Vous êtes sur la page 1sur 99

PENTINGNYA PENGHITUNGAN

UNIT COST DI RUMAHSAKIT


CLIMBING
THE CAREER LADDER

PROPOSED FOR : DR ROHAYU ABDUL GHANI


PREPARED BY : ATIK HERU MARYANTI (ZP00116)

ATIK HERU

Human Resource Management - 2009

PENGHITUNGAN UNIT COST RUMAH SAKIT

PENTINGNYA UNIT COST

Sebagai Dasar Penyusunan Pola Tarif, Penyusunan


Subsidi/Anggaran, Pengukuran Kinerja/Efisiensi, Negosiasi
dengan Berbagai Stakeholder dan Perencanaan
Strategis Bisnis di Rumah Sakit

Unit Cost Tarif - Subsidi


Antara
Kenyataan dan Kebijakan
Atiek Heru

Analisis Biaya Pelayanan Rumah Sakit


Sebagai Dasar Pola Tarif Baru, Penyusunan
Anggaran/Subsidi, Pengukuran Kinerja, Analisis Sensitivitas,
Negosiasi dengan Berbagai Stakeholder dan Pedoman
Kebijakan
Pemerintah/Depkes PT Askes dan Rumahsakit

Pelatihan Penyusunan Tarif Rumah Sakit


Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
(Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan)

Konsep dan Prinsip-Prinsip


Analisa Biaya dan Penyusunan Pola Tarif
Pelayanan Kesehatan
di Rumah Sakit
Sebuah Pendekatan untuk Rumahsakit di Indonesia

Atiek Heru
atiek_heru@yahoo.com

Isi

Pengantar
Metode Penghitungan Unit Cost
Unit Cost dan Kualitas Pelayanan
Langkah-langkah penghitungan unit cost
Subsidi berdasar tarif di bawah unit cost
Contoh unit cost dan komponen2nya.
Daya Ungkit Unit Cost dalam Pengambilan
Keputusan Strategis di Rumahsakit

Paradigma Berubah ???

Siapkah Berubah ????

PENGANTAR

ISU DESENTRALISASI DAN PERUNDANGAN YANG


BERLAKU

UU No. 22 dan 25 tahun 1999 (UU No 33 dan 36 Tahun 2004)


tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah serta
Kepmendagri No 29 Tahun 2002, Draft Perubahan Kepmendagri
No. 903 Tahun 2005 tentang pedoman umum penyusunan
APBD (Permendagri No 13/2006) , UU No 32 Tahun 2004
Tentang Otonomi Daerah, UU No. 25 tahun 2004 tentang
Perencanaan Pembangunan Nasional, UU No 1 Tahun
2004 (UU Perbendaharaan Negara), PP No. 23
Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum, Permendagri No
61/2007 tentang BLUD, PP No 24 tahun 2005 tentang Standart
Akuntansi Pemerintah, membuat RS harus melakukan banyak
penyesuaian dalam hal pengelolaan teknis keuangan maupun
penganggaraannya termasuk penghitungan biaya per
satuannya.

PENGANTAR

Biaya Kesehatan yang cukup tinggi


dan cenderung terus meningkat
Tuntutan RS untuk mandiri
Rumahsakit merasa RUGI, karena
penetapan tarif paket Jamkesmas
Pengelolaan dan pengelompokkan
data biaya secara sistematis sebagai
dasar kebijakan yang diambil (Tarif,
anggaran, Penilaian Kinerja dll)
Perubahan sistem keuangan (costing)
yang lebih accountable
Subsidi Pemerintah yang tersembunyi
(Hidden Subsidy)

KACAMATA STAKEHOLDER :

PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN


BERMUTU
PASIEN PUAS
BIAYA PELAYANAN KESEHATAN
TERKENDALI

KACAMATA RUMAH SAKIT :

PENGENDALIAN BIAYA MERUPAKAN


MASALAH KOMPLEKS KARENA
DIPENGARUHI OLEH BERBAGAI
PIHAK (mekanisme pasar, perilaku
ekonomi profesional medis,
perkembangan teknologi)
TUNTUTAN TENAGA MEDIS UNTUK
DIHARGAI PROFESIONAL

PENGANTAR

Perubahan Kelembagaan berdasar PP No


23 Tahun 2005 dan Permendagri No
61/2007 (BLU)
Sumber - sumber Pembiayaan Kesehatan
Akuntabilitas, Transparansi, dan Efisiensi
Laporan Keuangan Pokok
Organisasi yang bersifat Auditable
Penganggaran Berbasis Kinerja
Remunerasi berbasis Kompetensi/Kinerja

