Vous êtes sur la page 1sur 28

ANALISIS

VOLUMETRI OBAT

Peralatan yang dipergunakan dalam volumetri

Analisis yg dilakukan dengan


pengukuran yang akurat
Pengukuran yang akurat menggunakan
peralatan volumetrik
Tiga jenis peralatan gelas volumetrik yg
penting yaitu labu ukur, pipet dan buret
Prosesnya disebut titrasi, larutan yang
diketahui konsentrasinya disebut larutan
standar atau larutan baku

Syarat-syarat reaksi :

Reaksi harus sederhana yang dapat


ditunjukkan dengan persamaan kimia; zat
yang ditentukkan harus bereaksi sempurna
dengan pereaksi secara stokiometri
Reaksi harus berlangsung cepat
Harus ada perubahan sifat fisika atau kimia
yang dapat ditandai pada ttk ekuivalen
Indikator yang digunakan harus jelas
menunjukkan titik akhir titrasi

Bagian Penting dr analisis


volumetrik
Satuan konsentrasi
Satuan pokok jumlah/kuantitas suatu zat
yg digunakan di dalam kimia adalah
mol
Larutan volumetrik biasanya disiapkan dgn
menimbang sampel mendekati berat yg
diinginkan, kemudian larutan yang
dihasilkan distandarisasi terhadap
larutan yang telah diketahui
konsentrasinya
1.

Semua larutan volumetrik yg digunakan dalam


analisis farmaseutikal, disiapkan dari standar primer
Standar primer merupakan senyawa yg dapat
diperoleh dgn tingkat kemurnian yang sangat tinggi
(>99,9%)
Contoh senyawa yg digunakan sebagai standar
primer termasuk natrium karbonat dan kalium
hidrogen ftalat (C8H54K)
larutan yg dibuat melalui standarisasi terhadap
standar primer disebut dengan standar sekunder
Laruan yang distandarisasi terhadap standar sekunde
r disebut sebagai standar tersier

2. Konsentrasi zat aktif


Cara yg paling umum untuk menyatakan
konsentrasi zat aktif di dalam obat adalah
dengan menggunakan istilah massa atau
volume zat aktif per 100 gram atau militer
obat
Dapat dinyatakan dalam 4 cara:
1. Persentase berat per volume
2. Persentase volume per volume
3. Persentase berat per berat
4. Persentase volume per berat

3. Penetapan kadar
a. Identifikasi gugus-gugus fungsi pada molekul yg
dapat bereaksi dgn cepat secara kuantitatif
b. Tentukan perbandingan stoikiometrik, yaitu
jumlah mol masing-masing senyawa yg bereaksi
c. Ubah jumlah mol sampel menjadi berat dan
jumlah mol titran menjadi volume
d. Hidtung berat sampel yang berekasi dgn 1 ml
titran
e. Lakukan penetapan kadar, paling tidak dua kali
f. Hitung berat zat aktif di dalam sampel dan
nyatakan jawabannya sebagai persen berat per
berat (%b/b) sampel yg ditimbang

4. Perhitungan Perkiraan Titer


Titik akhir titrasi sebagai penanda
berakhirnya titrasi
Titik akhir titrasi adalah saat timbul
perubahan warna indikator
Jika ttk akhir titrasi tdk berimpit dengan
ttk ekivalensi
kesalahan titrasi

Titik akhir titrasi dapat di deteksi


berdasarkan

Perubahan warna indikator


Terjadinya kekeruhan yang disebabkan
oleh terbentuk atau melarutnya endapan
Perubahan DHL larutan
Perubahan arus listrik dalam larutan

5. Pemilihan Indikator
TAT dideteksi dgn menggunakan indikator
yg sesuai
Indikator2 ini merupakan asam lemah atau
basa lemah yg warnanya di dalam
larutan bergantung pd tingkat
ionisasinya

Penetapan Kadar Obat Dosis


Tunggal
Obat-obat dosis tunggal adalah sedian yg
mengandung dosis yg dirancang untuk
penggunaan secara terpisah
Contoh sediaan ini diantaranya adalah
tablet, kapsul, suppositoria atau alat
pencegah kehamilaan

Titrasi Bebas Air


Titrasi yg dilakukan tanpa adanya air
Titrasi ini berguna terutama u/penetapan kadar obatobatan yg bersifat asam atau basa yg sangat
lemah hingga tidak akan terion dlm kondisi berair
Semua perlengkapan dan peralatan bahan gelas u/
titrasi bebas air, harus benar-benar kering karena
setetes air sekalipun akan merusak keseluruhan
penetapan kadar
Pembilasan alat dilakukan dengan pelarut yg mudah
menguap seperti aseton, kemudain dikeringkan
dgn seksama di dalamnya oven

Titrasi bebas air banyak digunakan dlm


penetapan kadar senyawa obat
Sejumlah besar obat bersifat asam lemah
(barbiturat, fenitoin, sulfonamida) atau basa
lemah (antihistamin, anetetik lokal, morfin)
Asam-asam lemah dititrasi dgn butilamonium
hidroksida (N(Bun)4OH) atau kalium
metoksida (CH3OK) dalam dimetil formamida
(DMF) sebagai pelarut
Basa lemah dilarutkan di dalam asam asetat
glasial dan dititrasi dgn asam perkolarat
(HCLO4)

Rx. Kimia yg terjadi:


