Vous êtes sur la page 1sur 17

OBAT ANTIKOAGULAN PADA

STROKE
OLEH

RIZKAN MULYADI
PEMBIMBING

dr. Khamsaton Nisa,Sp.S

Pendahuluan

Secara umum, stroke dapat dibagi menjadi stroke iskemik dan stroke hemoragik.

Terdapat sedikit perbedaan penatalaksanaan pasien stroke iskemik kardioemboli, yaitu


dalam hal pemberian antikoagulan. Antikoagulan lebih dianjurkan pada stroke iskemik
kardioemboli sebagai upaya pencegahan, baik primer maupun sekunder. Sedangkan
pada stroke jenis lain, pemberian antikoagulan belum menunjukkan manfaat nyata.

Definisi
Antikoagulan

adalah zat-zat yang dapat mencegah pembekuan darah

dengan jalan menghambat pembentukan fibrin.


Antikoagulan

digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan

menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor


pembekuan darah.

Klasifikasi Antikoagulan
Ada dua jenis antikoagulan
1.

Antikoagulan Coumadin yang biasa digunakan untuk mencegah pembentukan


bekuan darah (profilaksis)

2.

Antikoagulan trombolitik Antikoagulan trombolitik yang digunakan dalam


keadaan darurat untuk melarutkan bekuan darah (pengobatan).

Macam-Macam Obat Antikoagulan


Antikoagulan

Oral

Antikoagulan

Parenteral

Antikoagulan

yang bekerja dengan mengikat ion kalsium

Antikoagulan Oral

antikoagulan oral berguna untuk pencegahan dan pengobatan tromboemboli.


Untuk pencegahan, umumnya obat ini digunakan dalam jangka panjang.

Antikoagulan oral diindikasikan untuk penyakit dengan kecenderungan timbulnya


tromboemboli, antara lain infark miokard, penyakit jantung rematik, serangan
iskemia selintas, trombosis vena, emboli paru.

Efek toksik yang paling sering adalah perdarahan. Kontraindikasi pada penyakitpenyakit dengan kecenderungan perdarahan. Contoh obat: Natrium warfarin,
dikumarol, anisendion.

Mekanisme kerja antikoagulan oral adalah antagonis vitamin K. Vitamin K adalah


kofaktor yang berperan dalam aktivasi faktor pembekuan darah II, VII, IX dan X.

Macam-macam obat antikoagulan oral


1. Warfarin
Warfarin merupakan antagonis vitamin K, elemen yang dibutuhkan untuk sintesis
faktor II, VII, IX, faktor X, serta protein C dan protein S. Warfarin juga diindikasikan
pada pasien yang berisiko kardioemboli dengan atau tanpa riwayat stroke iskemik.
. Dosis

Dosis awal warfarin 4-5 mg/hari, dosis pemeliharaan harus disesuaikan melalui
pemantauan berkala dengan indikator waktu protrombin.

2. Apixaban
Indikasi

pencegahan kejadian tromboemboli vena (Venous Thromboembolic Events, VTE) pada pasien dewasa
paska operasi penggantian pinggul atau lutut.
Kontraindikasi

perdarahan aktif, penyakit hati terkait koagulopati dan risiko perdarahan lainnya.
Dosis

oral, 2,5 mg dua kali sehari, diberikan 12-24 jam setelah operasi. Pengobatan dilakukan selama 10-14 hari
untuk pasca operasi penggantian lutut atau 32-38 hari untuk pasca operasi penggantian pinggul.

3. Dabigatran Eteksilat

Indikasi

pasca operasi elektif penggantian pinggul total (total hip replacement) dan operasi penggantian
lutut total (total knee replacement), profilaksis embolisme stroke, sistemik pada pasien dengan
fibrilasi atrial dengan paling sedikit satu faktor risiko stroke.

Kontraindikasi

hipersensitivitas, gangguan fungsi ginjal berat . Manifestasi perdarahan. Dll.

Dosis

Profilaksis tromboembolisme vena setelah operasi penggantian lutut total (total knee
replacement). 110 mg, 1-4 jam setelah operasi, dilanjutkan pada hari berikutnya, 220 mg (2
kapsul 110 mg) sekali sehari selama 10 hari.

