Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SPEECH DELAY
Disusun oleh :
Giovanni Anggasta
Asep Saepudin
Pembimbing:
dr. Ismi Cahyadi, Sp.THT-KL
Identitas Pasien
Nama : An. A
Usia : 4 tahun
Berat Badan : 16 kg
Tinggi Badan : 103 cm
Jenis Kelamin: Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Karangsembung 01/04
Tanggal Pemeriksaan : 10 Oktober 2016
Anamnesis
Anamnesis diperoleh dengan cara
alloanamnesis terhadap orang tua
pasien saat kontrol di Poli THT RSUD
Waled
Keluhan Utama
Belum bisa bicara
Riwayat Prenatal
Ibu pasien hamil dalam usia 30 tahun
dan merupakan kehamilan yang ke-2. Ibu
pasien memeriksakan kehamilannya
secara teratur ke bidan. Ibu
mendapatkan vitamin besi dan nutrisi
yang cukup selama kehamilan. Tidak
didapatkan adanya keluhan selama
kehamilan. Riwayat sakit berat, konsumsi
obat-obatan, atau trauma saat kehamilan
juga disangkal.
Riwayat Perinatal
Pasien lahir di RSUD Waled dengan
section caesarea atas indikasi gemelli
dengan letak lintang, pada usia
kehamilan 38 minggu, kedua bayi
langsung menangis segera setelah lahir
dan tidak tampak kebiruan. Berat waktu
lahir 2700 gram, panjang badan saat
lahir 48 cm. Bayi tidak pernah dirawat di
RS, sakit kuning disangkal, riwayat
kejang disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Status gizi : kesan gizi cukup
Tanda vital
S : 36,5 oC
N : 100 x/menit, reguler, simetris, isi dan tegangan cukup.
RR : 26 x/menit, reguler
Kulit : warna kecoklatan, kelembaban baik, turgor baik.
Kepala : bentuk mesocephal, sutura sudah menutup,
rambut hitam tidak mudah rontok dan sukar dicabut.
Lingkar kepala 45 cm (-2SD < LK < 0 SD, normocephal)
Status Neurologis
N. II
: dalam batas normal
N. III, IV, VI : dalam batas normal
N. V : dalam batas normal
N. VII
: dalam batas normal
N. VIII : dalam batas normal
N. IX, X, XI, XII
: dalam batas normal
Refleks Fisiologis : dalam batas normal
Refleks Patologis : (-)
Meningeal Sign
: (-)
Diagnosa
Diagnosa kerja:
Speech delay + serumen impacted AD
Diagnosa banding:
- ADHD
- Autism
- CAPD
- Afasia
- Retardasi Mental
Terapi
PENATALAKSANAAN
Edukasi orangtua pasien tentang penyakitnya
Fisioterapi wicara
Irigasi telinga kanan untuk membersihkan serumen
PLANNING
Pemeriksaan OAE (Otoacoustic Emissions)
Pemeriksaan BERA (Brainstem Evoked Response
Audiometry)
Konsul Rehabilitasi Medik
Konsul Anak
Prognosis
Ad vitam
: bonam
Ad sanam
: dubia
Ad fungsionam : dubia
TINJAUAN PUSTAKA
DELAYED SPEECH
Latar Belakang
Salah satu yg mempengaruhi perkembangan
berbahasa anak adalah gangguan pendengaran,
maka perlu deteksi dini usia < 6 bulan
Gangguan pendengaran genetik dan non
genetik
Umunya tipe sensorineural, bilateral dengan
derajat berat sangat berat
Angka kejadian di Indonesia 1 3 / 1000
kelahiran pada populasi perawatan bayi normal
dan 2 4 / 100 bayi di perawatan intensif.
DEFINISI
Keterlambatan bicara (speech delay) pada anak
yaitu apabila tingkat perkembangan bicara berada di
bawah tingkat kualitas perkembangan bicara anak
yang umurnya sama yang dapat diketahui dari
ketepatan penggunaan kata.
Keterlambatan bicara sering dialami anak dengan
berbagai penyebab, dan keterlambatan bicara
sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan
kognitif anak.
ETIOLOGI
o
o
o
o
o
o
o
Perkembangan Auditorik
Perkembangan auditorik sangat erat
kaitanya dengan perkembangan otak.
Neuron di korteks mengalami proses
pematangan dalam waktu 3 tahun pertama
kehidupan, dan masa 12 bulan pertama
kehidupan terjadi perkembangan otak yang
sangat cepat.
