Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Infarction (STEMI)
Patricia (120100228)
Suruthi (110100419)
Thilageswary (120100498)
BAB 1
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Patofisiolologi SKA
Normal
Fatty
Streak
Fibrous
Plaque
Occlusive
Atherosclerotic
Plaque
Plaque
Rupture/
Fissure &
Thrombosis
DIAGNOSIS STEMI
PRESENTASI
TEMUAN
SERUM
KLINIS
EKG
BIOMARKER JANTUNG
BIOMARKA
JANTUNG
TERAPI
Tindakan Umum dan Langkah Awal:
Tirah baring
Suplemen O2 harus diberikan segera bagi mereka dengan saturasi O 2 arteri <
95% atau mengalami distres respirasi. Suplemen O 2 dapat diberikan pada semua
pasien SKA dalam 6 jam pertama, tanpa mempertimbangkan saturasi O 2 aspirin.
Nitrogliserin tablet sublingual bagi pasien dengan nyeri dada yang masih
berlangsung, jika nyeri dada tidak hilang bisa diulang sampai 3 kali.
Morfin sulfat 1-5 mg IV, dapat diulang 10-30 menit bagi pasien yang tidak
responsif dengan terapi 3 dosis NTG sublingual. 6
Prognosis
TIMI Risk Score untuk STEMI
Klasifikasi
KILLIP
Kelas
Proporsi
pasien
Mortalitas
(%)
40-50%
II
30-40%
17
Mortalitas 30
hari (%)
1,6
2.2
4,4
7,3
12,4
III
10-15%
30-40
16,1
IV
Syok kardiogenik
5-10%
60-80
23.4
poin)
Waktu ke reperfusi > 4 jam (1 poin)
26,8
BAB 3
STATUS ORANG SAKIT
IDENTITAS PASIEN
No. RM : 00.67.65.29
Tanggal : 26/05/2016
Hari : Kamis
Jenis Kelamin :
Nasution
Perempuan
Tangga
Tlp : -
Hp : -
Agama : Islam
ANAMNESA
Keluhan utama
Nyeri dada
Hasil anamnesa :
- Hal ini dialami os 1tahun lalu. Nyeri dada terjadi 2 hari sebelum
masuk RS saat sedang berkebun. Nyeri dirasakan di dada kiri, bersifat
menjalar ke bahu dan punggung, dan terasa seperti ditusuk-tusuk selama
> 20 menit. Nyeri dada juga disertai dengan keringat dingin dan mualmuntah. Nyeri bersifat hilang timbul dengan intensitas semakin
meningkat. Nyeri dada tidak berkurang apabila dalam keadaan istirahat.
Mual
(+),
muntah
(+),
dan
keringat
dingin
(+).
- Riwayat sesak nafas (+) dan terjadi bersamaan dengan nyeri dada. Sesak
sudah terjadi 1 tahun yang lalu. PND(+), Orthopnoe (-), DOE (-) .
bengkak kedua kaki(-), demam(-), batuk (-)
-Riwayat hipertensi (+) dengan TDS tertinggi 240 mmHg 1 tahun yang
lalu,Os mengaku teratur minum obat antihipertensi, DM (-), dan
hiperkolesterolemia (-).Riwayat merokok (-).
-Riwayat konsumsi obat ISDN (+), obat antihipertensi (+), obat kunyah (+)
Faktor Risiko PJK: usia>55tahun, Hipertensi
Riwayat Penyakit Terdahulu : Hipertensi
Riwayat Pemakaian Obat : Isosorbid dinitrat, Nifedipin, Aspirin
Status Presens:
KU: Sedang
Kesadaran : CM TD : 100/70
HR : 94, reguler
: (-)
Dispnu: (-)
Ikterus : (-)
Edema :
Pemeriksaan Fisik :
Kepala : Konjungtiva palpebra inferior anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
edema palpebra (-/-)
Leher : TVJ R+2 cmH2O
Dinding toraks :
Batas Jantung
Inspeksi
: Simetris fusiformis
Palpasi
: SF kanan = kiri
Atas
Bawah : Diafragma
: ICS II
: 1 cm medial
Kanan : LPSD
LMCS
Auskultasi
Jantung :
S1 (+) N
Punctum maximum :-
S2 (+) N S3 (-)
Murmur (-)
S4 (-) regular,
Radiasi : -
Abdomen
Elektrokardiografi
Foto Thorax
: 15.860 /L (4000-11000)
Hematokrit : 35%
Trombosit
(4,50-6,50)
(39-54)
: 222 x 103/L
Metabolisme Karbohidrat
KGD sewaktu
Lemak
Kolestrol Total
: 168
Trigliserida : 129
(<200)
(<150)
Kolestrol HDL
: 42 (60)
Kolestrol LDL
: 86 (<100)
Ginjal
BUN
: 20 mg/dL (8-26)
Elektrolit
Na/K/Cl
Enzim Jantung
CK-MB : 162U/L
Troponin I
(24)
: 28ng/mL
(<0,1)
Diferensial Diagnosis:
Diseksi aorta
Perikarditis
Emboli Paru
Pneumonia
Pengobatan:
Bedrest
O22-4 l/i via nasal canule
IVFD NaCl 0,9 %10 gtt/i mikro
ISDN 5 mg
Laxadyn syr 1xCI
Inj Furosemide 20 mg/12 jam
Clopidogrel 1x75 mg
Aspilet 1x80 mg
Simvastatin 1x40 mg
Captopril 3x6,25mg
FOLLOW UP
TGL
26/05/201
: CM
STEMI
- Bed rest
TD : 95/60 mmHg
inferoposterior
HR: 94 x/i
onset 2 hari
nasal kanul
Pukul
RR: 20 x/i
KILLIP I TIMI
- IVFD NaCl
22.35
SaO2 : 99%
RISK 3/14.