4. Natrium warfarin

Indikasi

profilaksis embolisasi pada penyakit jantung rematik dan fibrilasi atrium; profilaksis setelah
pemasangan katup jantung prostetik; profilaksis dan pengobatan trombosis vena dan
embolisme paru; serangan iskemik serebral yang transien.

Kontraindikasi

kehamilan, tukak peptik, hipertensi berat, endokarditis bakterial.

Dosis

Dosis yang lazim pada orang dewasa adalah 10 mg sehari selama 2 sampai 4 hari dengan
penyesuaian setiap hari berdasarkan hasil penetapan waktu protombin, terapi lanjutan dengan
dosis penunjang 2-10 mg sekali sehari.

5.

Rivaroksaban
Indikasi

mengurangi risiko stroke dan embolisme pada pasien atrial fibrilasi nonvalvular dengan riwayat stroke atau
TIA atau pada pasien atrial fibrilasi nonvalvular dengan skor CHADS2 > 2, trombosis vena dalam (Deep
Vein Thrombosis/DVT).

Kontraindikasi

hipersensitivitas, pendarahan, penyakit hati yang terkait koagulopati dan risiko pendarahan yang relevan,
kehamilan dan menyusui, pemberian bersamaan dengan antijamur azol.

Dosis

20 mg sekali sehari (dosis maksimal), untuk DVT: 15 mg dua kali sehari (dosis maksimal 30 mg, jika lupa
dapat diminum sekaligus dua tablet), untuk tiga minggu pertama diikuti selanjutnya 20 mg sekali sehari
(dosis maksimal).

Obat Antikoagulan Parenteral


1.

Heparin
Indikasi

pengobatan trombosis vena-dalam dan embolisme paru, angina tidak stabil, profilaksis pada
bedah umum, infark miokard.

Kontraindikasi

hemofilia dan gangguan hemorhagik lain, trombositopenia, tukak lambung, perpendarahan


serebral yang baru terjadi. Hipertensi berat, penyakit hati berat (temasuk farises esofagus),
gagal ginjal, sehabis cedera berat atau pembedahan (termasuk pada mata atau susunan
saraf), hipersensitivitas terhadap heparin.

Efek Samping

perdarahan (lihat keterangan di atas), nekrosis kulit, trombositopenia (lihat keterangan di


atas), hiperkalsemia (lihat keterangan di atas), reaksi hipersensitivitas (urtikaria, angiodema,
dan anafilaksis); osteoforisis setelah penggunaan jangka panjang (dan jarang terjadi
alopesia).

Dosis

Pengobatan trombosis vena-dalam dan embolisme paru, secara injeksi intravena, dosis
muatan 5000 unit (10.000 unit pada embolisme paru yang berat) diikuti dengan infus
berkesinambungan 15-25 unit/kg bb/jam atau secaara injeksi subkutan 15.000 unit setiap 12
jam (pemantauan laboratorium penting sekali sebaiknya setiap hari).

Antikoagulan yang bekerja dengan mengikat ion kalsium

Aspirin, sulfinpirazon, dipiridamol, tiklopidin dan dekstran merupakan obat yang termasuk
golongan ini.

Indikasi

Untuk meringankan rasa sakit, terutama sakit kepala dan pusing, sakit gigi, dan nyeri otot serta
menurunkan demam.

Kontraindikasi

Penderita tukak lambung dan peka terhadap derivat asam salisilat, penderita asma, dan alergi.
Penderita yang pernah atau sering mengalami perdarahan di bawah kulit, penderita yang sedang
diterapi dengan antikoagulan, penderita hemofilia dan trombositopenia, jangan digunakan pada
penderita varicella cacar air/ chicken pox dan gejala flu serta penderita yang hipersensitif.

Efek Samping

Iritasi lambung, mual, muntah. Pemakaian lama dapat terjadi perdarahan lambung, tukak
lambung. Dapat terjadi berkurangnya jumlah trombosit (trombositopenia).

Dosis

Bila tidak ada petunjuk khusus dari dokter


Dewasa : 1 tablet bila perlu 3 kali sehari
Anak 5 tahun ke atas : 1/2 1 tablet bila perlu 3 kali sehari

Vous aimerez peut-être aussi