Vous êtes sur la page 1sur 14

Definisi

a.Gale Encyclopedia of Childrens Health, 2006


Kegagalan pernapasan pada bayi baru lahir,
disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen
sebelum, selama, atau sesudah kelahiran.
b. Buku Ajar Patologi Obstetrik, 2008:131
Kegagalan bayi baru lahir untuk bernafas
secara spontan dan teratur.
c. Betz and Sowden, 2002
suatu kondisi dimana bayi tidak dapat
bernafas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir

Etiologi
a. Hipoksia prenatal
b. Asphyxia prenatal
c. Kompresi tali pusat saat melahirkan
d. Ibu diberi anestesi
e. Penyakit atau cacat bawaan bayi
f. Obat obatan yang menekan
spontanitas nafas
g. Factor plasenta (solution plasenta)

h. Kehamilan berisiko tinggi meliputi:


a. Usia ibu <16 tahun atau >40 tahun
b. Status sosial ekonomi rendah
c. Penyakit ibu(diabetes, hipertensi, Rhsensitisasi,anemia berat)
d. Ibu dengan aborsi sebelumnya, bayi lahir mati,
kematian neonatal dini, atau kelahiran prematur
e. Kurangnya perawatan prenatal
f. Presentasi janin yang abnormal atau posisi
g. Penyalahgunaan alkohol dan merokok oleh ibu
h.Parahretardasi pertumbuhan janin
i. Persalinan prematur

Tanda dan gejala


Secara umum gejala-gejala asfiksia
neonatorum adalah sebagai berikut;
a. Kebiruan atau abu-abu warna kulit
(sianosis),
b. Detak jantung lambat (bradycardia),
c. Anggota badan kaku atau lemas
(hypotonia),
d. Dan respon yang buruk terhadap
rangsangan.

Bila kondisi ini berlanjut, akan terjadi:


1. Apnea primer dengan gejala:
a. Gerakan nafas berkurang
b. Tonus otot mulai berkurang
c. Denyut nadi mulai menurun
2. Apnea sekunder, dengan gejala:
a. Nafas megap-megap (gasping)
b. Frekuensi jantung menurun
c. Tekanan darah menurun
d. Bayi tampak lemas atau flaksid
e. jantung sampai diikuti dengan
kematian.

KLASIFIKASI DAN
PENANGANAN ASPHYXIA
NEONATORUM

NILAI

KONDI

TINDAKAN

APGAR
0-3

SI
Asfiksia

a. Bersihkan jalan nafas sampai pompa melalui ambubag

berat

b. Berikan oksigen 4-5 liter per menit


c.

Bila tidak berhasil, lakukan pemasangan ETT (endotracheal tube)

d. Bersihkan jalan nafas melalui ETT


e. Apabila bayi sudah mulai bernafas tetapi masih sianosis berikan
natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 cc. selanjutnya berikan
4-6

Asphysi

dekstrosa 40% sebanyak 4 cc


a. Bersihkan jalan nafas

b. Berikan oksigen 2 liter per menit

sedang

c.

Rangsang pernafasan dengan menepuk telapak kaki. Apabila


belum ada reaksi, bantu pernapasan dengan ambubag

d. Bila bayi sudah mulai bernafas tetapi masih sianosis, berikan


natrium

bikarbonat

7,5%

sebanyak

cc.

dekstrosa

40%

sebanyak 4 cc di subtikan melalui vena umbilicus secara


7-10

Asphysi

perlahan-lahan untuk mencegah tekanan intracranial meningkat


a. Bayi di bungkus dengan kain hangat

a ringan b. Bersihkan jalan nafas dengan menghisap lendir pada hidung


kemudian mulut
c.

Bersihkan badan dan tali pusat

d. Melakukanb observasi tanda fital, pantau abgar score dan


masukan ke dalam inkubator

RESUSITASI
Untuk memulai langkah pertama atau awal
resusitasi, perlu menjawab pertanyaan
berikut:
Apakah air ketuban bercampur
mekonium?
Apakah segera menangis atau bernafas?
Apakah tonus ototnya baik?
Bagaimana warna kulitnya, apakah
merah muda?
Apakah kehamilan cukup bulan?

Langkah

Tindakan

1. Awal

a. Mencegah hilangnya panas tubuh bayi


b. Membuka jalan nafas sehingga aliran udara
menjadi longgar
c. Menilai bayi dalam hal pernafasan, frekuensi
jantung dan warna kulit

2.Pemberian
O2

a. Pada bayi dengan sianosis, segera beri oksigen


bahkan dengan tekanan
b. Bila warna kulit berubah menjadi merah,
pemberian oksigen di turunkan perlahan
c. Bila sianosis kembali, oksigen di tambah bahkan
dengan tekanan

3. Ventilasi
tekanan
positif

a. Bayi dengan nafas gasping (megap-megap)


b. Frekuensi jantung kurang dari 100 per menit
c. Terdapat sianosis menetap walaupun frekuensi
jantung lebih dari 100 per menit dan nafasnya
masih berat.
d. Pemberian oksigen 100% diteruskan
e. Bayi premature langsung ventilasi dan intubasi

TINDAKAN LANJUTAN
SETELAH RESUSITASI

No.

Tindakan

1. Perawatan Rutin

a. Untuk mempertahankan panas tubuh,


b. bersihkan jalan napas dan bersihkan bayi,
kemudian membedung dengan kain linen
kering.
c. Dekatkan pada dada ibunya sambil
menghisap putting susu ibu u/mempercepat
lepasnya plasenta dan kontraksi otot rahim
d. Observasi pernafasan, frekuensi jantung
bayi atau warna kulitnya
e. Bila terjadi penurunan keadaan langsung di
lakukan resusitasi

2. Perawatan
penunjang (suportif)

a. Evaluasi awal bayi Nilai Apgar

3. Perawatan lanjut

a. Bayi dengan resiko tinggi sebaiknya di


letakan dalam incubator
b. Tetaplakukan pemantauan
c. Lakukan pengawasan lebih lanjut dan
pemberian obat-obatan

CONTOH MENEJEMEN ASUHAN PADA


NEONATUS DENGAN APHYXIA
NEONATORUM

1. Pengkajian
A. DO:
a. Kebiruan atau abu-abu warna kulit
(sianosis),
b. Detak jantung lambat (bradycardia),
c. Anggota badan kaku atau lemas
(hypotonia)
d. Gerakan nafas berkurang
e. Denyut nadi mulai menurun

2. Diagnosa:
Bayi Ny. T umur dua hari dengan
asphyxia neonatorum
3. Kebutuhan akan tindakan segera
Nilai Apgar 4-6 dengan kondisi asphyxia
ringan memerlukan tindakan:

a. Bersihkan jalan nafas


b. Berikan oksigen 2 liter per menit

4. Rencana Asuhan
a. Beritahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan
b. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak
c. Tetap melakukan observasi
d. Rangsang pernafasan dengan menepuk
telapak kaki. Apabila belum ada reaksi, bantu
pernapasan dengan ambubag
e.Bila bayi sudah mulai bernafas tetapi masih
sianosis, berikan natrium bikarbonat 7,5%
sebanyak 6 cc. dekstrosa 40% sebanyak 4 cc di
suntikan melalui vena umbilicus secara perlahanlahan untuk mencegah tekanan intracranial
meningkat
f.Melakukan penulisan pendokumentasian data

Vous aimerez peut-être aussi