PENGANTAR

Globalisasi dan Visi RS ke depan


Rumahsakit yang murah dan
bermutu
Cost Culture ? Dan Unit Cost
Agenda Penghitungan unit cost ke
depan

Isu Utama
Hubungan RS Pemerintah - Stakeholder

Biaya Pelayanan Kesehatan


Isu Unit Cost dan efisiensi
Isu kualitas pelayanan
Isu profesionalisme medis

- Audit klinik (Utilization


review)
Perlu negosiasi RS Pemerintah Stakeholder Terkait

Dasar untuk negosiasi:


Unit cost sebagai bahasa untuk komunikasi
yang harmonis
TOOL TO
BRIDGE

Perusahaa
n
Peroranga
n
Negara

RS.
Poliklinik
Home care
dll
Unit cost
tindakan

Perbandingan antar negara:


Cardiac By-Pass Surgery
(CABG)
Kuala Lumpur
Bangkok
Singapore

London

$7.300
$8.000
$10.417
$19.800
$90.000

USA
Sumber: RS Pantai Bhd
Malaysia

Average Total Cost in US Dollars


(Based on 2002 figures)

Perbandingan biaya antar negara


TYPE OF SURGERY
Cataract removal

UK (USD)
4.832

Total hip replacement


Total knee replacement

921
18.485

20.722

Herniorrhaphy

3.015

Colonoscopy

2.371

CABG

MALAYSIA(USD)

25.446

Source : CS Healthcare: a non profit UK insurer (2005)

5.263

10.526 (both knees)


1.315
526
8.000

Perbandingan antar negara


dalam biaya kamar
Kuala Lumpur
Bangkok
Singapore
USA

$ 52
$ 55
$ 229

US Dollars
Sumber: RS Pantai Bhd
Malaysia

$ 1.351

KERANGKA PIKIR
PROSES COSTING DALAM
PERENCANAAN STRATEGIS DAN
PENGANGGARAN
PERENCANAAN

COSTING BUDGETING FINANCING


PEMBIAYAAN (TOP DOWN)..PAGU.
ANALISA BIAYA PENGANGGARAN PEMBIAYAAN
.BOTTOM UP
..

Perencanaan dan Penganggaran Berbasis


Kinerja

Ketiganya mempunyai keterkaitan satu sama lain


dan merupakan bagian yang tak terpisah

PLANNING AND BUDGETING


Visi
Misi
Tuj, Sasaran, Tupoksi
Strategik Analysis
Programming
Program Unit Kerja
Kegiatan Perprogram

Analisis SWOT

Analisis Situasi Evidence Based


Isu pengembangan
Logframe approach
Indikator
Input, Output, Out Come, Benefit, Impact
Target
By When
By Whom

Anggaran Investasi

Aspek Politik
(Pembiayaan)

Rekap Anggaran

Anggaran Operasional

(Sensitivitas Analisis)

Biaya Langsung
Aktivitas/Kegiatan

Biaya
Cost

Cash Flow

Pendapatan
Revenue

Pendapatan
Per Kegiatan

Biaya Tdk Langsung


Analisa Biaya
(Performance Based Budgeting)
PBB
System

ABC System
ABB System
(Activity Based Cost) (Activity Based Budgeting)

Cost Benefit Analysis


Cost Effectiveness Analysis
Shadow Price/Shadow Budget/Bechmarking
Standar Biaya

SBM

Standar Biaya
Minimal

SPM

Rumah Sakit sebagai Badan Layanan Umum


(BLU)

Syarat-Syarat BLU
PP No. 23 Tahun 2005 Bab III pasal

Ketentuan-ketentuan
PP No. 23 Tahun 2005
Bab IV, V, VI, dan VII

1.

Persyaratan substantif
penyelenggaraan
layanan umum

2.

Persyaratan teknis
kinerja

3.

Persyaratan administratif
dokumen-dokumen

STANDAR LAYANAN
TARIF LAYANAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN
TATA KELOLA
KETENTUAN LAIN

Hal yang harus dipersiapkan


terkait dengan isu-isu
keuangan dalam setiap pasal
BLU DI Rumahsakit

Tarif berdasar Unit Cost dan Mutu layanan


Anggaran berbasis Akuntansi Biaya
Laporan Keuangan Pokok
Penilaian Appraisal
Siap diaudit oleh KAP Independen
Sistem remunerasi yang berbasis Indikator
yang bersifat evidance based

Sistem Akuntansi dan Keuangan yang


terstruktur

Tarif berdasar
Unit Cost
dan Mutu
layanan

BIAYA & KUALITAS

LAYANAN B L U
Biaya tinggi/inefisien

Kualitas rendah

Kualitas tinggi

OK
Biaya rendah/efisien

Penetapan tarif RS, berbasis pada :


