Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PRE OPERATIF
Definisi
Segala aktivitas yang dilakukan oleh perawat
mensukseskan segala persiapan menjelang operasi
Terdapat 4 tahap yaitu :
1. Di tempat dokter sebelum di bawa ke fasilitas
perawatan kesehatan
2. Setelah masuk dan hari-hari sebelum operasi
3. Malam hari sebelum operasi
4. Pagi hari operasi sebelum ke kamar operasi
untuk
Karakteristik
Banyak sekali variabel yang berpengaruh
terhadap pembedahan, misalnya : status
mental dan fisik, penyakit yang dialami,
tipe pembedahan, sumber daya sosial dan
finansial, persiapan fisik dan psikologis
pre operatif
Segala
hal
yang
berkaitan
dan
kemungkinan akan menghambat jalannya
operasi perlu di kaji agar dapat dicarikan
penyelesaiannya
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
Kelas V
Aktivitas Keperawatan
Pengkajian
Unit bedah
Melengkapi pengkajian
perioperatif
Mengkoordinasi penyuluhan
pasien dengan staf
keperawatan lain
Menjelaskan fase-fase dalam
periode perioperatif dan halhal yang diperkirakan terjadi
Membuat rencana asuhan
Aktivitas Keperawatan
Ruang operasi
Perencanaan
Dukungan psikologis
Lanjutan.
2. Pendidikan Kesehatan pre operatif
- Latihan nafas dalam, batuk dan relaksasi
- Perubahan posisi dan gerakan tubuh
aktif
- Kontrol dan medikasi nyeri
- Kontrol kognitif
- Informasi lain
Intervensi
Intervensi segera :
1. Persiapan
2. Medikasi pra anastetik (45-75 menit sblm operasi)
3. Catatan pra operatif
4. Transportasi ke ruangan bedah
5. Membantu keluarga mendiskusikan hasil operasi
Pra anastetik
Barbiturat/tranquilizer (pentobarbital,
benzodiasepine)
Opiod (morfin, meperidin)
Antikolinergik (atropin, glikopirolat)
Droperidol, fentanil atau kombinasinya
Antibiotik profilaktik
Tujuan premedikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Diagnosa Keperawatan
Kurang pengetahuan
Ansietas
Takut
Konflik keputusan
Inefektif koping
Inefektif pola seksual
Perubahan pola tidur
Perubahan proses pikir
Perubahan proses keluarga
Distres spiritual
ASUHAN KEPERAWATAN
INTRA OPERATIF
Definisi
Merupakan manajemen pengaturan pembedahan
di ruang operasi didasarkan atas proses
keperawatan
Karakteristik
- Berbeda-beda terkait dengan umur, penyakit
yang diderita, jenis pembedahan, anastesi yang
digunakan, dll
- Hindari penekanan pada mata
- Hindari pemakaian torniquet >90 menit
- Anastesi umum dan lokal dapat mengakibatkan
vasodilatasi kulit
Aktivitas Keperawatan
Pemeliharaan keselamatan
Atur posisi pasien
Memasang alat
grounding ke pasien
Memberikan dukungan
fisik
Memastikan bahwa
jumlah spongs, jarum dan
instrumen tepat
Pemantauan psikologis
Memperhitungkan efek dari
hilangnya atau masuknya
cairan secara berlebihan
pada pasien
Membedakan data
kardiopulmonal yang
normal dan abnormal
Melaporkan perubahanperubahan pada nadi,
pernapasan, suhu tubuh
dan tekanan darah pasien
Aktivitas Keperawatan
Dukungan psikologis
Penatalaksanaan keperawatan
Memberikan dukungan
Memberikan keselamatan
emosional pada pasien
untuk pasien
Berdiri dekat dan menyentuh
Mempertahankan
pasien selama prosedur dan
lingkungan aseptik dan
induksi
terkontrol
Terus mengkaji status
emosional pasien
Secara efektif mengelola
Mengkomunikasikan status
sumber daya manusia
emosional pasien ke anggota
tim perawatan kesehatan lain
yang sesuai
Medikasi Intraoperatif
Anestesi digunakan untuk menurunkan
kesadaran, analgesik, menghilangkan refleks dan
merelaks kan otot selama proses pembedahan
Anastesi dibagi menjadi 2 kelas :
1. Anastesi yang menghambat sensasi di seluruh
tubuh (anastesi umum)
2. Anastesi yang menghambat sensasi di sebagian
tubuh (topikal, lokal, regional, epidural atau
anastesi spinal)
Anastesi Umum
Mudah dicapai ketika diberikan dengan
cara inhalasi atau intravena
Depresi pusat sistem saraf pusat
Keuntungan : reaksi cepat, dapat
digunakan untuk semua kelompok usia
dan semua jenis operasi
Kerugian : berisiko pada sirkulasi,
pernapasan, hepar
Terdiri dari : agen inhalasi dan intravena
Anastesi regional
Anastesi lokal dengan menyuntikan agen
anastesi di sekitar saraf sehingga area
yang dipersarafi teranastesi
Klien sadar namun tidak merasakan nyeri
