Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KELOMPOK 5
Definisi Hisprung
Penyakit hirschsprung adalah anomali
kongenital yang mengakibatkan obstruksi
mekanik karena ketidak adekuatan
motilitas sebagian dari usus. (Donna L.
Wong, 2003).
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Mekonium tidak keluar dalam 24 jam pertama
setelah kelahiran.
Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rectal
pada bayi.
Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus
yang salah letaknya.
Distensi bertahap dan adanya tanda-tanda
obstruksi usus (bila tidak ada fistula).
Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam.
Pada pemeriksaan rectal touch terdapat adanya
membran anal.Perut kembung (Betz. Ed 7. 2002)
LAPORAN KASUS
KASUS
An.a usia satu minggu tidak pernah buang air besar sampai
hari ini , mekoniun(-), perut kembung, an.a juga mual
muntah warna kehijauan, an.a sangat rewel terlihat kurus
dan perut membuncit.
Pemeriksaan fisik turgor kulit sedang terdapat anus, An.a
juga demam, tidak mau menyusu, ibu mengatakan
kebingungan melihat anaknya yang sakit seperti ini. Pada
saat pengkajian ibu menangis karna 4 orang anaknya tidak
ada yang seperti ini dan anak yang dirumah tidak ada yang
menjaga . An.a direncanakan akan menjalani pembedahan.
Suhu 38 C turun naik , nadi 130x/ menit, RR 30x/ menit.
Pengkajian
Biodata
Identitas Bayi
Nama :An. A
No.Register :1175670
Umur :7 Hari
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat :Ds.Gondanglegi
RT 42 RW 04 Gondangleg
Malang
Tanggal lahir : 06 Mei 2014
Diagnosa medis :
Obstruksi Usus Letak
Rendah + Hisprung Disease
Identitas Penanggung
Jawab
Nama : Ny. I
Umur : 34 tahun
Jenis
kelamin:Perempuan
Alamat :
Ds.Gondanglegi RT 42
RW 04 Malang
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Keluhan Utama
Bayi tidak dapat buang air besar sejak lahir dan
perut kembung (membucit)
Riwayat Kesehatan
a.
Persepsi Kesehatan
: Tidak terkaji
Nutrisi Metabolik
: Tidak terkaji
Eliminasi
: Tidak terkaji
Aktivitas dan Latihan
: Tidak terkaji
Tidur dan Istirahat
: Tidak terkaji
Persepsi Kognitif
: Tidak terkaji
Persepsi dan Konsep Diri : Tidak terkaji
Hubungan dengan Sesama : Tidak terkaji
Reproduksi Seksualitas : Tidak terkaji
Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress: Tidak terkaji
Sistem Kepercayaan
: Tidak terkaji
d. Pemeriksaan fisik
KU : Cukup
Kesadaran : Composmentis
e. TTV
Nadi
: 130 x/menit
Suhu : 38 C
Rsp : 30 x/menit
ANALISA DATA
DATA FOKUS
ETIOLOGI
DS : - Ibu pasien
mengatakan
anaknya
sering menangis
dan rewel
DO :
keadaan umum
cukup
Pasien rewel
Pasien sering
menangis
Distensi abdomen
(+)
Mekonium (-)
TTV :
Nadi :130x/menit
Aganglionik saluran
cerna
Akumulasi isi usus
Dilatasi usus
Feses membusuk
produk gas
meningkat
Distensi abdomen
Nyeri
MASALAH
Nyeri akut
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan distensi abdomen
ditandai dengan bayi rewel, bayi sering menangis,
perut kembung
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia ditandai ibu pasien mengatakan
anaknya tidak mau menyusu, pasien mual muntah
dan berwarna kehijauan
3. Kekurangan
cairan
berhubungan
dengan
mual,muntah.
4. Resiko Tinggi Infeksi berhubungan dengan tidak
adekuat pertahanan tubuh primer ( perubahan
peristaltic)
INTERVENSI
NO DX
HARI/TGL
Tujuan dan KH
Intervensi
Rasional
Senin
15 Mei14
1. Kaji terhadap
tanda nyeri.
2. Berikan tindakan
kenyamanan :
menggendong,
suara halus,
ketenanga
3. Berikan obat
analgesik sesuai
program
1. Mengetahui
tingkat nyeri
dan
menentukan
langkah
selanjutnya
2. Upaya
dengan
distraksi
dapat
mengurangi
rasa nyeri
3. Mengurangi
persepsi
terhadap
nyeri yamg
kerjanya
pada sistem
saraf pusat
Implementasi Keperawatan
TGL/J
AM
N
Implementasi
O
Keperawatan
DX
RAESPON
Senin
15
Mei
2014
Jam
07.00
TTV:
Suhu 38 C turun
naik
Nadi 130x/ menit,
RR 30x/ menit.
Perut pasien masih
kembung (distensi
abdomen), pasien
rewel dan sering
menangis
Ibu pasien
menggendong
pasien ketika
pasien
rewel/menangis
Berikan tindakan
kenyamanan :
menggendong, suara halus,
ketenangan.
PARAF
EVALUASI
TGL/HARI
DX
Senin
15 Mei 2014
Jam 07.00
EVALUASI
S: Ibu pasien mengatakan
perut anaknya
masih kembung dan
masih sedikit rewel
O : - Distensi Abdomen
(+)
Pasien masih tampak
menangis,
Mengalami
gangguan pola
tidur
A : Masalah Nyeri Akut
teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
Observasi TTV
pasien
Kaji terhadap
tanda nyeri
Beri tindakan
kenyamanan:
menggedong
suara halus,