Unit cost
Pasar (Ability and Willingness to Pay)
Strategy yang dipilih

Mekanisme Penyusunan
Tarif berbasis Unit-cost
Hasil
UC Jasa
Sarana
UC Jasa
Pelayanan

Aspek Pasar; Ability to


pay, PAD, aspek Sosial,
dll

Usulan
Tarif

Tekanan
Politik

Pemilik
(Pemda)
Dan
DPRD

Mekanisme Penyusunan
Tarif berbasis Unit-cost
Hasil
UC Jasa
Sarana
UC Jasa
Pelayanan

Aspek Pasar; Ability to


pay, PAD, aspek Sosial,
dll

Usulan
Tarif

Tekanan
Pasar

Pemilik
Dan
Yayasan

Pricing Policy
Tarif = UC + JP + BB + i + PM @ SP,
ATP,WTP

Tariff saat ini = DKKD + JP KP KD


RSD rata rata merugi karena Harga penjualan lebih
rendah dari modal kerja (Unit Cost) dan celakanya
sebagian besar RSD tidak memiliki perhitungan
Unit cost
Contoh :
Unit Cost Klas I = Rp 100.000,Tarif
= Rp 30.000,-

Pertimbangan dalam
menetapkan tarif
Dapat

menutup semua biaya,


Subsidy ?

Usulan tarif janganlah berbasis


prosentase tertentu namun
berdasar kajian yang bisa
dipertanggungjawabkan

Tujuan
Melakukan analisis biaya pelayanan (Unit Cost)
Rumahsakit untuk setiap pelayanan yang ada,
Hasil perhitungan unit cost dapat dijadikan dasar
dalam usulan tarif baru
Sebagai dasar pengajuan subsidi anggaran
Sebagai dasar negoisasi biaya peserta PT Askes
Menjembatani (bridging) kebijakan yang dibuat
antara Pemerintah, PT. Askes, RS dan stakeholder
lain yang terkait

Manfaat
1. Sebagai dasar pengajuan pola tarif baru
2. Sebagai dasar dalam membuat estimasi
anggaran / subsidi pemerintah pusat dan daerah
3. Sebagai bahan untuk penilaian inventarisasi aset
4.
Sebagai dasar besaran subsidi pasien tidak mampu (GAKIN)
5.
Sebagai dasar penetapan tarif peserta PT Askes
6.
Sebagai alat advocacy dalam pembiayaan / pendanaan
kesehatan kepada stakeholder terkait
7.
Diharapkan
dapat
menjadi
alat
bridging
bagi
Pemerintah/Depkes, Rumahsakit dan stakeholder lain dalam
mewujudkan harmonisasi sehingga bisa diperoleh win-win
solution yang disepakati bersama di masa depan

4 (Empat) hal kunci dalam melakukan perhitungan biaya


(UC) di Rumah Sakit :

Validitas data sistem informasi biaya,


Metode yang digunakan,
Skills,
Dukungan manajemen.

Beberapa
Metode Alternatif
Penghitungan
Biaya

Dua Alternatif Pendekatan


dalam Metode Perhitungan
Biaya
1.Bottom-up Costing
(pendekatan bawah-atas)

2. Top-down Costing
(pendekatan atas-bawah)

FALSAFAH DASAR
Biaya layanan kesehatan
rumah sakit
Menurut Palmer G.R, Aisbett C. Fetter R, Winchester L, Reid B. & Rigby E. (1991) [1]
Dua pendekatan perhitungan biaya yang sering digunakan :
Cost modelling top down,
Clinical costing bottom up
Mempertimbangkan kelemahan sistem informasi RS di Indonesia dan
Mengakomodir kelebihan dan kekurangan top-down dan bottom-up [2]

Modified Activity Based Costing A Hybrid Method

Reference :
[1] Palmer G.R., Aisbett C., Fetter R., Winchester L., Reid B. & Rigby E. (1991). Casemix costs and casemix accounting
in seven major Sydney teaching hospitals. Centre for Hospital Management and Information System Research and
School of Health Services Management, University of New South Wales.
[2] Finance Division, Centre For Health Services Management, Gadjah Mada University

Cost modeling
Top Down
Costing

Cost modeling Top Down


Costing

Top down costing, menggunakan beberapa indikator untuk


mengalokasikan seluruh biaya, termasuk biaya overhead, ke
masing-masing obyek[1].

Metode ini menggunakan informasi utama dari rekening atau


data keuangan rumah sakit yang telah ada. (top-down)

Biaya per pasien terdistribusi sesuai bobot pelayanan yang


telah ditetapkan sebelumnya (service weights) berdasarkan nilai
relatif masing-masing komponen biaya perawat, patologi,
pencitraan (imaging), perawatan intensif (ICU), dan biaya ruang
operasi untuk seluruh DRG.

