Vous êtes sur la page 1sur 10

ANGGARAN

PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA

KELOMPOK 1

PENGERTIAN APBN
APBN (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara) adalah anggaran
pendapatan dan belanja negara Republik
Indonesia setiap tahun yang telah disetujui
oleh anggota DPR.
APBN merupakan sebuah daftar
sistematis dan terperinci yang memuat
rencana penerimaan dan pengeluaran
negara selama satu tahun untuk
membiayai kegiatan-kegiatan pemerintah

FUNGSI APBN

Fungsi Otorisasi
Anggaran negara menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja
pada tahun yang bersangkutan.
Dengan begitu, pembelanjaan atau
pendapatan negara dapat
dipertanggung jawabkan pada rakyat.

Fungsi Perencana

Anggaran Negara menjadi pedoman


bagi manajemen dalam
merencanakan kegitan pada tahun
yang bersangkutan.

Fungsi Pengawasan

Anggaran negara menjadi pedoman


untuk menilai kesesuaian kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan
negara dengan ketentuan yang
telah ditetapkan. Dengan demikian,
rakyat lebih mudah menilai
tindakan pemerintah dalam
menggunakan uang negara untuk

Fungsi Alokasi
Anggaran negara harus diarahkan
untuk mengurangi pengangguran
dan pemborosan sumber daya. Serta
meningkatkan efisiensi dan
efektifitas perekonomian.

Fungsi Distribusi
Kebijakan anggaran negara harus
memerhatikan
rasa keadilan dan kepatutan.

Fungsi Stabilitasi
Anggaran pemerintah menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan
fundamental perekonomian APBN dapat dijadikan
alat untuk menjaga kestabilan arus uang dan arus
barang untuk mencegah terjadinya inflasi yang
tinggi maupun deflasi yang akan mengakibatkan
kelesuan pada perekonomian.

Jika ditinjau menurut sifatnya, belanja atau pengeluaran


tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sebagai berikut.
1) Belanja yang bersifat ekskausif, yaitu belanja untuk
membeli barang atau jasa yang langsung dikonsumsi
atau dapat menghasilkan barang lain.
Misalnya, penyediaan vaksin untuk imunisasi (langsung
dikonsumsi), pembelian pesawat atau kapal terbang
(dapat menghasilkan pendapatan untuk memperoleh
barang lain).
2) Belanja yang bersifat transfer, yaitu belanja untuk
kegiatan-kegiatan sosial yang tidak produktif. Misalnya,
sumbangan untuk korban bencana alam, subsidi, bea
siswa, dan lain-lain.

KELOMPOK 1
ARJAN VIAN
LIVY AURORA
NURI NANDINI
WITRA SALSABILA

Vous aimerez peut-être aussi