Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
AKALASIA SEKUNDER
LATAR BELAKANG
Timbul tantangan tersendiri dalam menegakkan suatu diagnosis
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui penanda baru pada
esofagogram barium yang kemudia dapat
membedakan akalasia primer dengan
akalasia dekuder
TINJAUAN PUSTAKA
Akalasia adalah gangguan motilitas esofagus
yang ditandai oleh hilangnya fungsi
peristaltik primer dan adanya gangguan
fungsi relaksasi dari lower esofageal
sphincter (LES). Akalasia merupakan suatu
keadaan khas yang ditandai dengan tidak
adanya peristaltis korpus oesophagus bagian
bawah dan sfingter esophagus bagian bawah
(SEB) yang hipertonik sehingga tidak bisa
mengadakan relaksasi secara sempurna
pada waktu menelan makanan
Etiologi
Dasar penyebab akalasia adalah kegagalan
METODE PENELITIAN
Peninjauan dari 30 pasien dengan akalasia
primer dan 17 pasien dengan akalasia
sekunder. Data klinis, endoskopik, dan
manometrik disertakan.
Presentasi klinis
AKALASIA PRIMER
Rentang insidensi tersebut dibagi sama rata
antara laki-laki dan perempuan (laki-laki = 15
dan perempuan = 15 ). Usia rata-rata laki-laki
adalah 39 tahun ( kisaran , 18-74 tahun ).
Disfagia dilaporkan terjadi pada semua pasien.
Sebanyak dua puluh pasien memiliki disfagia
untuk benda cair dibandingkan benda padat;
sisanya memiliki disfagia yang berbanding sama
antara benda cair dan benda padat. Durasi
gejala rata-rata adalah 3,5 tahun ( kisaran 3
bulan hingga 10 tahun ).
AKALASIE SEKUNDER
Dari 17 pasien dengan akalasia sekunder , 9
diantaranya adalah laki-laki dan 8 nya adalah
perempuan. Usia rata-rata adalah 49 tahun
( kisaran , 31-78 tahun ) . Semua pasien dengan
disfagia memiliki durasi rata-rata 3 bulan ( kisaran ,
1-11 bulan ). Riwayat disfagia pada benda cair
tercatat hanya di tiga pasien.
Pasien dengan akalasia sekunder memiliki durasi
gejala yang signifikan lebih pendek ( P < 0,05 )
dibandingkan pasien dengan akalasia primer.
Namun , tidak ada perbedaan yang signifikan
antara usia kedua kelompok tersebut.
AKALASIA SEKUNDER
Akalasia sekunder
Pada lima pasien dengan akalasia sekunder, studi