Referance :
[1] Candler I.R., Fetter R.B. & Newbold R.C. (1991). Cost accounting and budgeting. In : Gong Z..,
(2004). Developing casemix classification for acute hospital inpatients in Chengdu. China.

Clinical costing
Bottom Up
Costing

Clinical Costing Bottom Up


Costing

Sebagai penjabaran metode bottom up costing, mencakup


pengumpulan data tentang layanan-layanan yang diterima oleh
pasien secara individual, seperti patologi, radiologi, fisioterapi,
dan keperawatan. (bottom-up)

Salah satu metode bottom up costing yang banyak digunakan


adalah activity based costing (ABC). ABC adalah suatu
metodologi pengukuran biaya dan kinerja atas aktivitas, sumber
daya, dan objek biaya[1].

Konsep dasar ABC menyatakan bahwa aktivitas mengkonsumsi


sumber daya untuk memproduksi sebuah keluaran (output),
yaitu penyediaan layanan kesehatan.

Referance :
[1] Baker, Judith J. (1998). Activity-Based Costing and Activity-Based Management for Health Care .
Aspen Publishers, Inc. Maryland

Activity Based Costing Bottom Up Costing


Langkah dasar

METODOLOGI
Berbagai Metode Analisis Biaya
di Rumah Sakit
o
o
o
o
o
o

Metode satu langkah (simple distribusi)


Metode dua langkah
Metode Resiprocal
Metode double distribution,
Metode activity based costing,
Metode ABC modifikasi (Modified ABC
Method) Real Cost

Metode satu langkah

Setiap biaya pusat pelayanan pendukung


dialokasikan pada beberapa pusat layanan utama
yang menggunakan pelayanannya, tetapi tidak
untuk pusat pelayanan yang lain.

Kelemahan :
Gagal mengenali bahwa beberapa pusat
layanan menyediakan layanan untuk pusat
layanan lain.

Metode dua langkah

Memperbaiki kekurangan metode 'satu


langkah

Biaya pusat layanan 'dialirkan' ke pusat


layanan pendukung lain dan ke pusat
layanan utama

Menggunakan basis pengalokasian tertentu

Metode Reciprocal

Mencoba memperbaiki metode step down


Biaya pusat layanan tidak 'diturunkan
Menghitung dan mengalokasikan biaya pusat layanan pendukung
atas dasar penggunaan layanan tersebut oleh semua pusat layanan
lainnya, tidak hanya oleh pusat layanan yang ada di bawahnya.
Ada 3 aktivitas utama :
Mendefinisikan pusat biaya
Memasukkan setiap biaya ke dalam pusat
pusat
layanan pendukung
Mengalokasikan biaya pusat layanan pendukung ke
pusat layanan utama.

Kelemahan ketiga metode diatas

Hasil analisis biaya kurang tepat karena banyaknya


asumsi

Aplikasi berbagai metode ini tidak didasari pada


ide untuk membangun sistem akuntansi biaya
tetapi hanya bertujuan untuk menghasilkan
informasi biaya

Tidak ada usaha untuk mengembangkan sistem


akuntansi biaya di masa datang

Metode
Double
Distribution

Metode Double Distribution

Implementasi di Indonesia
SK Menkes tahun 1997

Biaya pusat layanan 'dialirkan' ke pusat


layanan pendukung lain dan ke pusat
layanan utama

Menggunakan basis pengalokasian tertentu.

Berbagai Keterbatasan
Metode Double Distribution :

Total biaya yang diambil adalah laporan biaya secara


global bukan realisasi biaya (data dari bagian keuangan)

Pendekatan analisis hasil akhir, bukan pendekatan


sistem sehingga sulit dihasilkan rekomendasi sistem
akuntansi / keuangan ke depan

Hasil analisis biaya dilakukan hanya untuk pelayanan pasien


tertentu saja, selanjutnya yang lain menggunakan asumsi

Hasil analisis merupakan biaya global, belum


mengakomodir pengelompokkan biaya secara rinci
sehingga sulit untuk menilai efisiensi/mengukur kinerja dan
menentukan subsidi anggaran secara detail

Metode
Activity Based
Costing

Metode
Activity Based Costing

Metode ABC, merupakan suatu alternatif


penentuan harga pokok produk atau jasa yang
saat ini cukup dikenal dan sangat relevan

Ada dua anggapan penting yang mendasari


sistem ABC, yaitu:
Aktivitas menyebabkan timbulnya biaya.
Produk (pelanggan) menyebabkan
timbulnya permintaan atas aktivitas.