Hipertensi
- Clopidogrel 1x75mg
terkontrol
- Aspilet 1x80 mg
Thorax :
- Captopril 3x6,25 mg
- ISDN 5 mg (k/p)
gallop (-)
- Simvastatin
- Laxadyn syr 1X CI
(k/p)
1x40mg
TGL
O
Sens
Dada(+)
TD : 126/82 mmHg
Pukul
HR: 95 x/i
rior onset
nasal kanul
RR: 22 x/i
2 hari
- IVFD NaCl
KILLIP I
TIMI RISK
- Clopidogrel 1x75mg
(-/-)
3/14.
- Aspilet 1x80 mg
Hipertensi
- Simvastatin
Thorax :
terkontrol
- Captopril 3x6,25 mg
: 35c
STEMI
27/05/2016 Nyeri
16.30
: CM
A
- Bed rest
1x40mg
- ISDN 5 mg (k/p)
gallop (-)
12 jam
- Laxadyn syr 1X CI
pretibial (-/-)
TGL
28/05/201
Nyeri Dada
Sens
(+)
: CM
STEMI
- Bed rest
TD :120/70 mmHg
inferoposterior
HR: 96 x/i
onset 2 hari
nasal kanul
Pukul
RR: 22 x/i
KILLIP I TIMI
- IVFD NaCl
08.30
SaO2 : 98%
RISK 3/14.
EKG : SR
Hipertensi
- Aspilet 1x80 mg
terkontrol
- Clopidogrel 1x75mg
(-/-)
- Simvastatin 1x40mg
- Captopril 3x6,25 mg
Thorax :
jam
- Inj Furosemide
20mg / 12 jam
- ISDN 5 mg (k/p)
- Laxadyn syr 1X CI
DISKUSI
KASUS
TEORI
KASUS
Usia
Resiko meningkat dengan bertambahnya usia,
>45 tahun pada pria dan >55 tahun pada wanita
Jenis kelamin
Laki-laki > perempuan walaupun setelah
menopause, tingkat kematian perempuan akibat
penyakit jantung meningkat namun tidak
sebanyak tingkat kematian pada laki-laki
Riwayat Keluarga
Anak dengan orangtua dan saudara kandung
memiliki riwayat penyakit jantung lebih beresiko
Hipertensi
Manifestasi klinis : 6
Pada kasus :
Gejala penyerta
Diaphoresis
(keringat dingin), mual muntah, sulit bernafas,
Diagnosa :15
dan mual-muntah.
Pada kasus :
Pemeriksaan fisik
basal.
EKG
Tirah Baring
Bed rest
O2
ISDN 5 mg
Terapi reperfusi
Terapi reperfusi dilakukan dengan terapi tombolitik maupun dengan PCI. Dalam
Clopidogrel 1x75 mg
rumah sakit sekitar yang memiliki fasilitas PCI. Bila membutuhkan waktu lebih
Aspilet 1x80 mg
dari 2 jam, reperfusi pilihan adalah fibrinolitik. Dan fibrinolitik setelah selesai
Simvastatin 1x40 mg
Captopril 3x6,25mg
Morfin
Morfin sulfat 1-5 mg intravena dapat diulang setiap 1030 menit bagi pasien yang tidak responsive dengan
terapi tiga dosis NTG sublingual.
Aspirin
Clopidrogel
Antikoagulan
Pemberian antikoagulan disarankan untuk semua
pasien yang mendapatkan terapi antiplatelet. Anti
koagulan disarankan untuk pasien STEMI yang
diberikan agen fibrinolitik hingga revaskularisasi
(bila dilakukan) atau selama pasien dirawat di
rumah sakit hingga hari ke 8. Pilihan terapi ;
enoxaparin iv diikuti s.c., heparin tidak terfraksi,
berikan fondaparinux bolus iv pada pasien yang
diberikan streptokinase. Fondaparinuks secara
keseluruhan memiliki progil keamanan berbanding
KILLIP Imortalitas 6%
berdasarkan pada :
Killip13
TIMI risk score
Kelas
Definisi
Proporsi
Mortalitas
pasien
(%)
40-50%
jantung kongestif
II
30-40%
17
di basal paru
Mortalitas 30
hari (%)
1,6
2.2
4,4
7,3
12,4
III
10-15%
30-40
16,1
IV
Syok kardiogenik
5-10%
60-80
23.4
poin)
Waktu ke reperfusi > 4 jam (1 poin) 26,8
Skor risiko = total poin (0-14)
3/14
KESIMPULAN
Os, wanita berumur 55 tahun 8 bulan, mengalami STEMI InferiorPosterior onset 2 hari Killip I TIMI RISK 3/14 diberi pengobatan
Bed rest
Clopidogrel 1x75 mg
Aspilet 1x80 mg
Simvastatin 1x40 mg
Captopril 3x6,25mg
ISDN 5 mg