Lokal, blok saraf (spinal), blok konduksi
(blok epidural, pleksus brakialis,
paravertebral, transakral)
Pengkajian
Pemeriksaan kembali kondisi fisik, TD,
nadi, frekuensi napas
Memberikan anastesi
Selama pembedahan : pantau nadi, TD,
pernapasan, EKG, volume tidal, kadar gas
darah, pH darah, konsentrasi gas alveolar,
suhu tubuh
Menggunakan spektrometer : kadar
anastesi dalam tubuh
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Kurang pengetahuan
Ansietas
Takut
Inefektif bersihan jalan napas
Risiko aspirasi
Penurunan kardiak output
Hipotermia
Risiko infeksi
Perubahan proses pikir
Kerusakan pertukaran gas
Kerusakan eliminasi urin
Kurang volume cairan
Kelebihan volume cairan
Kerusakan komunikasi verbal
Intervensi Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Lanjutan
9. Persiapkan alat resusitasi jantung paru dan pastikan
alat dapat digunakan dengan baik
10. Pertahankan teknik steril dengan ketat
11. Pasang IV line sesuai kebutuhan (order) dan
persiapkan darah cros untuk persiapan bila dibutuhkan
12. Pasang kateter urine
13. Pasang orde (grounding) setelah klien dalam posisi
yang tepat dan pastikan menempel dengan benar pada
kulit
14. Pasang elektrode EKG dengan benar
15. Hitung semua alat dan bahan yang dipersiapkan dan
hitung kembali setelah prosedur operasi selesai
Lanjutan
16. Monitor tanda vital (HR, RR, oksigenisasi, warna kulit,
jumlah urine output dan perdarahan)
17. Berikan posisi agar tidak ada penekanan diafragma,
leher dan kepala dapat memfasilitasi tidak terjadinya
aspirasi
18. Posisikan pasien sesuai dengan postur normal hindari
terjadinya penekanan syaraf dan pembuluh darah pada
semua daerah ekstremitas untuk mencegah terjadinya
kerusakan syaraf
19. Hindarkan kebisingan dan percakapan hanya untuk hal
yang penting saja terutama saat awal anastesi
20. Berikan matras penghangat atau beri selimut
21. Dampingi tim bedah (circulating nurse) selama
prosedur operasi
Lanjutan ..
22. Suction bila endotrakheal tube telah di las,
pasang oksigen dan cegah terjadi aspirasi
23. Pasang side trail tempat tidur saat mengantar
pasien ke ruang pulih sadar
24. Siapkan spesimen dan tulis identitas pasien
dengan lengkap, tanggal dan pemeriksaan
yang diharapkan
25. Koordinasikan dengan tim lain (laboratorium,
x-ray) bila dibutuhkan
Evaluasi
1. Waktu operasi pembedahan
2. Alat dan bahan terhitung sesuai dengan
yang disediakan
3. Teknik steril tidak terputus
4. Spesimen dikelola dengan benar
5. Semua aktifitas pembedahan
terdokumentasi dengan baik
ASUHAN KEPERAWATAN
POST OPERATIF
Aktivitas Keperawatan
Komunikasi dan informasi
intraoperatif
Menyebutkan nama pasien
Menyebutkan jenis
pembedahan yang dilakukan
Menggambarkan faktor-faktor
intraoperatif (pemasangan
drain, kateter, kekambuhan)
Menggambarkan keterbatasan
fisik
Melaporkan tingkat kesadaran
praoperatif pasien
Mengkomunikasikan alat-alat
yang diperlukan
Pengkajian pascaoperatif
diruang pemulihan
Menentukan respons
langsung pasien terhadap
intervensi pembedahan
Aktivitas Keperawatan
Unit bedah
Di rumah/klinik
Gali persepsi tentang
pembedahan dalam
kaitannya dengan agens
anestesi, dampak pada
citra tubuh,
penyimpangan dan
imobilisasi
Tentukan persepsi
keluarga tentang
pembedahan
Pengkajian
RR
status mental, tingkat kesadaran, status hidrasi,
support emosi, tingkat nyeri
Ruangan
keadaan umum, vital sign, tingkat kesadaran,
status emosi, pernapasan, warna kulit,
temperatur, nyeri, mual/muntah, tipe cairan infus
dan jumlah tetesan, perawatan luka, drain,
kateter (urin output), kemampuan ekstrimitas,
order pasca operatif
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kurang pengetahuan
Nyeri
Inefektif pola napas
Inefektif bersihan jalan napas
Kerusakan integritas kulit
Keseimbangan nutrisi :
kurang dari kebutuhan
7. Inefektif pola tidur
8. Kelelahan
9. Retensi urine
10. Kerusakan penyesuaian
11.
12.
13.
14.
15.
Monitoring
Setelah operasi
setiap 15 menit selama 1 jam pertama
Setelah klien stabil
setiap 30 menit sampai 2 jam berikutnya
setiap 1 jam sampai 4 jam berikutnya
Syok
Perdarahan
Deep vein trombosis
Pneumonia
Atelektasis
Luka