Hambatan metode ABC di


Indonesia :

Perilaku SDM Perilaku Biaya (Cost Culture)

Belum adanya sistem akuntansi biaya yang


mendukung implementasi metode ABC di
Rumahsakit

Dalam implementasi metode ini peran


sistem komputerisasi cukup besar (SIRS).

Metode ABC masih sulit dijalankan di RS Indonesia


Saat ini sedang dikembangkan tools menuju ABC
(Dengan pendekatan sofware costing system
dipadukan dengan sistem informasi klinis rekam

Metode
Yang cocok diaplikasikan di
RS
di Indonesia
- A Hybrid Method -

Metode
Yang diaplikasikan di RS Indonesia

Gabungan antara metode-metode


sebelumnya dengan metode activity based
costing.

Merupakan penggabungan Konsep-konsep


analisis biaya berdasar panduan WHO

Dipadukan dengan konsep berdasar kondisi


real
di
indonesia
dengan
kombinasi
pengembangan sistem akuntansi biaya
Kesehatan di RS (berdasar pengalaman riset)

Metode
Yang diaplikasikan di RS Indonesia

Dasar penghitungan metode ini


adalah ABC tidak penuh. namun
dimungkinkan ke arah depan akan
menuju ke sistem ideal (ABC)

Identifikasi biaya ke setiap pelayanan


yang diberikan:
yang terjadi di unit produksi.
Bukan unit produksi.

Keunggulan Metode (1):

UC yg dihasilkan. merupakan biaya


yang benar-benar real

Menghasilkan informasi unit cost


serinci mungkin

UC yg dihasilkan. bisa digunakan


untuk berbagai tujuan

Keunggulan Metode yang


dipakai (2):

Memotivasi Rumahsakit dalam


mengembangkan sistem informasi
akuntansi biaya

Dengan pengelompokkan biaya yang


ada dimungkinkan bisa dilakukan
analisis sensitivitas

Tujuan Program

Analisa biaya pelayanan kesehatan


berbasis unit cost untuk RS
1.

Melakukan analisis biaya berbasis pada


perhitungan unit cost sebagai dasar usulan
pola tarif baru

2.

Melakukan
analisis
subsidi
anggaran
dengan Pengelompokkan Biaya sehingga
bisa dilakukan bargaining kepada berbagai
stakeholder terkait dalam pembiayaan
kesehatan

3.

Melakukan penilaian kinerja dan efisiensi


biaya serta dampaknya terhadap mutu

Kerangka Metode :
BIAYA LANGSUNG
Unit cost
Unit cost
RAWAT
INAP
KELAS I

KELAS
II
KELAS
III

RAJAL &
UGD
POLI
PENY.DLM
POLI
BEDAH
POLI
LAINNYA
UGD

T
I
N
D
A
K
A
N

R
A
D
I
O
L
O
G
I

U
N
I
T

U
N
I
T

P
M

G
I
Z
I

L
A
I
N
N
Y
A

BIAYA TIDAK LANGSUNG

&
L
A
U
N
D
R
Y

U
N
I
T
F
A
R
M
A
S
I

UNIT COST
PELAYANAN KESEHATAN
BIAYA TIDAK
Biaya LANGSUNG
Tetap

BIAYA LANGSUNG

Gedung administrasi

Biaya Variabel
Listrik. telephone
Adm Keuangan
(ART.ATK)

Biaya Investasi dan SDM


Biaya Tetap

Medical Cost
(Profesionalisme Medis)
Bahan Medis Habis Pakai
Obat (di luar UC pola tarif )

Investasi alat medis & non


medis
Gedung.SDM (Honorer. PNS)

Biaya Variabel
Konpensasi. bonus SDM

UNIT COST JASA SARANA


EFISIENSI

NON EFISIENSI

UNIT COST JASA MEDIK


UTILISASI

Value Added &


Non Value Added
Idle Capacity

=
TOTAL UNIT COST

TARIF

shadow
ATP + WTP
price
MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Audit
Klinis

EFEKTIF
ADEQUAT
OPTIMAL

PEER REVIEW
UTILIZATION REVIEW
STANDAR
PELAYANAN

STRATEGI
DAN LANGKAH-LANGKAH DALAM
PENGHITUNGAN UNIT COST
RUMAH SAKIT

COSTING MENDUKUNG CLS


CLS (Cost Leadership
Strategi)

UC : 125.000 ??

Struktur biaya ??