Sehingga perlu deteksi dini agar habilitasi
pendengaran dilakukan pada saat
perkembangan otak berlangsung
Perkembangan Wicara
Kemahiran wicara dan berbahasa
pada seorang hanya dapat tercapai
jika input sensorik (auditorik) dan
motorik dalam keadaan normal
Dengan menilai perkembangan
berbicara dan berbahasa dapat
menilai perkembangan pendengaran
anak
Perkembangan Sistem
Pendengaran
Usia
04
bulan
47
bulan
Kemampuan Auditorik
Bila diberikan stimulus bunyi, respon mendengar yang terjadi
masih bersifat refleks (behavioral responses) seperti:
- Refleks auropalpebral (mengejapkan mata)
- Heart rate meningkat
- Eye widening (melebarkan mata)
- Cessation (berhenti menyusu)
- Grimacing (mengerutkan wajah)
4 bulan : memutar kepala pada arah horizontal; masih lemah
(belum konsisten)
7 bulan : memutar kepala pada arah horizontal
dengan cepat;
namun pada arah bawah masih lemah
Perkembangan Sistem
Pendengaran
Usia
Kemampuan Auditorik
7-9 bulan
Memutar
kepala
dengan
cepat;
mengidentifikasi sumber bunyi dengan
tepat
12 bulan : keingintahuan terhadap
bunyi lebih besar; mencari sumber
bunyi yang berasal dari arah atas
13 bulan : dapat mengidentifikasi bunyi
dari semua arah dengan cepat
9-13 bulan
2-3
bulan
4-6
bulan
24- 35
bulan
mainan
kata yang diucapkan antara 150 -300, volume dan
pitch suara belum terkontrol, dapat mengidentifikasi
warna, mengerti konsep besar- kecil, sekarang-nanti
36- 47
bulan
Kemampuan bicara
12 bulan
18 bulan
bunyi
Tidak dapat menyebutkan 1 kata
yang mempunyai arti
24 bulan
30 bulan
kata
Belum dapat merangkai 2 kata
Klasifikasi gangguan
pendengaran
Gangguan pendengaran dibedakan menjadi :
Tuli sebagian (hearing impairment), yaitu
sebuah keadaan dimana fungsi pendengaran
berkurang, namun masih dapat dimanfaatkan
untuk berkomunikasi dengan atau tanpa
bantuan ABD
Tuli total (deaf) adalah keadaan fungsi
pendengaran yang sedemikian terganggunya
sehingga tidak dapat berkomunikasi sekalipun
mendapat perkerasan bunyi (amplikasi).
Masa Prenatal
Genetik dan nongenetik :
Gangguan / kelainan masa kehamilan,
kelainan struktur anatomik (atresia liang
telinga, aplasia koklea ),
kekurangan zat gizi( mis.defisiensi
Jodium )
Masa Perinatal
Prematur
Berat badan lahir rendah (< 2500
gram),
hiperbilirubinemia,
Asfiksia.
Gangguan pendengaran tuli
sensorineural bilateral derajat
berat/sangat berat
Masa Postnatal
Infeksi bakteri atau virus
(rubela,campak,parotitis,infeksi
otak),
Perdarahan telinga tengah, trauma
tulang temporal
Mengakibatkan tuli saraf atau
konduktif.
Etiologi
Usia
Usia 0 28
hari
Faktor resiko
Etiologi
Usia
Usia 29 hari
2 tahun
Faktor resiko
-kecurigaan
orang
tua/pengasuh
tentang
gangguan
pendengaran,keterlambatan bicara, afasia atau
keterlambatan perkembangan
-riwayat
keluarga
dengan
gangguan
pendengaran yang
menetap masa anak-anak
-keadaan atau stigmata yang berhubungan
dengan
sindroma tertentu yang diketahui mempunyai
hubungan
dengan tuli sensorineural, konduktif atau
gangguan fungsi
tuba Eustachius
-infeksi postnatal
yang menyebabkan
gangguan
American Joint Committe
on Infant Hearing
2000
pendengaran
sensorineural
termasuk
Lanjutan
Usia
Usia 29 hari
2 tahun
Faktor resiko
Measles (rubeola)
Mumps
Meningitis
Bakterialis
Gangguan dengar
akibat Suara
Ototoksisitas
Trauma Kepala
Sudden SNHL
Perawatan Intensif
Anomali Telinga Dalam
Mondini malformation
Gangguan Pendengaran
Genetik
Autosomal Recessive Disorder
Nonsyndromic Recessive
Disorder
Syndromic Recessive
Disorder
Pendred Syndrome and Enlarged
Vestibular Aqueduct Syndrome
Usher Syndrome
X-Linked Disorders
Nonsyndromic X-Linked Disorders
Syndromic X-Linked Disorders
Mitochondria
Disorders
Mitochondrial
Nonsyndromic Hearing
Loss
Mitochondrial
Syndromic Disorders
Cromosomal Syndrom
Down Syndrome
Turner Syndrome
Multifactorial Genetic
Disorders
Otosklerosis
Alur Skrining
2. Timpanometri
Menilai kondisi telinga tengah
Melalui probe tone yg dipasang di
liang telinga : dapat mengetahui
besarnya tekanan di liang telinga
berdasarkan energi suara yang
dipantulkan kembali kearah luar oleh
gendang telinga.
- Usia < 6 bulan probe tone frekuensi
668, 678, 1000 Hz
- Usia > 7 bulan frekuensi 226 Hz
OAE
Suara dengan
intensitas rendah
yang diproduksi oleh
OHC direkam di CAE
30 dB
Pass (lulus)koklea
baik
Refer
(gagal)gangguan
koklea
I : distal N VIII
II : Proksimal N VIII
III : Nukleus
cochlearis
IV : Neuron
superior olivarius
complex
V : terminal
lemnikus lateralis
lateral di kolikulus
inferior dan
kulikulus inferior
Diagnosa Banding
ADHD
Autism
CAPD
Afasia
Retardasi Mental
Disleksia dan gangguan komunikasi
lainnya.
PENANGANAN
Alat Bantu Dengar
ABD jenis hantaran tulang (Bone
Conduction Aid)
ABD hantaran tulang konvensional
ABD jenis BAHA (Bone Anchored Hearing
Aid)
Implant Koklea
Terapi wicara dan terapi audioverbal
TERIMA KASIH