Asam kuat dilarutkan di dalam asam
lemah, asam lemah akan bertindak
sebagai basa dan menerima proon dr
asam kuat. Rx. Ini akan mengahasilkan
ion onium yg berfungsi sebagai asam
kuat dgn tidak adanya air, dan senyawa
inilah yang bereaksi dengan obat yg
bersifat basa tersebut

Titrasi REDOKS
Titrasi yg melibatkan proses oksidasi dan
reduksi
Kedua proses ini terjasi secara bersamaan
Rx. Kimia ini memeiliki peran yg sangat
penting mulai dari reaksi ionik yg
sederahna hingga pada proses
pembentukan energi di dalam mitokondria
manusia, bergantung kepada kedua
proses ini

Okisdasi didefinisikan sebagai hilangnya


hidrogen atau perolehan oksigen atau hilangnya
elektron
Reduksi didefinisikan sebgaai perolehan
hidrogen, atau hilangnya oksigen atau
perolehan elektron
Dlm titrasi REDOKS persamaan reaksinya
disetarakan bukan dgn menghitung jumalah mol
yang bereaksi, tetapi dengan menghitung
jumalh mol elektron yg dipindahkan didalam
proses

Titrasi Kompleksometri

Titrasi ini berdasarkan pd pembentukan kompleks


anatra ion-ion logam dan senyawa-senyawa yg dapat
memberikan elektron dan membentuk kompleks yg
stabil dan dapat larut
Indikator yg digunakan dlm titrasi kompleksometri
biasanya adalah senyawa pengompleks itu sendiri yg
membentuk kompleks lemah dgn ion logam ketika
ditambahkan pada awalnya
Indikator yg paling serin digunakan adalah ,ordan
hitam
Indikatror ini membentuk kompleks bewarna merah
anggur dgn ion-ion logam, tetapi berubah menjadi
warna biru tua pd titik akhir

Tittrasi Argentometri

Penetapan kadar ini menggunakan


perak nitrat (AgNO3)
Garam ini merupakan satu-satunya
garam perak yg terlarutkan air sehingga
reaksi perak nitrat dgn garam lain akan
mengahasilkan endapan
Garam-garam, seperti natrium klorida
(NaCl) dan kalim sianida (KCN)

Pada penetapan kadar NaCl, kalium


kromat ditambahkan ke dalam larutan
setelah semua NaCl bereaksi, tetesan
pertama AgNO3 berlebih menghasilkan
endapan perak kromat bewarna merah
yg mengubah warna larutan menjadi
cokelat merah

Uji Batas

Pengujian kuantitatif atau semi kuantitatif yang


digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengendalikan sejumlah kecil pengotor yg
mungkin terdapat di dalam sampel obat
Sampel obat direaksikan untuk mengasilkan
warna (biasanya) dan intensitas warna yg
dihasilkan dibandingkan dgn warna yg diperoleh
dr obat standar yg telah diketahui jumlahnya.
Warna yg didapat dr sampel standar
menunjukkan batas atas absolut pengotor yg
diperbolehkan dlm sampel obat

Pembagian Reaksi dalam Analisis


Volumetri
1.

Reaksi asam basa atau netralisasi


H3O+ + OH2H2O
H3O+ + A-

2.

HA + H2O

B+ + OHBOH
Reaksi pengendapan
Ag+ + ClAgCl
Pb2+ + CrO42PbCrO4

3.

Reaksi pembentukkan kompleks yang


mudah larut atau molekul-molekul yang
tak berdissosiasi
Ag+ +2CNAg(CN)2- larut
Hg2+ + 2ClHgCl2 tak berdissosiasi

4.

Reaksi redoks
Fe2+ + Ce4+
Fe3+ + Ce3+
2MnO4- + 5C2O42-

2Mn2++10CO2+8H2O

Yang perlu diperhatikan dalam analisis


volumetri
menimbang
memindahkan secara kuantitatif
membilas, mengisi dan menggunakan buret
membilas dan menggunakan pipet volume
titrasi
mengamati titik akhir titrasi

Contoh Analisis Obat

Ibuprofen

Bila ditinjau dari harga pKa nya,


ibuprofen dapat ditetapkan kadarnya
secara alka limetri, Btitish
Pharmacopoeia tahun 2007 dan The
International Pharmacopoeia third
edition tahun 2003, kadar ibuprofen
dapat ditetapkan secara titrasi
menggunakan larutan NaOH 0.1 N
dengan indikator fenolftalein.

Parasetamol

Metode volumetrinya adalah nitrimetri


titrasi diazotasi ini sangat sederhana dan
berguna untuk menetapkan kadar senyawa
senyawa sulfonamid dan senyasenyawa
anastetik lokal golongan asam amino benzoat.
Nitrimetri adalah metode penetapan kadar
secara kuantitatif dengan menggunakan larutan
baku natrium nitrit, metode ini didasarkan pada
reaksi diazotasi yakni reaksi antara amina
aromatik primer dengan asam nitrit dalam
suasana asam membentuk garam diazonium (

Dalam nitrimetri, berat ekivalen suatu senyawa sama


dengan berat molekulnya karena 1 mol senyawa
bereaksi dengan 1 mol asam nitrit dan menghasilkan
1 mol garam diazonium. Pada titrasi diazotasi,
penentuan titik akhir dapat menggunakan indikator
luar, indikator dalam dan secara potensiometri
Indikator luar yang digunakan adalah pasta kanji
iodida atau kertas kanji iodida, ketika larutan
digoreskan pada pasta, adanya kelebihan asamnitrit
akan mengoksidasi iodida menjadi iodium dengan
adanya kanji akan menghasilkan warna biru segera

Vous aimerez peut-être aussi