Costing

Budgeting
PRICING

Financing

SUBSID
I

Sistem Akuntansi dan Keuangan

Validitas dan Penelusuran Data Biaya


Rumah sakit :

Observasi Lapangan
Dimulai dengan pemetaan biaya dan potret SIA
Rumah Sakit ybs
Bottom Up
Identifikasi per unit / bagian

FGD (Focus Group Discuss)


Manajerial
SDM Operasional
SDM Pendukung

Penelusuran data

Penentuan dasar data yang digunakan ( 1 tahun)


Data biaya rinci
Data volume/produk
Data pendapatan (global/instalasi atau unit)

Penggolongan / Pengelompokkan biaya


dalam Penghitungan unit cost :

Pengelompokkan Biaya Berdasarkan sesuatu yang


dibiayai :
- Biaya langsung
- Biaya tidak langsung

Biaya langsung
Biaya yang dikeluarkan oleh
unit/instalasi baik bersifat
pengeluaran kas maupun tidak
(mis: penyusutan) yang
berhubungan langsung dalam
rangka memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien di
unit/instalasi tersebut

Biaya Tidak langsung

Biaya yang dikeluarkan oleh organisasi


(mis:Rumah Sakit) yang tidak berhubungan
langsung dalam rangka memberikan pelayanan
kepada pasien di unit tertentu.

Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung


di Rumah Sakit :
- Biaya langsung.
BMHP, ATK, ART, Alat Medis, Alat Non Medis, Penyusutan
Gedung
- Biaya tidak langsung
. Biaya overhead (Biaya Administrasi)
Biaya pendidikan
Biaya bagian keuangan
Biaya administrasi kantor
Biaya kendaraan
Biaya perjalanan
Biaya lain-lain diluar pelayanan di unit

Asumsi Penghitungan
Unit Cost

Pembelian BMHP disesuaikan dengan


harga pasar yang berlaku
Penyusutan diperhitungkan berdasarkan
standar penyusutan yang berlaku untuk
alat medis, non medis dan bangunan
Informasi biaya digali secara rinci dan
detail sehingga akan kelihatan variasi
masing-masing biaya yang terjadi
(Evidence Based approach)

Analisis Biaya :
Memetakan keadaan dilihat dari sudut
pandang biaya
Menegakkan Prinsip equity /
ketidakadilan
Memetakan unit kerja (Cost center dan
Revenue Center)
Sebagai bridging dalam berbagai
kebijakan yang dibuat antara Rumahsakit
dengan stakeholder (Pemerintah Pusat,
Pemda, PT Askes, Pihak-pihak terkait
lainnya)

Ada kemungkinan mencari


informasi biaya dan
strukturnya seperti
Mencari
Kucing Hitam
di ruang gelap

Contoh Simulasi Unit Cost


Berdasar Hasil Penelitian
di Berbagai Rumahsakit
*) angka hanyalah contoh simulasi

Strategi Kebijakan
Unit Cost sebagai dasar Subsidi dan
anggaran, efisiensi, negosiasi
dengan pihak ketiga, Pentarifan dan
Perencanaan Strategis
Unit Cost yang di buat secara
detail (berbasis
pengelompokkan item aktivitas
di RS) akan memisahkan itemitem.

Contoh Unit Cost Akomodasi


di Instalasi Rawat Inap / ICU (RSUD)
Keterangan
BI AYA LANGSUNG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kelas I
(Rp)

Kelas I I
(Rp)

Kelas I I I

KET
Negosiasi

(Rp)

Honorer Karyawan
BMHP
Penyusutan Alat medis
Penyusutan Alat Non Medis
ART
ATK
Laundry
Penyusutan Gedung
Listrik
Makan/Gizi

10,799.24
1,065.37
1,090.48
1,073.95
92.70
61.63
602.91
4,686.58
326.64
12,826.83

7,913.24
1,997.65
2,334.45
696.15
70.98
62.24
396.64
1,822.73
575.68
9,362.15

7,814.20
1,450.46
742.66
988.26
82.24
98.59
576.40
4,540.93
155.76
7,721.58

UC BI AYA LANGSUNG
UC BI AYA TI DAK LANGSUNG

32,626.34
34,634.49

25,231.90
17,677.76

24,171.08
8,658.62

TOTAL UNI T COST

67,260.84

42,909.66

32,829.70

* ) Belum mengakomodir J asa Medis


PROSENTASE MASING-MASING UNIT COST TERHADAP TOTAL UNIT COST

Subsidi
Subsidi
Subsidi

Subsidi

BIAYA TIDAK LANGSUNG


SEBAGAI DASAR NEGOSIASI SUBSIDI ANGGARAN
(RSUD)

RINCIAN
UNIT COST AKOMODASI (RS
Pendidikan)

REKAP UNIT COST AKOMODASI


Kasus : RS Pendidikan

BIAYA TIDAK LANGSUNG RUMAHSAKIT (RS PENDIDIKAN)

