Vous êtes sur la page 1sur 11

AKAR PSIKOLOGI&KEDUDUKAN

PSIKOLOGI DALAM LAPANGAN


PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
by : ENDAH FITRIANI,M.Psi.,
Psikolog
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
PONTIANAK
2016

Akar historis psi.perkembangan


Secara historis lahirnya psikologi perkembangan

tidak terlepas dari anggapan terhadap objek


bahasannya, yakni manusia dalam berbagai
perkembangannya. Sebelum tahun 1750, para ahli
ilmu jiwa menganggap anak adalah miniature orang
dewasa, sehingga sikap dan perlakuan terhadap
mereka disamakan dengana sikap dan perlakuan
orang dewasa.
Di akhir abad ke-18, psikologi perkembangan berdiri
sendiri menjadi suatu ilmu, yang sebelumnya masih
menyatu dengan filsafat. Laahirnya ilmu ini diawali
dengan timbulnya aliran Philanthropinisme, suatu
paham yang mencintai sesama manusia terutama
terhadap anak-anak. Pendiri aliran ini adalah Johan
Bernhard Basedow (1723-1970) dari Jerman


Zaman romawi dan yunani sudah ada para ahli yang memperhatikan

pendidikan anak.

Plato
1. Perbedaan individu ditentukan oleh faktor
keturunan. Artinya sejak lahir anak telah
memiliki bakat2 atau benih2 kemampuan yang
dapat di kembangkan melalui pengasuhan dan
pendidikan.
2. Yakin bahwa tiap2 orang sudah ditentukan sejak
lahirnya status/kedudukannya kelak dalam
masyarakat. Apakah seseorang akan menjadi
filsuf/pekerja sudah tertulis sejak lahir.

3. Tiap orang dilahirkan dengan kekhususan


sendiri,
manusia dilahirkan tidak sama,sehingga ia
dapat pula
dikatakan sebagai tokoh pemula dari paham
individual
difference,yaitu paham yang mengetahui
bahwa
manusia itu berbeda dengan manusia yang
lain.
J.A Comenicus
1. Mengatakan bahwa anak tidak boleh dianggap
sebagai
orang dewasa yang bertubuh kecil. Ia

Jhon Locke

- Mengemukakan bahwa pengalaman dan pendidikan

merupakan faktor yang paling menentukan dalam


perkembangan anak. Ia tidak mengakui adanya kemampuan
bawaan (innate knowledge). Sebaliknya menurut Locke.Isi
kejiwaan anak ketika dilahirkan adalah ibarat secarik kertas
tersebut nantinya sangat ditentukan oleh bagaimana cara
kertas itu ditulisi.
- istilah tabula rasa (blank slate) untuk mengungkapkan
pentingnya pengaruh pengalaman pengalaman dan
lingkungan hidup terhadap perkembangan anak. Anak
adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap
rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan. Oleh
karena itu, peranan orang tua sangat penting dalam
mengisi secarik kertas kosong itu sejak dari bayi.

Rousseau (bertentangan dengan Locke)

- Seorang filosof perancis abad ke-18, ia berpandangan


bahwa anak berbeda dengan orang dewasa. Ia sama
sekali menolak pandangan bahwa bayi adalah makhluk
pasif, yang sumbangannya ditentukan oleh pengalaman.
Ia beranggapan bahwa sejak lahir anak adalah makhluk
aktif, dan suka bereksplorasi.
- Berpendapat bahwa Segala-galanya baik
sebagaimana keluar dari tangan Sang Pencipta, segalagalanya memburuk ditangan manusia. Ungkapan
Rousseau tersebut mengandung pengertian bahwa
anak ketika dilahirkan sudah membawa bakat,
pembawaan segi-segi moral, yakni hal-hal mengenai bak
dan buruk, benar dan salah, yang dapat berkembang
secara alami dengan baik

-Jika kemudian terdapat penyimpangan dan


keburukan-keburukan,
hal
itu
karena
pengaruh
lingkungan
dan
pendidikan.
Pemikiran
Rousseau,
yang
lebih
mementingkan kemampuan bawaan (innate
knowledge)
dikenal
dengan
aliran
nativisme. Sebaliknya pandangan Locke
yang lebih mementingkan faktor lingkungan
(pengalaman & pendidikan) dikenal dengan
aliran
empirisme
atau
environmentalisme.

Kedudukan Psikologi Perkembangan


Psikologi perkembangan mendapat kedudukan khusus

dikarenakan setiap manusia mempunyai karakteristik


tertentu dalam setiap perkembangan. Perbedaan
karakteristik dari setiap perkembangan penting untuk
dipelajari oleh setiap orang tua, khususnya para
pendidik, Karena jika sebagai pendidik kira tidak
mengetahui karakteristik perkembangan manusia, dapat
menimbulkan kekeliruan dalam perlakuan terhadap
anak, sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan anak itu sendiri.
Dalam bidang keperawatan, fokusnya adalah membantu
induvidu
yang
kesehatanya
terganggu
untuk
memberikan kesehatan dan pemulihan. Psikologi di sisi
lain adalah studi tentang proses mental dan perilaku.

Perawat dan psikologi terkait karena untuk membantu

orang cukup pulih dari masalah kesehatan, perawat sering


harus memahami perilaku dan keadaan emosional
pasien.Ini adalah pentingnya bagi seorang perawat yang
berkeinginan untuk membantu pasien pulih dari penyakit,
Maka dari itu diperlukanya hubungan Ilmu psikologi dengan
Ilmu Keperawatan.
.
Salah

satu cara yang meningkatkan psikologi adalah


dengan membantu perubahan perilaku seseorang, seperti
pola pikir mental mereka. Seorang perawat optimis yang
membawa
kenyamanan
kepada
pasien
memiliki
kemampuan untuk memdorong berfikir fositif.dalam rangka
mengembangkan hubungan yang sehat, penting bahwa
seorang perawat memahami reaksi emosional manusia, dan
psikologi adalah kunci untuk memahami hal ini sepenuhnya

Seorang

perawat harus menyadari ketika


seorang pasien marah, depresi,bingung atau
takut, dan mengambil langkah yang di
perlukan untuk menangani emosi tersebut
sehingga
tidak
memperburuk
kondisi
kesehatan
pasien.
Psikologi
dapat
meningkatkan profesi keperawatan ketika itu
diterapkan dengan benar

Vous aimerez peut-être aussi