
Diagnosis kerja
Lupus Eritematosus
Sistemik
Anemia
Diagnosis banding
Undifferentiated
connective tissue disease
Sindroma Sjgren
Sindroma antibodi
antifosfolipid (APS)
Fibromialgia (ANA positif)
Purpura trombositopenik
idiopatik
Lupus imbas obat
Terapi
Prognosis
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: ad malam
Ad functionam
: dubia ad malam
Analisa kasus
Lemas
Demam
BB turun
Malar rash,ruam
diskoid,stomatitis,g
usi berdarah,bibir
kering,rambut
rontok
Fotosensitivitas
SLE
ANA (+)
Nyeri sendi
Anemia,leuko
penia,SGOT
dan
SGPT,ureum
meningkat.
Analisa kasus
pasien didiagnosis sebagai lupus
eritematosus sistemik karena
memenuhi lebih dari 4 dari kriteria
ACR yaitu adanya ruam malar, ruam
diskoid, fotosensitifitas, ulser pada
rongga mulut, artritis, gangguan
perdarahan
Tinjauan Pustaka
Definisi
Lupus eritematosis sistemik merupakan penyakit
autoimun sistemik yang ditandai dengan temuan
autoantibodi pada jaringan dan kompleks imun
sehingga mengakibatkan manifestasi klinis di
berbagai sistem organ. Autoantibodi tersebut
berikatan dengan antigennya membentuk
kompleks imun yang pada banyak pasien sudah
ada beberapa tahun sebleum manifestasi klinis
muncul
Epidemiologi
Di seluruh dunia insiden SLE 1,9-8,7 per
100.000, dan prevalensinya bervariasi dari 19.3207 per 100.000. Prevalensi di Amerika antara
10-400 tergantung pada ras dan jender. Pada
anak remaja prevalennsi SLE di Amerika 1-6 per
100.000, lebih rendah dibandingkan dewasa
yaitu 20-70 per 100.000.
Penyakit ini menyerang wanita muda dengan
insiden puncak usia 15-40 tahun selama masa
reproduktif . Ratio wanita dan pria 5:1 sebelum
pubertas, pada usia reproduktif menjadi 9:1
Lingkung
an
Genetik
Etiolog
i
Imunologi
Hormona
l
Patogenesis
Manifestasi Klinis
Diagnosis
Derajat SLE
Berat
Sedang
Ringan
Secara klinis
tenang
Tidak
mengancam
nyawa
Fungsi organ
normal atau
stabil.
Nefritis ringan
sampai sedang
( Lupus nefritis
kelas I dan II)
Trombositopeni
a (trombosit
2050x103/mm3)
Serositis
mayor
Penyakit
SLE berat
atau
menganca
m nyawa
Tatalaksana
Tujuan
meningkatkan kesintasan dan
kualitas hidup pasien SLE melalui
pengenalan dini dan pengobatan
yang paripurna.
Tujuan khusus pengobatan SLE
adalah:
a) Mendapatkan masa remisi yang
panjang
b) menurunkan aktivitas penyakit
seringan mungkin
c) mengurangi rasa nyeri dan
memelihara fungsi organ agar
aktivitas hidup keseharian tetap
baik.