BIAYA TIDAK LANGSUNG YANG DAPAT DI NEGOSIASI

Hambatan Penghitungan
Biaya
Keterbatasan-keterbatasan dalam penghitungan
unit cost pada hakekatnya disebabkan oleh
karakter Rumahsakit pada saat ini yaitu :

Infrastruktur tekhnologi informasi yang tidak


memadai
Sistem Informasi Akuntansi dan sistem informasi
manajemen lemah
Politik Organisasi dan konflik kepentingan yang
tinggi
Budaya Senioritas di kalangan medik yang masih
membudaya
Dokumentasi data tidak tertata dengan baik.
Waktu yang sangat terbatas pada kondisi RS yang
sangat kompleks dan manajemen yang tidak teratur

Dukungan
Prasyarat penghitungan biaya :

Dukungan berbagai stakeholder


Keinginan kuat dari organisasi untuk
berubah dan berbenah (Sebagai alat
barganing position bagi RS)
Desakan akuntabilitas dari publik kepada
Rumahsakit (Pola tarif)
Tim ahli (Statistik, Rekam Medis, Komite
Medis, Sistem Informasi RS, Akuntansi dan
Costing)

Beberapa catatan penting dalam proses


maupun hasil penghitungan unit cost di
Rumahsakit :

Proses penghitungan hendaknya lebih


mengarah pada penggunaan data primer
Penghitungan unit cost merupakan dasar
analisa lebih lanjut untuk berbagai
kemanfaatan terkait dengan kebutuhan
pembiayaan kesehatan dan kebijakan
pada peningkatan mutu manajemen
Rumahsakit

Kemanfaatan Penghitungan Unit Cost Terkait


dengan Kebutuhan Rumah Sakit

Usulan Pola Tarif Baru


Pengembangan Sistem Akuntansi dan Keuangan Manual yang
lebih sistematis
Pengembangan Sistem Informasi Rumahsakit (komputerisasi)
Studi kelayakan/feasibility study
Penilaian appraisal ulang sesuai kondisi masa kini (Harga
pasar)
Penghitungan biaya PPE
Perbaikan struktur organisasi
Penilaian kinerja dan efisiensi (terkait dengan audit klinik dan
standart mutu pelayanan)
Penyusunan anggaran yang lebih detail dan sesuai real
kebutuhan
Penghitungan beban kerja,
Analisa reward and punishment
Laporan akuntabilitas Rumahsakit yang evidance based

Kajian / Penelitian yang pernah dilakukan :

BLU RS dr Wahidin Sudirohusodo Makassar


RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
RSUD Blitar Jawa Timur
RSUD Wonogiri Jawa Tengah
RSJD Tarakan Jakarta
RSUD Pringadi Medan
RSUD Semarang Jawa Tengah
RSCM (RSU dr Cipto Mangunkusumo Jakarta)

Kajian / Penelitian yang pernah dilakukan :

RSUD Boyolali Jawa Tengah


RSUD Magetan Jawa Timur
RSUD dr. Soedono Madiun Jawa Timur
RSUD Tabanan Bali (In House Training)
RSUD Maumere NTT
RSJD Duren Sawit Jakarta (In House Training)
RSUD Subang Jawa Barat (In House Training)
RSUD Rejang Lebong Bengkulu
RSUD Trenggalek Jawa Timur
RSUD Bengkalis Riau dll
Puskesmas Gondokusuman , Wirobrajan, Tegalrejo Yogyakarta dll
Modul Pembelajaran Interaktif Audio Visual
Analisa Biaya Pelayanan Rumahsakit dan Puskesmas Kerjasama WHO
Metode ABC Modifikasi (Modified ABC Method) telah dilatihkan melalui lokakarya /
workshop / seminar pada + 800 orang pada berbagai RSUD maupun RS Swasta

KESIMPULAN
Kekuatan dari Analisis Biaya :

Sistem yang belum terbentuk dengan baik dan kondisi RS dengan


Manajemen Chaos yang ada di Rumahsakit Pemerintah bukan
merupakan kesalahan per individu maupun pelaksana di lapangan
namun hal ini merupakan kesalahan keadaan dan sistem
organisasi secara keseluruhan

Segala sesuatu yang tidak tersinergi dengan baik dijembatani


dengan alat (UNIT COST) melalui informasi dan kesinergian biaya
biaya yang terjadi antara unit-unit yang ada sehingga miss
understanding antar bagian maupun dengan stakeholder terkait
tidak menimbulkan dampak negatif

Ketidaktersediaan informasi dan manajemen yang kurang


tersruktur pada RSUD memerlukan kerja keras dan kemampuan
merancang instrumen sehingga data bisa tergali dengan baik

Analisis Biaya (Unit Cost) adalah awal dari perbaikan RS kepada


proses-proses perbaikan selanjutnya menuju RS yang mempunyai
akuntabilitas

Unit Cost

Pengalaman penting saat ini:


Perhitungan Unit Cost bukanlah

pekerjaan periodik tapi merupakan


kebutuhan rutin Rumah Sakit
Pengalaman di lapangan ---->
masalah data biaya di Rumahsakit
yang sulit dicari.
Agar hasil perhitungan cost bisa
maksimal perlu dipersiapkan
sistem akuntansi biaya

Informasi Biaya Yang


Harus Ada :

UNIT COST

UNIT COST SARANA

Biaya langsung
- Biaya BMHP
(bahan medis habis
pakai)

- Biaya ART

(alat rumah tangga)

- Biaya ATK
(alat tulis kantor)

- Biaya honor
karyawan
- Biaya penyusutan
alat
non medis
- Biaya penyusutan
alat
medis

UNIT COST JASA MEDIK

Biaya tidak langsung


- Biaya honor karyawan
- Biaya penyusutan aktiva
- Biaya cleaning service
- Biaya
pelatihan/pendidikan
- Biaya ART-ATK
manajemen
- Biaya bagian keuangan
- Biaya listrik. air. telp
manajemen
- Biaya pemasaran &
promosi
- Biaya rapat
Consulting
-Copyright
Biaya Sansekerta
biaya lain
yg tidak
Group.2011

Durasi waktu
Tingkat kesulitan
Tingkat resiko
Profesionalisme
Sumber daya
Jumlah pemeriksaan

Penutup

Analisa biaya harus dilakukan secara rutin bukan


periodik atau musiman
Unit cost merupakan alat barganing position dalam
pengajuan pola tarif baru
Unit Cost sebagai Dasar Pengajuan Subsidi Anggaran
(APBN, APBD, BLN)
Analisa Biaya sebagai dasar untuk merekomendasi
sistem akuntansi yang lebih baik di masa depan
Analisa Biaya dapat dipakai sebagai dasar penilaian
kinerja (Reward and Punishment, Job Discripstion,
Contracting Out dll)

Penutup

Unit Cost sebagai Dasar Penghitungan Biaya PPE

Unit Cost sebagai Dasar Penyusunan biaya paket


berbasis DRGs/ Ina CBGs Casemix System

Unit Cost sebagai Indikator Mutu sehingga akan


berdampak pada minimalisasi Resiko
Ketidakpuasan Pasien di RS

Analisa
Biaya
sebagai
alat
advocacy
dalam
memperoleh trust dari berbagai stake holder
(Costing Akuntabilitas Brand Image)

Pengelompokkan dan Metode Biaya yang tepat serta


sesuai dengan kondisi lapangan merupakan kunci
bagi pemerintah, dan Rumahsakit dalam membuat
suatu kebijakan (Pola Tarif, Anggaran dan kebijakan
lain) sehingga kebijakan yang dihasilkan akan sesuai
dengan visi yang diharapkan

PENUTUP

Validitas data yang bisa dipertanggungjawabkan akan


membantu dalam riview sistem, pencapaian efisiensi
dan perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat sehingga merupakan dasar yang kuat
dalam pengambilan keputusan yang sifatnya cepat , up
to date dan evidence based
Tarif maupun kebijakan yang lain yang diusulkan
berbasis Unit Cost diharapkan bisa mencerminkan apa
yang menjadi tujuan maupun visi organisasi di masa
depan

Action Plan

Cost Analysis Rumah Sakit

Alat bantu teknis


Alat akuntabilitas
Alat komunikasi
Alat negosiasi
Alat advocacy

Satu
Persepsi/bahasa
antar berbagai
stakeholder (Pemda,
DPRD, PT Askes,
BPKP, BPK,
Bawasda dan
stakeholder terkait
lain)

Alat barganing position/ barganing power ?

Alat harmonisasi
Perwujudan citra diri (good will)
Strategi

Bagaimana Paradigma
Pricing Berbasis Costing
menuju Pricing berbasis Value ?

Cost Analysis is a tool


to be Wisdom Management

Cost Analysis akan


menjawab ??????

Bagaimana
Menuju Pada RS yang
Smile, Smart dan Powerfull
Bagaimana Kesiapan
Rumahsakit anda ??

The Most Important :


OPENESS

Hospital Management
Information System
(HMIS)
William H.
Gates

Copyright Sansekerta Consulting


Group.2011

MASTER PLAN RUMAH SAKIT


INDONESIA
Copyright Sansekerta Consulting
Group.2011

TERIMA KASIH
08122737698
atiek_heru@yahoo.com

semoga menjadi ilmu yang


bermanfaat

DAN SELALU ADA WIN-WIN SOLUTION

Vous aimerez peut-être aussi